96
f Permainan
Keberadaan industri maritim di Tanjung Riau tidak mempengaruhi permainan tradisional masyarakat setempat. Hal ini ditunjukan dengan masih adanya masyarakat
setempat yang memainkannya pada saat mengisi waktu luang mereka.
4.4.4. Mata Pencaharian Nelayan
Mata pencaharian merupakan salah satu pekerjaan utama yang dilakukan oleh masyarakat Tanjung Riau. Dalam perkembangannya mata pencaharian di Tanjung
Riau mulai berubah hal ini dikarenakan mulai berkembangnya industri disekitar kawasan cagar budaya di Tanjung Riau. Untuk mengetahui perubahan mata
pencaharian masyarakat Tanjung Riau dapat dilihat dari sebelum berkembangnya industri dan sesudah berkembangnya industri di Tanjung Riau.
Berikut ini adalah pengaruh keberadaan industri terhadap perubahan mata pencaharian masyarakat Tanjung Riau dilihat dari sebelum berkembangnya industri
dan sesudah berkembangnya industri. Tabel IV.35.
Tabel IV.35 Mata Pencaharian Penduduk
No Jenis Mata Pencaharian
Persentase Sebelum
Sesudah 1
Nelayan 31
5 2
Petani 39
7 3
Buruh Migran 25
82 4
Wiraswasta 1
2 4
Lain-lain 4
4 Jumlah
100 100
Sumber: Hasil Analisis Tahun 2012
97
Gambar 4.14 Grafik perubahan Mata Pencaharian Penduduk
Dari gambar diatas dapat dinyatakan terdapat perubahan mata pencaharian yang timbul akibat keberadaan industri di kawasan penelitian, dilihat dari sebelum adanya
industri mata pencaharian penduduk sebagai nelayan sebanyak 31 apabila dibandingkan dengan sesudah adanya industri mata pencaharian penduduk sebagai
nelayan menurun menjadi 5. Sementara untuk buruh migran sebelum adanya industri sebanyak 25 apabila dibandingkan dengan sesudah adanya industri
mengalami perubahan menjadi 82. Berkaitan dengan penurunan mata pencaharian nelayan di Tanjung Riau, Hal ini dikarenakan susahnya mencari ikan didekat wilayah
perairan Tanjung Riau yang diakibatkan oleh adanya industri.
4.4.5. Pengaruh Terhadap Lingkungan
Untuk mengetahui pengaruh perkembangan industri di Tanjung Riau terhadap lingkungan kawasan cagar budaya, perlu diketahui terlebih dahulu seperti apa
pengaruh lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan industri. Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan dengan beberapa tahapan seperti membagikan kuesioner kepada
masyarakat yang ada di kawasan cagar budaya Tanjung Riau. Masyarakat yang dipilih adalah masyarakat yang tinggalnya berdekatan dengan kawasan industri, hal
ini dikarenakan masyarakat yang tinggalnya berdekatan dengan industri langsung terlibat dalam pencemaran lingkungan.
Sebelum Sesudah
50 100
Sebelum Sesudah
98
Dari hasil kuesioner yang telah dianalisis, terdapat tiga pencamaran lingkungan yang terjadi di kawasan cagar budaya Tanjung Riau yaitu pencemaran air laut, pencemaran
udara dan pencenaran suara. Berikut ini adalah persepsi masyarakat terhadap pencemaran lingkungan yang terjadi di Tanjung Riau.
Tabel IV.36 Persepsi Masyarakat Tentang Pengaruh Industri Terhadap Lingkungan
No Pencemaran Lingkungan
Jumlah Persentase
1 Air Laut
22 73
2 Udara
26 86
3 Suara
13 43
Jumlah responden 30
100
Sumber: Hasil Analisis Tahun 2012
Gambar 4.15 Persentase Persepsi Masyarakat Tentang Pengaruh Industri Terhadap Lingkungan
Dari tabel dan gambar di atas dapat dilihat persepsi masyarakat tentang pengaruh industri terhadap lingkungan, sebagian besar masyarakat menilai pencemaran
lingkungan yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah pencemaran udara 86, sedangkan sisanya adalah pencemaran air laut 73 dan pencemaran suara 43.
Jika dilihat dari kondisi lingkungan sebelum dan sesudah adanya industri menurut hasil wawancara dengan masyarakat yang tinggal di kawasan cagar budaya Tanjung
Riau, terdapat perubahan kondisi lingkungan kawasan cagar budaya yang terjadi setelah berkembangnya industri. Berikut ini adalah penjelasan dari masyarakat
20 40
60 80
100 Air Laut
Udara Suara