Peranan Sumur Bor Dalam Mengefisiensikan Aktifitas Penyediaan Air Bersih Masyarakat Kampung Sukamanjur Kelurahan Bumi Kedamaian

ABSTRAK

Peranan Sumur Bor Dalam Mengefisiensikan Aktifitas Penyediaan Air Bersih
Masyarakat Kampung Sukamanjur Kelurahan Bumi Kedamaian

Oleh

Agus Tri Wibowo

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Akan tetapi, yang menjadi
permasalahan saat ini, terutama di kota-kota besar adalah kebutuhan air bersih
seringkali tidak terpenuhi dengan baik dikarenakan sumber-sumber air bersih yang
ada semakin berkurang. Airtanah merupakan salah satu sumber air bersih yang
paling banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan air bersih
karena jumlahnya mencapai 30% dari total air tawar yang ada di bumi sehingga
pemanfaatan airtanah merupakan salah satu cara yang paling efisien untuk
memperoleh kebutuhan air bersih. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
peranan sumur bor dalam meningkatkan efisiensi dalam memenuhi kebutuhan air
bersih bagi masyarakat Kampung Sukamanjur Kelurahan Bumi Kedamaian.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei 2014 yang bertempat di
Kampung Sukamanjur Kelurahan Bumi Kedamaian Kecamatan Kedamaian Kota

Bandar Lampung. Penelitia ini menggunakan metode survey dengan kuesioner
sebagai alat utama untuk memperoleh data mengenai pemanfaatan airtanah melalui
penggunaan sumur bor. Data yang telah diperoleh melalui survey kemudian diolah
dengan metode tabulasi kemudian disajikan dalam bentuk table dan grafik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemenuhan air bersih dengan memanfaatkan
airtanah melalui sumur bor lebih efisien dari segi biaya dan tenaga jika dibandingkan
dengan pemanfaatan air sungai. Akan tetapi, jika diliat dari segi biaya maka
pemanfaatan air sungai lebih efisien karena dalam pemanfaatannya masyarakat tidak
perlu mengeluarkan biaya.
Kata Kunci : air bersih, air tanah, sumur bor, efisiensi penyediaan air bersih

ABSTRACT

Role Well Drilling In streamline activities Community Water Supply
Of Kampung Sukamanjur Kelurahan Bumi Kedamaian

By

Agus Tri Wibowo
Fresh water is a basic human need. However, which is the case today, especially in

big cities is the need for clean water is often not met with either because the sources
of water that is on the wane. Ground water is a source of fresh water is the most
widely used by humans to meet the needs of fresh water because the number reached
30% of the total fresh water on the earth so that the use of groundwater is one of the
most efficient ways to obtain fresh water needs. The purpose of this study was to
determine the role of boreholes in improving efficiency in meeting the needs of fresh
water for the people of Kampung Sukamanjur Bumi Kedamaian District.
This study was carried out in April-May 2014 at the Kampung Sukamanjur Bumi
Kedamaian District, Kedamaian Bandar Lampung. Research was conducted using a
questionnaire survey as the main tool to obtain data on the use of groundwater
through the use of boreholes. Data have been obtained through the survey will be
processed and presented in the form of tables and diagrams.
The results of this study indicate that the water supply by tapping groundwater
through wells to be more efficient in terms of cost and energy when compared with
the use of river water. However, if you look in terms of the cost of the more efficient
use of water due to the utilization of the public do not need to spend.

Keywords: fresh water, groundwater, boreholes.

RIWAYAT HIDUP


Penulis dilahirkan di PT. Gunung Madu Plantations Lampung Tengah pada
tanggal 22 Agustus 1989 yang merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara dari
pasangan Bapak Suharjendro dan Ibu Jumiatun.

Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak di TK Satya Dharma
Sudjana Lampung Tengah pada Tahun 1995, pendidikan sekolah dasar di SDN 03 Gunung Madu
pada tahun 2001, pendidikan lanjutan di SLTP Satya Dharna Sudjana Gunung Madu pada tahun
2004, pendidikan menengah atas di SMAN 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah pada tahun
2007. Tahun 2007 pula penulis resmi terdaftar di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN).

