PENERAPAN METODE SINEKTIK DALAM PEMBELAJARAN MUSIK DAERAH SETEMPAT (TOBA) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SENI MUSIK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KUIS T.A 2014/2015.

PENERAPAN METODE SINEKTIK DALAM PEMBELAJARAN
MUSIK DAERAH SETEMPAT (TOBA) UNTUK
MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR
SENI MUSIK PADA SISWA KELAS X SMA
NEGERI 1 BATANG KUIS
T.A 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MITHA YUWITA HUTABARAT
NIM. 2103140029

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015


ABSTRAK

Mitha Yuwita Hutabarat. NIM 2103140029. Penerapan Metode Sinektik
Dalam Pembelajaran Musik Daerah Setempat (Toba) Untuk Meningkatkan
Kreativitas Belajar Seni Musik Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Batang
Kuis T.A 2014/2015. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
2015.
Permasalahan dalam penelitian ini siswa merasa kesulitan dan kurang berminat
dalam pembelajaran musik daerah setempat pada siswa kelas X SMA Negeri 1
Btang Kuis. Peneliti membaharui metode dalam pembelajaran seni musik kelas X
SMA Negeri 1 Batang Kuis dengan menggunakan metode sinektik, yang dimana
metode ini dirancang dengan tujuan untuk meningkatkan kreativitas individu dan
kelompok, dapat membangun kebersamaan antarsiswa dan dapat menjadikan
pembelajaran yang menarik.
Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian
penerapan, pengertian metode sinektik, pengertian pembelajaran, pengertian
musik daerah, pengertian musik daerah batak toba, pengertian kreativitas,
pengertian belajar, dan pengertian seni musik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Batang Kuis
berjumlah 36 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi
kreativitas siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif
untuk melihat peningkatan kreativitas belajar siswa dengan metode sinektik.
Hasil penelitian untuk kreativitas siswa menunjukkan bahwa pada siklus I
diperoleh nilai rata-rata 66,06 dengan 9 siswa yang tuntas. Pada siklus II nilai
rata-rata 80,42 dengan 31 siswa yang tuntas. Dengan demikian, terdapat
peningkatan kreativitas siswa dari siklus I ke siklus II. Kelulusan pada siklus I
mencapai 38% (9 siswa yang tuntas) dan pada siklus II mencapai 86% (31 siswa
yang tuntas).
Disimpulkan bahwa metode sinketik dapat mengembangkan kreativitas siswa
dalam pembelajaran musik daerah setempat (Toba) baik individu maupun
kelompok. Terdapat peningkatan kreativitas belajar seni musik siswa kelas X
SMA Negeri 1 Batang Kuis dengan perolehan kenaikan kreativitas belajar siswa
dari siklus I ke siklus II yaitu (86%-38%) = 54%

Kata kunci : Sinektik, kreativitas, Musik Daerah Setempat (Toba)

i


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kepada Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat
dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini.
Penulis menyadari Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Berkat dukungan doa
dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi
ini.
Pada kesempatan ini, penulis dengan sepenuh hati mengucapkan banyak
terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd Ketua Jurusan Sendratasik sekaligus Pembimbing
Akademik.
4. Dra.Pita H.D Silitonga, M.Pd Sekretaris Jurusan Sendratasik dan
sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi I.
5. Panji Suroso,M.Si Ketua Program Studi Pendidikan Musik.
6. Octaviana Tobing, M.Pd Dosen Pembimbing Skripsi II.
7. Seluruh Dosen Sendratasik yang selama ini telah mendidik penulis dalam

perkuliahan.

