terus berkembang dari zaman ke zaman, juga merupakan media penerangan, dakwah, pendidikan, hiburan, pemahaman filsafat, serta hiburan.
2.2.2 Kisah Wayang
Menurut penelitian para ahli sejarah kebudayaan, budaya wayang merupakan budaya asli Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Keberadaan
wayang sudah berabad-abad sebelum agama Hindu masuk ke Pulau Jawa. Walaupun cerita wayang yang populer di masyarakat masa kini merupakan
adaptasi dari karya sastra India, yaitu Ramayana dan Mahabarata. Kedua induk cerita itu dalam pewayangan banyak mengalami pengubahan dan penambahan
untuk menyesuaikannya dengan falsafah asli Indonesia.
Kisah Ramayana
Kisah Ramayana diawali dengan adanya seseorang bernama Rama, yaitu putra mahkota Prabu Dasarata di Kosala dengan ibukotanya Ayodya.
Rama memiliki seorang istri yang sangat cantik yang bernama Sinta, yang merupakan hadiah atas keberhasilan Rama dalam menarik busur pusaka milik
Prabu Janaka. Dalam pengembaraan Rama bersama saudaranya yang bernama
Laksama, mereka menghadapi banyak sekali cobaan. Salah satunya adalah mereka harus berhadapan dengan Rahwana yang menculik Sinta. Kemudian
Rama bertemu dengan Sugriwa dan Hanoman yang kemudian mengikat persahabatan. Kemudian Sugriwa dan Hanoman membantu mencari Shinta dan
pada akhrnya mereka berhasil bertemu dengan Rahwana yang menculik Shinta. Pertempuranpun tak terelakkan antara Rama dan Rahwana, yang akhirnya
dimenangkan oleh Rama dan Shintapun dibebaskan. Setelah berhasil membebaskan Sinta, pergilah Rama dan Sinta serta Laksmana dan seluruh
pasukan termasuk pasukan kera ke Ayodya. Setibanya di ibukota negera Kosala itu, mereka disambut meriah oleh seluruh rakyat. Dan dengan
disaksikan oleh mereka, Rama kemudian dinobatkan menjadi Raja dari Negara Kosala.
Kisah Mahabrata
Kisah Mahabarata secara garis besar menceritakan tantang kehidupan Prabu Santanu atau Sentanu Çantanu beserta keturunan- keturunannya. Dan
juga menceritakan tentang perang saudara antara kaum Kurawa dan juga Pandawa yang disebut juga dengan Baratayuda yang artinya perang
memperebutkan kerajaan Barata. Peperangan diawali dengan aksi judi dimana kaum Pandawa kalah.
Kekalahan ini menyebabkan mereka harus mengembara di hutan belantara selama dua belas tahun. Setelah itu, pada tahun ke-13 sesuai perjanjian dengan
Kurawa, para Pandawa harus menyembunyikan diri di tempat tertentu. Namun para Pandawa memutuskan untuk bersembunyi di istana raja Matsyapati. Pada
tahun berikutnya,
para Pandawa
keluar dari
persembunyian dan
memperlihatkan diri di muka umum lalu menuntut hak mereka kepada Kurawa. Namun tuntutan mereka tidak dipenuhi Kurawa hingga terjadi perang 18 hari
yang menyebabkan lenyapnya kaum Kurawa. Dengan demikian, kaum Pandawa dengan leluasa mengambil alih kekuasaan di Barata.
2.2.3 Lakon Wayang Asli Indonesia