PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DALAM MEMPERBAIKI HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 ULU BARUUMUN TAHUN AJARAN 2014/2015.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM
PERBAIKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH
BOLA VOLI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1
ULU BARUMUN TAHUN AJARAN
2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

HAMIDI HASIBUAN
NIM. 6103311098

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
PRGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat hidayah dan karunia Nya
maka penulisan Kripsi ini dapat selesai dengan judul : “Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Dalam Perbaikan Hasil Belajar Passing Bawah Bola
Voli Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Ulu Barumun Tahun Ajaran 2014/2015”.
Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Dalam pembuatan skripsi ini penulis banyak mengalami masalah yang sulit,
namun berkat usaha penulis dan bantuan dari semua pihak akhirnya tugas akhir ini
dapat diselesaikan. Oleh karena itu secara khusus penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar , M.Si, Rektor UNIMED.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, Dekan FIK Universitas Negeri
Medan.
3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, Pembantu Dekan I FIK Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, Pembantu Dekan II FIK Universitas Negeri
Medan.
5. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd, Pembantu Dekan III FIK Universitas Negeri
Medan.

6.

Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes, Ketua Jurusan PJKR FIK Universitas
Negeri Medan.

7. Bapak Afri Tantri S.Pd, M.Pd, Sekretaris Jurusan PJKR.

8. Bapak Drs. Jumadin Ip. M.Kes. AIFO, Dosen Pembimbing Skiripsi yang
selama ini banyak membantu dan memberikan masukan serta nasehat untuk
menyempurnakan skripsi ini..
9. Para dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan Perlengkapan Di
Lingkungan FIK UNIMED.
10. Perpustakaan FIK UNIMED dan Perpustakaan umum UNIMED yang
menyediakan ruang baca bagi penulis dalam penulisan skripsi ini.
11. Yang paling penulis cinta dan sayangi Ayahanda Alm. Kasman Hasibuan dan
Ibunda. Hepni Nelly Pulungan. Terimakasih atas segala yang telah Ayahanda
berikan sepanjang hayat, segala doa yang dipanjatkan dan segala nasehat. Tiap
tetes keringatmu jadi semangatku untuk maju menuju sukses, walapun sampai
saya belum bisa memberikan kebanggan dengan merengkuh gelar Sarjana.
Terimaksih Ayah bunda tercinta, Kalianlah yang terbaik dalam hidupku.

12. Abang dan Adek yaitu Darman Syah Hasibuan, Hidayat Hasibuan. Terima
kasih atas motivasi dan semnagat yang telah kalian berikan.
13. Yang terspesial “Marni Andriani Lubis” sosok wanita yang selalu
memberikan semangat dan banyak mengajarkan tentang arti kehidupan yang
di Ridhoi Allah SWT.
14. Teman-teman sejawat, teman-teman suka dan duka yang selalu memberikan
motivasi kepada penulis dan juga teman – teman satu PPL Sumber Padi (5
Lima Puluh) yaitu Bg Ali muksin Hrp, Bg Erfin, Sahrul Nauli (Pesta) Pardi
Erikson, Mahmud, Ebho (karunia), Riska, Risna, Lila, Lailan, Dewi, Dani,
Cantika, Aisah, teman – teman seperjuangan di kelas PJS B Eks 10 (Tim

Sholeh) Jailani, Suparman, Yudi, Budi, Agus, Fahrizal, Eliza, Karunia, (Tim
CS) Amirsyah Putra, Raja Satria Gultom, M. Hambali, Benny Aprial, AlAzhar, Johan Simanullang, Riwandi, Edika, Dominggo, Ade Satria Hsb, Tegi
Pratana dan (Tim Bontot) Octo Pernando Siahaan, Indra Antonius Manurung,
Alvini Situngkir, Ferdinan Nafitupulu, Julpan Mangaratua, Frengky, Jeiman
Klionton, Rifai Benget tampubolon, Michael naderson, Reza Harjef winelson,
Serta teman-teman di kelas PJS A eks 10, Luhono, Novi Anggraini, jainur
anwar, dame mey, nurdin, reni, Arif Rahman, Harri, Iwan, yang lainnya yang
tidak bisa disebutkan satu persatu. “kebersamaan kita akan selalu ku kenang”.


Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang banyak
memberikan dukungan dan doa, sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai.
Semoga penulisan skripsi ini dapat berguna bagi semua pembaca, terutama
bagi penulis sendiri.

Medan,
Penulis

Desember 2014

Hamidi Hasbuan
Nim. 6103311098

ABSTRAK
HAMIDI HASIBUAN “Penerapan Model Pembelajaran Koopertif Dalam
Memperbaiki Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Siswa Kelas XI SMA
Negeri 1 Ulu Baruumun Tahun Ajaran 2014/2015 Pembimbing : JUMADIN
Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Passing Bawah Bola
Voli menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Siswa Kelas XI SMA

Negeri 1 Ul Barumun Kabupaten Padang Lawas Tahun Ajaran 2014/2015”.
Dari hasil data awal (pre test) yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
kemampuan siswa dalam melakukan Passing Bawah Bola Voli masih rendah dan hal
ini berdampak pada hasil belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dapat dianalisis. Dalam hal ini peneliti menganalisis data dengan mereduksi data dan
memaparkan data dalam bentuk tabel, sehingga dapat dicari nilai rata-rata dan
persentase ketuntasan belajar.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI-IPA Negeri 1 Ulu Barumun
Kabupaten Padang Lawas Tahun Ajaran 2014/2015.
Dari hasil tes awal dari 25 orang siswa yang menjadi subjek dalam penelitian
ini, ternyata hanya 5 orang siswa (20%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar,
sedangkan selebihnya yaitu 20 orang siswa (80%) belum memiliki ketuntasan belajar
(Tidak Tuntas). Nilai rata-rata kelas yang diperoleh hanya mencapai 5,568%.
Sedangkan hasil pada Siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar Pasing Bawah Bola
Voli yaitu 13 orang siswa (52%) siswa yang tuntas dalam belajarnya, dan 12 orang
siswa (48%) siswa yang tidak tuntas belajarnya. Hasil belajar siswa dalam melakukan
passing bawah bola voli pada siklus I secara keseluruhan mencapai (6,24%). Pada
siklus II yaitu 22 orang siswa (88,%) siswa yang tuntas belajarnya, dan 3 orang siswa
(12,%) siswa yang tidak tuntas belajarnya dan hasil belajar siswa secara keseluruhan

dalam melakukan passing bawah bola voli pada siklus II mencapai (9,12%).

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTARGAMBAR ............................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 10
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 10
D. Rumusan Masalah ......................................................................... 10
E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 11
F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 11
G. Defenisi Opersional ....................................................................... 12


BAB II LANDASAN TEORITIS ....................................................................... 13
A. Landasan Teoritis ............................................................................ 13
1. Hakekat Hasil Belajar .............................................................. 13
2. Materi Passing Bawah Bola Voli.............................................. 15
3. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif ....................................... 19
B. Kerangka Berpikir ........................................................................... 37
C. Hipotesis Penelitian......................................................................... 38

BAB III METODOLOGI PENILITIAN .......................................................... 39
A. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 39
1. Lokasi Penelitian ........................................................................ 39
2. Waktu Penelitian ........................................................................ 39

B. Subjek Penelitian.............................................................................. 39
C. Metode Penelitian............................................................................. 39
D. Desain Penelitian .............................................................................. 40
1.Tes Awal ....................................................................................... 41
2. Siklus 1 ......................................................................................... 41
a. Tahap Perencanaan Tindakan ...................................................... 41

b. Tahap Tindakan I dan II ............................................................... 42
E. Instrumen Penelitian......................................................................... 45
F. Teknik Analisa Data......................................................................... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 52
A. Deskripsi Data Penelitian ................................................................. 52
B. Hasil Penelitian ................................................................................ 53
1. Siklus I ....................................................................................... 53
2. Siklus II ...................................................................................... 61
C. Pembahasan dan Hasil Penelitian..................................................... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 69
A. Kesimpulan ..................................................................................... 70
B. Saran ................................................................................................ 70
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72

DAFTAR GAMBAR

Gambar


Halaman

Gambar 1. Gambar Teknik Dasar Bola Voli ....................................................

