SIKAP MAHASISWA TERHADAP PELECEHAN SEKSUAL

(1)

i

SIKAP MAHASISWA TENTANG PELECEHAN SEKSUAL

SKRIPSI

Oleh :

Sindu Bagas Kurniawan 201110230311298

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016


(2)

ii

SIKAP MAHASISWA TENTANG PELECEHAN SEKSUAL

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

Sindu Bagas Kurniawan 201110230311298

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016


(3)

i

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Skripsi : Sikap Mahasiswa terhadap Pelecehan Seksual 2. Nama Peneliti : Sindu Bagas Kurniawan

3. NIM : 201110230311298

4. Fakultas : Psikologi

5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang 6. Waktu Penelitian : 19 November (2015) – 5 Januari (2016) Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal 3 Februari 2016 Dewan Penguji

Ketua Penguji : Hudaniah, S.Psi, M.Si ( )

Anggota Penguji : 1. Ari Firmanto, S.psi, M.Si ( )

2. Siti Maimunah, S.Psi, MA ( )

3. Adhyatman Prabowo, S.Psi, M.Si ( )

Pembimbing I Pembimbing II

Hudaniah, S.Psi, M.Si Ari Firmanto, S.Psi, M.Psi Malang, Februari 2016

Mengesahkan,


(4)

ii

Dra. Tri Dayakisni, M.Si.

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Sindu Bagas Kurniawan

Nim : 201110230311298

Fakultas/ Jurusan : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang Menyatakan bahwa skripsi/ karya ilmiah yang berjudul : Sikap Mahasiswa terhadap Pelecehan Seksual

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah/ skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Malang, Febrruari 2016

Mengetahui

Ketua Program Studi Yang Menyatakan


(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat luar biasa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sikap Mahasiswa terhadap Pelecehan Seksual”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dra. Tri Dayakisni, M.Si, selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

2. Ibu Hudaniah, S.Psi, M.Si selaku Pembimbing I dan Bpk. Ari Firmanto, S.Psi, M.Psi selaku Pembimbing II dan juga Dosen Wali Kelas yang telah sabar membimbing dan banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik

3. Ayahanda Waras Prasetyo dan Ibu Ainun yang selalu mendoakan dan memberi dukungan fisik dan psikis

4. Semua teman-teman di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang dan sekitarnya yang senantiasa selalu memberikan doa dan dukungan baik langsung maupun tidak

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan maupun dukungan untuk peneliti serta berpatisipasi dalam penyelesaian skripsi ini

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca umumnya.

Malang, Februari 2016 Penulis


(6)

iv

Sindu Bagas Kurniawan

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

ABSTRAK ... 1

PENDAHULUAN ... 2

LANDASAN TEORI Sikap tentang Pelecehan Seksual ... 4

Faktor Pembentukan Sikap ... 4

Fungsi Sikap ... 5

Macam – macam Pelecehan Seksual ... 5

Mahasiswa ... 6

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian ... 6

Subjek Peneltian ... 6

Variabel dan Instrumen Penelitian ... 7

Prosedur dan Analisa Data Penelitian ... 7

HASIL PENELITIAN ... 8


(7)

v

PENUTUP

Kesimpulan ... 11

Implikasi ... 11

REFERENSI ... 11


(8)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Indeks Validitas Instrumen Penelitian... 7

Tabel 2. Indeks Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 7

Tabel 3. Distribusi Responden Penelitian ... 8

Tabel 4. Perhitungan T-score Sexual Harrasment Definitions Questionnaire ... 8

Tabel 5. Respon tentang Pelecehan Seksual ... 9

Tabel 6. Perhitungan T-score Sexual Harrasment Attidtudes Scale ... 9

Tabel 7. Blueprint Tryout ... 15

Tabel 8. Skoring nilai Tryout Sexual Harrasment Definitions Questionnaire ... 16

Tabel 9. Skoring nilai Tryout Sexual Harrasment Attitudes Scale ... 16

Tabel 10.. Blueprint setelah Tryout ... 26

Tabel 11. Skoring nilai penelitian Sexual Harrasment Definitions Questionnaire ... 27

Tabel 12. Skoring nilai penelitian Sexual Harrasment Attitudes Scale ... 27


(9)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Skala Sexual Harrasment Definitions Questionnaire dan Sexual Harrasment Attitudes Scale TryOut ... 14

Lampiran 2.

Validitas dan Reliabilitas Skala Sexual Harrasment Definitions Questionnaire dan Sexual Harrasment Attitudes Scale TryOut ... 20

Lampiran 3.

Skala Penelitian Skala Sexual Harrasment Definitions Questionnaire dan Sexual Harrasment Attitudes Scale ... 25

Lampiran 4.

Tabulasi Data Hasil Penelitian ... 31

Lampiran 5.


(10)

1

SIKAP MAHASISWA TERHADAP PELECEHAN SEKSUAL

Sindu Bagas Kurniawan

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang Email : sindupsikologi_e_298_2011@yahoo.com

Abstrak

Banyak sekali kejahatan yang terjadi di sekitar kita, tapi banyak masyarakat yang tidak mempersalahkan kejahatan tersebut. Bahkan masyarakat cenderung mentoleransi kejahatan tersebut. Salah satunya ialah pelecehan seksual, yang merupakan perilaku negatif yang tidak dikehendaki korban, yang mempunyai sifat-sifat seksual yang meliputi dari transgresi yang ringan, menjengkelkan, sampai dengan perlakuan seksual yang dipaksakan. Sikap merupakan respon yang ditunjukan seseorang terhadap stimulus berupa respon positif maupun negatif. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengukur pemahaman dan sikap toleransi mahasiswa terhadap pelecehan seksual. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif survey dengan menggunakan skala Sexual Harrasment definitions Questionnaire dan Sexual Harrassment Attitudes Scale. Pengambilan sampelnya menggunakan teknik Random Sampling dengan total subyek sebanyak 347 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa subyek sangat memahami pelecehan seksual, tetapi responden cenderung marah jika di berikan stimulus pelecehan seksual. Sikap dari subyek sendiri lebih mentoleransi pelecehan seksual, dengan jumlah perempuan yang cenderung menjadi korban lebih banyak daripada laki-laki.

Kata Kunci : Pelecehan seksual, sikap, mahasiswa

Abstract

There are so many crime happen around us, but people often left it behind as it never happen. Moreover, people sometimes even tolerate these crimes, one of the crimes is sexual harassment in which the victims do not want to get involved in this kind of negative action. Sexual harassment has some sexual characteristics such as light transgression, annoying activity, and forced sexual activity. Attitude is a response that is showed by someone towards the stimulus and it could be negative or positive. The purpose of this research is to measure the students’ understanding and tolerance to sexual harassment. The design used in this research was descriptive survey by using Sexual Harrasment definitions Questionnaire and Sexual Harrassment Attitudes Scale. The sample was taken by using Randon Sampling technique with the total of the subject were 347 students. The result showed that the subjects were really understand about sexual harassment, but the respondents were often showing their anger as they were given a stimulus about sexual harassment. The subject’s attitude itself showed more tolerance about sexual harassment as the female put their lead in the number of being a victim of this sexual harassment rather than male.


(11)

2

Pada dasarnya manusia itu hidup dalam suatu proses sosial, dimana seseorang yang dapat bersosial dengan baik maka ia akan mendapatkan sebuah kehidupan yang sangat sehat. Di dalam masyarakat Indonesia, sebuah etika, norma serta aturan adat merupakan suatu gabungan dari proses sosial dan belajar sosial. Di dalam masyarakat Indonesia dengan berbagai macam-macam budaya yang ada, bahkan tidak mungkin akan menciptakan suatu perilaku sosial masyarakat yang dapat diterima maupun yang kurang diterima oleh masyarakat lainnya. Ketika seseorang tersebut melakukan suatu perbuatan yang sangat menyimpang dari norma atau adat yang ada bahkan tidak mungkin orang tersebut akan menerima sanksi dari masryarakat umum, tetapi juga ada beberapa kasus yang bahkan hal tersebut tidak mendapatkan sanksi apapun dari masrakat bahkan dari pemerintah. Dari beberapa kasus bahkan orang menganggap remeh, tetapi hal ini sangat merugikan pihak yang menjadi korban. Sebagai contoh adalah pelecehan seksual, perbuatan ini adalah perbuatan yang keji yang dapat merugikan orang lain dengan sangat banyak. Banyaknya kasus pelecehan di Indonesia tidak lain adalah kurangnya perhatian, pengawasan serta kesadaran diri dari pihak Negara maupun setiap individu itu sendiri. Dalam beberapa kasus juga tercatat hal ini dapat terjadi karena kurangnya individu tersebut berhati-hati. Pelecehan seksual sendiri dapat terjadi dan dilakukan melaui tindakan verbal maupun non verbal. Tetapi banyak kasus yang dipublikasikan adalah kasus yang verbal, sedangkan kasus yang non verbal seringkali kurang dapat perhatian, padahal hal ini juga dapat merugikan bagi si korban itu sendiri.

Terdapat keragaman persepsi dalam memaksnai pelecehan skesual. Ada sebgaian informan yang memaknai pelecehan seksual dalam arti fisik, seperti perkosaan, pencabulan dan sebagainya. Tetapi ada sebagian informan yang memaknai pelecehan seksual secara konseptual. Seperti, kekerasan seksual merupakan tindakan yang merugikan perempuan secara fisik di bagian organ seks perempuan. Ada juga yang memakai pelecehan seksual sebagai eksploitas tubuh perempuan untuk memenuhi kepuasan tertentu, ataupun perlakuan yang tidak adil terhadap seksualitas perempuan. Namun, banyak juga yang memberikan pengertian yang sama antara pelecehan seksual dnegan kekerasan terhadap perempuan (Nurudin,2010).

