MENINGKATKAN KESTABILAN EMOSI MELALUI LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL TEKNIK SELF MANAGEMENT PADA SISWA DI KELAS VII-E SMP NEGERI 45 MEDAN T.A 2015/2016.

MENINGKATKAN KESTABILAN EMOSI MELALUI LAYANAN KONSELING
INDIVIDUAL TEKNIK SELF MANAGEMENT PADA SISWA
DI KELAS VII-E SMP NEGERI 45 MEDAN
T.A 2015 / 2016

SKRIPSI

OLEH:
ALFI SYAHRIANI
NIM. 1113151002

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK
ALFI SYAHRIANI, NIM: 1113151002, Meningkatkan Kestabilan Emosi
Melalui Layanan Konseling Individual Teknik Self management Pada Siswa Di
Kelas VII-E SMP Negeri 45 Medan T.A 2015/2016, Skripsi Program Studi
Bimbingan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Pembimbing: Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS.Kons.,S.Psi.
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah melalui
layanan konseling individual teknik self management dapat meningkatan
kestabilan emosi pada siswa di kelas VII-E SMP Negeri 45 Medan T.A
2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Kestabilan Emosi
Melaui Layanan Konseling Individual Teknik Self management Pada Siswa Di
Kelas VII-E SMP Negeri 45 Medan T.A 2015/2016”.
Metode yang digunakan adalah PTBK (Penelitian Tindakan Bimbingan dan
Konseling) dengan dua siklus yang terdiri dari empat tahapan yaitu Perencanaan,
Tindakan, Observasi, dan Refleksi. Subjek penelitian ini adalah 5 orang siswa
dikelas VII-E yang mempunyai kestabilan emosi yang rendah.
Hasil pada siklus I dari 12 indikator angket kestabilan emosi siswa sebesar
66% siswa mampu menstabilkan emosinya. Kestabilan emosi meningkat pada 3
orang siswa, yaitu dengan kategori rendah menjadi sedang. Siklus II dari 12
indikator kestabilan emosi, siswa mampu menstabilkan emosi sebesar 75%, dan
kestabilan emosi meningkat terjadi pada 4 orang siswa, 1 orang kategori rendah
menjadi kategori sedang dan 4 orang kategori sedang menjadi kategori tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan konseling individual teknik
self management dapat meningkatkan kestabilan emosi pada siswa di kelas VII-E
SMP Negeri 45 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

Disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan adalah melalui layanan
konseling individual teknik self management dapat meningkatkan kestabilan
emosi pada siswa Di Kelas VII-E SMP Negeri 45 Medan T.A 2015/2016

i

ii

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah yang menciptakan
manusia dengan penciptaan yang paling sempurna. Dia lah yang melengkapi
manusia dengan akal sehingga manusia berpikir dan mempunyai hasrat untuk
senantiasa mencari kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa
berpikir sepanjang rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna
serta mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Atas berkat rahmat-Nya
penyusun dapat menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu sehingga skripsi yang berjudul “Meningkatkan Kestabilan Emosi
Melalui Layanan Konseling Individual Teknik Self Management Pada Siswa Di

Kelas VII-E SMP Negeri 45 Medan T.A 2015/2016”. Shalawat dan salam
tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat serta
seluruh generasi setelahnya.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan
dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja
keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak terutama kepada Dosen
Pembimbing Skripsi Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS.Kons.,S.Psi. yang telah
memberikan bimbingan, motivasi dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penulisan skripsi sampai skripsi ini selesai dan memberikan kesempurnaan pada
skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

iii

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan. Serta Wakil Dekan Bidang Akademik Bapak
Prof. Dr. Yusnadi ,MS. Wakil Dekan Bidang Keuangan Bapak Drs. Aman
Simare-mare, M.S. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Bapak Drs.

Edidon Hutasuhut, M.Pd.
3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd,Kons Selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan. Serta Ibu Dra.
Nurarjani, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS.Kons.,S.Psi. selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah membimbing penulis dari awal hingga akhir
penyelesaian skripsi.
5. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd, Ibu Dr. Nur’aini, MS, dan Ibu Dra.
Nurarjani, M.Pd selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberi
masukan dan mengkoreksi dalam kesempurnaan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas
Negeri Medan yang telah menyumbangkan ilmu kepada penulis yang
tentunya sangat berguna untuk masa depan penulis.
7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam urusan
surat-menyurat.
8. Pegawai Perpustakaan FIP Universitas Negeri Medan dan Pegawai
Perpustakan Digital Library Universitas Negeri Medan.


