Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium

DAYA PARASITASI LALAT(Sturmiopsis inferens Town)
(DIPTERA:TACHINIDAE) TURUNAN DARI BEBERAPA HASIL
PERKAWINAN PADA ULAT PENGGEREK BATANG TEBU
RAKSASA (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(LEPIDOPTERA:COSSIDAE) DI LABORATORIUM

SKRIPSI

OLEH

UMMI KHAIRIYAH
030302019
HPT

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)

(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

DAYA PARASITASI LALAT(Sturmiopsis inferens Town)
(DIPTERA:TACHINIDAE) TURUNAN DARI BEBERAPA HASIL
PERKAWINAN PADA ULAT PENGGEREK BATANG TEBU
RAKSASA (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(LEPIDOPTERA:COSSIDAE) DI LABORATORIUM

SKRIPSI
OLEH:

UMMI KHAIRIYAH
030302019
HPT
Skripsi Sebagai Salah satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana di
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

2008
Judul Skripsi

Nama
NIM
Departemen
Fakultas

: Daya Parsitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town)
(Diptera : Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil
Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa
(Phragmatoecia castaneae Hubner) di Laboratorium
: Ummi Khairiyah

: 030302019
: Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman
: Pertanian

Disetujui Oleh:
Komisi Penanggung Jawab

Ir. Amansyah Siregar
Ketua

Ir. Syahrial Oemry, MS.
Anggota

Ir. Relty Sibarani
Pembimbing Lapangan

Lovianna M, SP.
Pembimbing Lapangan

Mengetahui


(Ir.Marheni,MP.)
Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

ABSTRAK

Ummi Khairiyah “Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town.)
(Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat
Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) di
Laboratorium” di bawah bimbingan Bapak Ir.Amansyah Siregar sebagai ketua
dan Bapak Ir. Syahrial Oemry, MS., sebagai anggota.
Tujuan penelitian untuk mengetahui daya parasitasi (S. inferens Town)
turunan yang berasal dari dari beberapa hasil perkawinan pada ulat penggerek

batang tebu raksasa (Ph.castaneae Hubner).
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Riset dan Pengembangan
Tanaman Tebu, Sei Semayang pada bulan Oktober sampai Desember 2007.
Penelitian disusun dalam suatu Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan
perlakuan R1 = imago jantan dan imago betina dari hasil perkawinan pada
perlakuan P1 dikawinkan (Tempayak hasil perkawinan R1); R2 = imago jantan
dari perlakuan P1 dikawinkan dengan imago betina dari perlakuan P2 (Tempayak
hasil perkawinan R2); R3 = imago jantan dan imago betina dari hasil perkawinan
pada perlakuan P2 dikawinkan (Tempayak hasil perkawinan R3); R4 = imago
jantan dari hasil perkawinan pada perlakuan P2 dikawinkan dengan imago betina
dari perlakuan P1(Tempayak hasil perkawinan R4). Setiap perlakuan diulang
sebanyak 6 (enam) kali.
Parameter yang diamati adalah persentase ulat yang terparasit, persentase
tempayak yang menjadi pupa, persentase pupa yang menjadi lalat, persentase
kepompong yang mati, dan persentase kepompong yang menjadi ngengat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa turunan dari perkawinan yang
berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap terbentuknya imago lalat.
Turunan yang terbaik berasal dari perkawinan imago jantan dari lapangan dan
imago betina dari laboratorium dengan persentase lalat yang terbentuk sebesar
59.17%.


Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

ABSTRACT

Ummi Khairiyah “Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town.)
(Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat
Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) di
Laboratorium” with the conselling Mr. Ir. Amansyah Siregar as a leader, and
Ir. Syahrial Oemry, MS., as co-author .
The aim of research was to know parasitism of generation fly parasitic (S.
inferens) from different mating to sugar cane stem borer (Ph. castaneae).
The research was conducted in Researh and Development of Sugar cane
Laboratory, Sei Semayang since October to December 2007.
The research was used the design of Complete Random Device (CRD)
with 4 treatments (R1 : male and female fly mating from laboratory, R2 : male fly
from laboratory was married with female fly from field, R3 : male and female fly

matting from field, R4 : male fly from field was married with female fly from
laboratory, every treatments was repeated six times.
The parameter was observated are percentage stem borrer was parasited,
percentage grub became pupa, percentage pupa became fly, percentage pupa stem
borer was died and pupa stem borer become moth.
The result of research showed that generation from different mating give
real influence for the forming of fly. Male fly from field and female fly from
laboratory bearing best generation with 59.17 % fly was formed.

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan

penulis


kesehatan

dan

kesempatan

hingga

penulis

dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi

saya

yang


berjudul

“Daya

Parasitasi

Lalat

(Sturmiopsis inferens Town.) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa
Hasil

Perkawinan

Pada

Ulat

Penggerek

Batang


Tebu

Raksasa

(Phragmatoecia castaneae Hubner) di Laboratorium”, yang merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana di Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Amansyah Siregar
dan Bapak Ir. Syahrial Oemry, MS., yang telah banyak memberikan masukan
untuk penyempurnaan skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Direksi, Staff dan Seluruh
Karyawan Riset dan Pengembangan Tanaman Tebu, Sei Semayang atas
penyedian saran dan prasarana serta bantuan yang diberikan selama penulis
melaksanakan penelitian.
Akhir kata, semoga Allah Swt memberikan rahmat-Nya kepada kita semua,
dan skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Amien.

