Kode Etik Aparat Pengawsan Intern Pemerintah Dan Standar Audidt AParat Pengawasan Intern Pemerintah
INSPEKTOR.AT JENDERAL
KEMENTE RIArI KESEHATAN
PI·225
w
PERATURAN
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
REP UBUK INDONESIA
NOMOR : PERf04/M.PAN/03/2008
TENTANG
KODE ETIK APARAT PENGAWASAN lNTERN P[M ER IN TAH
DAN
NO MOR : PERf05 /M.PAN/03 f2008
TEN TANG
STANDAR AUDIT APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERIN TAH
.
\ .
KEMENTERIAN NEGARA
PEN DAYAG UNAAN APARATU R NEGARA REPUBLI K INDONES IA
TAHUN 2008
21.;
"'-
..
w
PERATURAN
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
•
REPUBlIK INDONESIA
NOMOR : PERJ04/M.PAN/03/2008
TENTANG
KODE ETIK APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH
DAN
NOMOR : PERJ05/M.PAN/03/2008
TENTANG
STANDAR AUDIT APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH
';.
!
KEMENTERIAN NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2008
w
STANDAR TINDAK LANJUT AUDIT INVESTIGATIF
(Paragraf-paragraf berikut yang dilulis dengan huruf lebal adalah paragraf
standar, yang harus dibaca dalam kerangka paragraf-paragraf penjelasan yang
ditulis dengan huruf biasa.)
MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
REPUBUK INDONESIA
Standar tinda k lanjut mengatur tentang ketentuan .dalam hal kepastian saran dan
rekomendasi telah dilakukan oleh auditi.
I
PERATURAN
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
.
NOMOR : PERlO4lM.PAN/03/2008
Standar tindak lanjut mencakup:
8000 Tanggung Jawab APIP untuk Memantau Tindak Lanjut Temuan
TENTANG
8000 TANGGUNG JAWAB APIP UNTUK MEMANTAU TINDAK LANJUT
セpZヲG@
[セ⦅ャNABG@
KODEETIK
harus ュcセZiョA[N@
エヲZQ」セ\@
lanjut セ。ウAャ@
dilimpahkan kepada aparat penegak hukum.
セオ、ゥエ@
APARAT pengawNBGセ@
investigatif yang
interpセNQah@
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
Siandar ini mengharuskan APIP untuk mengadministrasikan temuan audit
:nves tigatif guna keperluan pemantauan tindak , lanjut dan pemutakhirkan data
hasil audit investigatif, termasuk yang hasil akhirnya berupa tuntutan
perbendaharaan atau tuntutan ganti rugi (TPfTGR).
mセョゥュ「。ァ@
AP IP harus memantau tindak lanjut kasus penyimpangan yang berindikasi
ad anya tindak pidana korupsi/perdata yang dilimpahkan kepada Kejaksaan atau
Ko misl Pemberantasan Korupsi .
a. bahwa pengawasan intern pemerintah merupakan salah satu
unsur manajemen Pemerintah yang penting dalam rangka
mewujudkan kepemerintahan yang baik;
b. bahwa dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang
baik. berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung
jawab diperlukan adanya pengawasan oleh Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang berkualitas dan
auditor yang profesional;
Mengingat
•
C.
bahwa dalam rangka mewujudkan adanya pengawasan oleh
APIP yang berkualitas dan auditor yang profesional
diperlukan suatu budaya etis dalam profes; APIP;
d.
bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a, b, dan c perlu
ditetapkan Kode Etik APIP dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara.
1. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999
tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2.
UndangUndang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara;
3. Undang....... .
AO
Semua audit investigatif harus dilaksanakan dan dilaporkan secara cermat dan
tepat waktu. Hal ini disebabkan besamya dampak hasil audit investigatif temadap
karir seseorang atau kehidupan suatu organisasi.
3. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara;
7400 PEMBICARAAN AKHIR DENGAN AUDITI
UndangUndang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara;
Auditor investigatif harus meminta tanggapanfpendapat terhadap hasil
audit investigatif. Tanggapanfpendapat tersebut harus dikemukakan pads
saat melakukan pembicaraan akhir dengan auditi.