8. Bapak Kepala Sekolah, Guru, Staf dan siswa-siswi di SMA Negeri 1
Batang Kuis.

ii

9. Ibunda tersayang R. Panjaitan yang luar biasa memberi doa, semangat,
dukungan dan juga materi. Buat abang, kakak dan adik-adik (Jesry Rowles
Hutabarat, Riyanthi Maryani Hutabarat, Arswendo Ariyadi Hutabarat dan
Willy Pratama Hutabarat) serta seluruh keluarga yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
10. Naposobulung HKBP Tj. Mulia terkhusus Agus Arianto Samosir, S.H buat
doa serta dukungannya dan juga saudara dan teman terbaik (David
Silalahi, Beni Naibaho, Rudolfo Manalu, Willy Hutajulu, Lilys Feronika
Lubis, Gerti Hasibuan, Udur Sitorus, Citra Siregar, Aries Simaremare, dan
lainnya), Remaja HKBP Tj. Mulia, sahabat/teman-teman stambuk 2010
(Eirene Juliani Mangunsong, Martha Ulina Gultom, Maya Ningsih Lubis,
Agnes Rebecca Panggabean, Friskila Pandia, dan yang lainnya).
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang turut mendukung dan membantu penyelesaian Skripsi ini. Tuhan
memberkati. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan,

Maret 2015

Mitha Yuwita Hutabarat
NIM. 2103140029

iii

DAFTAR ISI
ABSTRAK ……………………………………………………………….

i

KATA PENGANTAR …………………………………………………..

ii


DAFTAR ISI ……………………………………………………………..

iv

DAFTAR TABEL ……………………………………………………….

vii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….

viii

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………...………....


1

B. Identifikasi Masalah……………………………………….

5

C. Pembatasan Masalah………………………………………

6

D. Rumusan Masalah…………………………………………

6

E. Tujuan Penelitian…………………………………………..

7

F. Manfaat Penelitian………………………………………...


8

LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Landasan Teoritis….………………………………………

9

1.

Pengertian Penerapan ………………………………...

9

2.

Pengertian Metode Sinektik………...………………..

10

a.


Penerapan Metode Pembelajaran Sinektik ……......

13

b.

Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran

3.

Sinektik ……...…………………………………….

13

Pengertian Pembelajaran…..………………………….

14

iv


4.

Musik Daerah ………………………………………...

16

5.

Musik Daerah Batak Toba……………………………

17

6.

Pengertian Kreativitas ………………………………..

18

7.


Pengertian Belajar ……………………………………

20

8.

Seni Musik ……………………………………………

22

B. Kerangka Konseptual ……………………………………..

23

C. Hipotesis …………………..……………………………..

25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian………………………………………….

26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………................

26

C. Subjek dan Objek Penelitian……………………………....

27

1.

Subjek Penelitian ……………………………………..

27

2.

Objek Penelitian ……………………………………...

28

D. Desain Penelitian…………………………………………..

28

E. Prosedur penelitian………………………………...............

28

F. Teknik Pengumpulan Data………………………...............

33

1.

Observasi……………………………………………..

33

2.

Wawancara……………………………………………

34

3.

Dokumentasi………………………………………......

35

G. Instrumen Penelitian ………………………………………

38

H. Teknik Analisis Data………………………………………

39

v

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................

BAB V

41

1. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................

41

a. Permasalahan .................................................................

41

b. Pre Test ..........................................................................

42

2. Deskripsi Siklus I .............................................................

43

a. Perencanaan ...................................................................

43

b. Pelaksanaan Tindakan ...................................................

44

c. Observasi .......................................................................

48

d. Refleksi .........................................................................

49

3. Deskripsi Siklus II ............................................................

50

a. Perencanaan ...................................................................

50

b. Pelaksanaan Tindakan ...................................................

51

c. Observasi .......................................................................

56

d. Refleksi .........................................................................

56

B. Temuan Masalah ..............................................................

57

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................

59

B. Saran ................................................................................

60

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
vi

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ………………………………………………

27

Tabel 3.2 Instrumen Penilaian Kreativitas Belajar Siswa…………………

38

vii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Action Research Kemmis & Taggart ………………............

28

Gambar 4.1 Grafik Perolehan Nilai Pre Test ……………………………………

42

Gambar 4.2 Grafik Perolehan Nilai Siklus I ……………………………............