Setelah mengacu pada batasan pelecehan seksual diatas, maka dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kaum perempuan yang mengalami tindak kekerasan ini tanpa dapat berbuat banyak untuk menghindarinya dan terpaksa harus membiarkan hal ini terjadi. sebelum naik bus kota misalnya, seorang penumpang perempuan terpaksa adu mulut dengan kondektur bus yang meraba pantatnya dengan alasan membantu naik bus, meski si perempuan tidak memerlukan hal ini sama sekali. Disisi lain, pelecehan seksual secara tidak sengaja juga sering terjadi di tempat yang bukan umum, contohnya di sekolah atau di suatu kampus, kita bisa membayangkan seorang guru atau dosen duduk disebelah siswinya, kemudian tidak sengaja meraba atau memegang bagian tubuh si siswinya tersebut. Dalam bentuk lain contohnya berupa kalimat yang menyangkut bagian tubuh yang tidak seharusnnya dengan dalih sebagai alat humoris dikelas.

Hal ini juga sering terjadi di kalangan instansi yang seharusnnya mengajarkan tentang ke norma-normaan kehidupan. Tidak semua tindak pelecehan seksual secara verbal atau non verbal ini terjadi secara disengaja maupun tidak disengaja, semua tergantung situasi dan kondisi setempat. Contoh lain yang bisa kita acuhkan ditempat tertutup ialah di kantor, pabrik, ataupun diperusahaan yang bisa kita beri contoh adalah bagaimana seorang bos yang merayu bawahannya agar mau menemani tidur dengan alibi (alasan) agar si karyawan perempuan tersebut mendapatkan bayaran atau pun pangkat yang lebih tinggi , dan kalau menolak akan dipecat. Dalam hal ini kekuasaan yang berasal dari atasan lebih memungkinkan untuk terjadi


(12)

3

pelecehan seksual terhadap bawahaanya, dengan kapasitas untuk menghargai atasan atau karyawan berpangkat tinggi (Lunenburg,2010).

Menurut berita Medical Daily (27/5/2013) ada sebuah penelitian yang telah dilakukan oleh distributor mainan seks di Inggris, menemukan bahwa ada korelasi antara libido yang tinggi dengan tingkat kecerdasan intelektual yang tinggi pula. Angka penjualan Sex Toys meningkat dengan pembelian dari mahasiswa universitas ternama di Inggris ketimbang mahasiswa dari kampus lain. Hal ini kemungkinan disebabkan karena padatnya jadwal perkuliahan dan tekanan (stress) tinggi yang menyebabkan mereka mengambil jalan pintas. Menyalurkan kepuasan seksualnya tetapi masih dalam batas aman. Dari sini terlihat bahwa orang cerdas cenderung untuk menunda berhubungan seks.

Salah satu kasus pelecehan seksual yang marak baru-baru ini terjadi adalah yang dikenal dengan kasus “Hidden Camera”, tindakan pelecehan seksual yang terjadi dalam kasus ini adalah dengan meletakkan kamera secara tersembunyi pada sudut-sudut ruang ganti atau toilet wanita yang kemudian dibentuk dalam VCD dan disebarluaskan. Salah satu kasus ini terjadi pada banyak perempuan, tak terkecuali artis Indonesia sendiri. Sebagai contoh, sebut saja Chelsea Islan, artis yang sedang naik daun ini menjadi salah korban dan ia tidak mengetahui bahwa kejadian ini diambil ketika ia masih berusia 15 tahun dan hal ini dilakukan oleh orang yang tidak dikenal dan direkam tanpada sepengetahuan dan tanpa seizing korban (ifkmedia.com, 2015).

Jumlah kasus Kekerasan dan Pelecehan seksual terhadap Perempuan (Ktp) 2014 sebesar 293.220, sebagian besar dari data tersebut diperoleh dari data kasus/perkara yang ditangani oleh 359 Pengadilan Agama di tingkat kabupaten/kota yang tersebar di 30 Provinsi di Indonesia, yaitu 280.710 kasus atau 96%, dan sisanya sejumlah 12.510 kasus atau berkisar 4% bersumber dari 191 lembaga-lembaga mitra pengadalayanan yang merespon angket pendataan oleh Komnas Perempuan. Dengan hasil tersebut ditemukan hasil bahwa 8.626 kasus terjadi pada ranah personal, 3.860 kasus di ranah komunitas, 24 kasus di ranah Negara.

Setelah kita melihat beberapa fakta diatas yang menunjukan bahwa perbuatan pelecehan seksual dapat terjadi pada siapa saja dan dimana saja khususnya adalah perempuan, dimana seolah-olah perempuan dijadikan sebuah target dalam memuaskan nafsu birahi seorang pelaku baik itu dalam bentuk verbal maupun non verbal. Dalam gambaran yang ada di masyarakat umum, kiata dapat melihat secara nyata pada lingkungan disekitar kita bahwa kita sering menemukan bagaimana perbuatan tersebut dilakukan, bahkan tidak mungkin kita sendiri yang menjadi pelaku tersebut.

Tetapi dalam hal kasus ini, kita tidak bisa menyebut bahwa apa yang dilakukan semua orang laki-laki terhadap perempuan merupakan bentuk pelecehan, dapat juga malah sebaliknya. Menurut wawancara yang dilakukan terhadap beberapa teman perempuan peneliti, didapatkan kesimpulan bahwa kaum perempuan sendiri tidak selalu menganggap bentuk pelecehan seksual khususnya bentuk pelecehan seksual verbal atau lisan sebagai pelecehan terhadap dirinya, melainkan sebagai pujian atau penilaian terhadap penampilan fisiknya. Seorang perempuan akan menilai dan menganggap bahwa dirinya menarik bila semakin banyak laki-laki yang memberikan komentar ataupun sebutan atau sapaan yang berbau seksual. Sebaliknya perempuan akan merasa dirinya tidak menarik bila hanya sedikit atau bahkan tidak ada laki-laki yang berkomentar mengenai tubuh atau penampilannya tersebut (Sumera,2000). Maka dari itu peneliti memunculkan sebuah kasus yang patut diteliti dan menjadi acuan dasar bahwa tidak semua perilaku atau perbuatan yang termasuk dalam kategori melecehkan dapat di nilai sebagai pelecehan bagi sang korban. Khususnya dalam hal ini peneliti ingin sekali


(13)

4

melihat atau mengetahui bagaimana perilaku yang dianggap melecehkan bagi sebagian besar mahasiswa atau pun perilaku yang seperti apa yang dianggap tidak melecehkan. Serta menggali seberapa besar sikap toleransi mahasiswa terhadap pelecehan seksual.

Sikap tentang Pelecehan Seksual

Sikap merupakan predisposisi atau kecenderungan untuk memberikan respon secara kognitif, emosi, dan perilaku yang diarahkan pada suatu obyek, pribadi dan situasi dalam cara-cara tertentu. Sikap merupakan sebuah pola yang menetap berupa respon evaluative tentang orang, benda, atau isu (Colman, 2004).

Sikap juga merupakan tendensi untuk bereaksi dalam cara suka atau tidak suka terhadap suatu obyek, atau bisa juga dikatakan bahwa sikap merupakan emosi atau afek yang diarahkan oleh seseorang kepada oranglain, benda, atau peristiwa sebagai obyek sasaran sikap. Dan sikap juga melibatkan kecenderungan respons yang bersifat preferensional. Atau dalam konteks tersebut seseorang memiliki kecenderungan merasa puas, tidak puas, positif, negative, suka atau tidak terhadap obyek tertentu Eagly&Chaiken, 1993).

Salah satu komponen dapat lebih penting ketimbang komponen lainnya yang memprediksi sikap. Dalam sebuah studi tentang prasangka, keyakinan-keyakinan kognitif lebih mungkin untuk memprediksi sikap terhadap kelompok-kelompok yang tidak disukai, sedangkan perasaan atau emosi lebih mungkin memprediksi sikap terhadap kelompok-kelompok yang disukai (Esses, Haddock & Zanna, 1993).

Faktor Pembentukan Sikap

Dalam buku Baron & Byrne (2003), dijelaskan bagaimana pembentukan sikap tersebut dapat terjadi dengan metode pemikiran “Bagaimana, dan Mengapa Sikap Berkembang”. Dalam hal ini dijelaskan bahwa pembentukan sikap melalui dua faktor, yaitu pembelajaran sosial dan genetic.

1. Faktor Pembelajaran Sosial

Salah satu sumber penting pembentukan sikap melalui pengadopsian melalui orang lain atau melali proses pembelajaran dari sosialisasi. Dengan kata lain banyak pandangan kita dibentuk melalui interaksi sosial dengan orang lain. Dalam proses pembelajaran ini, terdapat 4 proses pembelajaran, (Baron & Byrne, 2003). :

a. Classical Conditioning ( Pembelajaran Berdasarkan Asosiasi).

Dengan penjelasan bahwa ketika sebuah stimulus muncul berulang-ulang dengan diikuti oleh stimulus lain , stimulus pertama akan segera dianggap sebagai tanda-tanda munculnya stimulus yang mengikutinya. Dan hasilnya secara bertahap mereka akan memberikan reaksi yang sama pada stimulus pertama seperti reaksi yang mereka tunjukan pada stimulus kedua, terutama jika stimulus kedua dapat menyebabkan reaksi yang cukup kuat dan otomatis.

b. Instrumental Conditioning (Pembelajaran Untuk Mempertahankan Pandangan).

Dengan penjelasan bahwa sebuah sikap tertentu dapat dibentuk melalui pandangan seseorang terhadap obyek, yaitu berdasarkan benda atau reinsforment yang diberikan pada situasi atau kondisi tertentu. Hal ini dibentuk seseorang dari apa yang diberikan orang lain terhadap respon yang kita lakukan atau dnegan memberikan hadiah tertentu, dan hal ini yang membuat sikap terbentuk dari masa kecilnya


(14)

5

Yaitu sikap seseornag akan terbentuk melalui dengan mempelajari bentuk tingkah laku dan pemikiran baru hanya dengan mengobservasi tingkah laku orang lain. Dengan hanya melihat dan mendengar, kemudian mempelajarinya secara keseluruhan dan akhirnya menirukan atau mengadopsi tingkah laku orang lain (Bandura, 1997).

d. Sosial Comparison (Perbandingan Sosial)

Seseorang mungkin akan bertanya apakah pandangan yang ia lakukan benar atau salah, dengan kata lain pembentukan sikap seseorang yang diekspresikan merupakan kecenderungan mebandingkan diri kita sendiri dengan orang lain untuk menentukan pandangan kita terhadap kenyataan. Dengan hasil jika menurutnya pandangan orang lain lebih benar dari dirinya sendiri ia akan belajar dari pandangan orang lain atau tetap dengan pandangan nya sendiri (Festinger, 1954).