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
Salah ウセエオ@
cara yang paling efektif untuk memastikan bahwa suatu laporan ha sil
audit investigatif dipandang adil, lengkap, dan obyektif adalah adanya reviu dan
targgapan dari pejabat yang bertanggung jawab. sehingga dapat dipero leh suatu
'aporan yang tidak hanya mengemukakan kesimpulan auditor invest igatif sala.
melainkan memuat pula pendapat pejabat yang bertanggung jawab ter sebut.
Tanggapan tersebut harus dievaluasi dan dipahami secara seimbang dan
obyektif, serta disajikan secara memadai dalam laporan hasil audit investigatif.
4 .
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan
Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
ZN[オセ@
94 Tahun 2006 :
Peraturan pイ・セA、Fョ@
7. Instruksi Presiden Nemor 5 tセィlャョ@
Pemberantasan Korupsi;
.,
aー。「ゥセ@
ianggapan ciaii セオ、ゥエ@
beil.::ntangan dengan [N」ウ
ゥ セ[Z。@
セZ。BL@
ZN[セ」。イ@
hasii ゥャオセエ@
investigatif. dan menurut pendapat c:udit()r A イGᄋA・ウゥセ
N ZA[@
tanggap dn
tersebut tidakbenar, maka auditor investigatif harus menyampaikan
ketidaksetujuannya atas tanggapan tersebut beserta alasannya secara seimbang
dan obyektif. Sebaliknya, auditor harus memperbaiki laporannya, apabila auditor
berpendapat bahwa tanggapan tersebut benar.
2004 tenlang Percepatan
8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor. PERl03.11M.PANI3I2007 tanggal 30 Maret 2007
tentang Kebijakan Pengawasan Nasional Aparat Pengawasan
Intem Pemerintah Tahun 20072009.
.r., ..
7500 PENERBIT AN DAN DISTRIBUSI LAPORAN
MEMUTUSKAN:
Laporan hasil audit investigatif diserahkan kepada pimpinan organisasi,
auditi. dan pihak lain yang diberi wewenang untuk menerima laporan hasil
audit sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
Menetapkan
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN
APARATUR NEGARA TENTANG KODE ETIK APARAT
PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH
Laporan hasil audit investigatif harus didistribusikan tepat waktu kepada pihak
yang telah ditentukan sesuai dengan peraturan perundangundangan. Namun
dalam hal yang diaudit merupakan rahasia negara , untuk tujuan keamanan
negara, atau menurut peraturan perundangundangan dilarang dipublikaslka n,
maka APIP harus membatasi pendistribusian laporan tersebut.
PERTAMA
Kode Etik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran .Peraturan ini
merupakan bagian yang. tidak terpisahkan dari p・イ。エオセョ@
ini;
KEDUA
Kode Etik Aparat Pengawasan Hョエ・イセ@
Pemerintah
sebagaimana dimaksud pada diktum PERTAMA wajib
dipergunakan sebagai acuan untuk mencegah terjadinya
tingkah laku yang tidak etis sehingga terwujud auditor yang
kredibel dengan kinerja yang optimal dalam pelaksanaan
audit;
.
39
6. Laporan harus ringk3s tanpa mengorbankan kejefasan, kefengkapan, dan
ketepatar. untuk mengkomunikasikan temuan audit investigatif yang relevan.
7 Laporan tidak boleh mengungkapkan pertanyaan yang befum terjawab, atau
memungkinkan interpretasi yang keliru.
KETIGA
8. Laporan audit investigatit tidak boleh mengandung opini atau · p andangan
pribadi. Semua penilaian, kesimpufan, pengamatan, dan rekomendasi harus
berdasarkan fakta yang tersedia.
9. Kelemahan sistem atau permasalahan manajemen yang' terungkap . dafam
audit investigatif harus dilaporkan ke pejabat yang berwenang dengan
segera .
.,
Peraturan ini berlaku sejak langgal ditetapkan. denga n
ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan aka n
diadakan perbaikan seperlunya.
Ditetapkan di: Jakarta
Pada tanggal : セNi ... セN@
2008
7100 CARA DAN SAAT PELAPORAN
Laporan hasil audit investigatif dibuat secara tertulis dan segera setelah
bcrakhirnya pelaksanaan audit investigatif.
'-
APIP harus menetapkan kapan laporan akan diberikan secara tertulis, sesuai
dengan situasi dan kasus yang diaudit.
7200 lSI LAPORAN
Laporan hasil audit investigatit harus memuat semua aspek yang reJevan
dari audit investigatif.