49

Gambar 4.3 Grafik Perolehan Nilai Siklus II …………………………...............

56

viii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ………………….

63

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ………………….

68

Lampiran 3 Soal Pre Test …………………………………………………

73

Lampiran 4 Soal Post Test Siklus I ……………………………………….

74

Lampiran 5 Soal Post Test Siklus II ………………………………………

75

Lampiran 6 Partitur Lagu …………………………………………………

76

Lampiran 7 Perolehan Nilai Pre Test ……………………………………..

79

Lampiran 8 Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siswa (Siklus I) ………..

80

Lampiran 9 Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siswa (Siklus II) ……….

92

Lampiran 10 Rekapitulasi Nilai Kreativitas Belajar Siswa (Siklus I) ……

104

Lampiran 11 Rekapitulasi Nilai Kreativitas Belajar Siswa (Siklus II) …

105

Lampiran 12 Dokumentasi Foto Penelitian ………………………………

106

ix

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya manusia memperluas pengetahuan dalam
rangka membentuk nilai, sikap dan perilaku. Pendidikan dapat diartikan sebagai
suatu proses, dimana pendidikan merupakan usaha sadar dan penuh tanggung
jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin dan mengarahkan
peserta didik dengan berbagai persoalan dan pertanyaan yang timbul dalam
pelaksanaannya. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai hasil, dimana pendidikan
itu merupakan wahana untuk membawa peserta didik mencapai tingkat
perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya.
Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia tidak pernah
berhenti. Berbagai cara terus dilakukan oleh pemerintah antara lain yaitu
pengelolaan sekolah, peningkatan kualitas tenaga pendidik, pengembangan materi
ajar serta pengembangan metode pengajaran. Seorang guru diharapkan memiliki
kemampuan profesional yang tinggi.
Belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik untuk mencapai tujuan
tertentu. Dengan kata lain proses belajar mengajar meliputi kegiatan dan yang
dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan
program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan tertentu dalam pengajaran.

1

2

Pendidikan

berfungsi

untuk

mengembangkan

kemampuan

serta

meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia. Pendidikan juga berperan
penting untuk meningkatkan kualitas setiap individu baik secara langsung maupun
tidak langsung. Hal ini dipersiapkan untuk mendukung dan mengikuti laju
perkembangan pendidikan senantiasa mengalami perubahan sejalan dengan
tuntutan perubahan itu sendiri. Persaingan yang kian ketat dalam era globalisasi
mengharuskan kita mempunyai keunggulan. Oleh karena itu, strategi yang
digunakan adalah meningkatkan sumber daya manusia melalui bidang pendidikan.
Pentingnya pendidikan bagi pembinaan sumber daya manusia sangat
diharapkan oleh setiap orang karena melalui pendidikan akan tercipta seorang
manusia yang terampil dan berilmu untuk bekal hidupnya. Sumber daya yang
berkualitas akan menentukan mutu kehidupan pribadi, masyarakat dan bangsa
dalam rangka mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan dan tantangantantangan yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.
Salah satu aspek yang menuntut sumber daya manusia adalah aspek yang
berhubungan dengan seni. Aspek seni merupakan wadah untuk menjalin
hubungan dengan dunia luar, sehingga adanya seni dapat meningkatkan kualitas
masyarakat dan bangsa. Sekarang ini mata pelajaran pendidikan seni merupakan
mata pelajaran sudah umum kita jumpai dalam dunia pendidikan. Dengan adanya
pendidikan seni, seorang pengajar dapat melihat dimanakah bakat seorang anak
didik yang mereka ajar, apakah di bidang seni musik, seni tari, seni lukis ataupun
seni yang lainnya.

3

Pendidikan seni memegang peranan penting dalam pelajaran karena
merancang siswa untuk meningkatkan kreativitasnya dengan membuat sesuatu
yang baru dari mereka sendiri. Kreativitas tersebut didapat dari cara ia berfikir,
merasa dan melihat lalu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Seni musik merupakan salah satu bidang studi yang ada di sekolah.
Pembelajaran seni musik mencakup semua aspek pembelajaran termasuk
psikomotor

(pengembangan

kemampuan/

fisik),

kognitif

(pemerolehan

kemampuan), dan efektif (sikap). Untuk itu guru perlu meningkatkan pemahaman
siswa tentang seni musik sehingga materi yang disampaikan dalam proses belajar
mengajar dipahami oleh siswa. Pengasahan pemahaman siswa merupakan hal
yang wajib dilakukan setiap guru seni musik agar menghasilkan siswa yang
mampu menerima pelajaran dengan mudah. Namun banyak siswa yang
mengalami kesulitan-kesulitan, merasa bosan, bingung dan kurang berminat
dalam pembelajaran seni musik khususnya musik daerah.
Salah satu tujuan pembelajaran musik daerah yaitu untuk menambah
wawasan pada diri siswa tentang pentingnya budaya nusantara Indonesia dimana
siswa diharapkan dapat melestarikannya. Seperti di sekolah SMA Negeri 1 Batang
Kuis kelas X yang mempelajari materi musik daerah setempat. Siswa merasa
kesulitan dan kurang berminat dengan pembelajaran musik daerah setempat atau
musik yang ada di Sumatera Utara.
Musik daerah di Sumatera Utara yang mempunyai keragaman kesenian
yang dimiliki masing-masing daerah. Sumatera Utara adalah provinsi yang
memiliki bermacam suku yaitu suku Batak Toba, Karo, Pakpak, Simalungun,

4

Mandailing, Angkola, Melayu. Masing-masing suku memiliki bermacam
kebudayaan dan tradisi yang berbeda baik di bidang musik, tari, adat istiadat dan
lain sebagainya. Salah satu budaya yang paling menonjol dari setiap daerah adalah
lagu dan musiknya yang tidak hanya untuk didendangkan tetapi sudah menjadi
identitas dan jati diri suatu daerah.
Suku Batak Toba merupakan grup yang paling besar jumlahnya. Suku
Batak Toba memiliki beragam kebudayaan, salah satu kebudayaannya yang unik
dari suku Batak Toba yaitu musiknya. Musik pada masyarakat Batak Toba
tercakup dalam dua bagian besar yaitu musik vokal dan musik instrumentalnya.
Mencermati uraian di atas, peneliti ingin membaharui metode dalam
pembelajaran seni musik di SMA Negeri 1 Batang Kuis supaya para siswa tidak
merasa kesulitan dan berminat dalam mempelajari musik daerah. Metode yang
akan digunakan yaitu metode sinektik, yang dimana metode ini dirancang untuk
meningkatkan kreativitas individu dan kelompok, dapat membangun kebersamaan
antarsiswa dan dapat menjadikan pembelajaran yang menarik.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti metode
pembelajaran sinektik yang mempelajari musik daerah setempat atau musik
bagian Sumatera Utara terkhusus musik Batak Toba dengan mengangkat judul
“Penerapan Metode Sinektik Dalam Pembelajaran Musik Daerah Setempat
(Toba) Untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Seni Musik Pada Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Batang Kuis Tahun Ajaran 2014/2015”.

5

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah sejumlah masalah yang berhasil ditarik dari
uraian latar belakang masalah yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2009:385)
mengatakan bahwa : “Dalam identifikasi masalah ini perlu dituliskan berbagai
masalah yang ada pada obyek yang diteliti. Semua masalah dalam obyek baik
yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin
dikemukakan”.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pembelajaran musik daerah setempat (Toba) di SMA Negeri
1 Batang Kuis?
2. Bagaimana penerapan metode sinektik dalam pembelajaran musik daerah
setempat (Toba) di SMA Negeri 1 Batang Kuis?
3. Apakah metode belajar sinektik dapat meningkatkan kreativitas belajar seni
musik di SMA Negeri 1 Batang Kuis?
4. Bagaimana keterlibatan siswa dalam proses belajar dengan menggunakan
metode sinektik?
5. Bagaimana kreativitas siswa setelah menerapkan metode sinektik dalam
pembelajaran musik daerah setempat (Toba)?
6. Apa kendala yang dihadapi peneliti dalam menerapkan metode belajar sinektik
dalam pembelajaran musik daerah setempat (Toba)?