iv

9. Pihak SMP Negeri 45 Medan Bapak Mhd.Nizar,MM yang telah
memberikan izin dan kemudahan untuk penelitian di sekolah tersebut ,
serta seluruh Bapak/ Ibu Guru yang mengajar di sekolah tersebut.
10. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Syamsuri S.IP
dan Ibunda Yusda Upik. Melalui mereka-lah saya temukan dan rasakan
nikmatnya Cinta-Mu yang tidak henti-hentinya memberikan do’a dan
dukungan baik itu moril maupun materil. Ayah dan Ibu adalah pahlawan
dan penyejuk hati saya. Dan motivator terbesar untuk membangkitkan
semangat penulis dalam menyelesaikan studi ini. Untuk adik-adikku
tersayang M.Agung Alfianto dan M.Akbar Alfiandi, Terima kasih atas
doa, dan dukungannya selama ini.
11. Untuk para sepupu-sepupuku tersayang Ade Ismasari, dan Rezky Evilia
yang selalu memberikan semangat, dan dukungannya untukku.
12. Untuk teman-teman sebimbingan Rizki Ananda Syafitri, Yenni Ria
Singarimbun, dan Marilin, yang saling memberikan dukungan dan bantuan
kepada peneliti, Untuk teman-teman sekelas, Reguler A, Novita Asmi, Jan
Fredy, Dear Alfan Al Azhar, Dian Juan Nababan, Laila Sutari, Khairani
Syafitri Sitorus, Perdana, Berma Tarigan, Solahuddin Asri R, Lulu

Septiana Zahara, Rukayyah Sitepu dan lain-lain yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, Untuk teman-teman di kelas Reguler B, Ekstensi
A dan Ekstensi B.

v

Penulis menyadari masih banyak kesalahan dalam skripsi ini, untuk itu
penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
saya ucapkan terima kasih.

Medan ,

April 2016

Penulis

Alfi Syahriani
NIM.1113151002


vi

DAFTAR ISI
Halaman

ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... .... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................

1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................

6


1.3 Batasan Masalah .........................................................................................

6

1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................

6

1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................

7

1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................................

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori ...........................................................................................

8


2.1.1 Kestabilan Emosi ......................................................................

8

2.1.2 Bentuk-Bentuk Emosi ...............................................................

9

2.1.3

Pola Emosi Remaja ...................................................................

10

2.1.4

Faktor –faktor Yang Mempengaruhi Kestabilan Emosi ...........

10


2.1.5

Upaya Yang Dilakukan Untuk Menstabilkan Emosi .............

11

2.2 Konseling Individual ..................................................................................

12

2.2.1 Pengertian Konseling Individual .................................................

12

2.2.2 Tujuan Konseling Individual .......................................................

12

vii


2.2.3 Kondisi Hubungan Konseling .....................................................

14

2.2.4 Proses Konseling Individual .......................................................

14

2.3 Teknik Self-Management ...........................................................................

17

2.3.1 Konsep Dasar Self Management ..................................................

17

2.3.2 Tujuan ..........................................................................................

19

2.3.3 Manfaat ........................................................................................

20

2.3.4 Peran Konselor dan Konseli ........................................................

21

2.3.5 Faktor-faktor Keefektifan dalam Pelaksanaan Teknik
Self Management .........................................................................

22

2.3.6 Tahap-Tahap Konseling Self-Management .................................

22

2.3.7 Meningkatkan Kestabilan Emosi Melalui Layanan Konseling
Individual Teknik Self management ....................................

24

2.4 Penelitian Terdahulu...................................................................................

24

2.5 Kerangka Konseptual .................................................................................

27

2.6 Hipotesis .....................................................................................................

28

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ...........................................................................................

29

3.2 Design Penelitian ........................................................................................

29

3.3 Subjek Penelitian ........................................................................................

36

3.4 Operasional Variabel Penelitian .................................................................

36

3.5 Metode Pengumpulan Data .......................................................................

37

3.6 Analisis Data .............................................................................................

42

3.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian ...................................................................

44

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Fisik Lingkungan SMP Negeri 45 Medan ..................................

45

4.2 Perizinan Penelitian ...................................................................................

46

4.2.1 Pra Siklus ....................................................................................

46

4.3 Hasil Penelitian...........................................................................................

49

4.3.1 Siklus I ........................................................................................

49

4.3.2 Siklus II .......................................................................................

70

4.4 Pembahasan Penelitian ..............................................................................

88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................................