Laporan hasil audit investigatif minimal harus memuat halhal berikut ini.
1. Oasar melakukan audit.
2. Identifikasi auditi .
3. Tujuan/sasaran . lingkup, dan metodologi audit.
4 . Pernyataan bahwa audit inllestigatit telah dilaksanakan sesuai Standar Audit.
5. Faktafakta dan proses kejadian mengenai siapa, 、ゥセョ。L@
bilamana,
bagaimana dari kasus yang diaudit.
6 Sebab dan dampak penyimpangan.
7. Pihak yang diduga terlibat atau bertanggung jawab.
8. Oalam pengungkapan pihak yang bertanggung jawab atau yang diduga
lerlibat. auditor harus memperhatikan azas praduga tidak bersalah yaitu
dengan tidak menyebut iden(itas lengkap.
7300 KUALIT AS LAPORAN
Laporan hasil audit investigatif harus akurat, jelas, lengkap, singkat, dan
disusun dengan logis, tepat waktu, dan obyektif.
Suatu laporan harus akurat dan jelas, singkat, menunjukkan hasilhasil relevan
'..';:::','3 auditor investigatir. L>voran harus disajikan secara langsung, tepat
secara gramatikal. menghindari penggunaan kata yang tidak pertu, mengganggu,
atau membingungkan . Laporan harus disajikan dengan baik, relellan dengan
、 L Zセ@
audit investigatif, dan mendukung penyajian.
38
.
STANDAR PELAPORAN AUDIT INVESTIGA TlF
(ParagrBf-plJf8graf berikuf yang ditulis dengan lJuru( (e()al adalan parayrar
standar, yang harus dibaca da/Clm kerangka para grar-paragraf penjelasan yang
ditu/is dengan huruf biasa.)
Standar pelaporan merupakan aeuan bagi penyusunan laporan hasrl aud it yang
merupakan tahap akhir kegiatan audit investigatif. untuk meng kom unikaslk an
hasil audit investigatif kepada auditi dan pihak lain yang terk3it
Standar pelaporan meneakup:
7000 Kewajiban Membuat Laporan
7100 Cara dan Saat Pelaporan
7200 Sentuk dan lsi Laporan
7300 Kualitas Laporan
7400 Pembicaraan Akhir dengan Auditi
7500 Penerbitan dan Distribusi Lappran
7000 KEWAJIBAN MEMBUAT LAPORAN
Auditor Investigatif harus membuat laporan hasil audit investigatif sesuai
dengan penugasann·ya yang disusun dalam format yang tepat segera
setelah melakukan. tugasnya.
Laporan hasil audit investigatif dibuat secara tertulis dengan tujuan untuk
memudahkan pembuktian dan berguna untuk proses hukum berikutnya ses uai
dengan pera;uran perundangundangan.
Dalam menjalankan standar ini beberapa pedoman di bawah inl harus
dipertimbangkan.
.
1. Dalam setiap laporan, faktafakta harus diungkapkan untuk membantu
pemahaman pembaca laporan. Hal ini termasuk suatu pernyataan yang
singkat dan jelas berkenaan dengan penerapan hukum yang dilanggar atau
sebagai dasar suatu audit investigatif.
2. Laporan harus memuat buktibukti baik yang mendukung maupun yan g
melemahkan temuan audit.
3. Laporan harus didukung dengan kertas ォ・セ。@
audit investigatif yang memuat
referensi kepada semua wawancara, kontak, atau aktivitas audit inves tigatif
yang lain.
4. Laporan harus meneerminkan apa hasil yang diperoleh dari audit investigatif.
Hal ini termasuk denda, penghematan, pemulihan, エオセBィZL@
rekomendasi ,
dan sebagainya.
5, Auditor harus menulis laporannya dalam bentuk deduktif, menggunakan
kalimat dan pemyataan yang berupa ulasan dan kalimat tepik . Penulisan
kalimat dan paragraf harus singkat, sederhana, dan langsung.
37
APIP harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang wajar mengenai
pengamanan dan penyimpanan dokumen audit selama waktu tertentu sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang·undangan. Dokumen audit
memungkinkan dilakukannya reviu terhadap kualitas pelaksanaan audit, yaitu
dengan memberikan dokumen audit tersebut kepada pereviu, baik dalam bentuk
dokumen tertulis maupun dalam format e1ektronik. Apabila dokumen audit hanya .
disimpan secara elektronik, APIP harus yakin bahwa dokumentasi elektronik •
tersebut dapat diakses sepanjang periode penyimpanan yang ditetapkan dan
akses terhadap dokumentasi elektronik tersebut dijaga secara memadai.