18

Gambar 2. Gambar 2 Skema Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (Agus Krisyanto,
2010:55) ........................................................................................

40

Gambar 3. Perbandingan Ketuntasan Belajar Pada Siklus ..............................

I56

Gambar 4. Perbandingan ketuntasan belajar pada siklus II .............................

62

Gambar 5. Diagram Pre-Test, Post-Test I, dan Post-Test II ...........................


66

Gambar 6. Profil sekolah.................................................................................

121

Gambar 7. Lapangan dan Gedung sekolah .....................................................

121

Gambar 8. Foto siswa......................................................................................

122

Gambar 9. Foto bersama siswa guru dan peneliti ...........................................

122

Gambar 10. Foto siswa dan guru berdo,a bersama .........................................


123

Gambar 11. Foto Tim penilai dan peneliti ......................................................

123

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada zaman
sekarang terjadi begitu pesat terutama dalam bidang informasi, sehingga informasi
terjadi di berbagai penjuru dunia dapat kita ketahui dengan cepat. Hal ini
mengakibatkan persaingan yang semakin ketat dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam menghadapi kenyataan ini diperlukan sumber daya alam yang berkualitas
sehingga hal yang paling penting dilakukan adalah meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. bahwa, Memasuki era globalisasi diperlukan sumber daya manusia
yang handal dan mampu berkompetensi secara global, sehingga diperlukan
sumber daya manusia yang kreatif, berpikir sistematis logis, konsisten dan dapat
bekerja sama serta tidak cepat putus asa.
Untuk memperoleh kualitas sumber daya manusia seperti disebutkan di
atas diperlukan pendidikan yang berkualitas pula. Mengenai hal ini,Salah satu
mata pelajaran yang merefleksikan sifat tersebut adalah mata pelajaran penjas,
karena penjas merupakan ilmu dasar dan melayani hampir setiap ilmu.
Penjas sering dianggap sebagai ilmu yang hanya menekankan pada
kemampuan fisik siswa dan memperaktekkan berbagai cabang olahraga. Penjas
dipelajari pada setiap jenjang pendidikan dan menjadi salah satu pengukur
(indikator) keberhasilan siswa dalam menempuh suatu jenjang pendidikan, serta
menjadi materi ujian untuk seleksi penerimaan menjadi tenaga kerja bidang
tertentu. Melihat kondisi ini berarti penjas tidak hanya digunakan sebagai acuan

melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi tetapi juga digunakan dalam
mendukung karier seseorang. Tantangan masa depan yang selalu berubah
sekaligus persaingan yang semakin ketat memerlukan keluaran pendidikan yang
tidak

hanya

terampil

dalam

suatu

bidang tetapi

juga

kreatif

dalam

mengembangkan bidang yang ditekuni.
Dalam standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, mata
pelajaran Penjas (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006,
tanggal 23 Mei 2006 tentang standar isi), telah disebutkan bahwa mata pelajaran
Penjas perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk
membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,
kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Mengembangkan kemampuan,
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis maupun bekerja sama sudah lama menjadi
fokus dan perhatian pendidik penjas di kelas, karena hal itu berkaitan dengan sifat
dan karakteristik keilmuan Penjas. Tetapi, fokus dan perhatian pada upaya
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dalam penjas jarang atau tidak pernah
dikembangkan. Padahal kemampuan itu yang sangat diperlukan agar peserta didik
dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan
informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan
kompetitif.
Penjas sebagai ilmu dasar memegang peranan yang sangat penting dalam
pengembangan keterampilan dan psikomotor, karena penjas merupakan sarana
berpikir untuk menumbuh kembangkan daya nalar, dalam aktifitas gerak. Peranan
penjas ini tidak hanya terasa dalam bidang penjas tetapi aplikasinya juga pada