Selama menempuh pendidikan di Universitas Lampung, penulis aktif dalam organisasi
Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATEKTAN) Universitas Lampung Periode
2008/2009 sebagai anggota Komisi Disiplin HIMATEKTAN serta sebagai Anggota anggota
bidang Minat dan Bakat HIMATEKTAN periode 2009/2010. Selain di HIMATEKTAN
penulis juga aktif dalam Organisasi Pecinta Alam (RAGAPALA) 2007 sampai sekarang dan
pernah menjabat sebagai Ketua Umum pada periode 2010/2011. Pada tahun 2010 penulis
melaksanakan Praktik Umum di PT. Gunung Madu Plantations Lampung Tengah untuk

mempelajari penggunaan sistim irigasi pada tanaman tebu.

Ku persembahkan karya kecil ini sebagai wujud bakti, cinta,
kasih, dan sayangku kepada:
Bapak dan Ibu
Abang dan adik
Seluruh keluarga besarku

Serta almamater tercinta
Terima kasih karena sebagian ilmuku telah aku dapatkan di sini

MOTO

Kebahagiaan Akan Bertambah Jika Kita Mau Berbagi.
“Ilmu Adalah Mata Uang Yang Berlaku Di Seluruh Dunia”
“Mutiara Yang Sangat Indah Tidak Dihasilkan Dari Sentuhan
Lembut Tapi Dibentuk Melalui Benturan Dan Gesekan Yang Keras”

“Seseorang Tidak Akan Pernah Berada Di Puncak Jika Ia Tidak
Pernah Melewati Jalan Yang Mendaki”

“Keluarga Adalah Orang Yang Paling Pantas Untuk Kita Cintai
Dan Sahabat Adalah Bagian Dari Itu”
“Tuhan Menunjukkan Kesalahan Orang Lain
Bukan Untuk Kita Jadikan Sebagai Ejekan Tapi
Agar Kita Tidak Menjadi Orang. Bodoh Dengan
Melakukan Kesalahan Yang Sama”

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peranan Sumur Bor
Dalam Mengefisiensikan Aktifitas Penyediaan Air Bersih Masyarakat Kampung
Sukamanjur Kelurahan Bumi Kedamaian”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah
kepada Nabi Besar Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung. Atas bantuan yang
telah diberikan dari awal hingga terselesaikannya skripsi ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ir. M. Zen Kadir, M. T. selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing I dalam

Skripsi, yang telah memberikan banyak nasehat dan masukan dalam hal akademik maupun
kehidupan sehingga penulis mampu menyelesaikan pendidikan di Universitas lampung
dengan cukup baik.
2. Bapak Ir. Iskandar Zulkarnain, M. Si. selaku Pembimbing II, yang telah rela meluangkan
waktu serta memberi masukan dalam penyusunan skripsi sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
3. Bapak Ir. Nugroho Haryono selaku Pembahas dalam skripsi, yang telah memberikan saran
dan kritik yang membangun bagi penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Bapak Dr. Ir, Agus Haryanto, M. P. selaku ketua Jurusan Teknik Pertanian, yang dengan
sabar mendidik penulis sampai penulis menyelesaikan pendidikan sarjana.
5. Seluruh dosen dan karyawan Teknik Pertanian Universitas Lampung atas semua sumbangsih
yang telah diberikan kepada penulis.
6. Keluarga besar RAGAPALA dan HIMATEKTAN yang telah memberikan dukungan dan doa
bagi penulis.
7. Kembara Wana dan teman-teman angkatan 2007 yang telah berbagi suka dan duka dengan
penulis.
8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusuna skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, mahasiswa maupun

masyarakat sehingga apa yang diinginkan penulis dalam penyusunan skripsi ini dapat terwujud.
Amin.

Bandar Lampung, Desember 2014
Penulis

Agus Tri Wibowo

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI …………………………………………………………………

xii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………

xiv

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… xvi

PENDAHULUAN ……………………………………………………….