LAMPIRAN PERATURAN
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
Nomor : PERlO4IM.PANl03/2008
Tanggal : 31 Maret 2008
..
KODE ETIK
APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH
A. LATAR BELAKANG
Hasil ォ・セ。@
Aparat Pengawasan Intem Pemenntah (APIP) diharapkan bermantaal
bagi pimpinan dan unitunit kerja sefta pengguna lainnya untuk meningkatkan
kinerja organisasi sacara keseluruhan. Hasil kerja ini akan dapat digunakan
dengan penuh keyakinan jika pemakai jasa mengetahui dan mengakui tingkal
profesionalisme auditor yang bersangkutan.
Untuk Itu dlsy"ratkan diber1akuka" dan dipatuhinya aturar, [ZセAォj@
GLZセ[@
menuntul disiplin dan auditor APIP yang melebihi tuntutan peraturan perundang·undangan berupa Kode Etik yang mengatur nilainilai dasar dan pedoman
perilaku, yang dalam pelaksanaannya memer1ukan pertimbangan yang seksama
dari masingmasing auditor.
Pelanggaran terhadap Kode Etik dapat mengakibatkan auditor diberi peringatan.
diberhentikan dari tugas audit dan atau organisasi.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud ditetapkannya Kode Etik APIP adalah tersedianya pedoman perilaku
bagi auditor dalam menjalankan profesinya dan bagi atasan auditor APIP dalam
mengevaluasi perilaku auditor APIP.
..
•
36
Tujuan Kode Etik adalah:
1. mendorong sebuah budaya etis dalam protesi AP1P ;
2. memastikan bahwa seorang profesional akan bertingkah laku pada tingkat
yang lebih tinggi dibandingkan dengan PNS tainnya ;
3. mencegah エ・セ。、ゥョケ@
tingkah laku yang tidak etis. agar terpenuhi prinsipprinsip kerja yang akuntabel dan tenaksananya pengendalian audit sehingga
dapat terwujud auditor yang kredibel deogan kinerja yang optimal dalam
pelaksanaan audit
Kode Etik APIP ini diber1akukan bagi:
1. Auditor,
2. PNS/petugas yang diberi tugas oIeh APIP untuk melaksanakan pengawasan
dan pemantauan tindak lanjutnya.
C. KOMPONEN
diperoleh dar; saksi. Ketika melakukan wawancara, perhatian khusus ha ru s
diberikan untuk memperoleh hasil yang optimum dari terwawancara dan halhal
yang diketahuinya berkaitan dengan kejadian dan tindakan atau pernyataan dari
orang lain yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. TelWawancara harus
diminta untuk memberikan atau mengidentifikasikan lokasi dokumendokumen
yang relevan. Semu8 hasil wawancara harus dimasukkan dalam laporan.
. Beberapa cata tan sementara wawancara yang disiapkan untuk penyelidikan
kriminal harus disimpan setidaknya sampai penyerahan berkas kasus.
Kode Etik APIP ini terdiri dari 2 (dua) komponen:
1. Prinslpprinsip perilaku auditor.
2. Aturan perilaku yang menjelaskan \ebih lanjut prinsipprinslp perilaku auditor.
D. PRINSIPPRINSIP PERILAKU
Auditor wajib mematuhi prinsjpprinslp perllaku berlkut in/:
Qua orang auditor investigatif harus hadir kp.tika melakukan wawancara dalam
kondisi yang seCara potensial berbahaya atau rawan kompromi Permintaan
untuk merahasiakan saksi harus dipertimbangkan dan didokumentasikan.
1. Integritas
Informasi dan bukti yang diperoleh selama audit investigatif harus diverifikasi ke
berbagai macam sumber sepanjang diperlukan dan masuk akal untuk
menentukan validitas informasi tersebut.
Auditor harus memiliki kepribadian yang dilandasi oleh unsur jujur, berani,
bijaksana, dan bertanggung jawab untuk membangun kepercayaan guna
memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang andal.