2. Faktor Genetik

Dapat dikatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi dalam pembentukan sikap adalah faktor genetik, hal ini dibuktikan dengan sebuah penelitian yang dilakukan bahwa kembar identik menunjukan sikap juga dapat dibentuk dari faktor keturunan baik dari saudara atau anggota keluarga , walaupun besarnya pengaruh tersebut bervariasi untuk sikap yang berbeda (Arvey dkk, 1989 ; Keller dkk, 1992).

Fungsi Sikap

Menurut D Katz (Luthans, 1995), dalam buku Fattah (2012) sikap memiliki empat fungsi , yaitu :

a. Penyesuaian Diri yaitu sikap merupakan sebuah cara yang digunakan yang cenderung untuk mengembangkan sesuatu yang akan membantu untuk memperoleh suatu tujuan tertentu.

b. Pertahanan Diri yaitu sikap dapat digunakan sebagai pelindung seseorang dari keharusan untuk mengakui kenyataan tentang dirinya.

c. Fungsi Ekspresi yaitu sikap dapat membantu ekspresi positif maupun negatir seseorang , memamerkan cirri dan citra dirinya dan aktualisasi diri.

d. Pengetahuan sikap dapat membantu seseorang menetapkan standar evaluasi sesuatu hal, standar tersebut menggambarkan keteraturan, kejelasan, dan stabilitas kerangka acu pribadi seseorang dalam menghadapi obyek atau peristiwa disekelilingnya.

Macam-macam Pelecehan Seksual

Pelecehan merupakan perbuatan yang tidak dikehendaki oleh obyek, yang merupakan perbuatan yang mempunyai sifat-sifat seksual yang meliputi dari transgresi yang ringan, menjengkelkan, sampai dengan perlakuan serius seperti aktifitas seksual yang dipaksakan. Banyak yang mengeluhkan bahwa di lingkungan pendidikan, pelecehan seksual banyak menjadi “rahasia yang terlupadakan”, karena pendidik dan administrator sekolah banyak yang menolak untuk mengakui bahwa masalah ini ada di lingkungan mereka (Dzeich & Weiner, 1990).

Dalam kasus pelecehan seksual sendiri dibagi menjadi 2 penggolongan, yaitu verbal dan non verbal. Verbal artinya pelecehan ini berbentuk intonasi, yaitu berupa kalimat maupun kata-kata baik itu dilakukan secara sengaja maupun tidak. Sedangkan pelecehan non verbal artinya pelecehan yang dilakukan terhadap korban dengan cara memegang atau meraba sebagian anggota tubuh korban baik sengaja maupun tidak sengaja (Dzuhayatin,1995).


(15)

6 1. Pelecehan Verbal :

a. Siulan nakal

b. Memandang dari ujung rambut sampai ujung kaki c. Rayuan-rayuan yang mengarah ke perbuatan seksual d. Pertanyaan yang mendesak untuk kencan

e. Menyampaikan bahasa isyarat yang mempunyai arti tertentu yang bersifat seksual f. Pembicaraan porno melalui telepon

g. Gurauan, olok-olok yang mengarah pada seksual

h. Membicarakan organ seksual wanita/pria di depan orang i. Memperlihatkan atau mengirim benda porno, dll.

2. Pelecehan Non Verbal :

a. Tatapan mata atau kedipan , kerlingan dan lirikan mata yang menunjukan hasrat seksual

b. Memegang, mencolek, memijat, mencubit bagian tubuh sebagian atau seluruh nya dengan sengaja.

c. Melempar kertas dengan pantat dengan kertas. d. Meraba-raba bagian tertentu obyek seksual e. Mencium dengan mencuri dengan paksaan

f. Memperlihatkan sebagian atau seluruh organ seks g. Usaha untuk melakukan pemerkosaan

h. Mendecak lidah sambil menatap bagian tubuh i. Menyandarkan kepala ke bahu kelawan jenis

j. Menempelkan, merapatkan, mendesakkan tubuh ke organ seksual, dll.

Mahasiswa

Mahasiswa merupakan orang atau setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun. Mahasiswa juga merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi dan seringkali sebgai calon intelektual atau cendekiawan muda dalam lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat (Sarwono, 1978).

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan statististik kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif survey yaitu dengan cara menjelaskan dan menggambarkan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui penilaian sikap terhadap pelecehan seksual.

Subjek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, karena itu untuk melaksanakan penelitian tentu ada subyek penelitian yang dijadikan sumber untuk menggali data. Penelitian ini akan dilakukan pada mahasiswa (S1) yang berkuliah di Universitas Muhammadiyah Malang di kota Malang, dengan karakteristik berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan dan berstatus aktif sebagai mahasiswa, dan berusia antara 18-25 tahun serta sedang menempuh pendidikan S1.


(16)

7

Subyek berjumlah 347 mahasiswa dari total populasi keseluruhan sejumlah 34.700 mahasiswa (forlapdikti, 2015). Dengan menggunakan prosentase penentuan sampel sebesar 1%, menurut (Yount, 1999).

Teknik Pengambilan sampel yang digunakan yaitu Probability Sampling berjenis Convenience Sampling dengan memberikan kuesioner kepada mahasiswa yang berkuliah di Kota Malang dan bertemu dengan peneliti saat pengambilan data, beserdia berpatisipasi, dan memenuhi kriteria tersebut diatas.

Variabel dan Instrumen Penelitian

Variabel bebas yang digunakan adalah Sikap dan variabel terikatnya adalah Pelecehan Seksual. Dalam hal ini peneliti menggunakan instrument atau skala penelitian dengan mengadopsi 2 skala dari skala survey sebelumnya. Yang pertama dengan 10 pertanyaan dari mengadaptasi skala Foulis’ Sexual Harassment Definitions Questionnaire (1997). Dan yang kedua dengan 19 item pertanyaan dengan engadaptasi skala dari Mazer’s The Sexual Harassment Attitude Scale (1989).

Tabel 1. Indeks Validitas Instrumen Penelitian

Instrumen Jumlah Item

Diujikan Jumlah Item Valid Indeks Validitas

Sexual Harrasment Definitions Questionnaire 15 11 0,26 – 0,80 Sexual Harrrasment Attitude Scale 19 12 0,42 – 0,88 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 15 item awal setelah di tryout item yang gugur berjumlah 4 item untuk Sexual Harrasment Definitions Questionnaire dan untuk Sexual Harrasment Attitudes Scale item yang gugur 7 dari 19 item.

Tabel 2. Indeks Reliabilitas Instrumen Penelitian

Instrumen Kuder Ricardson 20

(Kr20) Kuder Ricardson 21 (Kr21)

Sexual Harrasment Definitions Questionnaire 0,80639 0,79941 Sexual Harrrasment Attitude Scale 0,72450 0,71845

Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliabel, jika dibandingkan dengan syarat yaitu nilai diatas 0, 60 atau 60% (Azwar, 2008).

Prosedur dan Analisis Data :

Prosedur yang pertama adalah menyiapkan instrumen berupa skala yang diadaptasi dari Foulis’ Sexual Harassment Definitions Questionnaire (1997), dan skala dari Mazer’s The Sexual Harassment Attitude Scale (1989). Kemudian menyusun blueprint dari skala tersebut, setelah itu kemudian melakukan tryout ke subyek sebanyak 50 orang, kemudian menganalisa hasil tryout untuk uji validitas menggunakan aplikasi exel SKALO (Widhiarso, 20110 dan uji


(17)

8

reliabilitasnya dengan rumus Kuder Ricardson20&21 (Kr20 )& (Kr21) menggunakan aplikasi exel. Kemudian setelah dapat hasil berapa hasil item yang valid dan reliabel, peneliti menentukan jumlah subyek sebanyak 347 subyek (Yount, 1999) dan melakukan turun lapang dengan menyebarkan kuesioner sebanyak subyek yang telah ditentukan. Selanjutnya setelah semua data terkumpul, peneliti mengelola hasil dengan menggunakan aplikasi Exel dan SPSS IBM 22 untuk mendapatkan nilai keseluruhan yang telah didapatkan dan untuk mengetahui penyebaran subyek. Kemudian peneliti menuliskan hasil penelitian dan diteruskan dengan diskusi dan terakhir peneliti menuliskan kesimpulan dan manfaat dari peneltian.

HASIL PENELITIAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 347 subyek, didapatkan data persebaran subyek dengan beberapa kriteria yang akan dijelaskan tabel dibawah ini :

Tabel 3. Distribusi Responden Penelitian

Deskripsi Subyek Klasifikasi Frekuensi Prosentase

Usia 18-20 tahun

21-23 tahun 24-25 tahun 105 164 78 30,3 % 47,3 % 22,4 %

Total 347 100 %

Jenis Kelamin Laki-laki

Perempuan 141 206 40,7 % 49,3 %

Total 347 100 %

Pendidikan Strata1 (S1)

Diploma Strata 2 (S2)

347 0 0 100 % 0 % 0%

Total 347 100 %

Status Menikah

Pacaran Pernah Pacaran Tidak Pernah Pacaran

4 189 122 32 1,2 % 54,4 % 35,2 % 9,2 %

Total 347 100 %

Tabel 4. Perhitungan T-Score Sexual Harrasment Definitions Questionnaire

Dari hasil penelitian dan berdasarkan tabel dibawah ini menunjukan hasil bahwa kecenderungan subyek tinggi dalam memahami pelecehan seksual. Perempuan lebih lebih banyak jika dibandingkan dengan laki-laki.

Pemahaman Laki-laki Perempuan

Jumlah responden dengan pemahan rendah

tentang pelecehan seksual 67 (19,3%) 90 (25,9%)

Jumlah responden dengan pemahaman tinggi

tentang pelecehan seksual 74 (21,3%) 116 (33,4%)


(18)

9

Tabel 5. Respon tentang Pelecehan Seksual

Dari tabel dibawah ini dapat digambarkan bahwa mayoritas subyek merasa negatif ketika mereka diberikan stimulus tentang pelecehan seksual, dan hanya beberapa saja yang merespon positif dan tidak memperdulikan. Perempuan lebih cenderung memiliki emosi yang tinggi jika dibandingkan dengan laki-laki.