bidang lain.
Gestalt (2009:17) mengatakan bahwa pengalaman secara menyeluruh tidak
bisa disimpulkan sekedar dari bagian-bagiannya tetapi harus dilihat sebagai
bentuk, pola, atau konfigurasi yang utuh dan menyeluruh. Menurut Gestalt
informasi baru, konsep baru, maupun gagasan baru akan bermakna bagi
pembelajar jika dikaitkan dengan konfigurasi struktur pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya. Ciri keholistikkan yang ditawarkan teori ini selain
menawarkan kecepatan dan kebermaknaan hasil belajar, juga membantu
pengembangan keterampilan dan psikomotor siswa.
Dengan menguasai penjas, anak didik diharapkan mampu memecahkan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan tujuan umum
pendidikan penjas yang menekankan pada siswa untuk memiliki:
1. Kemampuan yang berkaitan dengan penjas yang dapat digunakan dalam
memecahkan masalah penjas, pelajaran lain, ataupun masalah yang
berkaitan dengan kehidupan nyata.
2. Kemampuan menggunakan penjas sebagai alat komunikasi.
3. Kemampuan menggunakan penjas sebagai alat komunikasi dialihgunakan
pada setiap keadaan, seperti berpikir logik, berkterampilan, kognitif, dan
psikomotor, bersikap jujur dan disiplin dalam memandang menyelesaikan
suatu masalah. (Depdiknas, 2002).
Mengajarkan penjas tidak hanya sekedar guru menyiapkan dan menyampaikan
aturan-aturan dan definisi-definisi, serta prosedur bagi para siswa untuk mereka
hafalkan, akan tetapi mengajarkan penjas adalah bagaimana. Guru melibatkan

siswa sebagai peserta-peserta yang aktif dalam proses belajar sebagai upaya untuk
mendorong mereka membangun keterampilan, kognitif dan psikomotor mereka.
Dalam proses belajar hendaknya diingat bahwa diakhir dari suatu rangkaian
kegiatan

belajar

mengajar,

kompetensi-kompetensi

penalaran,

koneksi,

komunikasi, representasi harus sudah nampak sebagai hasil belajar siswa. Karena
itu dalam proses pembelajaran hendaknya kegiatan belajar diarahkan untuk
munculnya kompetensi-kompetensi tersebut yang dianjurksan agar kegiatan
tersebut dapat terjadi pada setiap jenjang, pendidikan.
Siswa

perlu

berkompetisi,

bekerja

sama

dan

mengembangkan

solidaritasnya. Hal ini berarti strategi pembelajaran yang diterapkan guru perlu
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan semangat
kompetisi sehat untuk memperoleh intensif, bekerja sama dan solidaritas sambil
tetap menyediakan tugas-tugas yang memungkinkan siswa bekerja mandiri.
Namun pada kenyataannya nilai mata pelajaran penjas masih lebih rendah
dibanding mata pelajaran lainnya.Terlihat dari hasil nilai penjas siswa pada KKM
(kriteria ketuntasan manimum) 75 masih sangat rendah. Yaitu dari 25 siswa kelas
XI IPA ternyata 20 siswa (80%) belum memiliki ketuntasan belajar, selebihnya 5
orang (20%) sudah memiliki ketuntasan. Hal ini karena siswa mengalami
kesulitan dan belum mengetahui cara melakukan teknik dasar passing bawah yang
baik dan benar. Untuk itu guru memerlukan strategi dan solusi demi kemajuan
perubahan situasi dan tujuan pembelajaran di dalam kelas memerlukan kepekaan
guru, artinya seorang guru harus mampu mendiagonis masalah yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Selain itu guru juga dituntut mampu