6

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah, keterbatasan waktu, dana dan
kemampuan teoritis, maka penulis membuat pembatasan masalah untuk
memudahkan pemecahan masalah dalam penelitian ini. Hal ini sesuai dengan
pendapat Sugiyono (2009:286) yang mengataan bahwa “Pembatasan dalam
penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi, serta
faktor keterbatasan tenaga, dana dan waktu”.
Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti membatasi masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana penerapan metode sinektik dalam pembelajaran musik daerah
setempat (Toba) di SMA Negeri 1 Batang Kuis?
2. Bagaimana kreativitas siswa setelah menerapkan metode sinektik dalam
pembelajaran musik daerah setempat (Toba)?
3. Bagaimana keterlibatan siswa dalam proses belajar seni musik dengan
menggunakan metode sinektik?
4. Apakah metode belajar sinektik dapat meningkatkan kreativitas belajar seni
musik?

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian
yang hendak dilakukan. Menurut Sugiyono (2009:55) “Rumusan masalah itu
merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data”.

7

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, identifikasi
masalah, dan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian

ini

adalah

“Bagaimana

Penerapan

Metode

Sinektik

Dalam

Pembelajaran Musik Daerah Setempat (Toba) Untuk Meningkatkan Kreativitas
Belajar Seni Musik Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Batang Kuis?”

E. Tujuan Penelitian
Suatu kegiatan yang memiliki tujuan yang jelas mampu memecahkan
permasalahan yang ada dalam penelitian. Sugiyono (2009:397) menyatakan
bahwa

“Secara

umum

tujuan

penelitian

adalah

untuk

menemukan,

mengembangkan dan membuktikan pengetahuan”. Oleh karena itu tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penerapan metode sinektik pada pembelajaran musik daerah
setempat (Toba) di SMA Negeri 1 Batang Kuis.
2. Untuk mengetahui kreativitas siswa dalam pembelajaran musik daerah
setempat dengan metode sinektik.
3. Untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam proses belajar seni musik dengan
menggunakan metode sinektik.
4. Untuk mengetahui metode belajar sinektik dapat meningkatkan kreativitas
belajar seni musik?

8

F. Manfaat Penelitian
Dalam setiap penelitian harus memiliki manfaat. Menurut Sugiyono
(2009:397) “Setiap penelitian memiliki manfaat. Manfaat tersebur bisa bersifat
teori dan praktis”. Dari tujuan penelitian yang telah ditetapkan maka diharapkan
dapat memberi manfaat bagi masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Sebagai acuan bagi peneliti sebagai calon guru seni musik dalam melaksanakan
pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai bahan
informasi bagi pembaca.
2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru seni budaya dalam
memilih metode pembelajaran dalam belajar seni musik.
3. Sebagai pegangan bagi peneliti untuk menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai pembelajaran yang menggunakan metode sinektik.
4. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi penelitian berikutnya yang memiliki
keterkaitan dengan topik penelitian ini.
5. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir peneliti.
6. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan Seni Musik UNIMED.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pengamatan serta uraian Bab I sampai Bab IV
dapat diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas pada kelas X IPS 1 di
SMA Negeri Batang Kuis dengan menerapkan metode sinektik pada
pembelajaran musik daerah setempat (Toba).
2. Penerapan metode sinektik pada kelas X IPS 1 di SMA Negeri 1 Batang
Kuis dilakukan dengan 2 siklus.
3. Peneliti melakukan pre test guna untuk mengetahui kemampuan awal
siswa dengan memperoleh nilai rata-rata yang masih rendah yaitu 58,75
dimana 9 siswa atau 25% yang tuntas dan 27 siswa atau 75% tidak
mendapatkan nilai tuntas (lampiran 7).
4. Peneliti melaksanakan siklus I dengan menerapkan metode sinektik guna
untuk meningkatkan kreativitas siswa, dan nilai rata-rata kreativitas siswa
pada siklus I adalah 66,06 dimana dari 36 siswa terdapat 14 siswa atau
38% tuntas dan 22 siswa atau 61% yang belum tuntas dan ini belum
mencapai ketuntasan (lampiran 10).
5. Kemudian dilanjutkan dengan siklus II dengan menerapkan metode
sinektik dan memperoleh nilai rata-rata kreativitas yang meningkat yaitu
80,42 dimana dari 36 siswa terdapat 31 siswa yang tuntas atau sekitar 86%