Respon Laki-laki Perempuan

Tergoda 3 (0,8) 4 (1,1%)

Tersinggung 33 (9,5%) 30 (8,6%)

Sedih 7 (2,0) 17 (4,8%)

Marah 38 (10,9%) 62 (17,8%)

Jengkel 33 (9,5% 49 (14,1)

Tidak peduli 27 (7,7%) 44 (12, 6)

Total 141 206

Tabel 6. Perhitungan T-Score Sexual harrassment Attitudes Scale

Dari tabel dibawah dapat dijelaskan bahwa jumlah subyek dengan sikap yang mendukung/mentoleransi pelecehan seksual yang terjadi dilingkungannya sangatlah tinggi. Tetapi perempuan lebih cenderung mentoleransi daripada laki-laki.

Sikap terhadap pelecehan seksual Laki-laki Perempuan

Jumlah responden dengan sikap toleransi tinggi

terhadap pelecehan seksual 79 (22,7) 119 (34,2%)

jumlah responden dengan sikap toleransi rendah

terhadap pelecehan seksual 62 (42,9) 87 (25%)

Total 141 206

DISKUSI

Dari hasil penelitian didapatkan hasil yang menunjukan bahwa pemahaman dari subyek cenderung tinggi, dengan jumlah perempuan lebih tinggi dibandingkan responden laki-laki. Kemudian untuk sikap nya sendiri menunjukan data bahwa perempuan juga lebih tinggi mentolereansi/mendukung pelecehan seksual dibandingkan laki-laki. Hal ini kurang sinkron jika dibandingkan dari respon dari subyek perempuan yang mayoritas kecenderungan merespon marah. Hal ini dapat terjadi mungkin karena faktor biologis, karena adanya perbedaan mengontrol respon emosi antara laki-laki dan perempuan yang cenderung lebih gaamblang dalam mencurahkan isi hatinya, sehingga ketika spontan di berikan stimulus berupa pelecehan seksual dari orang yang tidak dikenal mereka cenderung marah, padahal jika hal ini dilakukan oleh orang yang dikenal cenderung mentoleransi (Zaidisign, 2015).

Selain faktor diatas, yang membuat sikap toleransi tinggi terhadap pelecehan seksual juga dapat dipengaruhi oleh pembentukan sikap yang meniru (Observational Learning), (Bandura, 1997). Mereka yang menganggap biasa pelecehan seksual berupaya mencontoh dari beberapa kejadian pelecehan seksual yang dianggap biasa saja, contohnya saja gurauan tentang seksual, kemudian acara di media sosial atau pun fakta dilapangan yang menganggap gurauan tentang seksual adalah gurauan yang wajar terjadi dikalangan remaja, instansi, dan lain sebagainya. Atau bisa saja karena faktor narsistik yang juga berhubungan dengan self-views (pandangan diri) yang melambung tinggi dan positif pada sifat-sifat seperti intelegensi, kekuatan, dan


(19)

10

keindahan fisik sehingga perempuan cenderung mentoleransi untuk menarik perhatian dari lawan jenis (Buffardi & Campbell, 2008).

Hal diatas juga selaras dengan penelitian respon penelitian ini yaitu jumlah perempuan yang tidak peduli lebih banyak dari laki-laki dan sebelumnya (Sumera, 2013) yang membuktikan sebagian dari perempuan yang cenderung mentoleransi pelecehan seksual tersebut dengan asumsi bahwa semakin banyak laki-laki yang melakukan pelecehan seksual kepadanya maka semakin menarik dirinya jika dibandingkan dengan oranglain. Hal ini dapat juga dihubungkan dengan fungsi sikap yang salah satunya adalah untuk memamerkan diri, atau menunjukan citra dan aktualisasi diri (Luthans, 1995).

Dari hasil survey diatas dapat diketahui bahwa pemahaman tentang pelecehan seksual dari sebagian mahasiswa adalah tinggi, mereka mengetahui hal apa saja yang dianggap sebagai pelecehan seksual dan hal ini dapat diketahui dengan hasil tabel menunjukan sebanyak 190 (54,8%) mahasiswa mempunyai pemahaman yang tinggi , dan 157 (45,2%) mahasiswa memiliki pemahaman yang rendah. Fakta ini menunjukan hal yang berlawanan dengan beberapa survei awal, yang mengatakan bahwa sebagian mahasiswa mempunyai pemahaman yang rendah tentang pelecehan seksual (Daily Mail, 2013).

Selain itu kemungkinan karena responden yang diteliti memasuki usia remaja, maka kecenderungan kematangan emosinya kurang stabil, hal ini selaras dengan apa yang dikatakan oleh (Hurlock, 1996). Sehingga respon dan sikap yang ditunjukan responden cenderung tidak selaras (Adinda, 2010).

Dari hasil penelitian juga dapat di katakan mungkin saja karena faktor Classical Conditioning, kecenderungan subyek lebih rendah bersikap negatif/tidak mendukung pelecehan seksual. Karena sebagian mahasiswa pernah mencoba melakukan pelecehan seksual, tetapi si korban memberikan reaksi yang biasa saja akhirnya dengan keadaan tersebut pelaku mencoba memberikan stimulus yang sama yang terus menerus dilakukan dan menganggap stimulus berupa pelecehan seksual tersebut sebagai hal yang wajar (Baron & Byrne, 2003).

Pembentukan sikap juga dapat dipengaruhi oleh perbandingan sosial (Sosial Comparison), mungkin saja mereka yang mentoleransi pelecehan seksual membandingkan apa yang dilakukan tersebut dengan kebudayaan asing (Festinger, 1954). contohnya diluar negeri seseorang yang berciuman merupakan hal yang wajar dilakukan , tetapi tidak jika di indonesia. Dari hasil ini juga dapat menjadi acuan dasar ketika seseorang mentoleransi pelecehan seksual mereka cenderung membandingkan apa yang mereka lakukan dengan apa yang mereka ketahui.

Kemungkinan besarnya sikap positif terhadap pelecehan seksual terjadi dikarenakan mayoritas subyek sering menonton film porno, seorang remaja laki-laki yang sering menonton film porno memiliki skor tertinggi dalam melakukan pelecehan seksual. Hal ini dikarenakan film porno merupakan stimulus yang terbentuk karena hasil evaluasi individu dari perilaku yang dimunculkan dan didasari dari proses modelling (Chun, 2007 & Setyawan, 2013).

Jika kita menilik dari hasil survey yang dilakukan diatas , menunjukan juga beberapa fakta yang dapat menjadi gambaran bahwa sebenarnya pelecehan seksual terjadi sangat tinggi di lingkungan sekolah, atau pun instansi pendidikan. Hal ini seperti yang diungkapkan (Dzeich & Weiner, 1990), bahwa pelecehan seksual di lingkungan pendidikan merupakan rahasia umum yang terlupakan, hal ini dikarenakan pihak instansi tersebut banyak yang menolak untuk mengakui bahwa masalah ini berada dilingkungan mereka, selain itu juga faktor kurang nya pengawasan.


(20)

11

Seseorang yang memiliki sebuah gairah dalam hal seksual diindikasikan akan memiliki toleransi yang tinggi terhadap pelecehan seksual, hal ini tidak terkecuali dilakukan seorang perempuan. Padahal jika kita melihat beberapa kasus di media sosial perempuan lebih cenderung menjadi korban, hal ini dapat di hubungkan yaitu dari beberapa faktor pembentukan sikap. Sikap yang ditunjukan perempuan dapat dipengaruhi beberapa alasan. Tetapi pada saat ada beberapa stimulus yang berupa pelecehan seksual, perempuan malah lebih aktif dalam merespon negatif. Hal ini tidak bersinambung dengan sikap, mungkin hal ini dipengarhui oleh usia remaja yang cenderung tidak stabil, atau bisa juga karena yang memberikan stimulus tersebut orang yang tidak dikenal maka akan memunculkan respon marah, jengkel, tersinggung dan sedih. Jika hal tersebut dilakukan oleh orang yang dikenal dapat saja terjadi sebaliknya.

Dalam penelitian ini masih terdapat beberapa kelemahan yang membuat hasil penelitian tidak terlalu maksimal, misalnya dari pengambilan subyek yang kurang tepat. Mungkin dapat dispesifikasikan kepada subyek yang pernah menjadi pelaku maupun korban dari pelecehan seksual. Kemudian analisa data yang kurang maksimal serta kurang nya item yang lebih spesifik dari skala yang disebarkan, sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal.

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa mahasiswa baik laki-laki maupun perempuan cenderung sangat memahami apa itu bentuk pelecehan seksual. Tetapi sikap dari hasil penelitian mayoritas subyek mentoleransi pelecehan seksual terjadi, artinya sikap yang ditunjukan adalah positif. Dengan perbandingan jumlah subyek berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Kemudian jika diberikan stimulus berupa pelecehan seksual subyek lebih cenderung marah, tersinggung, sedih, jengkel, tetapi sebagian juga merasa tergoda dan tidak peduli.

Implikasi dari penelitian ini yaitu, untuk para mahasiswa dan pembaca agar lebih memahami bentuk-bentuk pelecehan seksual kemudian sikap apa yang harus ditunjukan untuk sebuah stimulus atau perilaku pelecehan seksual. Agar mahasiswa dan pembaca dapat meminimalisir pelecehan seksual yang terjadi dilingkungannya, baik disengaja maupun tidak. Bagi instansi yang bersangkutan khususnya instansi pendidikan supaya dapat meningkatkan pendidikan moral mahasiswa, agar dapat mengurangi perilaku negatif khususnya pelecehan seksual. Bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian dengan variabel yang sama didharapkan nantinya dapat menambahkan variabel yang lain, contohnya hubungan jenis kelamin, status, usia, maupun tingkat pendidikan dengan pelecehan seksual. Adapun hal lain yang bisa didapatkan yaitu faktor apa saja yang mempengaruhi sikap dan respon korban maupun pelaku terhadap pelecehan seksual. Serta faktor apa yang dapat mempengaruhi pelecehan seksual.

