ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA MALANG TAHUN 2011-2012.

(1)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA MALANG TAHUN 2011-2012.

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

Dodik Ari Eko cahyono 09630129

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

vi 6


(7)

(8)

viii

MOTTO & PERSEMBAHAN

Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah

sekali. Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon.

Tiada doa yg lebih indah selain doa agar skripsi ini cepat selesai”

“Kuolah kata, kubaca makna, kuikat dalam alinea, kubingkai dalam bab sejumlah lima, jadilah mahakarya, gelar sarjana kuterima, orangtua,calon

istri dan calon mertua pun bahagia”

Tak ada kata yang tak mungkin selagi anda mau berusaha, kegagalan bukan menjatuhkan dri anda,

Namun kegagalan adalah awal menuju sukses anda.


(9)

ix ABSTRAK

Judul: “Analisis Kinerja Keuangan Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Malang Tahun 2011-2012”. (Dodik Ari Eko Cahyono, Drs. M. Faisyal Abdullah,MM, Dra. Dwi Susilowati, MM,).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan Bank Perkreditan Rakyat di Kota Malang tahun 2011-2012.

Metode analisis yang digunakan adalah analisis rasio Permodalan yaitu meliputi capital adequacy ratio (CAR), analisis rasio likuiditas meliputi Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Current rasio, analisis rasio rentabilitas meliputi Net Profit Margin (NPM) dan Return on Equity (ROE).

Kondisi kinerja keuangan BPR di Kota Malang belum memenuhi standar predikat dari Bank Indonesia, dimana ditandai dengan adanya kenaikan atau turunya CAR, LDR, Current Ratio, ROE dan NPM. Dimana pada kenyataanya dari perhitungan laporan keuangan BPR secara keseluruhan di Kota Malang dominan mengalami penurunan.

Biaya operasional bank yang terlalu besar tanpa tidak ditunjang dengan kemampuan menghasilkan pendapatan operasionalnya. Sehingga rasio ROE yang dihasilkan menjadi minus sementara pada NPM menghasilkan presentase yang terlalu besar.

Hasil analisis dari keseluruhan BPR yang ada di Kota Malang dimana Kinerja Keuangan BPR Tugu Arta, Armindo Kencana, Gunung Ringgit, Sumber Arto, Gunung Arjuno, Trikarya Waranugraha, lebih baik dibandingkan dengan BPR Putra Dana. Dikarenakan perolehan presentase dari rasio ROE positif. Dimana BPR Sumber Arto unggul dalam perhitungan CAR dengan rata-rata 42,49% , BPR Tugu Arta unggul dalam perhitungan LDR sebesar rata-rata 163,50%, BPR Trikarya Waranugraha unggul dalam perhitungan Current Ratio dengan rata-ra 150,97% dan NPM dengan rata-rata 43,88%, BPR Armindo Kencana unggul dalam perhitungan ROE dengan rata-rata 30,91%..

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka diajukan beberapa saran di mana bagi pihak BPR seharusnya melakukan evaluasi atas laporan keuangan pada setiap periodenya dengan cara membandingkan laporan keuangan pada periode-periode sebelumnya, agar mampu mengetahui perkembangan yang dicapai ketika periode berjalan agar dana yang di salurkan ke masyarakat berjalan semestinya, Pihak BPR juga harus mengetahui nilai dari capital adequacy ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Current Ratio, Net Profit Margin (NPM), Return on


(10)

x

ABSTRACT

Title: "Analysis of Financial Performance In Rural Banks in Malang Year 2011-2012". (Dodik Ari Eko Cahyono, Drs. M. Faisyal Abdullah, MM, Dra. Dwi Susilowati, MM,).

The purpose of this study was to determine the financial performance of rural banks in the city of Malang in 2011-2012.

The analytical method used is the Capital ratio analysis which includes capital adequacy ratio (CAR), liquidity ratio analysis includes the Loan to Deposit Ratio (LDR) and the Current ratio, profitability ratio analysis include Net Profit Margin (NPM) and Return on Equity (ROE).