95

5.2 Saran ..........................................................................................................

95

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

96

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Skor Alternatif Jawaban (Likert) ..................................................... 38
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Uji Coba Kestabilan Emosi ................................. 40
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian.............................................................................. 44
Tabel 4.1 Skor Indikator Angket Kestabilan Emosi Pra Siklus ....................... 48
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Konseling Self Management Siklus I.............. 50
Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke I................................................. 50
Tabel 4.4 Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke II ............................................... 54
Tabel 4.5 Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke III .............................................. 58
Tabel 4.6 Hasil Observasi Sebelum Dan Sesudah Tindakan Siklus I .............. 63
Tabel 4.7 Hasil Evaluasi Skor Indikator Angket Kestabilan Emosi Siklus I ... 68
Tabel 4.8 Jadwal Pelaksanaan Konseling Self Management Siklus II ............ 70
Tabel 4.9 Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke I................................................. 71
Tabel 4.10 Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke II ............................................. 75
Tabel 4.11 Hasil Observasi Sebelum Dan Sesudah Tindakan Siklus II .......... 79
Tabel 4.12 Hasil Evaluasi Skor Indikator Angket Kestabilan Emosi
Siklus II ......................................................................................... 84
Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Indikator Angket Kestabilan Emosi
Per Individu ................................................................................. 87

x

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas ............................................... 30
Gambar 4.1 Histogram Kondisi Awal dan Hasil Setiap Siklus Per Individu .. 92

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Indikator Angket Kestabilan Emosi Per
Individu.............................................................................................96
Lampiran 2. Kisi-kisi Angket Kestabilan Emosi Setelah Valid............................99
Lampiran 3. Petunjuk Pengisian Angket Setelah Valid ................................. 100
Lampiran 4. Validitas Dan Reliabilitas Angket ..................................................... 103
Lampiran 5. Perhitungan Validitas Angket Kestabilan Emosi ............................... 104
Lampiran 6. Perhitungan Realibilitas Angket Kestabilan Emosi ........................... 107
Lampiran 7. Tabel Perhitungan Skor Angket Kestabilan Emosi ............................ 110
Lampiran 8. RPL BK Individual Kestabilan Emosi................................................ 112
Lampiran 9. Alat Penilaian / Observasi Praktik Meningkatan Kestabilan Emosi
Teknik Self Management Siklus I ....................................................... 114
Lampiran 10. Alat Penilaian / Observasi Praktik Meningkatan Kestabilan Emosi
Teknik Self Management Siklus II...................................................... 122
Lampiran 11. Dialog Konseling Individual ............................................................. 130
Lampiran 12. Laiseg................................................................................................. 184
Lampiran 13. Dokumentasi ...................................................................................... 199

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, kestabilan emosi, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No 20 Tahun
2003 tentang sistem pendidikan nasional).
Hal ini juga dikemukakan oleh Driyarkara (dalam Mikarsa, 2004:2) yang menyatakan
bahwa pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia ketaraf insani harus diwujudkan
dalam seluruh proses atau upaya pendidikan. Sekolah merupakan bagian dari pendidikan. Di
sekolah inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan
dikembangkan kepada anak didik. Kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan kegiatan
inti dalam pendidikan di sekolah.
Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam kegiatan belajar
mengajar. Melalui kegiatan belajar mengajar ini juga proses transfer dan transformasi ilmu
pengetahuan dapat diberikan kepada peserta didik.
Sementara Remaja berada pada periode perkembangan yang banyak mengalami
masalah pertumbuhan dan perkembangan khususnya menyangkut dengan penyesuaian diri
terhadap tuntutan lingkungan dan masyarakat. Masalah yang sering terjadi pada
perkembangan intelektual dan emosional remaja adalah ketidak seimbangan antara keduanya.
Kemampuan intelektual mereka telah dirangsang sejak awal melalui berbagai macam
sarana dan prasarana yang disiapkan di rumah dan di sekolah dengan berbagai media. Gejalagejala emosi pada remaja seperti perasaan sayang, marah, takut, bangga dan rasa malu, cinta
dan benci, harapan-harapan dan putus asa, perlu dicermati dan dipahami dengan baik.