Medan, Maret 2008


Penulis
Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Hal
RINGKASAN .............................................................................................. i
ABSTRACT ................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii
PENDAHULUAN
Latar Belakang .................................................................................. 1
Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
Hipotesis Penelitian ........................................................................... 4
Kegunaan Penelitian .......................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA
Biologi Penggerek Batang tebu Raksasa/Ph . castaneae .................... 5
Kerugian dan Kerusakan ................................................................... 7
Pengendalian Ph. castaneae .............................................................. 8
Lalat sebagai Parasit .......................................................................... 8
Biologi Lalat Parasit (S. inferens) ...................................................... 9
Perkawinan Serangga ........................................................................ 11
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 12
Bahan dan Alat .................................................................................. 12
Metode Penelitian.............................................................................. 12
Pelaksanaan Penelitian................................................................. 14
Persiapan Bahan .................................................................... 14
Perkawinan Lalat ................................................................... 14
Parameter pengamatan ................................................................. 15

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN
Persentase ulat yang terparasit ........................................................... 17
Persentase tempayak yang menjadi pupa ........................................... 18
Persentase pupa yang menjadi lalat .................................................... 20
Persentase kepompong yang mati dan yang menjadi ngengat ............. 21
Nisbah kelamin imago lalat ............................................................... 22
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ....................................................................................... 23
Saran ................................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

No

Judul

Hlm

1. Persentase ulat Ph. castaneae yang terparasit ................................... ........ 17
2. Persentase tempayak S. inferens yang menjadi pupa .................................. 18
3. Persentase pupa S. inferens yang menjadi lalat .......................................... 20
5. Persentase kepompong Ph. castaneae yang mati dan yang menjadi
ngengat ..................................................................................................... 21

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

No
Judul
Hlm
1. Telur Ph. castaneae................................................................................... 5
2. Ulat Ph. castaneae .................................................................................... 6
3. Kepompong Ph. castaneae ........................................................................ 6
4. Ngengat Ph. castaneae .............................................................................. 7
5. Bagan perkawinan lalat parasit .................................................................. 13
6. Ulat Ph. castaneae yang terinfeksi ............................................................ 18
7. Pupa S. inferens ........................................................................................ 18
8. Pupa S. inferens yang berlubang ................................................................ 19

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

DAFTAR LAMPIRAN

No
Judul
Hlm
1. Telur Ph. castaneae................................................................................... 24
2. Ulat Ph. castaneae .................................................................................... 25
3. Kepompong Ph. castaneae ........................................................................ 26
4. Ngengat Ph. castaneae .............................................................................. 27
5. Bagan perkawinan lalat parasit .................................................................. 28
6. Ulat Ph. castaneae yang terinfeksi ............................................................ 29
7. Serangan Ph. castaneae di perkebunan tebu PTPN II ................................ 30

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tebu merupakan tanaman perkebunan berupa rumput tahunan. Dan
merupakan komoditi penting karena di dalam batangnya terkandung 20% cairan
gula. Tanaman ini berasal dari India, tetapi ada juga yang menyatakan berasal dari
Irian karena di sana ditemukan tanaman liar tebu. Perkebunan tebu banyak
ditemukan di Pulau Jawa baik di Jawa Barat maupun Jawa Tengah, Jawa Timur,
Aceh dan Sulawesi Selatan. Luas perkebunan negara, swasta dan rakyat pada
tahun 1998 sebesar 504.000 ha dan hampir dua per tiganya berupa perkebunan
rakyat (Anonimus, 2006).
Tebu termasuk dalam kelas Monocotyledon, ordo Glumaceae, famili
Graminae, genus Saccharum. Jenis tebu yang banyak dibudidayakan di Indonesia
adalah Saccharum officinarum L. (Chairunnisa, 2005).
Produksi gula yang baik sangat dipengaruhi iklim tropik seperti kepulauan
pasifik misalnya Hawai dan Fiji. Di kepulauan ini tebu mendominasi
perekonomian setelah penduduk asli dijajah oleh Eropa dan Amerika, yang
dikenalkan oleh para imigran dari berbagai Negara di Asia kepada para petani
untuk menjadi tanaman pertanian (Anonimus, 2007).
Penurunan produksi gula nasional beberapa tahun terakhir ini disebabkan
oleh, beberapa hal. Salah satunya karena pengendalian hama dan penyakit yang
Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

1

kurang tepat, baik karena alasan teknik dan penggunaan peralatan produksinya
yang kurang memadai, atau karena mekanisme penyediaan sarana produksi yang
tidak baik, termasuk manajemen tebang angkut dari pabrik gula (PG) yang kurang
optimal. Hal ini menyebabkan pengelolaan tanaman tebu tidak optimal sehingga
produksi dan mutu tebu menurun (BPPT,2007).
Penurunan produksi gula akibat serangan hama dapat disebabkan oleh :
penggerek

berkilat

(Chilotraea

(Chilotraea

infuscatellus),

auricilia),
penggerek

penggerek

batang

batang

kuning
abu-abu

(Crapholita schistaceana/Eucosma schistaceane), penggerek batang jambon
(Sesamia inferens) dan penggerek batang tebu raksasa (Phragmataecia castaneae)
(BPTTD, 1979 ; Deptan, 1998).
Ph. castaneae Hubner (penggerek batang tebu raksasa) merupakan salah
satu kendala produksi yang utama terhadap perindustrian gula di Sumatera Utara,
meskipun serangga ini menjadi salah satu biokontrol yang digunakan untuk
mengendalikan gulma Phragmites australis yang tersebar luas didaerah Eropa,
Asia, Amerika, Afrika dan Australia. Kerusakan akibat penggerek ini
menyebabkan menurun bobot tebu, kualitas nira dan kuantitas nira. Tanaman
sangat menderita akan mati, batangnya mudah patah, selain itu luka bekas gerekan
dapat menjadi tempat infeksi berbagai macam patogen yang menyebabkan
rusaknya jaringan tanaman. Kerugian fatal adalah matinya tanaman tebu
(Blossey, Schwarzzlander, Hafliger, Casagrande and Tewksury, 2002 ;
Purnama, 2001).