BPR financial performance conditions in Malang have not met the predicate of Bank Indonesia, which is marked by the rise or fall of the CAR, LDR, Current Ratio, ROE and NPM. Where in fact the calculation of the financial statements of the overall RB in Malang dominant decreased.

Operational costs without a bank that is too big is not supported with the ability to generate operating income. So that the resulting ROE ratio to minus while the NPM produce too large a percentage.

Overall results of the analysis of existing BPR in Malang where BPR Financial Performance Tugu Arta, Armindo Kencana, Gunung Ringgit, Sources Arto, Mt.Arjuno, Trikarya waranugraha, better than the BPR son Dana. Due to the acquisition of the percentage of positive ROE ratio. Where RB Sources Arto excel in CAR with an average 42.49%, RB monument Arta excel in LDR calculation of an average 163.50%, RB Trikarya waranugraha excel in the calculation of the average Current Ratio 150.97% and ra NPM with an average of 43.88%, RB Armindo Kencana excel in the calculation of the average ROE at 30.91% ..

Based on the conclusion of the study, it proposed some suggestions on where to party BPR should conduct an evaluation of the financial statements in each period is to compare the financial statements of prior periods, to be able to know the progress made when the current period for the funds channeled to the public run properly, RB Parties also need to know the value of a capital adequacy ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Current Ratio, Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE) that RB does not degrade its financial performance.


(11)

xi

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Tiada kata yang seindah rasa puji syukur pribadi peneliti panjatkan, atas segala ridho dan berkah illahi, serta yang telah melimpahkan berkat rahmat dan hidayah-nya kemurahan Allah SWT, dimana dengan kesadaran pribadi peneliti. Maka tiada kesempurnaan bagi peneliti untuk menggapai sebuah kematangan dalam segala momentum. Sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Malang tahun 2011-2012” disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, program Ilmu Studi Ekonomi Pembangunan pada Universitas Muhammadiyah Malang tepat pada waktunya.

Selama penyusunan skripsi, peneliti telah banyak mendapat bimbingan, dorongan serta motivasi dari beberapa pihak. Maka dari itu pribadi peneliti dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada:

1. Bapak. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, selaku Rektor UMM.

2. Bapak. Dr. H. Nazaruddin Malik, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis UMM.

3. Ibu Ida Nuraini, SE., M.Si dan Bapak Zainal Arifin, SE., M.Si, selaku KAJUR & SEKJUR IESP Fakultas Ekonomi & Bisnis UMM yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, motivasi serta petunjuk dengan sabar sehingga penyusunan dan penulisan skripsi ini dapat cepat, tepat terselesaikan dengan baik.

4. Bapak M. Faisyal Abdullah, MM dan Ibu Dra.Dwi Susilowati, MM selaku pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, motivasi serta petunjuk dengan sabar sehingga penyusunan dan penulisan skripsi ini dapat cepat, tepat terselesaikan dengan baik..

5. Kedua orang tuaku terutama ibuk dan keluarga besar tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, doa dan pengorbanan materi yang tiada batas untuk penulis. Terima kasih atas semua yang telah engkau berikan, semoga aku bisa membahagiakan dan dapat mewujudkan segala harapan


(12)

xii

kedua orang tuaku tercinta. Kemudian spesial buat Eva Ayu Retnoningsih makasih atas saran waktu semuanya maksih banyak.

Teman-teman seperjuangan di JAELANI FC, di SINDU BATIK yang banyak membantu memberikan motivasi dan ilmu yang bermanfaat. Teman-teman seperjuangan seangkatan Jurusan IESP angkatan 2009 FEB UMM yang telah banyak menjadi inspirasi maupun motivasi terselesaikannya skripsi ini dan dalam menggali ilmu. Terima kasih atas persahabatan kalian selama ini. Kalian is the best.

Akhir kata, peneliti menyadari bahwa tiada gading yang tak retak dan tiada sempurnanya manusia dalam kehidupan ini. Dimana dalam penyusunan skripsi ini yang masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan yang disebabkan keterbatasan ilmu pribadi peneliti, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dari pribadi peneliti mengharapkan kritik & saran yang dapat membangun agar tulisan ini lebih bermanfaat bagi pribadi peneliti maupun bagi semua pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, 11 Mei 2013


(13)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... iv

KARTU KENDALI KONSULTASI ... v

BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI/COMPREHENSHIP SARJANA STRATA 1 ... vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Perumusan Masalah... 6

C.Tujuan Penelitian... 6

D.Batasan penelitian ... 6

E. Manfaat penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A.Landasan Penelitian Terdahulu ... 8

B.Landasan Teori ... 10

1. Pengertian Bank Perkreditan akyat ... 10

2. Prisip-Prinsip Dasar Operasional Bank Perkreditan Rakyat ... 12


(14)

xiv

3. Peranan Bank Perkreditan Rakyar ... 13

4. Laporan Keuangan Bank Perkreditan Rakyat ... 14

a. Pengertian ... 14

b. Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan ... 14

5. Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat ... 15

6. Penilaian Kinerja ... 16

7. Manfaat/Kegunaan Analisis Rasio Keuangan Bank... 16

8. Analisi Kinerja Bank ... 19

a. Rasio Permodalan ... 26

b. Rasio Likuiditas ... 26

c. Rasio Rentabilitas (Profitabilitas) ... 28

d. Hubungan Likuiditas, Rantabilitas & Modal Kerja Kerja ... 30

9. Kewajiban Penyediaaan Modal Minimum ... 30

10. Tata Cara Perhitungan Kebutuhan Mdal Minimum…...31

11. Aktivitas Penghimpunan Dana………32

BAB III METODE PENELITIAN... 35

A. Obyek Penelitian ... 35

B. Jenis dan Sumber Data ... 35

C. Teknik Pengumpulan Data ... 35

D. Metode yang Digunakan ... 36

E. Teknik Analisa Data ... 37

F. Definisi Operasional Variabel ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Gambaran Umum Perkembangn BPR di Kota Malang ... 40

4.2 Diskripsi Data Variabel... 42

A.PerhitunganCapital Adequacy RatioCAR……….…………42

B. Perhitungan Rasio Likuiditas………...44 C.Perhitungan Rentabilitas………...47


(15)

xv

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58 A. Kesimpulan ... 58 B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Tabel Variabel Penelitian ... 38

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR) Pertriwulan tahun 2011-2012 dalam (%) ... 43

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) Pertriwulan tahun 2011-2012 dalam (%) ... 45

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Current Rato Pertriwulan tahun 2011-2012 ... 46

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan ROE Pertriwulan tahun 2011-2012 ... 48

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan NPM Pertriwulan tahun 2011-2012 ... 49

Tabel 4.6 Perbandingan rata-rata Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat thun 2011-2012 ... 50

Tabel 4.7 Perbandingan Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) Pada masing-masing BPR dengan standart predikat Bank Indonesia Pertriwulan tahun 2011-2012 ...51

Tabel 4.8 Perbandingan Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) Pada masing-masing BPR dengan standart predikat Bank Indonesia Pertriwulan tahun 2011-2012 ...53

Tabel 4.9 Perbandingan Rasio Current Ratio Pada masing-masing BPR ...54

Tabel 4.10 Perbandingan Rasio Return on Equity (ROE) Pada masing-masing BPR dengan standart predikat Bank Indonesia Pertriwulan tahun 2011-2012 ...55

Tabel 4.11 Perbandingan Rasio Net Profit Margin (NPM) Pada masing-masing BPR dengan standart predikat Bank Indonesia Pertriwulan tahun 2011-2012 ...56


(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran

1. Data Laporan Keuangan Publikasi Triwulan

PT BPR Tugu Arta Tahun 2011-2012 ... xx 2. Data Laporan Keuangan Publikasi Triwulan

PT BPR Armindo Kencana Tahun 2011-2012... xxi 3. Data Laporan Keuangan Publikasi Triwulan

PT BPR Gunung Ringgit Tahun 2011-2012 ... xxii 4. Data Laporan Keuangan Publikasi Triwulan

PT BPR Putra Dana Tahun 2011-2012 ... xxiii 5. Data Laporan Keuangan Publikasi Triwulan

PT BPR Sumber Arto Tahun 2011-2012 ... xxiv 6. Data Laporan Keuangan Publikasi Triwulan

PT BPR Gunung Arjuno Tahun 2011-2012 ... xxv 7. Data Laporan Keuangan Publikasi Triwulan


(18)

xviii

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Faisal. 2003. Manajemen Perbankan, Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.