menganalisis dan mendeskripsikan akar penyebab dari masalah serta mampu
memilih pendekatan yang paling tepat untuk digunakan memecahkan masalah
tersebut. Perbaikan kualitas pembelajaran juga harus berangkat dari permasalahan
pembelajaran nyata di dalam kelas, tidak hanya melulu berangkat dari kajian yang
bersifat teoritis akademis tanpa mempertimbangkan permasalahan pembelajaran
nyata di dalam kelas, karena bisa jadi permasalahan pembelajaran di dalam kelas
satu dengan kelas lainnya berbeda walaupun dalam satu sekolah yang sama.
Menurut Trianto (2009:57) menyatakan tujuan pembelajaran kooperatif
adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan hasil belajar akademik
baik individu maupun kelompok.
Ditambahkan Hayati (2002:25) Dalam sistem pembelajaran kooperatif,
dapat memperbaiki hasil belajar penjas, karena pembelajaran kooperatif dituntut
aktif dalam proses pembelajaran dan dapat mengembangkan keterampilan baik
individu maupun kelompok.
Menyadari hal itu dalam penelitian ini peneliti berusaha ‘berangkat’ dari
hal-hal yang telah diuraikan di atas, karena lokasi penelitian merupakan sekolah
dimana peliti utama tidak terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar, maka
dipandang perlu melakukan observasi awal dengan melibatkan beberapa guru
penjas sebagai mitra sejajar dalam penelitian ini. Observasi awal pada tanggal 27
pebruari 2014 dan pelibatan guru penjas di sekolah tersebut sangat strategis dalam
memberikan masukan dan informasi tentang permasalahan-permasalahan real
pembelajaran penjas yang dihadapi oleh siswa-siswa di sekolah tersebut.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru penjas, peneliti

memberikan tes passing bawah kepada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ulu
Barumun Kabupaten Padang Lawas.
Setelah peneliti memberikan hasil tes passing bawah, didapatkan bahwa
siswa masih mengalami kesulitan dalam melakukan passing bawah, temuan lain
selama kegiatan belajar mengajar adalah ketika guru meminta kelompok siswa
mendiskusikan hasil dimana letak kesalahan passing bawah di dalam proses
pembelajaran, kegiatan diskusi kelas tidak berjalan dengan baik, diskusi kelas
hanya didominasi oleh 3-4 orang siswa, sedangkan yang lainnnya cenderung
berlaku multiple D (datang, duduk, dengar, diam), siswa sulit bekerja sama dalam
kelompok dan cenderung bersifat individualis, hal ini dibuktikan dengan
didominasinya kegiatan kelompok oleh 1-2 orang siswa, siswa kurang termotivasi
di dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Berdasarkan fakta-fakta dan data-data konkret permasalahan pembelajaran
di dalam kelas dan diskusi dengan guru bidang studi penjas, berhasil diidentifikasi
permasalahan pembelajaran penjas sebagai berikut, (1) siswa cenderung
menghafalkan konsep seperti apa yang tertuang dalam buku paket mereka,
sehingga kemampuan siswa dalam hal menganalisa, mengevaluasi, merumuskan
pertanyaan, membatasi masalah, menguji data-data (berpikir kritis) atas
kumpulan-kumpulan fakta sangat rendah, hal ini dibuktikan ketika guru meminta
siswa memberikan contoh sikap awal passing bawah yang baik dan benar, semua
siswa

tidak

bisa

melakukannya,

(2)

Siswa

kurang

terampil

dalam

mengkomunikasikan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung di dalam
kelas, hal ini dibuktikan dengan didominasinya kegiatan diskusi atau ceramah

oleh 3-4 orang siswa saja, (3) siswa sulit bekerja sama dalam kelompok dan
cenderung bersifat individualis, (4) siswa kurang termotivasi di dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas.
Keempat kelemahan siswa di atas berdasarkan diskusi dengan guru penjas
diduga berasal dari akar masalah kebiasaan belajar siswa sebelumnya yaitu, (1)
pada umumnya sebagian besar guru mereka pada saat duduk di bangku sekolah
dasar, dalam merumuskan tujuan pembelajaran cenderung terbatas pada aspek
koqnitif domain hafalan saja, sedangkan domain berpikir kritis analisis, sintesis
evaluasi belum biasa dilatihkan pada siswa, sehingga siswa cenderung kesulitan
untuk berfikir yang melibatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, (2) sebagian
besar siswa beranggapan bahwa pelajaran penjas adalah pelajaran yang harus
dilafalkan sehingga banyak siswa belajar sebatas menghafalkan apa yang ada
dibuku, (3) pada umumnya siswa terbiasa belajar dalam kelas klasikal, jarang
sekali siswa belajar dalam kelompok, seandainya pun mereka belajar dalam
kelompok biasanya hanya dalam kelompok yang homogen bukan kelompok yang
ditata sedemikian rupa agar anggota kelompok benar-benar heterogen baik etnis,
agama maupun kemampuannya, hal ini akan mengakibatkan siswa kurang terbiasa
bekerja sama dalam kelompok dan cenderung bersifat individualis, (4) strategi
pembelajaran yang berpusat pada guru menyebabkan tidak "teraktifkannya"
potensi dan kemampuan siswa dengan maksimal, siswa hanya sebagai pendengar,
seperti botol kosong yang dituangi air’. Hal ini mengakibatkan siswa menjadi
pasif dan kurang terampil berkomunikasi dalam kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas.

