Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Dengan Status Kesehatan Gigi dan Mulut Murid

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Dengan
Status Kesehatan Gigi dan Mulut Murid SMU di Kabupaten Langkat
Tahun 2004
Lilik Rosdewati
Program Magister Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Program Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Selama ± 48 tahun program berjalan dampak program UKGS masih kurang
memuaskan, dimana status kesehatan gigi dan mulut remaja (usia 18 tahun) diasumsikan
masih rendah. Hasil SKRT tahun 1997 pada kelompok usia 18 tahun prevalensi dan
derajat keparahan karies masih cukup tinggi yaitu 83,50% dan DMF- T 2,68. PTI
(Performed Treatment Index) berdasarkan SKRT tahun 1995 adalah 4,52%, hal ini
menggambarkan motivasi anak untuk menambal gigi dalam upaya mempertahankan gigi
tetapnya masih jauh dari target Nasional tahun 2000 yaitu 50%. Kondisi ini mendorong
peneliti untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya melalui analisa
huboogan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan status kesehatan gigi
dan mulut sebagai upaya pengembangan program UKGS ditingkat lanjut (SLTP dan
SLTA) khususnya di kabupaten Langkat.

Penelitian ini merupakan penelitian survai dengan pendekatan deskriptif analitik.
Melalui Stratified Random Sampling sebanyak 345 siswa SMU di Kabupaten Langkat,
diberikan kuesioner dan dilakukan pemeriksaan terhadap gigi dan mulutnya. Pengukuran
secara cross sectional dan uji chi square terhadap perilaku siswa yang terdiri dari faktor
pengetahuan, sikap dan tindakan dengan status kesehatan gigi dan mulut berdasarkan
indikator usia 18 tahun. Pelayanan kesehatan sebagai data pendukung, diukur
berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap 8 orang penanggung jawab pelaksana
program UKGS di Kabupaten Langkat.
Hasil penelitian, faktor pengetahuan tidak mempunyai hubungan yang bermakna
dengan status kesehatan gigi dan mulut (p=O,8). Pengetahuan siswa yang cenderung baik
kurang memotivasi siswa untuk bersikap dan melakukan tindakan pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut, sehingga status kesehatan gigi dan mulut siswa SMU di
kabupaten Langkat relatif rendah. Hal ini merupakan dampak kurang berhasilnya
pelaksanaan program UKGS yang berjalan selama ini di tingkat dasar (SD).
Diharapkan baik Dinas Kesehatan maupun pelaksana program UKGS di
Puskesmas lebih memberikan perhatian khusus terhadap pentingnya pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut masyarakat khususnya usia sekolah (SD, SLTP dan SLTA).
Kata kunci : Perilaku- Status Kesehatan Gigi dan Mulut Usia 18 tahun- UKGS

e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara