b. Penurunan Konsolidasi Primer Penurunan yang terjadi ketika gradien tekanan pori berlebihan akibat
perubahan tegangan di dalam stratum yang ditinjau. Pada akhir konsolidasi primer kelebihan tekanan pori mendekati nol dan perubahan
tegangan telah beralih dari keadaan total ke keadaan efektif. Penurunan tambahan ini disebut penurunan sekunder yang terus berlanjut untuk
suatu waktu tertentu. Konsolidasi primer dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan : =
′ ′
................................................................ 17 dengan,
C
c
= indeks pemampatan P’
= tekanan overburden efektif kNm
2
e = angka pori awal
H = tebal lapisan tanah m
III. METODE PERHITUNGAN
A. Pengambilan Data Sekunder
Data sekunder merupakan data utama yang digunakan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. Adapun data sekunder yang didapatkan berasal
dari hasil penyelidikan tanah suatu proyek. Data hasil penyelidikan tanah tersebut yang akan digunakan sebagai acuan perhitungan perencanaan
pondasi dalam Tugas Akhir ini.
B. Metode Analisis Perhitungan
1. Melakukan review dan studi kepustakaan terhadap buku-buku dan jurnal- jurnal terkait dengan pondasi dangkal, permasalahan pada pondasi dangkal
dan desain pondasi dangkal. 2. Pengumpulan data-data tanah dan struktur.
3. Perhitungan dan analisa pembebanan dengan program SAP2000. 4. Perhitungan daya dukung tanah untuk pondasi:
a. Sarang Laba-Laba b. Telapak
c. Cakar Ayam 5. Perhitungan tegangan yang terjadi di dasar pondasi.
6. Perhitungan Faktor Keamanan FK pondasi.
7. Perhitungan penulangan pondasi. 8. Perhitungan penurunan yang terjadi pada setiap pondasi.
9. Melakukan analisis terhadap hasil perhitungan yang telah dilakukan dan membuat kesimpulan.
C. Diagram Alir
Mulai
Pengumpulan data tanah dan struktur
Perhitungan dan analisa pembebanan dengan SAP 2000
Kesimpulan
Selesai
Perhitungan daya dukung tanah untuk pondasi dangkal. a. Pondasi Sarang Laba-Laba b. Pondasi Telapak
c. Pondasi Cakar Ayam Perhitungan tegangan tanah yang terjadi di dasar pondasi.
Perhitungan Faktor Keamanan FK pondasi dangkal.
Perhitungan penurunan pondasi.
Gambar 4. Bagan alir perhitungan Perhitungan penulangan pondasi.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan perencanaan pondasi dangkal, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil perhitungan daya dukung tanah diperoleh besarnya daya dukung tanah untuk pondasi sarang laba-laba adalah 217,3190 kNm
2
, pondasi telapak sebesar 199,0354 kNm
2
, dan pondasi cakar ayam sebesar 157,9048 kNm
2
. 2. Dari hasil perhitungan tegangan yang terjadi maka diperoleh nilai
tegangan yang terjadi pada pondasi sarang laba-laba sebesar 97,8649 kNm
2
, pondasi telapak sebesar 146,6502 kNm
2
, dan pondasi cakar ayam sebesar 112,7592 kNm
2
. Sedangkan untuk perhitungan faktor kemanan, maka diperoleh angka keamanan untuk pondasi sarang laba-laba adalah
2,5, pondasi telapak sebesar 1,4 dan pondasi cakar ayam sebesar 1,5. Sedangkan nilai keamanan untuk kestabilan terhadap guling dengan
kedalaman pondasi 4 meter diperoleh FK = 3. 3. Sementara penurunan yang dialami oleh pondasi sarang laba-laba adalah
sebesar 3,3296 cm, pondasi telapak sebesar 11,0652 cm, dan pondasi cakar ayam sebesar 5,8127 cm.
4. Berdasarkan hasil tersebut maka disimpulkan bahwa alternatif pondasi yang paling tepat diaplikasikan dalam analisis ini, ditinjau dari daya
dukung tanah, tegangan tanah yang terjadi, angak keamanan FK, dan penurunan adalah pondasi sarang laba-laba, karena dilihat berdasarkan
segi teknis, pondasi ini paling aman dibanding kedua jenis pondasi lainnya.
B. Saran
1. Perlu dilakukan analisis dari segi biaya agar diperoleh jenis pondasi yang aman secara teknis, efisien dan efektif menurut biaya dan waktu
pengerjaanya. 2. Dalam menganalisis secara manual, diperlukan ketelitian dan pemahaman
dalam menentukan rumus pendekatan yang akan digunakan. 3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk jenis pondasi dan konstruksi
lainnya.