Bank Indonesia. Surat Edaran direksi no.30/2/UPPB/1997 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank. Jakarta.

Bank Indonesia Wilayah Kerja Malang 2009

Halim Abdul dan Sarwoko. 1993 Manajemen Keuangan, Yogyakarta : BPFE. Hanif, Mahmud M, dan Halim Abdul, 2003. Analisis Laporan Keuangan, Edisi

Revisi, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

http//www.bi.go.id. di akses pada tanggal 4 Februari 2013.

Kasmir. 2003. Bank dan Keuangan Bank Lain. Jakarta : PT. Raja Grafindo Perkasa.

Kasmir. 2008. Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta : Rajawali Press

Kuncoro, Mudrajat 2009. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta : Erlangga.

Lukman, Dendawijaya. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT. Ghalia Indonesia.

Mahrinasari, MS, Skripsi 2004. Pengelolaan Kredit pada bank Perkreditan Rakyat di kota Bandar lampung.

Malang Post Edisi Selasa, 17 Juli 2012.

Munawir, S. 2002. Analisa Keuangan. Yogyakarta : Liberti.

Mulyono, Teguh Pujho. 1995. Analisis Laporan Keuangan Untuk Perbankan, Edisi Revisi, Jakarta : Djambatan.

Mulyono, Teguh Pujho. 1997. Manajemen Perkreditan bagi Bank Komersil. Yogyakarta : BPFE.

Mulyono, Teguh Pujho. 1999. Analisis Laporan Keuangan Untuk Perbankan, Edisi Revisi IV, Jakarta : Djambatan.


(19)

xix

Novita Aly, Skripsi. 2002. Analisa rasio keuangan sebagai salah satu alat untuk menilai kinerja keuangan pada bank PT. BPR Trikarya Waranugraha Malang

Pandi, Friyanto. 2012. Manajemen Dana dan Kesehatan Bank. Jakarta : Rineka Peraturan Bank Indonesia No. 6/22/PBI/2004 tentang Bank Perkreditan Rakyat.

Undang-undang Nomor 10. 1998. Tentang Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Peraturan Bank Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004 Standart Rasio Bank.

Peraturan Bank Indonesia SE No.6/23/DPNP/2004 Mengenai Net Profit Margin. Sabardi, Agus. 1994. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama, Yogyakarta : AMP

YKPN.

Siamat, Dahlan. 1999. Manajemen Lembaga Keuangan,Edisi Kedua, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan : Kebijakan Moneter dan Perbankan. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.


(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan pembangunan di Indonesia merupakan salah satu wujud dari kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Tujuan pembangunan Indonesia itu sendiri diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. Kemajuan perekonomian suatu negara sangatlah dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi di negara tersebut.Semua aktivitas merupakan roda penggerak kegiatan ekonomi yang sangatlah penting peranannya. Seperti diketahui hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank. Salah satu contoh dari perkembangan pembangunan Indonesia adalah dibidang perbankan.

Perlu di ketahuai sekarang ini industri perbankan terutama adanya Bank Perkreditan rakyat sangatlah tepat untuk didirikan dinegara indonesia dimana banyak bersentuhan dengan masyarakat yang juga merupakan sektor kegiatan ekonomi. Dimana juga sebagai pemerataan menuju masyarakat yang sejahtera khususnya pada masyarakat golongan ekonomi bawah.

Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Perkembangan di bidang perbankan memiliki fungsi utama yaitu sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat, selain itu perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan


(21)

2

pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang berada dalam lingkungan organisasi dengan perubahan yang sangat cepat, oleh karena itu BPR secara Konsisten harus mengikuti perkembangan lingkungan. Jika tidak mampu menyesuaiakan diri BPR akan kalah atau keluar dari persaingan. Salah satu perubahan lingkungan yang berpengaruh besar terhadap kegiatan bisnis BPR adalah perkembangannya ketentuan atau peraturan perbankan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

Sementara itu seiring dengan berjalannya waktu jumlah Bank perkreditan Rakyat (BPR) yang semakin meningkat lambat laun. Bank Perkreditan Rakyat dituntut untuk mampu menerapkan strategi-strategi yang tepat agar mampu mendukung kinerja bank agar mampu bersaing diantara bank khususnya (BPR) yang lainya dikarenakan apabila tidak demikian maka lambat laun akan terjadi kebangkrutan pada bank (BPR). Sehingga mau tidak mau (BPR) harus mampu menjalankan strategi operasionalnya dengan baik agar selalu bisa mempertahankan bahkan dapat mempertahankan kepercayaan masyarakat pada umumnya sehingga mampu memperoleh Laba yang diharapkan Bank perkreditan rakyat yang bersangkutan.

Gambaran tentang kondisi BPR di Kota Malang menerapkan konsekuensi dari konsep pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi yang dapat menimbulkan terjadinya diskriminasi sikap dan perlakuan terhadap golongan suatu masyarakat tertentu.terutama golongan masyarakat yang berada pada


(22)

3

strata bawah. Yang terjadi kemudian dalah terciptanya persaingan tidak sehat, kriminalitas, korupsi, kolusi dan lain sebagainya. Hal tersebut setidaknya menunjukan model-model adaptasi dan perlawanan masyarakat terhadap konsep pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi yang dipandang tidak memihak mereka yang pada akhirnya menciptakan suatu bentuk kreativitas dalam mempertahankan tingkat survivalnya.

Data dari BI menunjukkan, hingga akhir Mei 2012, BPR di wilayah kerja BI Malang hanya berhasil menghimpun DPK sebesar Rp 946 miliar atau tumbuh 2,83 % pertahun data (Januari – Mei) dan 6,77 % secara tahun ke tahun. Dari sisi kredit sampai akhir Mei 2012, BPR berhasil menyalurkan Rp 1 triliun atau tumbuh 7,78 % secara ytd dan 10,34%. Posisi DPK akhir tahun 2011 sebesar Rp 920 miliar. Memang pertumbuhan BPR lebih lambat jika dibandingkan dnegan bank umum lainnya. Sampai Mei 2012, DPK perbankan umum mencapai Rp 30,4 triliun atau tumbuh 4 % dibandingkan posisi akhir Desember 2011 dan 15,8 %. Sedangkan dari sisi kredit mencapai Rp 22,549 triliun atau tumbuh 5,35 % dan 21,39 %. Sedangkan loan to deposit ratio (LDR) BPR sampai akhir Mei 2012 mencapai 112,83 %, sedangkan perbankan umum 74,05% ( Malang post selasa, 17 juli 2012). . Perkembangan BPR diwilayah Malang berjalan lambat ditengah persaingan yang semakin ketat. Pada posisi Juni 2008 mengalami perkembangan dengan angkanya relative kecil. Dari sisi total asset, perkembangan BPR posisi juni 2008 dibanding Desember 2007 hanya meningkat 2,67 % yaitu dari Rp.937 miliar menjadi Rp. 962 miliar. Jumlah


(23)

4

penyaluran kredit mengalami penurunan 0,47 % dari Rp.634 Miliar menjadi 631 miliar. Penurunan tersebut terutama disebakan penurunan kredit investasi sebesar 1,555 % dari Rp.33,18 miliar menjadi Rp.32, 66 miliar. Pangsa pasar BPR di Malang ditinjau dari total asset , share BPR per juni 2008 hanya 4,6%. Dari jumlah DPK hanya 3,39%. Sementara dari total kredit hanya 5,25% dari share perbankan ( Bank Indonesia Wilayah Kerja Malang 2009 ). Penilaian Tingkat Kinerja Bank penting, karena hal ini sekaligus menunjukkan bagaimana kondisi kinerja keuangan dan prestasi bank dalam menjalankan usahanya dan dalam meraih kepercayaan masyarakat. Peranan BPR untuk memberikan kontribusi aktif bagi keberhasilan pelaksanaan pembangunan khususnya dibidang penyediaan modal bagi masyarakat. Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan BPR dalam mencapai tujuan tersebut adalah laporan kinerja keuangan perusahaan yang telah dicapai. Penilaian atau analisa kinerja keuangan suatu BPR sangat penting bagi semua jenis usaha yang bertujuan untuk mencapai laba atau keuntugan yang sebesar-besarnya.