Temuan ini sangat ironis secara legal teoritis’ padahal ditugaskan bahwa
perkembangan intelektual siswa sudah termasuk dalam kategori operasional
abstrak, pada tahap ini seharusnya siswa sudah mampu menganalisis dan
melakukan sintesis kompleks abstrak. Kelemahan ini kemunculannya disinyalir
dari pangkal kebiasaan belajar siswa sebelumnya seperti telah diuraikan di atas.
Untuk mengatasi hal ini perlu diusahakan supaya siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran, melalui kegiatan pengamatan, penemuan, problem solving,
percobaan, dan kegiatan-kegiatan yang mengembangkan daya berpikir dan
kraetifitas siswa. Salah satu alternatif strategi pembelajaran yang ‘muncul’ dari
kegiatan diskusi antara peneliti utama dam guru yang dianggap paling tepat untuk
mengatasi permasalahan di atas adalah model pembelajaran kooperatif.
Dipilihnya pembelajaran kooperatif dengan pertimbangan strategis sebagai
berikut (1) proses pembelajaran kooperatif melibatkan siswa dalam diskusi
kelompok

sehingga

mereka

akan

lebih

berpikir

kritis

dan

terampil

berkomunikasikan penjas baik demonstrasi atau praktek, (2) pembelajaran
kooperatif memungkinkan siswa belajar mencari tahu dari sesuatu yang belum
diketahui, dalam upaya mencari tahu siswa lebih terbuka sehingga siswa dapat
mengemukakan ide atau pendapat sesuai dengan pikiran atau inisiatifnya sendiri
sehingga siswa dapat menunjukkan keanekaragaman berfikir kritis mereka. Selain
alasan di atas pertimbangan strategi lain dipilihnya pembelajaran kooperatif
didasarkan pertimbangan sebagai berikut perkembangan ilmu penjas dewasa ini
maju dengan sangat pesat, dengan adanya perkembangan tersebut, maka untuk
menghadapinya perlu mengembangkan kualitas pembelajaran.

Implementasi metode pembelajaran kooperatif ini diupayakan agar
meningkatkan cara berpikir kritis dan berkomunikasi penjas. Pengembangan
pembelajaran ini hanya dimungkinkan jika hubungan kerjasama antar siswa
terjalin dengan baik, komunikasi tercipta secara dialogis, kolaborasi dan
partisipasi dapat terbentuk dan terbina secara efektif serta hubungan persahabatan
yang saling percaya dapat terjalin dengan baik. Pembelajaran berorientasi kepada
penciptaan iklim yang kondusif dapat membangun hubungan kerjasama, berbagai
informasi, pengetahuan dan pengalaman antar sesama siswa maupun guru dengan
siswa.
Penciptaan suasana kooperatif dapat membagun siswa saling mengajukan
persuasi dengan menggunakan argumen-argumen logis mereka. Masalah-masalah
penjas seringkali bisa dipecahkan melalui beberapa pendekatan berbeda, dan para
siswa secara berkelompok bisa mendiskusikan manfaat dari solusi yang berbedabeda. Penjas menawarkan banyak kesempatan untuk melakukan pemikiran aktif,
untuk menelusuri situasi yang terbuka, untuk membuat perkiraan dan mengujinya
dengan data, untuk memberikan masalah-masalah yang memikat, menyelesaikan
masalah-masalah yang tidak rutin. Para siswa dalam kelompokkompok seringkali
bisa menangani situasi-situasi menarik yang berada diluar kemampuan individu
pada tahap perkembangan itu.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian untuk melihat kontribusi penerapan pendekatan kooperatif
dalam pembelajaran penjas dalam perbaikan hasil belajar siswa. Untuk maksud
tersebut maka penelitian ini mengambil judul "Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Dalam Perbaikan Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Siswa Kelas
XI SMA Negeri 1 Ulu BarumunTahun Ajaran 2014/2015