1

2

Sebagai pendidik harus mengetahui setiap aspek tersebut dan hal yang lain merupakan
sesuatu yang terbaik sehingga perkembangan remaja sebagai peserta didik berjalan dengan
normal tanpa ada mengalami gangguan.
Target yang hendak dicapai melalui dasar-dasar pendidikan dan yang juga dirancang
oleh lembaga-lembaga pendidikan adalah menyiapkan generasi yang unggul dan mampu
menghadapi segala persoalan yang dihadapinya. Disamping itu, tujuan lain yang hendak kita
harapkan pada generasi yang akan datang adalah generasi yang memiliki mental yang kuat
dan rasa percaya diri.
Ottorank (dalam Hurlock, 1990 ) mengungkapkan bahwa masa remaja merupakan masa
perubahan yang drastis dari keadaan tergantung menjadi keadaan mandiri, bahkan Daradjat
(dalam Hurlock, 1990 ) mengatakan masa remaja adalah masa dimana munculnya berbagai
kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan
daya fikir yang matang.
Salovey dan Mayer (1990) mengatakan bahwa suatu kecerdasan sosial berkaitan
dengan kemampuan seseorang dalam memantau baik emosi-dirinya maupun emosi orang
lain, dan juga kemampuannya dalam membedakan emosi- dirinya dengan emosi orang lain,
dimana kemampuan ini digunakannya untuk mengarahkan pola pikir dan perilakunya.
Menurut Havighurst remaja bertugas mencapai kemandirian emosional dari orangtua
dan orang-orang dewasa lainnya. Hal ini bisa membuat remaja melawan keinginan atau
bertentangan pendapat dengan orangtuanya. Dengan ciri khas remaja yang penuh gejolak dan
emosional, pertentangan pendapat ini seringkali membuat remaja menjadi pemberontak di
rumah. Apabila masalah ini tidak terselesaikan, terutama orangtua bersikap otoriter, remaja
cenderung mencari jalan keluar di luar rumah, yaitu dengan cara bergabung dengan temanteman sebaya yang senasib.

3

Sering kali karena yang dihadapi adalah remaja yang seusia yang punya masalah yang
kurang lebih sama dan sama-sama belum berhasil mengerjakan tugas perkembangan yang
sama, bisa jadi solusi yang ditawarkan kurang bijaksana.
Banyak penelitian membuktikan bahwa salah satu penyebab remaja menjadi nakal
adalah karena mengalami ketidakstabilan emosi menimbulkan rasa tidak aman dan tidak puas
terhadap kehidupan sehari-hari. Selanjutnya dapat timbul kebencian dan kecemburuan
terhadap orang- orang yang lebih beruntung dan bahagia. Akibat dari semuanya ini sering
mereka melakukan tindakan yang merusak dan menyakiti orang lain.
Pada dasarnya usia remaja merupakan masa kritis bagi pembentukan kepribadian.
Remaja yang sedang dalam masa pancaroba ini apabila tidak mendapat bimbingan serta
suasana lingkungan yang baik dapat menjurus pada berbagai kelainan tingkah laku,
kenakalan, bahkan sampai melibatkan diri pada tindak kejahatan, termasuk penyalah gunaan
obat narkotika serta perilaku seksual.
Rasa marah, kesal, sedih atau gembira adalah hal yang wajar yang tentunya sering
dialami remaja meskipun tidak setiap saat. Pengungkapan emosi itu ada juga aturannya.
Supaya bisa mengekspresikan emosi secara tepat, remaja perlu meningkatkan kestabilan
emosi. Akan tetapi, kestabilan emosi ini bukan merupakan upaya untuk menekan atau
menghilangkan emosi melainkan, Belajar menghadapi situasi dengan sikap rasional, Belajar
mengenali emosi dan menghindari dari penafsiran yang berlebihan terhadap situasi yang
dapat menimbulkan respon emosional.
Kegagalan dalam menstabilkan emosi biasanya terjadi karena remaja kurang mampu
memahami atau mendapatkan akar masalah, tidak mau bersusah payah menilai sesuatu
dengan kepala dingin. Kegagalan menstabilkan emosi juga karena kurang mengenal perasaan
dan emosi sendiri sehingga jadi “salah kaprah” dalam mengekspresikannya. Karena itu,