Untuk mengetahui kinerja suatu bank, maka manajemen bank memerlukan suatu informasi dalam analisa laporan keuanga bank. Dimana laporan keuangan terebut digunakan untuk suatu periode tertentu yang dapat menilai sejauh mana tingkat kinerja bank itu sendiri. Sehingga suatu bank dimana bank BPR selalu berusaha untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaan didalam menyalurkan dan menyimpan dana agar tidak menjadikan penurunan kinerja bank tersebut.


(24)

5

Di dalam menjalankan kegiatan kinerjanya, bank memiliki tiga tujuan dalam operasionalnya yaitu likuiditas (kewajiban jangka pendek), solvabilitas (kewajiban jangka panjang), dan rentabilitas (kemampuan memperoleh laba) perusahaan agar mampu mengetahui perbandingan antara penggunaan dananya untuk diambil suatu laba..

Laba tersebut bisa diketahui dari hasil menghimpun dana dari pihak ketiga atau masyarakat melalui tabungan ataupun deposito. Bank bisa dikatakan sukses didalam operasionalnya dilihat dari seberapa besar bank mengumpulkan danadari masyarakat akan tetapi ketika bank mengalami hambatan didalam mengumpukan dana akan mengakibatkan pengaruh yang signifikan didalam kegiatan-kegiatan operasionalnya.

Demi menjaga perkembangan usahanya didalam persaingan yang semakin ketat serta menanggapi akan kebutuhan masyarakat, maka pihak manajemen Bank Perkreditan Rakyat berusaha mengelola dana agar beroperasional dengan baik. Penerapan manajemen Bank Perkreditan Rakyat yang semakin profesional menjadi lebih efektif dan efisien. oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai analisis tingkat Kinerja bank dengan menggunakan data laporan keuangan pada BPR yang ada dikota Malang. Sehingga dalam penelitian ini mengambil judul. Analisis Kinerja Keuangan Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kota Malang tahun 2011-2012.


(25)

6

B. Perumusan Masalah

Setelah memahami latar belakang yang ada diatas, maka dapat di ambil suatu perumusan yaitu :

Bagaimana Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat di Kota Malang tahun 2011-2012?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat di Kota Malang tahun 2011-2012.

D. Batasan Penelitian

Karena banyaknya alat analisis yang dapat di gunakan untuk mengukur tingkat kinerja keuangan bank, maka di gunakan beberapa di antaranya CAR (mewakili Rasio Permodalan) LDR, Current Ratio (mewakili rasio Likuiditas), NPM dan ROE (mewakili ratio rentabilitas). Dimana Periode Penelitian adalah Kinerja Laporan Keuangan Bank Perkreditan Rakyat di Kota Malang Tahun 2011 sampai 2012.

E. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian tentu mempunyai kegunaan (manfaat) penelitian yang berguna bagi lembaga pendidikan, bagi perusahaan yang dijadikan objek penelitian dan juga dapat berguna bagi peneliti itu sendiri. Adapun kegunaan (manfaat) penelitian ini adalah:

1. Bagi Bank

Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijaksanaan yang berhubungan dengan kelangsungan hidup usaha Bank Perkreditan Rakyat.


(26)

7

2. Bagi Dunia Bisnis

Dapat menjadi masukan bagi masyarakat umum pengguna jasa perbankan baik kreditor, debitor maupun investor dalam menganalisa kinerja bank sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai dasar pengambilan keputusan investasinya.

3. Bagi Peneliti berikutnya

Diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi ilmiah bagi peneliti selanjutnya atau sebagai informasi data bagi peneliti lain yang mengambil topik yang sama dengan objek yang berbeda dalam kinerja Bank Perkreditan Rakyat.