Auditor dapat menggunakan tenaga ahli apabila ' pengetahuan dan
pengalamannya tidak memadai untuk mendapatkan bukti yang cukup, kompeten
dan relevan. Untuk memahami apC:!o:2h hasil kerja tenaga
KEMENTE RIArI KESEHATAN
PI·225
w
PERATURAN
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
REP UBUK INDONESIA
NOMOR : PERf04/M.PAN/03/2008
TENTANG
KODE ETIK APARAT PENGAWASAN lNTERN P[M ER IN TAH
DAN
NO MOR : PERf05 /M.PAN/03 f2008
TEN TANG
STANDAR AUDIT APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERIN TAH
.
\ .
KEMENTERIAN NEGARA
PEN DAYAG UNAAN APARATU R NEGARA REPUBLI K INDONES IA
TAHUN 2008
21.;
"'-
..
w
PERATURAN
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
•
REPUBlIK INDONESIA
NOMOR : PERJ04/M.PAN/03/2008
TENTANG
KODE ETIK APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH
DAN
NOMOR : PERJ05/M.PAN/03/2008
TENTANG
STANDAR AUDIT APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH
';.
!
KEMENTERIAN NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2008
w
STANDAR TINDAK LANJUT AUDIT INVESTIGATIF
(Paragraf-paragraf berikut yang dilulis dengan huruf lebal adalah paragraf
standar, yang harus dibaca dalam kerangka paragraf-paragraf penjelasan yang
ditulis dengan huruf biasa.)
MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
REPUBUK INDONESIA
Standar tinda k lanjut mengatur tentang ketentuan .dalam hal kepastian saran dan
rekomendasi telah dilakukan oleh auditi.
I
PERATURAN
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
.
NOMOR : PERlO4lM.PAN/03/2008
Standar tindak lanjut mencakup:
8000 Tanggung Jawab APIP untuk Memantau Tindak Lanjut Temuan
TENTANG
8000 TANGGUNG JAWAB APIP UNTUK MEMANTAU TINDAK LANJUT
セpZヲG@
[セ⦅ャNABG@
KODEETIK
harus ュcセZiョA[N@
エヲZQ」セ\@
lanjut セ。ウAャ@
dilimpahkan kepada aparat penegak hukum.
セオ、ゥエ@
APARAT pengawNBGセ@
investigatif yang
interpセNQah@
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
Siandar ini mengharuskan APIP untuk mengadministrasikan temuan audit
:nves tigatif guna keperluan pemantauan tindak , lanjut dan pemutakhirkan data
hasil audit investigatif, termasuk yang hasil akhirnya berupa tuntutan
perbendaharaan atau tuntutan ganti rugi (TPfTGR).
mセョゥュ「。ァ@
AP IP harus memantau tindak lanjut kasus penyimpangan yang berindikasi
ad anya tindak pidana korupsi/perdata yang dilimpahkan kepada Kejaksaan atau
Ko misl Pemberantasan Korupsi .
a. bahwa pengawasan intern pemerintah merupakan salah satu
unsur manajemen Pemerintah yang penting dalam rangka
mewujudkan kepemerintahan yang baik;
b. bahwa dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang
baik. berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung
jawab diperlukan adanya pengawasan oleh Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang berkualitas dan
auditor yang profesional;
Mengingat
•
C.
bahwa dalam rangka mewujudkan adanya pengawasan oleh
APIP yang berkualitas dan auditor yang profesional
diperlukan suatu budaya etis dalam profes; APIP;
d.
bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a, b, dan c perlu
ditetapkan Kode Etik APIP dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara.
1. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999
tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2.
UndangUndang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara;
3. Undang....... .
AO
Semua audit investigatif harus dilaksanakan dan dilaporkan secara cermat dan
tepat waktu. Hal ini disebabkan besamya dampak hasil audit investigatif temadap
karir seseorang atau kehidupan suatu organisasi.
3. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara;
7400 PEMBICARAAN AKHIR DENGAN AUDITI
UndangUndang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara;
Auditor investigatif harus meminta tanggapanfpendapat terhadap hasil
audit investigatif. Tanggapanfpendapat tersebut harus dikemukakan pads
saat melakukan pembicaraan akhir dengan auditi.
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
Salah ウセエオ@
cara yang paling efektif untuk memastikan bahwa suatu laporan ha sil
audit investigatif dipandang adil, lengkap, dan obyektif adalah adanya reviu dan
targgapan dari pejabat yang bertanggung jawab. sehingga dapat dipero leh suatu
'aporan yang tidak hanya mengemukakan kesimpulan auditor invest igatif sala.
melainkan memuat pula pendapat pejabat yang bertanggung jawab ter sebut.