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut kiranya dapat diidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar dalam pembelajaran penjas di SMA
Negeri 1 Ulu Barumun Tahun Ajaran 2014/2015 yaitu :
1. Hasil belajar penjas siswa rendah.
2. Sebagian besar guru dalam merumuskan tujuan pembelajaran cenderung
terbatas pada aspek koqnitif domain hafalan saja.
3. Siswa terbiasa belajar dalam kelas klasikal, jarang sekali siswa belajar
dalam kelompok.

C. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas maka perlu
batasan masalah demi tercapai tujuan yang diinginkan. Masalah yang akan
diinginkan dalam penelitian ini adalah: Melihat Efektivitas Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Dalam Perbaikan Hasil Belajar Passing Bawah Bola
Voli Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Ulu BarumunTahun Ajaran 2014/2015

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan, uraian pada latar belakang masalah, maka masalah yang akan
diselidiki dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Efektif Dalam Perbaikan Hasil Belajar
Passing Bawah Bola Voli Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Ulu Barumun Tahun
Ajaran 2014/2015
E. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang
keefektifan pembelajaran penjas dengan suatu pendekatan pembelajaran
kooperatif. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui apakah Efektif Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Dalam Perbaikan Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Siswa Kelas XI SMA
Negeri 1 Ulu Barumun Tahun Ajaran 2014/2015

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis pada penelitian ini adalah dapat mengkaji tentang
alternatif

pendekatan kooperatif untuk perbaikan pembelajaran.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, sebagai bahan pengembangan dan alternatif tentang model
pembelajaran kooperatif, sehingga guru dapat merancang suatu
rencana pembelajaran yang berinteraksi sehingga belajar akan lebih
baik jika siswas dapat menemukan sendiri apa yang menjadi
kebutuhan belajarnya dan bukan karena diberitahukan oleh guru,
sehingga dapat perbaikan hasil belajar penjas.
b. Bagi siswa, diharapkan dengan adanya pendekatan pembelajaran

kooperatif munculnya sikap-sikap positif terhadap pembelajaran
penjas, hal ini karena dalam pendekatan kooperatif lebih menekankan
siswa bebas menentukan sendiri teknik penyelesaian suatu masalah
penjas secara bebas, siswa bebas berdiskusi baik antara sesama siswa
maupun dengan guru

G. Definisi Operasional
Untuk menghindari adanya perbedaan penafsiran, perlu adanya penjelasan
dari beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Beberapa konsep istilah
dalam penelitian ini sebagai berikut : Pembelajaran kooperatif adalah suatu
pendekatan pembelajaran dimana sistem belajarnya meliputi langkah-langkah
belajar

sebagai

menyampaikan

berikut:
informasi,

menyampaikan

tujuan

mengorganisasikan

dan

siswa

memotivasi
kedalam

siswa,

kelompok-

kelompok belajar, membimbing kelompok bekerja dan belajar, evaluasi dan
memberikan penghargaan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
melalui model pembelajaran kooperatif dapat memperbaiki hasil belajar
passing bawah dalam permainan bola voli pada siswa kelas XI SMA Negeri 1
Ulu Barumun Kabupaten Padang Lawas Tahun Ajaran 2014/2015.
B. Saran
1. Dari hasil penelitian ditemukan banyak siswa kurang memahami
teknik dasar belajar passing bawah dalam permainan bola voli yang
benar, maka dari itu disarankan pada guru agar melaksanakan
pembelajaran melalui model pembelajran koperatif dan diharapkan
dapat memotivasi, membangkitkan semangant, dan cara siswa
memecahkan masalah belajrnya, untuk lebih semangat dalam belajar.
2. Disarankan pada guru pendidikan jasmani sekolah SMA Negeri 1 Ulu
Barumun untuk mempertimbangkan model pembelajaran koopertif
dengan materi pelajaran yang lain karena hal ini dapat membangkitkan
semangat belajar siswa.
3. Kepada mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba atau acuan
melakukan

Penelitian

pembelajaran kooperatif.