REFERENSI

Andara, C. (2005). Hubungan antara objektifikasi diri dengan sikap terhadap

plecehan seksual pada remaja undergraduate thesis. (Online) Diakses tanggal 14 januari 2016 diperoleh dari http://repository.wima.ac.id/2254/


(21)

12

Adinda, S. (2010). Penyesuaian diri pada remaja obesitas ditinjau dari kematangan emosi dan jenis kelamin. (Online). Diakses tanggal 28 Januari 2016 diperoleh dari

http://www.unaki.ac.id/ejournal/index.php/jurnal-informatika/article/download/39/38

Asmarawati, A. (2010). Studi deskriptif tentang sikap buruh wanita terhadap

pelecehan seksual di pabrik “x” bandung. (Online). Diakses pada tanggal 11 Januari 2016 diperoleh dari http://repository.maranatha.edu/8186/

Azwar, S. (2008). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Baron, A. R & Bryne, D. (2003). Psikologi sosial. Edisi 10 jilid 1. Diterjemahkan oleh : Djuwita, Ratna. Jakarta : Erlangga.

Rahmanita, U. (2014). Perbedaan kecenderungan narsistik antara laki-laki dan perempuan pengguna jejaring sosial instragam. (Online). Diakses pada tanggal 28 Januari 2016 diperoleh dari http://psikologi.ub.ac.id/wp-

content/uploads/2014/11/Ulya-Rahmanita_105120301111014_PSIKOLOGI_JURNAL.pdf

Dziech, B. W & Weiner, L.E. (1990). Thelecherous professor: sexual harrassment on campus. Illinois: University of Illinois Press.

Fuadi, A. M. (2012). Dinamika psikologis kekerasan seksual: sebuah studi fenomenologi. (Online) Diakses pada tanggal 9 November 2015 diperoleh dari http://psikologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/Dinamika-Psikologis-Kekerasan-Seksual-Sebuah-Studi-Fenomenologi.pdf.

Hanurawan, F. (2012). Psikologi sosial. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Medical Daily. (19 Oktober, 2013). Orang ber-iq tinggi mempunyai dorongan seks lebih tinggi. (Online). Diakses tanggal 12 September 2015 diperoleh dari http://health.detik.com/read/2013/05/27/191013/2257259/1390/studi-orang-ber-iq-tinggi-punya-dorongan-seks-yang-lebih-tinggi.

Nurudin (2010). Studi deskriptif kualitatif mengenai pemaknaan remaja perempuan tentang tindakan pelecehan seksual di kab. Klaten. (online). Diakses tanggal 1 November 2015 diperoleh dari http://core.ac.uk/download/pdf/16508880.pdf. Komnas Perempuan (2015). Kekerasan terhadap perempuan : Negara segera putus

impunitas pelaku. (Online). Diakses pada tanggal 9 November 2015 diperoleh dari http://www.komnasperempuan.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Lembar-Fakta-Catatan-Tahunan-CATAHU-Komnas-Perempuan-Tahun-2014.pdf. Lunenburg, C. F. (2010). Sexual harrasment : An abuse of power. (Online). Diakses

pada tanggal 8 November 2015 diperoleh dari

http://www.nationalforum.com/Electronic%20Journal%20Volumes/Lunenburg

,%20Fred%20C.%20Sexual%20Harassment-An%20Abuse%20of%20Power%20IJMBA%20V13%20N1%202010.pdf.

Mercer, J. C. (2012). Psikologi sosial. Diterjemahkan oleh : Noermalasari. Jakarta : Erlangga.


(22)

13

Ifkmedia.com. (28 Juli, 2015). Korban intip kamera tersembunyi. (Online). Diakses pada tanggal 7 November 2015 diperoleh dari http://ifkmedia.com/7-artis-indonesia-korban-intip-kamera-tersembunyi-sedang-telanjang-bulat/.

Sarwono, S. W. (1978). Perbedaan antara pemimpin dan aktivis dalam gerakan protes mahasiswa. (Online). Diaksess pada tanggal 9 November 2015 diperoleh dari

http://library.um.ac.id/free-contents/printbook2.php/koleksi-digital-perpustakaan-11026.html.

Setiyawan, A. (2013). Hubungan antara frekuensi dan durasi terpaan film porno dengan sikap remaja laki-laki terhadap pelecehan seksual. Vol.2. No.1. (Online). Diakses tanggal 6 Januari 2016 diperoleh dari http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/view/270.

Sumera, M. (2013). Perbuatan kekerasan/pelecehan seksual terhadap perempuan. (Online). Diakses pada 27 januari 2016 diperoleh dari http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexetsocietatis/article/viewFile/%201748/ 1389.

Yount, K. M. (1999). Persistent inequalities: Women’s status and differentials in the treatment of sick boys and girls. Case study of Minya, Egypt. Baltimore: Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health.

Zaidsign. (2015). Jangan lupa, ini perbedaan otak laki-laki dan perempuan. (Online). Diakses pada 26 Januari 2016 diperoleh dari

https://makassar.tribunnews.com/2015/02/25/jangan-lupa-ini-perbedaan-otak-laki-laki-dan-perempuan


(23)

14

LAMPIRAN 1

SKALA SEXUAL HARRASMENT DEFINITIONS QUESTIONNAIRE DAN SEXUAL


(24)

15

Blueprint

1. Sexual Harrasment Definitions Questionnaire ini berangkat dari 2 bentuk pelecehan seksual, yaitu verbal dan non verbal untuk menggali atau menilai seberapa besar penilaian orang dalam mengartikan mana yang merupakan bentuk pelecehan seksual. Jumlah keseluruhan item total adalah sebanyak 15 item. Jika seorang subjek memiliki nilai total yang tinggi dapat disimbulkan atau digambarkan bahwa subjek memiliki pengetahuan yang baik dalam memahami atau mengetahui bahwa mana saja gambaran bentuk pelecehan seksual. Semakin sedikit nilai yang didapat oleh subjek maka semakin sedikit tentang pemahaman subjek terhadap bentuk perilaku atau gambaran pelecehan seksual. 2. Sexual Harrasment Attitude Scale ini berangkat dari tiga komponen sikap yaitu kognitif,

afektif dan konasi. Yaitu berisi sebagaimana besar orang dalam menyikapi pelecehan seksual berdasarkan pengalaman dalam keadaan yang telah digambarkan di keseluruhan item, baik itu dalam bentuk keyakinan, perasaan dan perilaku. Jumlah keseluruhan item total sebanyak 19 item. Semakin tinggi nilai yang didapat subjek , maka semakin tinggi pula subjek tidak mendukung atau mentoleransi bentuk/perilaku pelecehan seksual. Semakin sedikit nilai yang didapat subjek maka semakin tinggi toleransi subjek terhadap pelecehan seksual.

Tabel 7. Bluprint TryOut

No Indikator No Item

1 Sexual Harrasment Definitions

Questionnaire 1.2. Verbal Non Verbal 1, 2, 4, 7, 8, 10, 12, 14. 3, 5, 6, 9, 11, 13, 15.

2 Sexual Harrasment Attitude Scale 1. Kognitif 1, 4, 5, 12, 14, 15, 16. 2. Afektif 2, 3, 11, 18, 19. 3. Konasi 6, 7, 8, 9, 10, 13, 17.


(25)

16

Tabel 8. Skoring nilai Sexual Harrrasment Definitions Questionnaire

No Skoring

Ya Tidak

1 1 0

2 1 0

3 1 0

4 1 0

5 1 0

6 1 0

7 1 0

8 1 0

9 1 0

10 1 0

11 1 0

12 1 0

13 1 0

14 1 0

15 1 0

Tabel 9. Skoring nilai Sexual Harrasment Attidtudes Scale No Skoring

Setuju Tidak Setuju

1 0 1

2 0 1

3 1 0

4 1 0

5 0 1

6 0 1

7 1 0

8 0 1

9 0 1

10 0 1

11 1 0

12 0 1

13 0 1

14 0 1

15 0 1

16 0 1

17 0 1

18 1 0


(26)

17

Lembar Kuesioner

Nama/Inisial :

Usia :

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan Pendidikan : S1/Diploma/S2

Status : Menikah/Pacaran/Pernah Pacaran/Tidak Pernah Pacaran Petunjuk Pengisian

1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang (√) pada kolom jawaban yang anda anggap sesuai dengan diri anda.

2. Petunjuk cara menjawabnya akan di jelaskan di atas kolom atau table masing-masing. 3. Jika anda ingin mengganti pilihan jawaban anda berilah tanda (=) pada jawaban yang

anda pilih sebelumnya, kemudian berikan tanda silang (√) pada jawaban yang baru. 4. Keterangan : a). Surti : Simbol nama dari seorang perempuan, b). Tejo : Simbol nama

dari seorang laki-laki.

5. Pastikan tidak ada jawaban yang terlewati. A. Petunjuk :

Bacalah kejadian di table A ini, kemudian berikan jawaban atau respon anda dengan melingkari salah satu pilihan jawaban dibawahnya.

Surti sedang berjalan dipinggir jalan ketika dua pemuda memberi komentar yang bernada seksual kepadanya dari dalam mobil yang melintas. Jika kamu adalah Surti, kamu akan:

a).tergoda, b). tersinggung, c).sedih, d).marah, e).jengkel, f).tidak peduli B. Petunjuk :

Apakah kamu akan mendefinisikan insiden/pernyataan dibawah ini adalah sebuah pelecehan seksual ?

Jawablah sesuai pendapat dan jawaban yang anda inginkan, anda diharuskan memilih salah satu jawaban , yaitu : “Ya / Tidak”. Dan berilah tanda (√) pada kolom jawaban.

No Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

1 Saat bekerja , seorang teman perempuan Tejo dengan sengaja mengusapkan tangan ke tubuh Tejo meskipun dia tidak perlu melakukan karena banyak ruangan kosong.


(27)

18 tidak pernah ia temui meremas pantatnya.

3 Ketika dalam sebuah pekerjaan, sepasang teman perempuan memamerkan gambar yang dengan jelas menunjukan sisi seksualitas kepada Tejo, dimana pemeran pria digambarkan dengan cara yang buruk.

4 Ketika dalam pekerjaan, seorang teman laki-laki Tejo dengan sengaja mengusap tangan kepada Tejo , meskipun dia tidak perlu melakukannya skarena banyak ruangan kosong.

5 Seorang laki-laki teman Surti mengajak kencan berulang-ulang kali, tapi tejo selalu menolaknya. Meskipun begitu teman Surti tetap memaksa dan kekeuh untuk mengajak jane keluar.