59

60

dan 5 siswa yang tidak tuntas atau sekitar 13% (lampiran 11) dan ini
dinyatakan tuntas.
6. Terdapat peningkatan kreativitas belajar siswa melalui penerapan metode
sinektik pada pembelajaran musik daerah setempat (Toba) pada kelas X
IPS 1 SMA Negeri 1 Batang Kuis.
7. Diperoleh kenaikan kreativitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II yaitu,
(86%-38%) = 54%

B. Saran
1. Guru harus lebih memperhatikan tingkat kemampuan siswa terhadap
materi yang diberikan.
2. Dalam

proses

pembelajaran,

siswa

diharapkan

dapat

mengikut

pembelajaran dengan aktif dan kreatif sehingga tercapainya tujuan dan
nilai ketuntasan yang diharapkan dari pembelajaran.
3. Metode sinektik dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk
meningkatkan kreativitas belajar siswa.
4. Kepada peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang sama pada
penerapan metode sinektik ini, diharapkan dapat melakukan penelitian
yang lebih baik agar dipeoleh data signifikan.

61

DAFTAR PUSTAKA

Aunurahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung :Alfabeta.
Aqib, Z. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :Bumi Aksara.
Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Kanisius
Dimyati. Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :Rineka Cipta.
Ekawarna. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Press Group.
Fitrya, Inneke. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Sinektik Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Ansambel Campuran Pada Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2013/2014. Medan :
Universitas Negeri Medan.
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta :Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta :Bumi Aksara.
Joyce. Weil. Calhoun. 2009. Models of teaching (Model-Model Pengajaran).
Yogyakarta :Pustaka Pelajar.
Manurung, Pentriyani. 2012. Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Untuk
Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Mahasiswa/I Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UNIMED Dalam Mata Kuliah
Pendidikan Musik Tahun Ajaran 2011/2012. Medan :Universitas Negeri
Medan.
Pasaribu, Ben. Dkk. 2004. Pluralitas Musik Etnik. Pusat Dokumentasi dan
Pengkajian Kebudayaan Batak Universitas HKBP Nomensen.
Philip. 2008. KiatMenjadi Orang Kreatif. Yogyakarta : Maximus.
Rosmery, Ikha. 2011. Upaya Meningkatkan Akitvitas Dan Hasil Toba Yang
Telah Diaransir Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Cooperative
Learning Tipe Two Stay Two Stray Di Kelas XI SMA Negeri 1 Sidikalang.
Medan : Universitas Negeri Medan.
Sihotang, BerlianaMargaretta. 2010. Model Sinektik Dalam Pembelajaran
Apresiasi Dongeng Oleh Siswa Kelas VII SMP Budi Murni 4 Medan Tahun
Ajaran 2010/2011. Medan : Universitas Negeri Medan.

62

Slameto. 2010. Belaja dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta :Rajawali Pers.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :Alfabeta.
Tampubolon, Melda. 2011. Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi
Kelompok Dalam Menyanyikan Lagu Daerah Batak Toba (Sik-Sik
Sibatumanikkam) Siswa Kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Babalan. Medan :
Universitas Negeri Medan.
http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/01/seni-musik-artikel-lengkap.html
http://littlenana10.blogspot.com/2012/05/blog-post.html