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

S. inferens adalah lalat parasit lokal dari Ph. castaneae mempunyai
peranan yang cukup besar dalam penekanan populasinya. Dalam usaha
pembiakannya diperlukan lalat betina yang telah kawin, dalam jumlah yang cukup
besar. Untuk mendapatkan lalat yang telah kawin dilakukan berbagai percobaan,
salah satunya dengan mengawinkan lalat betina dan jantan dari berbagai umur
(Ramli, Harahap dan Boedijono, 1982).
Menjaga populasi musuh alami di lapangan merupakan hal penting untuk
memperoleh kerusakan tanaman dibawah ambang kendali ( < 4% kerusakan ruas).
Persen kerusakan tanaman tebu di PTPN II dapat dilihat pada Lampiran 7. Hal ini
dapat dilakukan dengan membiakkan parasit di laboratorium dan melepasnya ke
lapangan, meskipun ini bukan suatu hal yang mudah, disebabkan banyaknya
kendala baik teknis maupun non teknis (BPPTD, 1992).
Pengembangbiakan parasitoid di Laboratorium mengalami penurunan
dalam hal kemampuan tempayak memarasit inang mupun jumlah imago yang
dihasilkan. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian untuk mengetahui faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan memarasit lalat (S. inferens) pada
ulat penggerek batang tebu raksasa.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui daya parasitasi (S. inferens Town) turunan yang berasal
dari beberapa hasil perkawinan pada ulat penggerek batang tebu raksasa
(Ph. castaneae Hubner).

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

Hipotesis Penelitian

Terdapat perbedaan daya parasitasi lalat (S. inferens) antara keturunan
yang dihasilkan dari perkawinan imago yang berasal dari lapangan dan
perkawinan imago yang dibiakkan di Laboratorium.

Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti ujian sarjana di
Departemen Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara, Medan
2. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

TINJAUAN PUSTAKA

Biologi Penggerek batang Tebu Raksasa (Ph. castaneae )
Telur-telur yang masih baru berwarna putih kotor. Warna tersebut selang
beberapa hari berubah menjadi coklat muda. Satu atau dua hari menjelang
penetasan warnanya menjadi kelabu. Bentuk telur oval dengan panjang 1,8 mm
(gambar 1). Kelompok telur terdiri dari satu baris atau lebih. Telur-telur
diletakkan pada pucuk yang mati (puser) atau pada daun tua dan kering yang
masih melekat pada batang. Tepi daun digulung dan direkatkan. Tergantung dari
letak telur didalam barisan, yaitu berada di sisi atau ujung, maka 1 cm baris terdiri
dari 9-12 butir telur. Stadia telur 9-10 hari (Wirioadmodjo, 1980).

Gambar (1). Telur Ph.castaneae
Sumber : Foto langsung
Setelah menetas ulat bergerombol selama beberapa jam disekitar
kelompok telur. Kemudian ulat-ulat bersebaran, baik dengan jalan merayap
maupun dengan bergantungan pada benang pintal buatannya lalu diterbangkan
angin. Ulat yang telah besar berwarna putih jambon

kemerah-merahan (gambar

2) (Wirioadmodjo, 1980).

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

5

Gambar (2). Larva Ph.castaneae
Sumber : Foto langsung
Mula-mula pupa berwarna sedikit kekuningan. Setelah beberapa hari
warnanya berangsur-angsur menjadi lebih gelap dan akhirnya menjadi coklat
gelap (gambar 3), masa pupa 16,45 hari. Sebelum menetas pupa merayap keluar
(Wirioadmodjo, 1980).

Gambar (3). Kepompong Ph. castaneae
Sumber : Foto langsung
Ngengat berwarna kecoklatan dan memiliki proboscis. Pada ujung tulang
sayap terdapat noktah berwarna ungu kehitaman. Rata-rata panjang tubuh ngengat
betina 3,02 cm dan ngengat jantan 2,77 cm. Ngengat keluar pada sore hari.
Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

Setelah keluar dari kepompong, ngengat betina berdiam selama beberapa waktu
untuk mengeringkan dan mengembangkan sayap (gambar 4).

Gambar (4). Ngengat Ph. castaneae
Sumber : Foto langsung
Masa penerbangan terjadi antara pukul 18.00-20.00. Ngengat tertarik oleh sinar
lampu. Pada siang hari ngengat bersembunyi diantara pelepah daun kering
(BPTTD, 1979).