4

keterampilan menstabilkan emosi sangatlah perlu agar dalam proses kehidupan remaja bisa
lebih sehat secara emosional.
Kecenderungan tingginya gejolek emosi remaja perlu dipahami oleh pendidik
khususnya orangtua dan guru. Untuk itu perlu dihindari hal- hal yang dapat menimbulkan
emosi negatif seperti marah, sedih, kecewa, frustasi, dan cemas yang berlebihan.
Maka berdasarkan kesimpulan di atas usia remaja adalah suatu proses atau suatu
periode penting dalam kehidupan seseorang, umumnya terdapat perbedaan individu satu
dengan yang lain, yang dibuktikan dengan adanya fakta bahwa beberapa orang mengalami
masa peralihan ini secara cepat dari lainnya. Masa remaja sedang mengalami banyak fase
perubahan yang harus di hadapi mulai dari perubahan fisik, biologis, psikologis sampai
dengan masalah sosial. Proses-proses perubahan penting akan terjadi dalam diri remaja jika
perubahan ini mampu dihadapi secara adaptif dan dengan sukses. tetapi seorang remaja tidak
mampu menghadapi dan mengatasi tantangan perubahan dengan sukses, maka akan muncul
berbagai konsekuensi psikologis, emosional, dan behavioral merugikan.
Emosi remaja pada dasarnya dapat diredam sehingga tidak menimbulkan efek negatif.
menstabilkan emosi itu penting. Hal ini didasarkan atas kenyataan bahwa emosi mempunyai
kemampuan untuk mengkomunikasikan diri pada orang lain. Orang-orang yang dijumpai
dilingkungan sekolah maupun lingkungan luar sekolah akan lebih cepat menanggapi emosi
daripada kata-kata. Kalau seseorang sampai dirumah dengan wajah murung, bahkan terkesan
cemberut dan marah-marah, emosi anggota keluarga yang lain akan bereaksi terhadap emosi
tersebut, sehingga mereka merasa tidak enak atau merasa bersalah dan lain sebagainya.
Maka menstabilkan emosi sangatlah penting untuk meredam sikap emosi yang negatif
yang ada pada diri siswa dengan mengembangkan kemampuan menstabilkan emosi dengan
sebaik-baiknya, maka kita akan dapat menjadi pribadi yang efektif, hidup lebih konstruktif,
dan mampu menerima diri sendiri dan diterima oleh masyarakat luas. Kemampuan

5

menstabilkan emosi menjadi sangat berarti untuk meminimalkan perilaku emosi negatif yang
selama ini banyak kita jumpai dalam kehidupan di lingkungan masyarakat dan dalam
lingkungan sekolah karena banyak peristiwa yang terjadi karena ketidak mampuan
menstabilkan emosi.
Penelitian ini berfokus pada meningkatkan kestabilan emosi melalui layanan konseling
individual teknik self management. Diharapkan setelah pemberian layanan konseling
individual teknik self management penerima manfaat dapat memiliki kestabilan emosi yang
lebih baik, sehingga ia dapat berinteraksi dengan baik di sekolah maupun di lingkungan
tempat ia tinggal.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada guru BK SMP N 45 Medan
diketahui bahwa masih ada siswa yang kurang mampu dalam menstabilkan emosinya. Meski
sekolah telah memberikan program untuk mengarahkan emosinya menjadi hal- hal yang
positif melalui kegiatan ekstrakurikuler, tetapi masih saja ada siswa yang belum bisa
memanfaatkannya secara maksimal. Hal itu dapat dilihat pada perilaku siswa yang melawan
guru, berkelahi dengan teman, berbicara dengan bahasa yang kasar, memberi julukan yang
menyakiti teman, dan merokok sebagai bentuk prilaku yang negatif yang telah menjadi
kebiasaan atau prilaku yang kurang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Format konseling individual yaitu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada
seorang siswa (klien) dengan tujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar mampu
mengatasi masalahnya sendiri dan dapat menyesuaikan diri secara positif pada lingkungan
sosial.

Dalam

layanan

konseling

individual,

siswa

akan

menceritakan

segala

permasalahannya yang sedang terjadi pada dirinya berdasarkan apa yang sedang
dirasakannya, yang menyebabkan siswa selalu tidak mampu dalam menstabilkan emosinya.
Format konseling individual dilaksanakan dengan memberikan layanan konseling individual
kepada siswa yang memiliki ketidakstabilan emosi tersebut. Tujuan konseling pada akhirnya

6

untuk menemukan dan merekomendasikan langkah-langkah yang harus dilakukan agar siswa
dapat mengetahui dampak dari ketidakstabilan emosi dan berusaha untuk mengatasinya.
Berdasarkan pemikiran diatas, peneliti mengajukan judul :
“Meningkatkan Kestabilan Emosi Melaui Layanan Konseling Individual Teknik
Self Management Pada Siswa Di Kelas VII-E SMP Negeri 45 Medan T.A 2015-2016”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka identifikasi
masalahnya adalah :
1.