6 Ketika Tejo sedang berjalan dipinggir jalan dua orang wanita member komentar yang bernada seksual kepadanya dari dalam mobil yang melintas.

7 Ketika bekerja , sepasang teman laki-laki memamerkan kartun yang jelas menunjukan sisi seksualitas kepada Tejo dimana pemeran wanita digambarkan dengan cara yang buruk.

8 Surti berada di sebuah pesta saat seorang laki laki yang tidak pernah dia temui meremas pantatnya.

9 Seorang perempuan kenalan Tejo menagajaknya kencan berulang kali dan selalu dia menolaknya. Meskipun begitu, dia tetap kekeuh kepada keinginanya untuk mengajak Tejo keluar kencan.

10 Saat bekerja, seorang teman perempuan dengan sengaja mengusap Surti ketika berjalan melewatinya, meskipun dia tidak perlu melakukanya seperti banyak ruangan yang kosong.

11 Tejo sedang berjalan dipinggir jalan ketika dua pemuda laki-laki memberi komentar yang bernada seksual kepadanya dari dalam mobil yang melintas.

12 Tejo berada di sebuah pesta saat seorang perempuan yang tidak pernah dia temui meremas pantatnya.

13 Surti sedang berjalan dipinggir jalan ketika dua wanita memberi komentar yang bernada seksual kepadanya dari dalam mobil yang melintas.

14 Saat bekerja, seorang teman laki laki dengan sengaja mengusapkan tangan ke Surti ketika berjalan melewatinya, meskipun dia tidak perlu melakukanya seperti banyak ruangan yang kosong.

15 Tejo berada di sebuah pesta saat seorang laki laki yang tidak pernah dia temui meremas pantatnya.

Skala tentang Sikap terhadap Pelecehan Seksual

C. Petunjuk :

Berilah tanda (√) pada kolom table jawaban dibawah ini, dan anda diwajibkan memilih salah satu jawaban yaitu : “Setuju / Tidak Setu” dengan pernyataan atau pertanyaan yang anda baca.


(28)

19

No Pertanyaan Jawaban

Setuju Tidak Setuju 1 Seorang perempuan yang menarik harus memiliki keuntungan

seksual dan harus belajar untuk mengendalikanya.

2 Kebanyakan lelaki tergoda secara seksual oleh banyak wanita yang dimana mereka bertemu di tempat kerja atau sekolah.

3 Kebanyakan wanita merasa terganggu secara seksual oleh provokasi lelaki yang berkebiasaan membicarakan bagaimana cara mereka bicara, bertingkah, atau berbusana.

4 Seorang lelaki harus belajar bahwa jawaban “tidak” wanita kepada sikap seksual pria benar benar berarti “tidak”.

5 Ini adalah hal yang wajar dimana perempuan memakai sisi seksualitas mereka sebagai cara untuk diperhatikan di sekolah atau lingkungan mereka bekerja.

6 Seorang lelaki yang menarik harus memiliki keuntungan seksual dan harus belajar untuk mengendalikanya.

7 Saya percaya bahwa intimidasi seksual adalah masalah sosial yang serius.

8 Ini hal yang wajar apabila lelaki berlaku seksual kepada wanita yang mereka anggap menarik.

9 Rayuan tidak bersalah membuat hari kerja atau sekolah menjadi menarik.

10 Memberi semangat kepada ketertarikan seksual professor atau penguji sering digunakan oleh perempuan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik atau meningkatkan situasi kerja mereka. 11 Salah satu masalah tentang kejahatan seksual yaitu dimana

perempuan tidak bisa menganggap candaan.

12 Pemikiran tentang apa yang professor lakukan dikelas yang mungkin adalah kejahatan seksual adalah mengambil ide tentang kejahatan seksual yang terlalu jauh.

13 Hukuman tentang kejahatan seksual kebanyakan hanya keinginan balas dendam dan sembrono

14 Banyak yang orang sebut sebagai kejahatan seksual hanyalah rayuan normal antara lelaki dan perempuan belaka

15 Serangan seksual dan kejahatan seksual adalah dua hal yang berbeda.

16 Kejahatan seksual mengarah kepada insiden insiden tentang perhatian seksual yang tidak diinginkan yang tidak terlalu serius. 17 Kejahatan seksual sedikit berhubungan dengan kekuatan.

18 Seksisme dan kejahatan seksual adalah dua hal yang berbeda. 19 Semua perhatian tentang kejahatan seksual membuat lelaki dan


(29)

20

LAMPIRAN 2

VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA SEXUAL HARRASMENT DEFINITIONS


(30)

21

Validitas dan Reliabilitas Sexual Harrasment Definitions Questionnaire

SKALO

Wahyu Widhiarso

Program Analisis Skala Guttman Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada | 2011

A. PETUNJUK OUTPUT

1. Masukkan Jumlah Butir dan Ukuran Sampel pada Kolom yang disediakan Jumlah Potensi Salah

2. Masukkan data pada kolom INPUT DATA Jumlah Eror

B. INPUT BUTIR & SAMPEL Koefisien Reprodusibilitas

Masukkan Jumlah Butir Koefisien Skalabilitas

Masukkan Ukuran Sampel

C. INPUT DATA

P 0,26 0,76 0,66 0,56 0,76 0,62 0,66 0,78 0,26 0,78 0,64 0,8 0,42 0,62 0,66

ITEM A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30 A31 A32 A33

ID_1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

ID_2 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1

ID_3 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0

ID_4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0

ID_5 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0

ID_6 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1

ID_7 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1

ID_8 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

ID_9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

ID_10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

ID_11 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0

ID_12 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0

ID_13 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

ID_14 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1

ID_15 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0

ID_16 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0

ID_17 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0

ID_18 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0

ID_19 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1

ID_20 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

ID_21 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

ID_22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

ID_23 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1

ID_24 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1

ID_25 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0

ID_26 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1

ID_27 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1

ID_28 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0

ID_29 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

ID_30 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

ID_31 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

ID_32 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1

ID_33 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0

ID_34 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0

ID_35 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0

ID_36 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

ID_37 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

ID_38 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1

ID_39 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1

ID_40 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1

ID_41 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1

ID_42 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1

ID_43 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1

ID_44 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1

ID_45 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1

ID_46 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1

ID_47 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1

ID_48 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1

ID_49 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1

ID_50 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1

ID_51 750 278 0,629 15 0,259 50


(31)

22

A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 Total

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

2 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 5

3 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 6

4 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 9

5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 9

6 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 5

7 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 7

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

11 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 5

12 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 5

13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10

14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 9

15 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 5

16 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 7

17 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 4

18 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 4

19 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

23 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9

24 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9

25 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 5

26 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 9

27 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10

28 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 2

29 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1

30 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2

31 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1

32 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 5

33 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 5

34 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 5

35 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 6

36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

38 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10

39 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10

40 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10

41 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 7

42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

43 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10

44 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

45 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10

46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

47 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9

48 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8

49 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 8

50 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 9

Total 37 32 38 30 32 38 38 32 39 30 32 378

p 0,75510 0,65306 0,77551 0,61224 0,65306 0,77551 0,77551 0,65306 0,79592 0,61224 0,65306 q 0,24490 0,34694 0,22449 0,38776 0,34694 0,22449 0,22449 0,34694 0,20408 0,38776 0,34694 pq 0,18492 0,22657 0,17409 0,23740 0,22657 0,17409 0,17409 0,22657 0,16243 0,23740 0,22657

k 11

Σpq 2,25073

var 8,43240

Mean 7,71429

ρ (KR 20) 0,80639

ρ (KR 21) 0,79941

Kuder and Richardson Formula 20 dan 21

http://www.statistikian.com


(32)

23

Validitas dan Reliabilitas Sexual Harrasment Attitudes Scale

SKALO

Wahyu Widhiarso

Program Analisis Skala Guttman Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada | 2011

A. PETUNJUK OUTPUT

1. Masukkan Jumlah Butir dan Ukuran Sampel pada Kolom yang disediakan Jumlah Potensi Salah

2. Masukkan data pada kolom INPUT DATA Jumlah Eror

B. INPUT BUTIR & SAMPEL Koefisien Reprodusibilitas

Masukkan Jumlah Butir Koefisien Skalabilitas

Masukkan Ukuran Sampel

C. INPUT DATA

P 0,72 0,78 0,8 0,76 0,78 0,76 0,46 0,68 0,74 0,56 0,68 0,5 0,5 0,8 0,46 0,88 0,42 0,42 0,72

ITEM A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30 A31 A32 A33

ID_1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1

ID_2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1

ID_3 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

ID_4 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0

ID_5 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0

ID_6 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1

ID_7 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1

ID_8 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1

ID_9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1

ID_10 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

ID_11 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0

ID_12 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0

ID_13 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1

ID_14 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

ID_15 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0

ID_16 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0

ID_17 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0

ID_18 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0

ID_19 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1

ID_20 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1

ID_21 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

ID_22 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

ID_23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1

ID_24 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1

ID_25 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1

ID_26 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1

ID_27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1

ID_28 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0

ID_29 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0

ID_30 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0

ID_31 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0

ID_32 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1

ID_33 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1

ID_34 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0

ID_35 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1

ID_36 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

ID_37 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

ID_38 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1

ID_39 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1

ID_40 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1

ID_41 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1

ID_42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

ID_43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1

ID_44 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1

ID_45 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1

ID_46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1

ID_47 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1

ID_48 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

ID_49 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

ID_50 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1

ID_51 950 340 0,642 19 0,284 50


(33)

24

A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 Total

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11

2 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 9

3 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 4

4 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 6

5 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10

6 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 5

7 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 9

8 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10

9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10

10 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8

11 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 8

12 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 4

13 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10

14 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 8

15 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 9

16 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 6

17 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 6

18 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7

19 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 10

20 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10

21 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 9

22 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

25 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 7

26 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11

27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

28 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 5

29 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 5

30 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 6

31 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 3

32 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 5

33 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 10

34 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 9

35 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 9

36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

37 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

38 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11

39 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11

40 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

41 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11

42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11

44 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11

45 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11

46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

47 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 10

48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

49 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

Total 35 38 39 37 38 37 33 36 33 39 43 35 443

p 0,71429 0,77551 0,79592 0,75510 0,77551 0,75510 0,67347 0,73469 0,67347 0,79592 0,87755 0,71429 q 0,28571 0,22449 0,20408 0,24490 0,22449 0,24490 0,32653 0,26531 0,32653 0,20408 0,12245 0,28571 pq 0,20408 0,17409 0,16243 0,18492 0,17409 0,18492 0,21991 0,19492 0,21991 0,16243 0,10746 0,20408

k 12

Σpq 2,19325

var 6,53000

Mean 9,04082

ρ (KR 20) 0,72450 ρ (KR 21) 0,71845

Kuder and Richardson Formula 20 dan 21

http://www.statistikian.com


(34)