Kerugian dan Kerusakan

Penggerek batang raksasa menyerang tanaman tua maupun tanaman muda.
Serangan pada tanaman muda dapat menyebabkan kematian pucuk. Kematian
pada tanaman tua dapat pula terjadi, terutama bila terdapat populasi hama tinggi.
Pada tanaman yang telah berumur lebih dari tiga bulan, kerusakan terjadi pada
ruas-ruas. Bila gerekan ruas cukup parah, batangnya mudah patah. Gejala ditandai
dengan adanya lubang-lubang gerek, yang mudah dilihat dari luar. Tingkat
kerusakan biasanya ditentukan berdasarkan persen rusak ruas (dengan tanda ruas
rusak dari luar) terhadap jumlah ruas (BPTTD, 1979).
Setiap persen kerusakan yang ditimbulkan oleh hama ini dapat
mengakibatkan penurunan kristal gula antara 0,7-1,27% (Deptan, 1994).
Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

Pengendalian Ph. castaneae

Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pengendalian
hama terpadu dengan mengatur lalu lintas pengiriman bibit ke daerah-daerah baru,
pemusnahan sisa-sisa potongan bibit dan tanaman inang disekeliling kebun untuk
memutus siklus hidup hama, pemasangan perangkap, menangkap hama dan
memusnahkannya, menanam varietas yang resisten, secara hayati dan kimia
(Deptan, 1994).
Pengendalian hayati terhadap penggerek batang tebu yang dilakukan di
PTPN II dengan menggunakan parasitoid telur (Tumidiclava sp.) dan parasit larva
(Sturmiopsis inferens dan Xanthocampoplex sp) (BPTTD, 1979).
S. inferens dibiakkan dilaboratorium dengan parasitasi 65,3-80,4% dan
nisbah kelamin adalah 1,13: 1. Keberhasilan parasitasi dilapangan dengan
melepaskan 15 pasang lalat/Ha pada umur tanaman 5 bulan dan 8 bulan masingmasing 25,5%-47,0% dan 7,0-11,5% (Saragih, Zuraida dan Abidin, 1986)
Lalat sebagai Parasit
Lalat berasal dari subordo Cyclorrapha ordo Diptera. Lalat umumnya
mempunyai sepasang sayap besar dan sayap kecil untuk menjaga keseimbangan
saat terbang (Suska, 2008).

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

Tachinidae merupakan lalat parasit yang sering digunakan sebagai
pengendali hayati. Bentuknya hampir sama dengan lalat rumah, hanya saja lalat
ini meletakkan telur atau tempayak pada tubuh ulat (serangga lain) dan memiliki
rambut yang lebih banyak dari lalat rumah. Tempayak akan hidup dalam tubuh
inang, bila tempayak keluar akan menyebabkan kematian pada inang
(Anonimus, 2000 ; Susilo, 2007).
Meskipun hidup sebagai parasit, lalat ini juga dapat diserang oleh parasit
lain yang biasa disebut hiperparasit. keberadaan hiperparasit ini dapat
mengganggu pembiakan parasitoid. Hiperparasit yang umum berasal dari Subordo
Apocrita (ordo Hymenoptera), diantaranya family Perilampidae yang menyerang
pupa

Tachinidae,

Braconidae

dan

Ichneumonidae

(Borror, Delong, and Triplehorn, 1992).

Biologi Lalat Parasit (Sturmiopsis inferens Towns)

Siklus hidup dari telur hingga menjadi imago rata-rata 40,5 (31-49) hari
dengan masa telur 5-11 hari, rata-rata masa tempayak 18,7 (15-24) hari dan ratarata masa pupa 12,8 hari (11-14) hari (Saragih dkk., 1986).
Perkembangbiakan lalat parasitoid hampir sama dengan lalat rumah,
dimana lalat betina mengalami bunting 1-2 minggu. Telur yang telah dibuahi
ditahan dalam uterus, kerapkali penetasan terjadi dalam organ tersebut dan dapat
juga terjadi tempayak dikeluarkan dengan masih diselubungi lapisan kulit telur
yang tipis (Wirioatmojo, 1980).

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

Larva dari ordo diptera disebut sebagai ulat atau tempayak, dimana bagian
kepala atau tubuh tidak dapat dibedakan, selalu tidak bertungkai atau tidak
berkaki (apoda) (Santoso, 1980).
Tempayak yang baru keluar dari telur berwarna putih bening dengan
panjang tubuh 0,46 mm dan lebar 0,11 mm. Tempayak semakin bertambah
umurnya semakin besar dan gemuk (Sunaryo, Suroyo dan Ubandi, 1988).
Tempayak diletakkan secara kontak langsung pada permukaan tempat
inang berada. Tempayak begitu menemukan inangnya langsung melekat pada
tubuh inang dengan menggunakan taringnya (mandibel) dan melubangi tubuh
inang. Tempayak diletakkan 3-4 ekor pada setiap kali peletakan, yang diletakkan
didekat atau langsung pada tubuh inang. Tempayak instar ketiga bergerak bebas
pada tubuh inang dan terkadang muncul pada permukaan kulit inang. Pupa
yang baru terbentuk berwarna putih, kemudian berangsur-angsur menjadi gelap
dan

menjelang

lalat

dewasa

keluar

berwarna

coklat

tua

(Sunaryo dkk., 1988 ; Rao dan Baliga, 1968).
Tempayak yang memperoleh makanan yang cukup dapat menyelesaikan
perkembangannya, sedangkan yang tidak mendapatkan makanan akan mati. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa persaingan antara tempayak-tempayak dalam
inangnya

hanya

didasarkan

atas

jumlah

makanannya

(Verly, Grandwell, and Hassel, 1973).
Perkawinan Serangga

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

Menurut Waage, Karl, Mills dan Greathead (1985) serangga dalam grup
Diptera umumnya mengalami kesulitan dalam perkawinan, seperti halnya
Syrpidae. Terbang sambil bercumbu (courtship flight) menjadi sangat penting
untuk terjadinya perkawinan. Namun Ghorpade, Jadhay dan Ajri (1988)
mengemukakan bahwa di India kopulasi sering terjadi di laboratorium pada siang
hari .
Lalat rimpang jahe (Mimegralla coeruleifrons) dapat bertahan hidup di
laboratorium selama 3 hari, akan tetapi bila lalat dewasa yang baru keluar dari
pupa ini dipasangkan tidak berkopulasi dan bertelur. Lalat betina yang berasal dari
lapang dapat bertelur pada tanaman sehat, tetapi setelah dilakukan pemeriksaan
jarang sekali ditemukan larva/pupa dalam rimpang sehat. Di gudang penyimpanan,
lalat dewasa yang keluar tidak menyerang lagi (Balfas, 2002).