Tanggapan tersebut harus dievaluasi dan dipahami secara seimbang dan
obyektif, serta disajikan secara memadai dalam laporan hasil audit investigatif.
4 .
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan
Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
ZN[オセ@
94 Tahun 2006 :
Peraturan pイ・セA、Fョ@
7. Instruksi Presiden Nemor 5 tセィlャョ@
Pemberantasan Korupsi;
.,
aー。「ゥセ@
ianggapan ciaii セオ、ゥエ@
beil.::ntangan dengan [N」ウ
ゥ セ[Z。@
セZ。BL@
ZN[セ」。イ@
hasii ゥャオセエ@
investigatif. dan menurut pendapat c:udit()r A イGᄋA・ウゥセ
N ZA[@
tanggap dn
tersebut tidakbenar, maka auditor investigatif harus menyampaikan
ketidaksetujuannya atas tanggapan tersebut beserta alasannya secara seimbang
dan obyektif. Sebaliknya, auditor harus memperbaiki laporannya, apabila auditor
berpendapat bahwa tanggapan tersebut benar.
2004 tenlang Percepatan
8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor. PERl03.11M.PANI3I2007 tanggal 30 Maret 2007
tentang Kebijakan Pengawasan Nasional Aparat Pengawasan
Intem Pemerintah Tahun 20072009.
.r., ..
7500 PENERBIT AN DAN DISTRIBUSI LAPORAN
MEMUTUSKAN:
Laporan hasil audit investigatif diserahkan kepada pimpinan organisasi,
auditi. dan pihak lain yang diberi wewenang untuk menerima laporan hasil
audit sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
Menetapkan
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN
APARATUR NEGARA TENTANG KODE ETIK APARAT
PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH
Laporan hasil audit investigatif harus didistribusikan tepat waktu kepada pihak
yang telah ditentukan sesuai dengan peraturan perundangundangan. Namun
dalam hal yang diaudit merupakan rahasia negara , untuk tujuan keamanan
negara, atau menurut peraturan perundangundangan dilarang dipublikaslka n,
maka APIP harus membatasi pendistribusian laporan tersebut.
PERTAMA
Kode Etik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran .Peraturan ini
merupakan bagian yang. tidak terpisahkan dari p・イ。エオセョ@
ini;
KEDUA
Kode Etik Aparat Pengawasan Hョエ・イセ@
Pemerintah
sebagaimana dimaksud pada diktum PERTAMA wajib
dipergunakan sebagai acuan untuk mencegah terjadinya
tingkah laku yang tidak etis sehingga terwujud auditor yang
kredibel dengan kinerja yang optimal dalam pelaksanaan
audit;
.
39
6. Laporan harus ringk3s tanpa mengorbankan kejefasan, kefengkapan, dan
ketepatar. untuk mengkomunikasikan temuan audit investigatif yang relevan.
7 Laporan tidak boleh mengungkapkan pertanyaan yang befum terjawab, atau
memungkinkan interpretasi yang keliru.
KETIGA
8. Laporan audit investigatit tidak boleh mengandung opini atau · p andangan
pribadi. Semua penilaian, kesimpufan, pengamatan, dan rekomendasi harus
berdasarkan fakta yang tersedia.
9. Kelemahan sistem atau permasalahan manajemen yang' terungkap . dafam
audit investigatif harus dilaporkan ke pejabat yang berwenang dengan
segera .
.,
Peraturan ini berlaku sejak langgal ditetapkan. denga n
ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan aka n
diadakan perbaikan seperlunya.
Ditetapkan di: Jakarta
Pada tanggal : セNi ... セN@
2008
7100 CARA DAN SAAT PELAPORAN
Laporan hasil audit investigatif dibuat secara tertulis dan segera setelah
bcrakhirnya pelaksanaan audit investigatif.
'-
APIP harus menetapkan kapan laporan akan diberikan secara tertulis, sesuai
dengan situasi dan kasus yang diaudit.
7200 lSI LAPORAN
Laporan hasil audit investigatit harus memuat semua aspek yang reJevan
dari audit investigatif.
Laporan hasil audit investigatif minimal harus memuat halhal berikut ini.