(1)

pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang berada dalam lingkungan organisasi dengan perubahan yang sangat cepat, oleh karena itu BPR secara Konsisten harus mengikuti perkembangan lingkungan. Jika tidak mampu menyesuaiakan diri BPR akan kalah atau keluar dari persaingan. Salah satu perubahan lingkungan yang berpengaruh besar terhadap kegiatan bisnis BPR adalah perkembangannya ketentuan atau peraturan perbankan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

Sementara itu seiring dengan berjalannya waktu jumlah Bank perkreditan Rakyat (BPR) yang semakin meningkat lambat laun. Bank Perkreditan Rakyat dituntut untuk mampu menerapkan strategi-strategi yang tepat agar mampu mendukung kinerja bank agar mampu bersaing diantara bank khususnya (BPR) yang lainya dikarenakan apabila tidak demikian maka lambat laun akan terjadi kebangkrutan pada bank (BPR). Sehingga mau tidak mau (BPR) harus mampu menjalankan strategi operasionalnya dengan baik agar selalu bisa mempertahankan bahkan dapat mempertahankan kepercayaan masyarakat pada umumnya sehingga mampu memperoleh Laba yang diharapkan Bank perkreditan rakyat yang bersangkutan.

Gambaran tentang kondisi BPR di Kota Malang menerapkan konsekuensi dari konsep pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi yang dapat menimbulkan terjadinya diskriminasi sikap dan perlakuan terhadap golongan suatu masyarakat tertentu.terutama golongan masyarakat yang berada pada


(2)

strata bawah. Yang terjadi kemudian dalah terciptanya persaingan tidak sehat, kriminalitas, korupsi, kolusi dan lain sebagainya. Hal tersebut setidaknya menunjukan model-model adaptasi dan perlawanan masyarakat terhadap konsep pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi yang dipandang tidak memihak mereka yang pada akhirnya menciptakan suatu bentuk kreativitas dalam mempertahankan tingkat survivalnya.

Data dari BI menunjukkan, hingga akhir Mei 2012, BPR di wilayah kerja BI Malang hanya berhasil menghimpun DPK sebesar Rp 946 miliar atau tumbuh 2,83 % pertahun data (Januari – Mei) dan 6,77 % secara tahun ke tahun. Dari sisi kredit sampai akhir Mei 2012, BPR berhasil menyalurkan Rp 1 triliun atau tumbuh 7,78 % secara ytd dan 10,34%. Posisi DPK akhir tahun 2011 sebesar Rp 920 miliar. Memang pertumbuhan BPR lebih lambat jika dibandingkan dnegan bank umum lainnya. Sampai Mei 2012, DPK perbankan umum mencapai Rp 30,4 triliun atau tumbuh 4 % dibandingkan posisi akhir Desember 2011 dan 15,8 %. Sedangkan dari sisi kredit mencapai Rp 22,549 triliun atau tumbuh 5,35 % dan 21,39 %. Sedangkan loan to deposit ratio (LDR) BPR sampai akhir Mei 2012 mencapai 112,83 %, sedangkan perbankan umum 74,05% ( Malang post selasa, 17 juli 2012). . Perkembangan BPR diwilayah Malang berjalan lambat ditengah persaingan yang semakin ketat. Pada posisi Juni 2008 mengalami perkembangan dengan angkanya relative kecil. Dari sisi total asset, perkembangan BPR posisi juni 2008 dibanding Desember 2007 hanya meningkat 2,67 % yaitu dari Rp.937 miliar menjadi Rp. 962 miliar. Jumlah


(3)

penyaluran kredit mengalami penurunan 0,47 % dari Rp.634 Miliar menjadi 631 miliar. Penurunan tersebut terutama disebakan penurunan kredit investasi sebesar 1,555 % dari Rp.33,18 miliar menjadi Rp.32, 66 miliar. Pangsa pasar BPR di Malang ditinjau dari total asset , share BPR per juni 2008 hanya 4,6%. Dari jumlah DPK hanya 3,39%. Sementara dari total kredit hanya 5,25% dari share perbankan ( Bank Indonesia Wilayah Kerja Malang 2009 ). Penilaian Tingkat Kinerja Bank penting, karena hal ini sekaligus menunjukkan bagaimana kondisi kinerja keuangan dan prestasi bank dalam menjalankan usahanya dan dalam meraih kepercayaan masyarakat. Peranan BPR untuk memberikan kontribusi aktif bagi keberhasilan pelaksanaan pembangunan khususnya dibidang penyediaan modal bagi masyarakat. Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan BPR dalam mencapai tujuan tersebut adalah laporan kinerja keuangan perusahaan yang telah dicapai. Penilaian atau analisa kinerja keuangan suatu BPR sangat penting bagi semua jenis usaha yang bertujuan untuk mencapai laba atau keuntugan yang sebesar-besarnya.