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Riset dan Pengembangan
Tanaman Tebu, Sei Semayang dengan ketinggian tempat ± 50 – 60 meter diatas
permukaan laut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember
2007.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan imago jantan dan betina S. inferens, madu,
aquadest, larva Ph. castaneae dan gelagah.
Alat yang digunakan stoples, kassa, pisau, kuas, lup, buku data dan lain-lain.

Metode Penelitian

Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan

4

perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan sebagai berikut:
1. R1 : Imago jantan dan imago betina dari hasil perkawinan pada

perlakuan P1

dikawinkan (Tempayak hasil perkawinan R1)
2. R2 : Imago jantan dari perlakuan P1 dikawinkan dengan imago betina

dari

perlakuan P2 (Tempayak hasil perkawinan R2)
3. R3 : Imago jantan dan imago betina dari hasil perkawinan pada perlakuan P2
dikawinkan (Tempayak hasil perkawinan R3).

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

4. R4

: Imago jantan dari hasil perkawinan pada perlakuan P2 dikawinkan
dengan imago betina dari perlakuan P1(Tempayak hasil perkawinan R4)

Bagan perkawinan dapat diamati pada12
gambar 5.
P1
+
dari
l
a
b
o
r
a
t
o
r
i
u
m

U1
R1
U1
T1
T1

R4
P2
+
dari
l
a
p
a
n
g
a
n

R2

U2
U2
T2
R3
T2

Gambar 5. Bagan Perkawinan Lalat Parasit
Keterangan :
= garis keturunan
= garis perkawinan
P1 : Perkawinan sepasang imago jantan dan betina dari laboratorium
P2 : Perkawinan sepasang imago jantan dan betina dari lapangan
U1 : Turunan jantan dari sepasang imago hasil biakan di laboratorium
T1 : Turunan betina dari sepasang imago hasil biakan di laboratorium
U2 : Turunan jantan dari sepasang imago hasil biakan dari lapangan
T2 : Turunan betina dari sepasang imago hasil biakan dari lapangan
Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

Pelaksanaan Penelitian

Persiapan bahan
Pupa S. inferens dikumpulkan dari laboratorium dan lapangan sebanyak ±
20 ekor dan dipelihara di laboratorium untuk memperoleh imago. Diambil larva
Ph. castaneae dari lapangan sebagai inang lalat. Gelagah dipotong-potong dengan
ukuran ± 15-20 cm sebagai makanan larva Ph. castaneae.
Perkawinan Lalat
Imago S. inferens jantan dan betina dikawinkan dalam tabung. Setelah
kawin imago jantan dipisahkan dari imago betina. Imago betina S. inferens yang
telah kawin dipelihara dalam tabung kassa dan diberi makanan. Pembedahan
terhadap imago betina yang telah kawin dilakukan setelah 10 hari perkawinan
masing-masing lalat. Tempayak lalat diinokulasikan pada tubuh larva sebanyak 5
ekor tempayak/1 ekor larva. Ulat yang telah diinokulasikan disimpan dalam cepuk
selama ± 1 jam, kemudian larva dimasukkan dalam gelagah yang telah dilubangi
pada bagian atasnya. Gelagah disimpan dalam stoples selama 20 hari. Kemudian
gelagah dibongkar untuk mengamati kemampuan memarasit lalat dari masingmasing perlakuan.

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

Parameter Pengamatan
Dilakukan pengamatan dengan menghitung
1. Persentase ulat yang terparasit
2. Persentase ulat yang terparasit diperoleh dengan membongkar gelagah
yang berisi ulat Ph. castaneae setelah 20 hari dan mengamati ulat yang
terparasit dengan ciri :
-

ditemukannya pupa lalat pada tubuh ulat

-

ulat kurang aktif bergerak

-

warna ulat lebih kusam dari biasanya

dan dihitung dengan rumus :
IP = a x 100%
B
Keterangan :
IP = kemampuan memarasit
a = jumlah ulat yang terparasit
b = jumlah ulat yang diamati
3. Persentase tempayak yang menjadi pupa
Ulat Ph. castaneae yang terparasit dipelihara hingga parasit menjadi pupa
dan dihitung persentase tempayak yang menjadi pupa.
4. Persentase pupa S. inferens yang menjadi imago
Tempayak yang menjadi pupa dikumpulkan dalam tabung, dipelihara dan
diamati hingga menjadi imago.
5. Sex ratio lalat

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

Diamati jumlah imago lalat yang betina dan jumlah imago lalat yang
jantan dengan memperhatikan perbedaan khas antara imago betina dan imago
jantan. Imago betina mempunyai garis yang lebih jelas seperti pita putih antara
mata majemuknya dan warna tubuh yang lebih cerah.
6. Persentase mortalitas kepompong Ph. castaneae
Diamati jumlah ulat Ph. castaneae yang menjadi kepompong saat
pembongkaran gelagah dan mengalami kematian.
7. Persentase Ngengat Ph. castaneae
Diamati jumlah kepompong Ph. castaneae yang menjadi ngengat.