1. Oasar melakukan audit.
2. Identifikasi auditi .
3. Tujuan/sasaran . lingkup, dan metodologi audit.
4 . Pernyataan bahwa audit inllestigatit telah dilaksanakan sesuai Standar Audit.
5. Faktafakta dan proses kejadian mengenai siapa, 、ゥセョ。L@
bilamana,
bagaimana dari kasus yang diaudit.
6 Sebab dan dampak penyimpangan.
7. Pihak yang diduga terlibat atau bertanggung jawab.
8. Oalam pengungkapan pihak yang bertanggung jawab atau yang diduga
lerlibat. auditor harus memperhatikan azas praduga tidak bersalah yaitu
dengan tidak menyebut iden(itas lengkap.
7300 KUALIT AS LAPORAN
Laporan hasil audit investigatif harus akurat, jelas, lengkap, singkat, dan
disusun dengan logis, tepat waktu, dan obyektif.
Suatu laporan harus akurat dan jelas, singkat, menunjukkan hasilhasil relevan
'..';:::','3 auditor investigatir. L>voran harus disajikan secara langsung, tepat
secara gramatikal. menghindari penggunaan kata yang tidak pertu, mengganggu,
atau membingungkan . Laporan harus disajikan dengan baik, relellan dengan
、 L Zセ@
audit investigatif, dan mendukung penyajian.
38
.
STANDAR PELAPORAN AUDIT INVESTIGA TlF
(ParagrBf-plJf8graf berikuf yang ditulis dengan lJuru( (e()al adalan parayrar
standar, yang harus dibaca da/Clm kerangka para grar-paragraf penjelasan yang
ditu/is dengan huruf biasa.)
Standar pelaporan merupakan aeuan bagi penyusunan laporan hasrl aud it yang
merupakan tahap akhir kegiatan audit investigatif. untuk meng kom unikaslk an
hasil audit investigatif kepada auditi dan pihak lain yang terk3it
Standar pelaporan meneakup:
7000 Kewajiban Membuat Laporan
7100 Cara dan Saat Pelaporan
7200 Sentuk dan lsi Laporan
7300 Kualitas Laporan
7400 Pembicaraan Akhir dengan Auditi
7500 Penerbitan dan Distribusi Lappran
7000 KEWAJIBAN MEMBUAT LAPORAN
Auditor Investigatif harus membuat laporan hasil audit investigatif sesuai
dengan penugasann·ya yang disusun dalam format yang tepat segera
setelah melakukan. tugasnya.
Laporan hasil audit investigatif dibuat secara tertulis dengan tujuan untuk
memudahkan pembuktian dan berguna untuk proses hukum berikutnya ses uai
dengan pera;uran perundangundangan.
Dalam menjalankan standar ini beberapa pedoman di bawah inl harus
dipertimbangkan.
.
1. Dalam setiap laporan, faktafakta harus diungkapkan untuk membantu
pemahaman pembaca laporan. Hal ini termasuk suatu pernyataan yang
singkat dan jelas berkenaan dengan penerapan hukum yang dilanggar atau
sebagai dasar suatu audit investigatif.
2. Laporan harus memuat buktibukti baik yang mendukung maupun yan g
melemahkan temuan audit.
3. Laporan harus didukung dengan kertas ォ・セ。@
audit investigatif yang memuat
referensi kepada semua wawancara, kontak, atau aktivitas audit inves tigatif
yang lain.
4. Laporan harus meneerminkan apa hasil yang diperoleh dari audit investigatif.
Hal ini termasuk denda, penghematan, pemulihan, エオセBィZL@
rekomendasi ,
dan sebagainya.
5, Auditor harus menulis laporannya dalam bentuk deduktif, menggunakan
kalimat dan pemyataan yang berupa ulasan dan kalimat tepik . Penulisan
kalimat dan paragraf harus singkat, sederhana, dan langsung.
37
APIP harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang wajar mengenai
pengamanan dan penyimpanan dokumen audit selama waktu tertentu sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang·undangan. Dokumen audit
memungkinkan dilakukannya reviu terhadap kualitas pelaksanaan audit, yaitu
dengan memberikan dokumen audit tersebut kepada pereviu, baik dalam bentuk
dokumen tertulis maupun dalam format e1ektronik. Apabila dokumen audit hanya .
disimpan secara elektronik, APIP harus yakin bahwa dokumentasi elektronik •
tersebut dapat diakses sepanjang periode penyimpanan yang ditetapkan dan
akses terhadap dokumentasi elektronik tersebut dijaga secara memadai.
