STRATEGI COPING PADA ORANG LANJUT USIA KORBAN BENCANA LUAPAN LUMPUR PANAS LAPINDO SIDOARJO

STRATEGI COPING PADA ORANG LANJUT USIAKORBAN BENCANA
LUAPAN LUMPURPANAS LAPINDO SIDOARJO
Oleh: ROBERTY KHARISMA SARI ( 02810308 )
Psychology
Dibuat: 2007-07-10 , dengan 3 file(s).

Keywords: Strategi coping, Lanjut usia
Luapan lumpur panas Lapindo Sidoarjo 2006, membawa dampak yang luar biasa bagi
masyarakat sekitar, banyak diantara para korban Luapan Lumpur Panas Lapindo tersebut adalah
orang lanjut usia. Dan tidak semua orang lanjut usia dapat menerima keadaan ini, hal ini
dikerenakan setiap orang lanjut usia memiliki persepsi yang berbeda pada dirinya ketika
mengalami bencana. Melihat sangat banyaknya permasalahan yang dihadapi orang lanjut usia
setelah mereka mengalami bencana, menuntut mereka untuk segera dapat menemukan jalan
keluar agar kehidupan mereka kembali normal. Banyak cara yang dilakukan oleh individu untuk
menghadapi tekanan yang dialaminya, hal ini disebut sebagai strategi coping. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi coping orang lanjut usia korban luapan lumpur
panas Lapindo Sidoarjo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian dilaksanakan pada tanggal
26 April – 2 Mei 2007 di tempat pengungsian korban luapan Lumpur Lapindo yang berada di
Pasar Baru Porong dengan responden penelitian sebanyak 34 orang. Data yang diambil
menggunakan angket. Analisis data yang digunakan adalah tabulasi frekuensi dengan persentase.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa sebagian besar orang lanjut usia dalam menghadapi
bencana luapan Lumpur Panas Lapindo Sidoarjo menggunakan strategi coping yang berpusat
pada emosi (emotional focused coping) dimana usaha-usaha tersebut dilakukan dengan berdoa,
bersabar, pasrah, lebih mendekatkan diri pada Allah, kerja seadanya, menerima kenyataan dan
tidak terlalu mikir. Adapun sebagian kecil orang lanjut usia melakukan usaha dengan pergi ke
Komnasham, Lapindo dan Pemerintah untuk melakukan tuntutan serta mengangkut barangbarangnya ketika terjadi bencana, bentuk-bentuk tersebut termasuk ke dalam strategi problem
focused coping.

Abstract
Lapindo hot mudflow in Sidoarjo, 2006, brings a tremendous impact for the surrounding communities,
many of the victims of Lapindo Hot Mud overflow is the elderly. And not all older people can accept this
situation, it is dikerenakan every elderly person has a different perception of him as a disaster. Seeing so
many problems faced by the elderly after they suffered a disaster, requires them to be able to find a
way out for their lives back to normal. Many ways are done by individuals to face the pressures they
experienced, this is referred to as a coping strategy. This study aims to determine how the coping
strategies of elderly victims of the Lapindo hot mudflow in Sidoarjo.
This research is a quantitative descriptive. Research was conducted on April 26 to May 2, 2007 in
refugee camps overflowing Lumpur Lapindo victims residing in New Market Porong with research
respondents as much as 34 people. Data were extracted using a questionnaire. Analysis of the data used


is tabulated the frequency with percentage.
The results of data analysis shows that most elderly people in the face of disaster surge Lapindo Hot
Mud Sidoarjo use coping strategies that focus on emotion (emotional focused coping) where efforts are
made to pray, be patient, let go, to get closer to God, work potluck, accept reality and not too think. The
fraction of elderly people do business by going to the Komnasham, Lapindo and the government to
make demands, and carried his belongings in the event of disaster, these forms are included in problem
focused coping strategies.