Tujuan Pemeriksaan Fisik Manfaat Pemeriksaan Fisik Indikasi Prosedur pemeriksaan fisik Persiapan

4. Auskultasi

Auskultasi adalah tindakan mendengarkan bunyi yang ditimbulkan oleh bermacam- macam organ dan jaringan tubuh.Laura A.Talbot dan Mary Meyers, 1997 Auskultasi Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah : bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus.Dewi Sartika, 2010 Dalam melakukan pemeriksaan fisik, ada prinsip-prinsip yang harus di perhatikan, yaitu sebagai berikut: a. Kontrol infeksi Meliputi mencuci tangan, memasang sarung tangan steril, memasang masker, dan membantu klien mengenakan baju periksa jika ada. b. Kontrol lingkungan Yaitu memastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan cukup penerangan untuk melakukan pemeriksaan fisik baik bagi klien maupun bagi pemeriksa itu sendiri. Misalnya menutup pintujendala atau skerem untuk menjaga privacy klien 1. Komunikasi penjelasan prosedur 2. Privacy dan kenyamanan klien 3. Sistematis dan konsisten head to toe, dr eksternal ke internal, dr normal ke abN 4. Berada di sisi kanan klien 5. Efisiensi 6. Dokumentasi

2.2. Tujuan Pemeriksaan Fisik

Secara umum, pemeriksaan fisik yang dilakukan bertujuan: 1. Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien. 2. Untuk menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat keperawatan. 3. Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan. 4. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan penatalaksanaan. 5. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan. Namun demikian, masing-masing pemeriksaan juga memiliki tujuan tertentu yang akan di jelaskan nanti di setiap bagian tibug yang akan di lakukan pemeriksaan fisik.

2.3. Manfaat Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik memiliki banyak manfaat, baik bagi perawat sendiri, maupun bagi profesi kesehatan lain, diantaranya: 1. Sebagai data untuk membantu perawat dalam menegakkan diagnose keperawatan. 2. Mengetahui masalah kesehatan yang di alami klien. 3. Sebagai dasar untuk memilih intervensi keperawatan yang tepat 4. Sebagai data untuk mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan

2.4. Indikasi

Mutlak dilakukan pada setiap klien, tertama pada: 1. klien yang baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk di rawat. 2. Secara rutin pada klien yang sedang di rawat. 3. Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien

2.5. Prosedur pemeriksaan fisik Persiapan

a. Alat Meteran, Timbangan BB, Penlight, Steteskop, Tensimeterspighnomanometer, Thermometer, Arlojistopwatch, Refleks Hammer, Otoskop, Handschoon bersih jika perlu, tissue, buku catatan perawat. Alat diletakkan di dekat tempat tidur klien yang akan di periksa. b. Lingkungan Pastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan cukup penerangan. Misalnya menutup pintujendala atau skerem untuk menjaga privacy klien c. Klien fisik dan fisiologis Bantu klien mengenakan baju periksa jika ada dan anjurkan klien untuk rileks. A Prosedur Pemeriksaan 1. Cuci tangan 2. Jelaskan prosedur 3. Lakukan pemeriksaan dengan berdiri di sebelah kanan klien dan pasang handschoen bila di perlukan 4. Pemeriksaan umum meliputi : penampilan umum, status mental dan nutrisi. Posisi klien : dudukberbaring Cara : inspeksi 1. Kesadaran, tingkah laku, ekspresi wajah, mood. Normal : Kesadaran penuh, Ekspresi sesuai, tidak ada menahan nyeri sulit bernafas 2. Tanda-tanda stress kecemasan Normal :Relaks, tidak ada tanda-tanda cemastakut 3. Jenis kelamin 4. Usia dan Gender 5. Tahapan perkembangan 6. TB, BB Normal : BMI dalam batas normal 7. Kebersihan Personal Normal : Bersih dan tidak bau 8. Cara berpakaian Normal : Benar tidak terbalik 9. Postur dan cara berjalan 10. Bentuk dan ukuran tubuh 11. Cara bicara. Relaks, lancer, tidak gugup 12. Evaluasi dengan membandingkan dengan keadaan normal. 13. Dokumentasikan hasil pemeriksaan B Pengukuran tanda vital Dibahas kelompok 2 lebih dalam Posisi klien : duduk berbaring 1. Suhu tubuh Normal : 36,5-37,50c 2. Tekanan darah Normal : 12080 mmHg 3. Nadi a Frekuensi = Normal : 60-100xmenit ; Takikardia: 100 ; Bradikardia: 6 span= b Keteraturan= Normal : teratur c Kekuatan= 0: Tidak ada denyutan; 1+:denyutan kurang teraba; 2+: Denyutan mudah teraba, tak mudah lenyap; 3+: denyutan kuat dan mudah teraba 4. Pernafasan a Frekuensi: Normal= 15-20x menit; 20: Takipnea; 15 bradipnea= span= b Keteraturan= Normal : teratur c Kedalaman: dalamdangkal d Penggunaan otot bantu pernafasan: Normal : tidak ada setelah diadakan pemeriksaan tanda-tanda vital evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat. C Pemeriksaan kulit dan kuku Tujuan 1 Mengetahui kondisi kulit dan kuku 2 Mengetahui perubahan oksigenasi, sirkulasi, kerusakan jaringan setempat, dan hidrasi. Persiapan 1 Posisi klien: duduk berbaring 2 Pencahayaan yang cukuplampu 3 Sarung tangan utuk lesi basah dan berair Prosedur Pelaksanaan a. Pemeriksaan kulit\ · Inspeksi : kebersihan, warna, pigmentasi,lesiperlukaan, pucat, sianosis, dan ikterik. Normal: kulit tidak ada ikterikpucatsianosis. · Palpasi : kelembapan, suhu permukaan kulit, tekstur, ketebalan, turgor kulit, dan edema. Normal: lembab, turgor baikelastic, tidak ada edema. setelah diadakan pemeriksaan kulit dan kuku evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.

b. Pemeriksaan kuku · Inspeksi : kebersihan, bentuk, dan warna kuku