LAMPIRAN PERATURAN
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
Nomor : PERlO4IM.PANl03/2008
Tanggal : 31 Maret 2008
..
KODE ETIK
APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH
A. LATAR BELAKANG
Hasil ォ・セ。@
Aparat Pengawasan Intem Pemenntah (APIP) diharapkan bermantaal
bagi pimpinan dan unitunit kerja sefta pengguna lainnya untuk meningkatkan
kinerja organisasi sacara keseluruhan. Hasil kerja ini akan dapat digunakan
dengan penuh keyakinan jika pemakai jasa mengetahui dan mengakui tingkal
profesionalisme auditor yang bersangkutan.
Untuk Itu dlsy"ratkan diber1akuka" dan dipatuhinya aturar, [ZセAォj@
GLZセ[@
menuntul disiplin dan auditor APIP yang melebihi tuntutan peraturan perundang·undangan berupa Kode Etik yang mengatur nilainilai dasar dan pedoman
perilaku, yang dalam pelaksanaannya memer1ukan pertimbangan yang seksama
dari masingmasing auditor.
Pelanggaran terhadap Kode Etik dapat mengakibatkan auditor diberi peringatan.
diberhentikan dari tugas audit dan atau organisasi.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud ditetapkannya Kode Etik APIP adalah tersedianya pedoman perilaku
bagi auditor dalam menjalankan profesinya dan bagi atasan auditor APIP dalam
mengevaluasi perilaku auditor APIP.
..
•
36
Tujuan Kode Etik adalah:
1. mendorong sebuah budaya etis dalam protesi AP1P ;
2. memastikan bahwa seorang profesional akan bertingkah laku pada tingkat
yang lebih tinggi dibandingkan dengan PNS tainnya ;
3. mencegah エ・セ。、ゥョケ@
tingkah laku yang tidak etis. agar terpenuhi prinsipprinsip kerja yang akuntabel dan tenaksananya pengendalian audit sehingga
dapat terwujud auditor yang kredibel deogan kinerja yang optimal dalam
pelaksanaan audit
Kode Etik APIP ini diber1akukan bagi:
1. Auditor,
2. PNS/petugas yang diberi tugas oIeh APIP untuk melaksanakan pengawasan
dan pemantauan tindak lanjutnya.
C. KOMPONEN
diperoleh dar; saksi. Ketika melakukan wawancara, perhatian khusus ha ru s
diberikan untuk memperoleh hasil yang optimum dari terwawancara dan halhal
yang diketahuinya berkaitan dengan kejadian dan tindakan atau pernyataan dari
orang lain yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. TelWawancara harus
diminta untuk memberikan atau mengidentifikasikan lokasi dokumendokumen
yang relevan. Semu8 hasil wawancara harus dimasukkan dalam laporan.
. Beberapa cata tan sementara wawancara yang disiapkan untuk penyelidikan
kriminal harus disimpan setidaknya sampai penyerahan berkas kasus.
Kode Etik APIP ini terdiri dari 2 (dua) komponen:
1. Prinslpprinsip perilaku auditor.
2. Aturan perilaku yang menjelaskan \ebih lanjut prinsipprinslp perilaku auditor.
D. PRINSIPPRINSIP PERILAKU
Auditor wajib mematuhi prinsjpprinslp perllaku berlkut in/:
Qua orang auditor investigatif harus hadir kp.tika melakukan wawancara dalam
kondisi yang seCara potensial berbahaya atau rawan kompromi Permintaan
untuk merahasiakan saksi harus dipertimbangkan dan didokumentasikan.
1. Integritas
Informasi dan bukti yang diperoleh selama audit investigatif harus diverifikasi ke
berbagai macam sumber sepanjang diperlukan dan masuk akal untuk
menentukan validitas informasi tersebut.
Auditor harus memiliki kepribadian yang dilandasi oleh unsur jujur, berani,
bijaksana, dan bertanggung jawab untuk membangun kepercayaan guna
memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang andal.
Auditor dapat menggunakan tenaga ahli apabila ' pengetahuan dan
pengalamannya tidak memadai untuk mendapatkan bukti yang cukup, kompeten
dan relevan. Untuk memahami apC:!o:2h hasil kerja tenaga