1

1.1.

Latar Belakang …………………………………………………………

1

1.2.

Tujuan Penelitian ………………………………………………………

4

1.3.

Manfaat Penelitian ……………………………………………………..


4

1.4.

Hipotesis ……………………………………………………………….

5

II. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………..

6

2.1.

Air Bersih ………………………………………………………………

6

2.2.


Sumber Air Bersih ……………………………………………………...

8

2.3.

Kelangkaan Sumber air Bersih ………………………………………… 10

2.4.

Kebutuhan Air Bersih ………………………………………………….. 12

2.5.

Airtanah Sebagai Sumber Air Bersih ………………………………….. 13

2.6.

Sumur Bor ……………………………………………………………... 15


2.7.

Teknik Survei ………………………………………………………….. 16

2.8.

Teknik Pengolahan Data ………………………………………………. 19

I.

III. METODOLOGI PENELITIAN …………………………………………... 21
3.1.

Alat dan Bahan ………………………………………………………… 21

3.2.

Waktu dan Tempat …………………………………………………….. 21

3.3.

Metode Penelitian ……………………………………………………… 21

3.3.1.
3.3.2.
3.3.3.

Persiapan …………………………………………………………… 21
Pelaksanaan Survey ………………………………………………… 23
Pengolahan data …………………………………………………….. 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………… 25
4.1.

Gambaran Umum Lokasi Penelitian …………………………………... 25

4.1.1. Keadaan Wilayah …………………………………………………... 25
4.1.2. Demografi Wilayah Penelitian ……………………………………... 25
a. Sebaran Usia Penduduk ………………………………………………… 26
b. Tingkat Pendidikan Penduduk ………………………………………….. 27
c. Pekerjaan Warga Kelurahan Bumi Kedamaian ………………………… 28
4.2.

Hasil Penelitian ………………………………………………………… 30

4.2.1.
4.2.2.
4.2.3.
4.2.4.
4.2.5.
4.2.6.
4.2.7.
4.3.

Biaya Pemenuhan Air Bersih ……………………………………….
Jarak Menuju Sumber Air Bersih …………………………………...
Waktu Yang Diperlukan Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih ...
Tenaga Yang Dikelurakan Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih.
Sumber Air Bersih …………………………………………………..
Pengeluaran Untuk Pemenuhan Air Bersih …………………………
Fasiltas Sumur Bor Bantuan ………………………………………...

30
30
33
35
36
38
42

Pembahasan ……………………………………………………………. 43

V. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………… 46
5.1.

Kesimpulan …………………………………………………………….. 46

5.2.

Saran …………………………………………………………………… 46

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 48
Lampiran ………………………………………………………………………. 50

DAFTAR TABEL
Tabel

Teks

Halaman

1. Jadwal Kegiatan …………………………………………………………….. 23
2. Data Rentang Usia Warga Kelurahan Bumi Kedamaian …………………… 26
3. Data Latar Belakang Pendidikan warga Kelurahan Bumi Kedamaian ……... 27
4. Data Pekerjaan Yang Dimiliki Warga Kelurahan Bumi Kedamaian ……….. 29
5. Data Pengeluaran Responden Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih Perbulan
Dengan Menggunakan Fasilitas Sumur Bor ……………………………… 30
6. Data Pengeluaran Responden Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih Perbulan
Tanpa Menggunakan Fasilitas Sumur Bor ……………………... ………….. 31
7. Data Jarak Yang Ditempuh Responden Untuk Memenuhi Kebutuhan Air
Bersih Dengan Menggunakan Fasilitas Sumur Bor ……………………….. 32
8. Data Jarak Yang Ditempuh Responden Untuk Memenuhi Kebutuhan Air
Bersih Tanpa Menggunakan Fasilitas Sumur Bor ………………………… 33
9. Data Waktu Yang Dibutuhkan Responden Untuk Memenuhi Kebutuhan Air
Bersih Perhari Dengan Menggunakan Fasilitas Sumur Bor ………................ 34
10. Data Waktu Yang Dibutuhkan Responden Untuk Memenuhi Kebutuhan Air
Bersih Perhari Tanpa Menggunakan Fasilitas Sumur Bor ………………… 34
11. Pengeluaran Responden Untuk Memperoleh Air Bersih Dalam 1 Bulan
Berdasarkan Tingkat Pendidikan ………………………………………….. 38
12. Pengeluaran Responden Untuk Memperoleh Air Bersih Dalam 1 Bulan
Berdasarkan Penghasilan Yang Diperoleh ………………………………… 40
13. Pengeluaran Responden Untuk Memperoleh Air Bersih Dalam 1 Bulan
Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Yang Dimiliki …………………… 41
Lampiran
14. Identitas Responden RT 13 dan RT 14 ........................................................ 51

15. Data Sumber Air Bersih ................................................................................ 53
16. Manfaat Sumur Bor Bantuan ........................................................................ 55
17. Identitas Responden RT 15 ........................................................................... 57
18. Pertanyaan Kuesioner RT 15 ........................................................................ 58

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Teks

Halaman

1. Airtanah Dangkal ……………………………………………………………. 14
2. Airtanah Dalam ……………………………………………………………… 14
3. Diagram Alir Penelitian ……………………………………………………... 24
4. Rentang Usia Penduduk Kelurahan Bumi Kedamaian ……………………… 26
5. Tingkat Pendidikan penduduk Kelurahan Bumi Kedamaian ………………... 28
6. Data Pekerjaan Yang Dimiliki Warga Kelurahan Bumi Kedamaian ………... 29
7. Data Perbandingan Data Pengeluaran Responden Untuk Memenuhi Kebutuhan
Air Bersih Perbulan ......................................................................................... 31
8. Data Perbandingan Jarak Yang Ditempuh Responden Untuk Memenuhi
Kebutuhan Air Bersih ……………………………………………………….. 33
9. Data Perbandingan Waktu Yang Dibutuhkan Responden Untuk Memenuhi
Kebutuhan Air Bersih Perhari Dengan ……………………………………… 38
10. Pengeluaran Responden Untuk Memperoleh Air Bersih Dalam 1 Bulan
Berdasarkan Tingkat Pendidikan …………………………………………... 39
11. Pengeluaran Responden Untuk Memperoleh Air Bersih Dalam 1 Bulan
Berdasarkan Penghasilan Yang Diperoleh …………………………………. 40
12. Pengeluaran Responden Untuk Memperoleh Air Bersih Dalam 1 Bulan
Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Yang Dimiliki ……………………. 42
Lampiran
13. Tower Sumur Bor .......................................................................................... 60
14. Sesi Wawancara ............................................................................................ 60
15. Sungai Kelurahan Bumi Kedamaian ............................................................. 61

16. Struktur Organisasi ....................................................................................... 61
17. Data Jumlah Kepala Keluarga ....................................................................... 62
18. Peta Wilayah Kelurahan Bumi Kedamaian ................................................... 62
19. Data Pekerjaan .............................................................................................. 63
20. Data Pendidikan Dan Jenis Kelamin ............................................................. 63
21. Instalasi Pipa ................................................................................................. 64
22. Data Usia Masyarakat ................................................................................... 64
23. Sumur ............................................................................................................ 65
24. Meteran Air ................................................................................................... 65
25. Pipa Penyadap Dan Distribusi Air Bersih Dari Sumur Bor .......................... 66