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persentase ulat yang terparasit
Hasil pengamatan rata-rata dan analisis sidik ragam (Lampiran 1)
menyatakan bahwa daya parasitasi lalat S. inferens dari turunan yang berbeda
tidak berbeda nyata terhadap ulat Ph. castaneae. Rata-rata persentase parasitasi
ulat Ph. castaneae dapat dilihat dari Tabel 1.
Tabel 1. Rata-rata Persentase Ulat Ph. castaneae yang Terparasit
Perlakuan
R1
R2
R3
R4
Total
Rata-rata

Ulangan
Total
I
II
III
IV
V
VI
75
50
60
65
55
75
380
50
40
35
40
35
85
285
40
70
60
65
60
65
360
60
65
60
45
65
65
360
225
225
215
215
215
290
1385
56.25 56.25 53.75 53.75 53.75 72.50 346.25

Rata-rata
63.33
47.50
60.00
60.00
230.83
57.71

Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa daya parasitasi lalat S. inferens pada ulat tidak
berbeda nyata, hal ini karena tempayak dari perkawinan yang berbeda tetap dapat
memarasit inangnya. Parasitisme pada tempayak menyebabkan tempayak harus
hidup pada inang untuk dapat tumbuh. Tempayak yang digunakan merupakan
family dari Tachinidae yang bersifat parasit yang ditegaskan oleh Susilo (2007)
yang menyatakan bahwa lalat Tachinidae bersifat parasit sehingga sering
digunakan sebagai pengendali hayati. Meskipun tidak berbeda nyata pemarasitan
yang terbaik diperoleh pada perlakuan R3, R4 dan R1 sebesar 60.00%-63.33%,
sedangkan terendah pada perlakuan R2 sebesar 47.50%, hal ini dapat terjadi
karena lalat S. inferens kurang dapat menyesuaikan diri di laboratorium, seperti
halnya lalat rimpang pada jahe yang dipelihara di laboratorium dapat bertelur pada
tanaman jahe namun tidak berhasil membentuk larva atau pupa sebagimana
Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
17
USU Repository © 2009

ditegaskan oleh Balfas (2002), yang menyatakan bahwa lalat betina yang berasal
dari lapang dapat bertelur pada tanaman sehat, tetapi setelah dilakukan
pemeriksaan jarang sekali ditemukan larva atau pupa dalam rimpang sehat.
Ulat yang terparasit berwarna coklat agak gelap, tubuh lunak dan pada
abdomen terdapat warna kehitaman yang merupakan bekas masuknya parasit
(gambar 5).

Gambar 5. Ulat yang terinfeksi.
Sumber : Foto langsung
Persentase tempayak yang menjadi pupa
Hasil pengamatan rata-rata dan analisis sidik ragam (Lampiran 2)
menyatakan bahwa persentase tempayak yang menjadi pupa berbeda nyata pada
perlakuan R2 dengan perlakuan R1, R3 dan R4, rata-rata persentase tempayak
yang menjadi pupa dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Persentase Tempayak S. inferens yang Menjadi Pupa
Perlakuan
R1
R2
R3
R4
Total
Rata-rata

Ulangan
Total
I
II
III
IV
V
VI
65
35
60
55
55
60
330
40
40
35
40
35
35
225
35
60
60
55
50
55
315
60
60
60
45
65
65
355
200 195
215
195
205
215
1225
50 48.75 53.75 48.75 51.25 53.75 306.25

Rata-rata
55.00b
37.50a
52.50b
59.17b
204.17
51.04

Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh notasi yang sama berbeda tidak nyata pada
taraf 0.05 dengan uji BNT.

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

Pada Tabel 2

nilai rataan terendah terdapat pada perlakuan R2 (betina dari

lapangan dan jantan dari laboratorium) sebesar 37.50%, nilai rataan tertinggi pada
perlakuan R4 (jantan dari lapangan dan betina dari laboratorium) sebesar 59.17%.
Rata-rata pembentukan pupa yang rendah pada perlakuan R2 dipengaruhi oleh
rendahnya daya parasitasi tempayak. Semakin rendah daya parasitasinya semakin
rendah pula pupa yang terbentuk, karena untuk dapat membentuk pupa (berlanjut
ke stadia berikutnya) seekor tempayak harus dapat memarasit inang untuk dapat
hidup. Memarasit inang berarti tempayak mendapatkan makanan untuk tumbuh
dan berkembang, kurang nutrisi yang diperoleh tempayak dapat menyebabkan
gagalnya tempayak berlanjut ke stadia berikutnya, hal ini ditegaskan oleh
Verly, dkk (1973) yang menyatakan bahwa tempayak yang memperoleh makanan
yang cukup dapat menyelesaikan perkembangannya, sedangkan yang tidak
mendapatkan makanan akan mati. Keberhasilan tempayak menjadi pupa
umumnya dapat dilihat setelah 20 hari inokulasi, tempayak yang menjadi pupa
berada disekitar tubuh ulat (gambar 6).