Tindakan

Kelas

(PTK)

melalui

model

4. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian
dengan

menggunakan

model

pembelajaran

kooperatif

dalam

pembelajaran kiranya dapat mencoba dengan materi pelajaran lain.
5. Untuk sekolah supaya mempersiapkan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dalam model pembelajran koopertif baik materi untuk
pelajaran lain.
6. Untuk penulis sendiri sebagai acuan dalam proses pengajaran nanti.

DAFTAR PUSTAKA
Abdoellah Arma (2012) Pendidikan Jasmani Adaptif (Konsef dan Teori Serta
Prakteknya).Jakarta : Depdikbud Dirjen PT.
Agus Suprijono (2012) Coveratif learning TeoridanaplikasiPaikem.ALFABETA
Bandung
Arends

R.I Learning To Teach (Belajar Untuk Mengajar) Edisi
ketujuhTerjemahan Helly prajitno Soetjipto dan Sry Mulyantini 2008.
Yokyakarta : Pustaka Pelajar

Isjoni Coopearative Learning Efekrivitas pembelajaran kelompok 2011. Penerbit
Alvabeta
Kristiyanto Agus (2010), Penelitian Tindakan Kelas Dalam pendidikan Jasmani
& Kepelatihan Olahraga. UPT Penerbit dan Percetakan UNS (UNS
Press).Surakarta.
Anita Lie Coverative Learning Penerbit PT Gramedia Widiasarana, Indonesia.
Jakarta
Mahfud Irsayad (2000). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Directorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Bagian Proyek Penataran
Guru SLTP setaradengan DIII 1999/2000.
Muhajir dan Budi Sutrisno (2013). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indoneia. Surakarta : Era PustakaUtama. 2007
Marzuki A. 2006. Implemantasi Pembelajaran Kooperatif Dalam Meningkatkan
Kemampuan Koneksi dan Pemeccahan masalah. Alvabeta Bandung.
Nuril Ahmadi (2007) Panduan
Alfabeta-Bandung.

Bola

Voli.

Bandung :PT

RemajaPenerbit

Sharan, 2009, Inovasi Pengajaran Dan Pembelajaran Untuk memacu Keberhasil
siswa di kelas. Imperium. Yogyakarta.
Rosdiani Dini (2012), Model Pembelajaran Langsung dan Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan. Penerbit Alfabeta-Bandung.
Syipul Sagala (2013) Konsepdan Makna Pembelajaraan.Bandung :Alvabeta, CV
Suyadi (2013) Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya Offset

Sudijono Anas (2011), Pengantar
Rajagrafindo Persada-Jakarta.

Evaluasi

Pendidikan.

Penerbit

PT

Slameto (2010) Belajar dan faktor – faktor yang mempengaruhinya edisi
revisi.Jakarta: Rineke Cipta.
Sudjana Nana (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit
PT.Remaja Rosdakarya-Bandung.
Trianto (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progersip.Kencana
Prenada Media.Jakarta.
https://www.google.com/search?q=gambar+teknik+dasar+passing+bawah+bola+voli&
client.3/11/2014.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

Lampiran 1. Rancangan PelaksanaanPembelajaran Siklus ............................... I72
Lampiran 3. Rancangan PelaksanaanPembelajaran Siklus II ........................... 88
Lampiran 4. Lembar Forto polio ....................................................................... 104
Lampiran 5. Lembar observasi guru siklus I..................................................... 108
Lampiran 6. Lembar observasi siswa siklus I ................................................... 110
Lampiran 7. Rekapitulasi Data Awal Pasing bawah bola voli .......................... 112
Lampiran 8. Rekapitulasi Data Siklus I Hasil Belajar ........................................ 114
Lampiran 9. Rekapitulasi Data Siklus II Hasil Belar .......................................... 116
Lampiran 10. Perkembangan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II...................... 118