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Manusia membutuhkan air bersih
untuk menjamin kelangsungan hidupnya, baik untuk pemenuhan kebutuhan air minum,
pemenuhan MCK (Mandi, Cuci, Kakus), pemenuhan kebutuhan industri, dan pemenuhan
kebutuhan lainnya. Akan tetapi, yang menjadi permasalahan saat ini, terutama di kota-kota besar
adalah kebutuhan air bersih seringkali tidak terpenuhi dengan baik padahal peranannya bagi
masyarakat sangat besar sehingga seseorang rela mengorbankan waktu, tenaga bahkan biaya
untuk dapat memenuhi kebutuhan air bersih tersebut. Pengorbanan waktu, tenaga bahkan biaya
tersebut tak jarang menjadi penyebab terganggunya pekerjaan, kesehatan dan kegiatan sosial
seseorang. Akan tetapi, saat ini upaya unuk memperoleh air bersih dirasa sangat susah melihat
sumber-sumber air bersih yang ada semakin berkurang. Banyak faktor penyebab berkurangnya
sumber air bersih yang tersebut, salah satunya adalah tidak adanya pengelolaan sumber air bersih
yang ada sehingga sumber air yang ada jumlahnya semakin berkurang. Di Indonesia,
pemenuhan kebutuhan air bersih pada tahun 2004 berdasarkan sosial ekonomi Nasional
(SUSENAS) hanya sekitar 47% dari jumlah penduduk yang mencakup 51% di daerah perkotaan
dan 42% di daerah pedesaan. Dalam 8 tahun dari 1994 sampai 2002, peningkatan terhadap
akses air bersih hanya 10% di daerah pedesaan dan 9% di daerah perkotaan. Dengan

2

mengacu pada data tersebut, pada tahun 2015 diperkirakan hanya sekitar 56% populasi
pedesaan yang mendapat akses air bersih,

Salah satu sumber air bersih yang paling banyak dimanfaatkan oleh manusia adalah airtanah.
Seperti yang telah kita ketahui airtanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau
bebatuan di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air bersih
selain air sungai dan air hujan yang jumlahnya mencapai 30% dari total air tawar yang ada di
bumi sehingga pemanfaatan airtanah merupakan salah satu cara yang paling efisien untuk
memperoleh kebutuhan air bersih. Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan
airtanah telah mencapai ± 70%. Melihat dari data tersebut bisa dikatakan bahwa airtanah
merupakan satu-satunya sumber air bersih yang mungkin untuk dimanfaatkan oleh masyarakat
umum. Banyak cara yang bisa digunakan untuk memperoleh airtanah, salah satunya adalah
dengan membuat sumur baik itu sumur gali maupun sumur bor. Sumur bor sendiri memiliki
keunggulan dibandingkan dengan sumur biasa, antara lain adalah kedalaman yang dicapai lebih
maksimal serta kualitas airnya lebih baik sehingga membuat sumur bor menjadi pilihan yang
paling efisien untuk memanfaatkan air tanah secara optimal. Sayangnya masih banyak
masyarakat yang belum bisa membuat sumur bor untuk memanfaatkan airtanah sebagai sumber
air bersih karena untuk membuat sumur bor diperlukan biaya yang cukup besar sehingga
kebutuhan air bersih bagi masyarakat khususnya masyarakat Kota Bandar Lampung masih
belum dapat terpenuhi. Dalam hal ini peran pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut
sangat diperlukan mengingat pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat
merupakan tanggung jawab pemerintah. Hal tersebut juga tercantum di dalam konstitusi dasar
Republik Indonesia, yakni UUD 1945 pasal 33 ayat 3, dimana dinyatakan bahwa “Bumi, air, dan

3

kekayaan yang ada di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya
untuk kemakmuran rakyat.”
Kota Bandar Lampung sebagai ibukota Propinsi Lampung memiliki program bantuan berupa
pembangunan sumur bor bagi masyarakat yang berada di wilayahnya. Program ini diadakan
Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk mengatasi krisis air bersih di wilayah Kota Bandar
Lampung. Akan tetapi, wilayah yang cukup luas membuat program ini masih belum
menjangkau seluruh daerah yang ada di Kota Bandar Lampung. Dalam situasi seperti ini peran
pihak swasta juga sangat diperlukan mengingat di Bandar Lampung banyak perusahaanperusahaan swasta yang cukup besar. Dengan memanfaatkan program Corporate Social
Responbility (CSR) yang diberikan perusahaan-perusahaan tersebut penanganan masalah krisis
air bersih di Kota Bandar Lampung diharapkan bisa diatasi atau paling tidak diminimalisir.
Peran Pemkot Bandar Lampung dalam mengkordidir progam CSR ini sangat diperlukan untuk
mengantisipasi agar tidak terjadi tumpang tindih bantuan CSR antara perusahaan yang satu
dengan yang lain.