Gambar 6. pupa lalat
Sumber : Foto langsung

Persentase pupa yang menjadi lalat

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam (Lampiran 3) menyatakan
bahwa persentase pupa yang menjadi imago tidak berbeda nyata diantara
perlakuan, rata-rata persentase pupa yang menjadi imago yang dapat dilihat pada
Tabel 3.
Tabel 3. Persentase Pupa S. inferens yang Menjadi Lalat
Perlakuan
R1
R2
R3
R4
Total
Rata-rata

I
65.53
12.50
42.85
100.00
220.88
55.22

II
65.53
87.50
66.66
92.30
311.99
78.00

Ulangan
III
IV
65.53
65.53
42.85
50.00
100.00 63.63
91.66 100.00
300.04 279.16
75.01
69.79

V
65.53
100.00
70.00
76.92
312.45
78.11

VI
65.53
57.14
54.54
65.00
242.21
60.55

Total
393.18
349.99
397.68
525.88
1666.73
416.68

Ratarata
65.53
58.33
66.28
87.65
277.79
69.45

Pada tabel 3 dapat dilihat nilai R2 merupakan nilai terendah dan nilai tertinggi
pada perlakuan R4. Perlakuan R2 mendapatkan nilai terendah terjadi karena pupa
yang terbentuk juga sedikit, selain itu pupa yang berasal dari lapangan juga dapat
terinfeksi oleh hiperparasit. Hiperparasit ini hidup dalam pupa lalat yang
menyebabkan pupa lalat menjadi berlubang (gambar 6) dan pupa gagal menjadi
imago.

lubang

Gambar 6. Pupa lalat yang berlubang
Sumber : Foto langsung
Persentase kepompong Ph. castaneae yang mati dan yang menjadi ngengat
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam (Lampiran 4 dan 5)
menunjukkan rataan kepompong yang mati dan yang menjadi ngengat tidak
Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

berbeda nyata, rata-rata kepompong yang mati dan yang menjadi ngengat yang
dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Persentase Rata-rata Kepompong Ph. castaneae yang Mati dan yang
menjadi Ngengat
Kepompong yang
Kepompong yang menjadi
Perlakuan
Mati
Ngengat
R1
7.50
0.83
R2
3.33
3.33
R3
5.83
5.00
R4
7.50
3.33
Pada Tabel 4 dapat nilai kepompong yang terbentuk dan yang mejadi ngengat
sangat rendah, hal ini dapat terjadi karena inokulasi tempayak yang dilakukan
pada ulat yang menyebabkan ulat berhasil menjadi kepompong dalam jumlah
yang sedikit, bahkan tidak semua ulat yang berhasil menjadi kepompong dapat
bertahan hidup sampai stadia selanjutnya (ngengat). Nilai terbentuknya
kepompong yang rendah menyebabkan persentase ngengat yang terbentuk juga
rendah (0.83%-5.00%), karena ngengat merupakan stadia yang dialami
lepidoptera setelah terbentuknya kepompong.

Nisbah kelamin imago lalat
Hasil pengamatan rataan kelamin jantan dan betina dapat dilihat pada
lampiran 7. Dari hasil percobaan didapatkan jumlah imago jantan 77 ekor dan
imago betina 50 ekor. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah imago jantan lebih
besar dari imago betina, yang ditegaskan oleh Saragih dkk., (1986) yang
menyatakan bahwa perbandingan antara imago jantan dan imago betina 1,13 : 1,
perbandingan tersebut menunjukkan jumlah imago jantan lebih besar dari imago
betina.

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. Turunan dari beberapa perkawinan yang berbeda tidak berpengaruh nyata
terhadap daya parasitasi lalat.
2. Perkawinan imago jantan dari lapangan dan betina dari laboratorium
menghasilkan persentase imago tertinggi 87.65% dan perkawinan antara
imago jantan dari laboratorium dan betina dari lapangan menghasilkan
persentase terendah 58.53%.
3. Jumlah imago jantan yang dihasilkan lebih besar dari imago betina yaitu
77 ekor jantan dan 50 ekor betina.
Saran
Dalam penelitian hendaknya diperhatikan tempayak yang diinokulasikan
pada ulat, dan menjaga kebersihan tangan saat menginokulasikan ulat pada
gelagah.

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA
23
Anonimus, 2000. Musuh Alami dan Hama pada Kapas. Proyek Pengendalian
Hama Terpadu Perkebunan Rakyat. Direktorat Proteksi Tanaman
Perkebunan, Departemen Kehutanan dan Perkebunan, Jakarta. Diakses
dari : http://www.mamud.com/Docs/musuh_alami_kapas.pdf Hal.53-54.
Tanggal 27 Desember 2007.
________, 2006. Tebu, Diakses dari: http://warintek.progressio.or.id/ Tanggal 05
April 2007.
________, 2007. Sugarcane.Diakses Dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Sugarcane.
Tanggal 5 April 2007.
Balfas, R., 2002. Status Lalat Rimpang Pada Tanaman Jahe dan Strategi
Penanggulangannya. Diakses dari : www.pustaka deptan.go.id/publication/
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor .Tanggal 5 April 2007.
Blossey,B., M.Schwarzlander, P.Hafliger, R.Casagrande and L.Tewksury, 2002.
Biological Control of Invansive Plant in the Easthern United State, USDA
Forest Service publication FHTET-2002-04,413 p. Pest Status of Weed.
Borror,D.J., Dwight M. Delong and Charles A. Triplehorn. 1992. An Introduction
to The Study of Insects. Fifth Edition. Saunder College. Volume LXXIII.
BPPT, 2007. Melihat Industri Gula Indonesia Dari Waktu ke Waktu, Diakses
dari :http://lc.bppt.go.id/iptek/index2.php?option=com_content&do_pdf=1
&id=44.Tanggal 5 April 2007.
BPTTD, 1979. Hama dan Penyakit Tanaman Tebu, Balai Penelitian Tanaman
Tebu dan Tembakau Deli, Medan. Hal. 15-16.
______, 1992. Rencana Perluasan Kebun Tebu Inokulasi Untuk Mengembangkan
Larva Phragmataecia castaneae Media Pengembangbiakan Parasit, Seksi
Proteksi Tanaman Bagian Penelitian, Perkebunan IX, Medan, Hal.1.
Chairunnisa,C., 2005. Pengelolaan Hama Tebu di Wilayah Kerja Pabrik Gula
Kebon Agung, Kabupaten Malang-Jawa Timur, Departemen Proteksi
Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Hal. 3.
Deptan, 1994. Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Perkebunan, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Hal.36.