Untuk mengetahui kinerja suatu bank, maka manajemen bank memerlukan suatu informasi dalam analisa laporan keuanga bank. Dimana laporan keuangan terebut digunakan untuk suatu periode tertentu yang dapat menilai sejauh mana tingkat kinerja bank itu sendiri. Sehingga suatu bank dimana bank BPR selalu berusaha untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaan didalam menyalurkan dan menyimpan dana agar tidak menjadikan penurunan kinerja bank tersebut.


(4)

Di dalam menjalankan kegiatan kinerjanya, bank memiliki tiga tujuan dalam operasionalnya yaitu likuiditas (kewajiban jangka pendek), solvabilitas (kewajiban jangka panjang), dan rentabilitas (kemampuan memperoleh laba) perusahaan agar mampu mengetahui perbandingan antara penggunaan dananya untuk diambil suatu laba..

Laba tersebut bisa diketahui dari hasil menghimpun dana dari pihak ketiga atau masyarakat melalui tabungan ataupun deposito. Bank bisa dikatakan sukses didalam operasionalnya dilihat dari seberapa besar bank mengumpulkan danadari masyarakat akan tetapi ketika bank mengalami hambatan didalam mengumpukan dana akan mengakibatkan pengaruh yang signifikan didalam kegiatan-kegiatan operasionalnya.

Demi menjaga perkembangan usahanya didalam persaingan yang semakin ketat serta menanggapi akan kebutuhan masyarakat, maka pihak manajemen Bank Perkreditan Rakyat berusaha mengelola dana agar beroperasional dengan baik. Penerapan manajemen Bank Perkreditan Rakyat yang semakin profesional menjadi lebih efektif dan efisien. oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai analisis tingkat Kinerja bank dengan menggunakan data laporan keuangan pada BPR yang ada dikota Malang. Sehingga dalam penelitian ini mengambil judul. Analisis Kinerja Keuangan Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kota Malang tahun 2011-2012.


(5)

B. Perumusan Masalah

Setelah memahami latar belakang yang ada diatas, maka dapat di ambil suatu perumusan yaitu :

Bagaimana Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat di Kota Malang tahun 2011-2012?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat di Kota Malang tahun 2011-2012.

D. Batasan Penelitian

Karena banyaknya alat analisis yang dapat di gunakan untuk mengukur tingkat kinerja keuangan bank, maka di gunakan beberapa di antaranya CAR (mewakili Rasio Permodalan) LDR, Current Ratio (mewakili rasio Likuiditas), NPM dan ROE (mewakili ratio rentabilitas). Dimana Periode Penelitian adalah Kinerja Laporan Keuangan Bank Perkreditan Rakyat di Kota Malang Tahun 2011 sampai 2012.

E. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian tentu mempunyai kegunaan (manfaat) penelitian yang berguna bagi lembaga pendidikan, bagi perusahaan yang dijadikan objek penelitian dan juga dapat berguna bagi peneliti itu sendiri. Adapun kegunaan (manfaat) penelitian ini adalah:

1. Bagi Bank

Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijaksanaan yang berhubungan dengan kelangsungan hidup usaha Bank Perkreditan Rakyat.


(6)

2. Bagi Dunia Bisnis

Dapat menjadi masukan bagi masyarakat umum pengguna jasa perbankan baik kreditor, debitor maupun investor dalam menganalisa kinerja bank sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai dasar pengambilan keputusan investasinya.

3. Bagi Peneliti berikutnya

Diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi ilmiah bagi peneliti selanjutnya atau sebagai informasi data bagi peneliti lain yang mengambil topik yang sama dengan objek yang berbeda dalam kinerja Bank Perkreditan Rakyat.