Masih terdapat beberapa orang siswa yang kurang mampu dalam menstabilkan
emosinya.

2.

Siswa kurang memahami dampak dari ketidakstabilan emosi.

3.

Self management yang dilakukan Sekolah masih belum efektif untuk menstabilkan
emosi beberapa siswa.

1.3 Batasan Masalah
Sesuai dengan permasalahan yang akan diulas melalui penelitian, serta menghindari
timbulnya penafsiran yang berbeda-beda maka perlu adanya pembatasan masalah yang akan
diteliti, maka penulis membatasi penelitian ini pada meningkatkan kestabilan emosi melalui
layanan konseling individual teknik self management pada siswa di kelas VII-E Smp Negeri
45 Medan.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah melalui layanan konseling
individual teknik self management dapat meningkatan kestabilan emosi pada siswa di kelas
VII-E SMP Negeri 45 Medan T.A 2015/2016 .

7

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : “ Untuk Meningkatkan Kestabilan
Emosi Melaui Layanan Konseling Individual Teknik Self management Pada Siswa Di Kelas
VII-E SMP Negeri 45 Medan T.A 2015/2016”.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Manfaat Teoritik
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam bidang

pendidikan, khususnya bimbingan dan konseling yaitu mengetahui efektivitas Konseling
Individual teknik self Management dalam Menstabilkan Emosi Siswa. Dan hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan pedoman dalam mengadakan penelitian selanjutnya lebih luas
dan mendalam.
2.

Manfaat Praktis

a.

Bagi Guru Bimbingan Konseling
Bagi Guru BK SMP Negeri 45 Medan dapat digunakan sebagai bahan masukan atau

pertimbangan dalam meningkatkan kestabilan emosi siswa.
b.

Bagi Siswa
Bagi siswa diharapkan dapat menyadari penyebab ketidakstabilan emosi dan

memahami cara untuk menstabilkan emosi.
c.

Bagi Kepala Sekolah
Bagi sekolah diharapkan dapat meningkatkan suasana belajar yang kondusif dan

menimbulkan penilaian positif dari para orang tua siswa dan stakeholder Sekolah.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Layanan konseling self management, dapat digunakan untuk meningkatkan
kestabilan emosi siswa.
2. Kestabilan emosi siswa meningkat setelah mengikuti konseling self management.
3. Konseling self management dapat digunakan untuk meningkatkan kestabilan emosi
siswa.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya dan dari kesimpulan
di atas maka peneliti menyarankan :
1) Bagi peneliti
Untuk peneliti diharapkan agar mendalami Teknik Self Management pada proses
konseling berikutnya, agar peneliti dapat memperoleh hasil yang lebih baik lagi
dalam merubah perilaku siswa kearah yang lebih positif dalam menstabilkan emosi
siswa.
2) Bagi siswa
Agar dapat memperaktekkan teknik ini sendiri dan mampu meningkatkan lagi
kestabilan emosi siswa melalui Konseling Individual Teknik Self Management.
3) Bagi Guru BK
Guru BK di sekolah dapat menggunakan layanan konseling self management sebagai
alternatif yang tepat dan efektif dalam meningkatkan kestabilan emosi siswa.

95

DAFTAR PUSTAKA
Chaplin, J.P. 2008. Kamus Lengkap Psikologi. Diterjemahkan oleh Kartini Kartono.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dewi, Rosmala. 2013. Penelitian Tindakan. Medan
Gie, The Liang. 2000. Cara Belajar Yang Baik Bagi Mahasiswa edisi kedua.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Goleman, Daniel. (2002). Kecerdasan Emosional. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka :Utama.
Hurlock E. B. (1997). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Edisi ke-5.
Komalasari, Gantina, Wahyuni dan Karsih. 2011. Teori dan Teknik Konseling.
Jakarta: PT. Indeks.
Mappiare, Andi. 2006. Kamus Istilah Konseling & Terapi. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar dasar bimbingan dan konseling. Jakarta. Rieneka
cipta
Syarif, Kemali. 2014. Perkembangan Peserta Didik. Medan: Unimed Press.
UII. 2002. Bab n Kajian Pustaka A. Kestabilan Emosi, (online), dalam
(http://arsip.uii.ac.id/files//2012/08/05,2-bab-23.pdf. Diakses pada 29 September
2015.
Willis, Sofyan. S. 2010. Konseling Individu Teori dan Praktek. Bandung:
ALFABETA.
Winkel, W.S dan M.M Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling Di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.