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

______, 1998. Pedoman Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Perkebunan,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, badan Penelitian
25
Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Hal. 36.
Ghorpade, S.A., S.S. Jadhay, and D.S.Ajri. 1988. Biology of Rhizome Fly,
24
Mimegralla coeruleifrons Macquart
(Micropezidae:Diptera) in India, a
Pest of Turmeric and Ginger Crops. Tropical Pest Management 34: 48-51
dalam Balfas, R. 2002.
Purnama, A., 2001. Pengendalian Hama Penggerek Batang Tebu (Ph.castaneae),
Bagian Penelitian Tembakau Deli, PT. Perkebunan Nusantara II. Hal.1.
Ramli,S. Harahap,C.P., dan Boedijono, 1982. Perkawinan S.inferens Tns Lalat
Parasit dari Phragmataecia castaneae. BPPTD Hal.2.
Rao,K.J., dan H.Baliga, 1968. Sturmiopsis inferens A Tachinid Parasite of
Sugarcane and Paddy Stem Borrers, In Techinical Bulletin of The CIBC.
Commonwealth Agricultural Bureaux. P.33-47.
Santoso, T., 1980. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman, departemen Ilmu Hama
dan Penyakit Tumbuhan, FP-IPB, Bogor Hal 23.
Saragih,R., Zuraida,B., dan Z.Abidin, 1986. Pembiakan S. inferens Towns
dan
Kemampuan
Memarasit
Phragmataecia
castaneae
Hubner,
Prosiding Temu Ilmiah Entomologi Perkebunan Indonesia 1986. Hal. 143.
Sunaryo, Suroyo, dan H.Ubandi, 1988. Biologi Sturmiopsis inferens. Pertemuan
Tengah Tahun II Budidaya Tebu Lahan Kering P3GI, Pasuruan. 9p.
Susilo,F.X., 2007. Pengendalian Hayati dengan Memberdayakan Musuh Alami
Hama Tanaman. Graha Ilmu, Yogyakarta. Hal 106-107.
Suska, D. 2008. Parasit Lalat. Infovet Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Jakarta. Diakses dari : infovet.wordpress.com. Tanggal 28 Januari 2008.
Verly, G.C., Grandwell, G.R and Hassel,M.P., 1973. Insect Population Ecology
and Analitical Approach Black Well., Publisher Oxford.London.P.209.
Wage,

J.K., K.P.Carl, R.J.Mills, and D.J.Greathead, 1985. Rearing
Entomophagous insect in handbook of insect rearing vol I. pritam singh &
R.F.Moore(Eds). Elsevier, Amsterdam, Oxford, New York Tokyo.p. 45-66
dalam Balfas, R., 2002.

Wirioatmodjo,B., 1980. Biologi Phragmataecia castaneae Hubner Penggerek
Raksasa di Sumatera, Indonesia, Majalah Perusahaan Gula, TH.XVI No.I,
Maret 1980. Hal. 18-21.

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari
Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner)
(Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.
USU Repository © 2009

Dokumen yang terkait

Kemampuan Parasitasi Tetrastichus sp. (Hymenoptera: Eulophidae) Pada Beberapa Pupa Penggerek Batang Tebu Di Laboratorium.

8 130 48

Pengaruh Trichogramma spp. Hymenoptera: Trichogrammatidae Terhadap Telur Penggerek Batang Tebu (P. castaneae Hubr. Dan C. auricilius Dudgeon.)

5 71 58

Preferensi Sturmiopsis inferens Town. (Diptera: Tachinidae) Terhadap Beberapa Larva Serangga Di Laboratorium

5 58 71

Pengaruh Lamanya Inokulasi Sturmiopsis inferens Town (Diptera: Tachinidae) terhadap Jumlah Inang Phragmatoecia Castaneae Hubner (Lepidoptera: Cossidae) di Laboratorium

1 35 53

Pengaruh Lamanya Inokulasi Sturmiopsis inferens Town (Diptera: Tachinidae) terhadap Jumlah Inang Phragmatoecia Castaneae Hubner (Lepidoptera: Cossidae) di Laboratorium

0 2 53

Cover Pengaruh Lamanya Inokulasi Sturmiopsis inferens Town (Diptera: Tachinidae) terhadap Jumlah Inang Phragmatoecia Castaneae Hubner (Lepidoptera: Cossidae) di Laboratorium

0 0 13

Abstract Pengaruh Lamanya Inokulasi Sturmiopsis inferens Town (Diptera: Tachinidae) terhadap Jumlah Inang Phragmatoecia Castaneae Hubner (Lepidoptera: Cossidae) di Laboratorium

0 0 2

Chapter II Pengaruh Lamanya Inokulasi Sturmiopsis inferens Town (Diptera: Tachinidae) terhadap Jumlah Inang Phragmatoecia Castaneae Hubner (Lepidoptera: Cossidae) di Laboratorium

0 0 10

Reference Pengaruh Lamanya Inokulasi Sturmiopsis inferens Town (Diptera: Tachinidae) terhadap Jumlah Inang Phragmatoecia Castaneae Hubner (Lepidoptera: Cossidae) di Laboratorium

0 1 3

Appendix Pengaruh Lamanya Inokulasi Sturmiopsis inferens Town (Diptera: Tachinidae) terhadap Jumlah Inang Phragmatoecia Castaneae Hubner (Lepidoptera: Cossidae) di Laboratorium

0 1 11