25

LAMPIRAN 3

SKALA PENELITIAN SKALA SEXUAL HARRASMENT DEFINITIONS


(35)

26

Blueprint

1. Sexual Harrasment Definitions Questionnaire ini berangkat dari 2 bentuk pelecehan seksual, yaitu verbal dan non verbal untuk menggali atau menilai seberapa besar penilaian orang dalam mengartikan mana yang merupakan bentuk pelecehan seksual. Jumlah keseluruhan item total adalah sebanyak 11 item. Jika seorang subjek memiliki nilai total yang tinggi dapat disimbulkan atau digambarkan bahwa subjek memiliki pengetahuan yang baik dalam memahami atau mengetahui bahwa mana saja gambaran bentuk pelecehan seksual. Semakin sedikit nilai yang didapat oleh subjek maka semakin sedikit tentang pemahaman subjek terhadap bentuk perilaku atau gambaran pelecehan seksual. Dari hasil uji validitas didapatkan nilai yang sudah dijelaskan pada tabel A tiap item nya, sedangkan nilai reliabilitasnya dengan menggunakan rumus Kuder Ricardson 20&21 (KR) didapat sebesar : (Kr20 = 0, 80639) & (Kr21= 0, 79941).

2. Sexual Harrasment Attitude Scale ini berangkat dari tiga komponen sikap yaitu kognitif, afektif dan konasi. Yaitu berisi sebagaimana besar orang dalam menyikapi pelecehan seksual berdasarkan pengalaman dalam keadaan yang telah digambarkan di keseluruhan item, baik itu dalam bentuk keyakinan, perasaan dan perilaku. Jumlah keseluruhan item total sebanyak 12 item. Semakin tinggi nilai yang didapat subjek , maka semakin tinggi pula subjek tidak mendukung atau mentoleransi bentuk/perilaku pelecehan seksual. Semakin sedikit nilai yang didapat subjek maka semakin tinggi toleransi subjek terhadap pelecehan seksual. Nilai validitas masing-masing item dijelaskan pada tabel B, sedangkan untuk nilai reliabilitas skala sendiri setelah dihitung menggunakan rumus Kuder Ricardson 20&21 (KR) didapat sebesar : (Kr20 = 0, 72450) & (Kr21 = 0, 71845).

Tabel 10. Bluprint Skala Penelitian

No Indikator No Item

1 Sexual Harrasment Definitions

Questionnaire 3.4. Verbal Non Verbal 1, 3, 6, 7, 9, 10. 2, 4, 5, 8, 11.

2 Sexual Harrasment Attitude Scale 4. Kognitif 1, 4, 5, 11, 12. 5. Afektif 2, 3, 10, 6. Konasi 6, 7, 8, 9.


(36)

27

Tabel 11. Skoring nilai Sexual Harrasment Definitions Questionnaire

No Skoring Validitas

Ya Tidak

1 1 0 0,76

2 1 0 0,66

3 1 0 0,76

4 1 0 0,62

5 1 0 0,66

6 1 0 0,78

7 1 0 0,78

8 1 0 0,64

9 1 0 0,80

10 1 0 0,62

11 1 0 0,66

Tabel 12. Skoring nilai Sexual Harrasment Attitudes Scale

No Skoring Validitas

Setuju Tidak Setuju

1 0 1 0, 72

2 0 1 0, 78

3 1 0 0, 80

4 1 0 0, 76

5 0 1 0, 78

6 0 1 0, 76

7 0 1 0, 68

8 0 1 0, 74

9 0 1 0, 68

10 1 0 0, 80

11 0 1 0, 88


(37)

28

Lembar Kuesioner Penelitian

Nama/Inisial :

Usia :

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan

Pendidikan : SMP/SMA/Perguruan Tinggi/Lain-lain.

Status : Menikah/Pacaran/Pernah

Pacaran/Tidak Pernah Pacaran. (*Coret Yang Tidak Perlu).

Petunjuk Pengisian

1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda centang (√) pada kolom jawaban yang anda anggap sesuai dengan diri anda.

2. Jika anda ingin mengganti pilihan jawaban anda berilah tanda (=) pada jawaban yang anda pilih sebelumnya, kemudian berikan tanda centang (√) pada jawaban yang baru.

3. Petunjuk cara menjawabnya akan di jelaskan di atas kolom atau tabel masing-masing.

4. Keterangan : a). Surti : Simbol nama dari seorang perempuan, b). Tejo : Simbol nama dari seorang laki-laki.

5. Pastikan tidak ada jawaban yang terlewati.

”BACALAH PETUNJUK DIATAS MASING-MASING TABEL (A,B,C)

SEBELUM MENGISI KUESIONER”


(38)

29

“BACA PETUNJUK PENGISIAN” Skala Definisi Pelecehan Seksual

A. TABEL A Petunjuk :

Bacalah gambaran kejadian/peristiwa di tabel A ini, kemudian berikan jawaban atau respon anda dengan melingkari salah satu pilihan jawaban dibawahnya.

Surti sedang berjalan dipinggir jalan ketika dua pemuda memberi komentar yang bernada seksual kepadanya dari dalam mobil yang melintas. Jika kamu adalah Surti, kamu akan:

a).tergoda, b). tersinggung, c).sedih, d).marah, e).jengkel, f).tidak peduli

B. TABEL B Petunjuk :

Apakah anda akan mendefinisikan kejadian/peristiwa/pernyataan tabel di bawah ini adalah sebuah pelecehan seksual.

Jawablah sesuai pendapat dan jawaban yang anda inginkan, anda diharuskan memilih salah satu jawaban , yaitu : “Ya / Tidak”. Dan berilah tanda (√) pada kolom jawaban

No Pernyataan Jawaban

Ya Tidak 1 Ketika Surti berada di sebuah pesta, seorang perempuan yang tidak pernah ia temui

meremas pantatnya.

2 Ketika di kantor, seorang teman perempuan Tejo memamerkan gambar berbau seksual, dan pemeran pria digambarkan dengan keadaan buruk.

3 Ketika di kantor, seorang teman laki-laki Surti menyandarkan kepala ke pundak Surti, dengan alibinya.

4 Seorang teman laki-laki Surti mengajak dan memaksa Surti kencan, meskipun ditolak beberapa kali.

5 Dua orang laki-laki member siulan dari dalam mobil kepada Surti.

6 Ketika bekerja , sepasang teman laki-laki memamerkan kartun yang jelas menunjukan sisi seksualitas kepada Surti.

7 Saat di sebuah pesta , seorang laki-laki meremas pantat surti..

8 Ketika dikantor, seorang teman perempuan Surti mencubit dada Surti dengan sengaja. 9 Tejo sedang berjalan dipinggir jalan ketika dua pemuda perempuan memberi

komentar yang bernada seksual kepadanya dari dalam mobil yang melintas.

10 Tejo berada di sebuah pesta saat seorang perempuan yang tidak pernah dia temui meremas pantatnya.

11 Saat bekerja, seorang teman laki laki dengan sengaja mengusapkan tangan ke Surti ketika berjalan melewatinya.

12 Seorang teman laki-laki Surti dengan sengaja bercanda dengan mengarah pada hal berbau seksual.


(39)

30

Skala tentang Sikap terhadap Pelecehan Seksual

C. TABEL C

Petunjuk :

Berikut ini merupakan suatu gambaran kejadian/peristiwa/pernyataan.

Berilah respon/sikap anda terhadap pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda (√) pada kolom tabel jawaban dibawah ini, dan anda diwajibkan memilih salah satu jawaban yaitu : “Setuju / Tidak Setuju” dengan pernyataan atau pertanyaan yang anda pilih.

No Pertanyaan Jawaban

Setuju Tidak Setuju 1 Seorang lelaki/wanita yang menarik harus memiliki keuntungan seksual dan harus

belajar untuk mengendalikanya.

2 Kebanyakan lelaki/wanita tergoda secara seksual dengan lawan jenis ketika berada di kantor/kelas.

3 Kebanyakan lelaki/perempuan merasa terganggu jika lawan jenis berprovokasi dengan membicarakan cara berbusana dan fashion.

4 Seorang lelaki harus belajar bahwa jawaban tidak dari wanita terhadap pelecehan seksual , itu berarti benar-benar tidak.

5 Hal wajar jika seorang wanita memanfaatkan keseksian tubuhnya sebagai cara untuk diperhatikan disekolah atau lingkungannya.

6 Seorang laki-laki harus mendapatkan keuntungan seksual dari pasangannya. 7 Hal wajar jika seorang laki-laki berlaku seksual kepda perempuan yang mereka

anggap menarik dan seksi.

8 Rayuan/Gurauan tentang seksual membuat keadaan kerja/sekolah lebih menarik. 9 Perempuan tidak bisa menganggap pelecehan seksual adalah sebuah candaan. 10 Banyak yang menyebut pelecehan seksual berbentuk intonasi adalah sebuah cara

bercnda atau rayuan normal antara lelaki dan perempuan.

11 Pelecehan seksual mengarah pada insiden perlakuan seksual ke lain jenis dengan ketidaksengajaan.

12 Semua perilaku tentang pelecehan seksual membuat lelaki dan perempuan sulit memperoleh hubungan sosial yang normal.


(40)

31

LAMPIRAN 4


(41)

32

Tabulasi Data Tabel A dan B (Sexual Harrasment Definitions Questionnaire)

responde

n usia

jenis kelami n pendidika n statu s Respon

Tabel A item_1 item_2

item_ 3 item_ 4 item_ 5 item_ 6 item_ 7 item_ 8 item_ 9 item_1 0 item_1 1 tota

l Ztotal T_Total

Hasil Surve y

1 1 1 1 2 2 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 8 0,18327 51,83 2

2 2 1 1 2 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 5 -0,88854 41,11 1

3 3 1 1 2 2 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 5 -0,88854 41,11 1

4 3 1 1 3 2 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 0,18327 51,83 2

5 3 2 1 3 4 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7 -0,174 48,26 1

6 2 2 1 2 3 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7 -0,174 48,26 1

7 3 2 1 3 2 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 5 -0,88854 41,11 1

8 2 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25508 62,55 2

9 2 2 1 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25508 62,55 2

10 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25508 62,55 2

11 2 2 1 2 2 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 -1,96036 30,4 1

12 3 2 1 2 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 -2,31763 26,82 1

13 2 1 1 2 2 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 9 0,54054 55,41 2

14 2 1 1 2 3 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 0,18327 51,83 2

15 2 2 1 3 2 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 3 -1,60309 33,97 1

16 3 2 1 2 4 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 -2,31763 26,82 1

17 3 2 1 2 5 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 3 -1,60309 33,97 1

18 2 2 1 2 6 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6 -0,53127 44,69 1

19 1 2 1 2 5 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 7 -0,174 48,26 1

20 1 2 1 2 6 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 9 0,54054 55,41 2

21 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25508 62,55 2

22 3 2 1 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25508 62,55 2


(42)

33

24 2 2 1 3 6 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9 0,54054 55,41 2

25 2 1 1 4 5 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 5 -0,88854 41,11 1

26 3 1 1 3 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0,89781 58,98 2

27 2 2 1 4 4 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 9 0,54054 55,41 2

28 2 1 1 3 5 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 5 -0,88854 41,11 1

29 2 1 1 3 2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2 -1,96036 30,4 1

30 1 1 1 3 5 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 -1,96036 30,4 1

31 1 1 1 2 6 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 3 -1,60309 33,97 1

32 1 2 1 2 6 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 7 -0,174 48,26 1

33 1 1 1 2 4 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 -2,31763 26,82 1

34 3 2 1 2 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 2 -1,96036 30,4 1

35 2 1 1 2 6 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 -1,96036 30,4 1

36 1 2 1 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25508 62,55 2

37 3 2 1 2 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25508 62,55 2

38 2 2 1 4 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25508 62,55 2

39 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25508 62,55 2

40 3 1 1 2 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9 0,54054 55,41 2

41 1 1 1 2 6 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 6 -0,53127 44,69 1

42 2 1 1 2 6 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 8 0,18327 51,83 2

43 3 1 1 2 6 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 8 0,18327 51,83 2

44 2 1 1 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10 0,89781 58,98 2

45 3 1 1 2 6 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 8 0,18327 51,83 2

46 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10 0,89781 58,98 2

47 3 2 1 2 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25508 62,55 2

48 2 1 1 3 5 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 0,18327 51,83 2

49 2 1 1 2 6 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7 -0,174 48,26 1

50 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10 0,89781 58,98 2


(43)

34

52 3 2 1 3 5 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 4 -1,24582 37,54 1

53 3 1 1 3 4 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 5 -0,88854 41,11 1

54 3 2 1 2 2 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 8 0,18327 51,83 2

55 1 1 1 3 4 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 8 0,18327 51,83 2

56 1 2 1 2 5 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 6 -0,53127 44,69 1

57 1 2 1 3 6 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 5 -0,88854 41,11 1

58 2 2 1 4 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25508 62,55 2

59 1 2 1 4 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25508 62,55 2

60 3 2 1 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25508 62,55 2

61 1 2 1 2 5 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 4 -1,24582 37,54 1

62 2 1 1 4 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 -1,96036 30,4 1

63 3 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 0,89781 58,98 2

64 3 2 1 1 5 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 8 0,18327 51,83 2

65 2 2 1 2 6 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 6 -0,53127 44,69 1

66 1 2 1 3 6 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 6 -0,53127 44,69 1

67 2 2 1 2 6 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 5 -0,88854 41,11 1

68 2 1 1 3 5 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7 -0,174 48,26 1

69 1 2 1 2 6 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 0,18327 51,83 2

70 2 2 1 3 4 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 0,89781 58,98 2

71 3 2 1 3 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25508 62,55 2

72 1 1 1 3 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25508 62,55 2

73 2 1 1 4 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 0,54054 55,41 2

74 1 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 0,54054 55,41 2

75 1 2 1 3 2 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 5 -0,88854 41,11 1

76 3 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 0,89781 58,98 2

77 2 2 1 3 4 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 0,89781 58,98 2

78 1 1 1 2 5 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 3 -1,60309 33,97 1


(1)

55

277 2 1 1 3 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 6 -0,87491 41,25 1

278 1 1 1 4 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 6 -0,87491 41,25 1

279 1 2 1 2 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 8 -0,02212 49,78 1

280 1 2 1 2 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 8 -0,02212 49,78 1

281 2 2 1 3 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 4 -1,72769 32,72 1

282 1 1 1 3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10 0,83067 58,31 2

283 2 2 1 2 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 6 -0,87491 41,25 1

284 2 1 1 2 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 6 -0,87491 41,25 1

285 3 2 1 2 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 6 -0,87491 41,25 1

286 2 2 1 3 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 0,83067 58,31 2

287 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1,68346 66,83 2

288 2 2 1 2 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 -0,02212 49,78 1

289 2 2 1 2 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 -0,02212 49,78 1

290 2 1 1 3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10 0,83067 58,31 2

291 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1,68346 66,83 2

292 2 1 1 3 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 10 0,83067 58,31 2

293 2 1 1 3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10 0,83067 58,31 2

294 2 1 1 2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 0,83067 58,31 2

295 1 2 1 2 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 6 -0,87491 41,25 1

296 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1,68346 66,83 2

297 3 2 1 2 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 4 -1,72769 32,72 1

298 2 1 1 4 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 -0,02212 49,78 1

299 1 1 1 2 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 6 -0,87491 41,25 1

300 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1,68346 66,83 2

301 3 2 1 2 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 10 0,83067 58,31 2

302 2 2 1 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25706 62,57 2

303 2 2 1 2 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 7 -0,44851 45,51 1


(2)

56

305 2 1 1 3 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 8 -0,02212 49,78 1

306 2 1 1 3 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9 0,40428 54,04 2

307 3 2 1 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25706 62,57 2

308 2 2 1 2 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 7 -0,44851 45,51 1

309 3 2 1 3 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 8 -0,02212 49,78 1

310 2 1 1 2 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 7 -0,44851 45,51 1

311 2 1 1 3 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 4 -1,72769 32,72 1

312 2 2 1 3 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 5 -1,3013 36,99 1

313 2 2 1 2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 10 0,83067 58,31 2

314 3 2 1 2 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 7 -0,44851 45,51 1

315 2 2 1 2 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 8 -0,02212 49,78 1

316 2 2 1 2 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 5 -1,3013 36,99 1

317 2 2 1 2 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 7 -0,44851 45,51 1

318 3 2 1 3 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 8 -0,02212 49,78 1

319 2 1 1 3 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 10 0,83067 58,31 2

320 1 1 1 3 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 9 0,40428 54,04 2

321 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 1,25706 62,57 2

322 1 2 1 2 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 8 -0,02212 49,78 1

323 1 2 1 3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25706 62,57 2

324 1 2 1 3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25706 62,57 2

325 2 2 1 2 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 7 -0,44851 45,51 1

326 1 2 1 2 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 6 -0,87491 41,25 1

327 2 1 1 2 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 7 -0,44851 45,51 1

328 1 1 1 3 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 5 -1,3013 36,99 1

329 2 2 1 2 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 6 -0,87491 41,25 1

330 2 2 1 2 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 6 -0,87491 41,25 1

331 2 2 1 2 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2 -2,58048 24,2 1


(3)

57

333 2 2 1 2 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 7 -0,44851 45,51 1

334 3 2 1 2 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 5 -1,3013 36,99 1

335 2 2 1 3 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 7 -0,44851 45,51 1

336 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 1,25706 62,57 2

337 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1,68346 66,83 2

338 1 2 1 4 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 10 0,83067 58,31 2

339 2 2 1 3 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 10 0,83067 58,31 2

340 2 1 1 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25706 62,57 2

341 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1,68346 66,83 2

342 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9 0,40428 54,04 2

343 1 2 1 2 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 9 0,40428 54,04 2

344 1 2 1 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1,25706 62,57 2

345 1 1 1 3 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 5 -1,3013 36,99 1

346 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1,68346 66,83 2

347 1 2 1 2 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 6 -0,87491 41,25 1

Keterangan

1. Usia : (1) 18-20 , (2) 21-23, (3) 24-25.

2. Jenis kelamin : (1) Laki-laki , (2) Perempuan

3. Pendidikan : (1) Strata1, (2) Diploma, (3) Strata2.

4. Status : (1) Meneikah , (2) Pacaran, (3) Pernah Pacaran, (4) Tidak Pernah

Pacaran


(4)

58

LAMPIRAN 5


(5)

59

OUTPUT SPSS

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 18-20 105 30,3 30,3 30,3

21-23 164 47,3 47,3 77,5

24-25 78 22,5 22,5 100,0

Total 347 100,0 100,0

Jenis_kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-laki 141 40,6 40,6 40,6

perempuan 206 59,4 59,4 100,0

Total 347 100,0 100,0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Strata1 347 100,0 100,0 100,0

status

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Menikah 4 1,2 1,2 1,2

Pacaran 189 54,5 54,5 55,6

Pernah Pacaran 122 35,2 35,2 90,8

Tidak Pernah Pacaran 32 9,2 9,2 100,0


(6)

60

Respon_tbel_A

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tergoda 7 2,0 2,0 2,0

tersinggung

63 18,2 18,2 20,2

sedih 24 6,9 6,9 27,1

marah 100 28,8 28,8 55,9

jengkel 82 23,6 23,6 79,5

tidak peduli

71 20,5 20,5 100,0

Total 347 100,0 100,0

Nilai_Total Pemahaman

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Pemahaman rendah

157 45,2 45,2 45,2 Pemahaman tinggi 190 54,8 54,8 100,0

Total 347 100,0 100,0

Nilai_Total Sikap Toleransi

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Toleransi tinggi 198 57,1 57,1 57,1

Toleransi rendah 149 42,9 42,9 100,0