Salah satu wilayah yang telah mendapatkan bantuan sumur bor adalah Kampung Sukamanjur
kelurahan Bumi Kedamaian Kecamatan Kedamaian. Kelurahan Bumi Kedamaian adalah salah
satu kelurahan di wilayah Kota Bandar Lampung yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam
memperoleh air bersih. Masyarakat di daerah ini sebelumnya menggunakan sepertiga dari waktu
produktifnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Situasi seperti ini sangat merugikan
masyarakat dari segi waktu, tenaga dan biaya. Dengan adanya bantuan sumur bor dari kerja
sama antara PT. Nestle ( selaku donator), BAPPEDA (mediator antara warga dan PT. Nestle)

4

serta S.P.E.A.K. Indonesia (fasilitator) diharapkan kendala krisis air bersih yang sebelumnya
dialami masyarakat di wilayah ini dapat teratasi.

1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui peranan sumur bor dalam meningkatkan efisiensi dalam memenuhi kebutuhan air
bersih bagi masyarakat Kampung Sukamanjur Kelurahan Bumi Kedamaian.
2. Mengetahui proporsi pemenuhan kebutuhan air bersih dengan pemanfaatan airtanah melalui
sumur bor dan non airtanah oleh masyarakat Kampung Sukamanjur Kelurahan Bumi
Kedamaian.

1.3. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah mendapatkan gambaran peranan sumur bor dalam peningkatan
efisiensi masyarakat Kampung Sukamanjur Kelurahan Bumi Kedamaian Kecamatan Kedamaian
Kota Bandar Lampung untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

1.4. Hipotesis

Penggunaan airtanah melalui sumur bor mampu meningkatkan aktifitas penyediaan air bersih
menjadi lebih efisien jika dibandingkan dengan penggunaan non airtanah.

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Air Bersih

Air merupakan sumber daya alam yang melimpah, dapat ditemukan disetiap tempat di
permukaan bumi, air juga merupakan sumber daya alam yang sangat penting dan dibutuhkan
setiap mahluk hidup. Bagi manusia kebutuhan air amat mutlak, hampir semua aktifitas manusia
memerlukan air, kebutuhan air bagi manusia tidak saja untuk keperluan hidup seharihari seperti
makan dan minum tetapi juga sebagai alat transportasi, pembangkit tenaga, pertanian, peternakan
dan banyak lagi kepentingan dari air (Saparuddin, 2010)

kepentingan dari air.Air sebagai materi esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan
terhadap air untuk keperluan sehari-hari di lingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di
setiap tempat, setiap tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan negara. Semakin tinggi taraf
kehidupan seseorang semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air. Jumlah penduduk
dunia setiap hari bertambah, sehingga meningkatkan jumlah kebutuhan air. Berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang
“Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian
mengenai Air Bersih” yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya
memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan dapat diminum setelah dimasak.

6

Bagi manusia kebutuhan akan air sangat mutlak karena sebenarnya zat pembentuk tubuh
manusia sebagian besar terdiri dari air yang jumlahnya sekitar 73% dari bagian tubuh. Air di
dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pengangkut dan pelarut bahan-bahan makanan yang
penting bagi tubuh. Sehingga untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya manusia berupaya
mendapatkan air yang cukup bagi dirinya. Dalam menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari
manusia amat tergantung pada air, karena air dipergunakan pula untuk mencuci, membersihkan
peralatan, mandi, dan lain sebagainya. Manfaat lain dari air berupa pembangkit tenaga, irigasi,
alat transportasi, dan lain sebagainya yang sejenis dengan ini. Semakin maju tingkat kebudayaan
masyarakat maka penggunaan air makin meningkat.

Kebutuhan air yang paling utama bagi manusia adalah air minum. Menurut ilmu kesehatan
setiap orang memerlukan air minum untuk hidup 2-3 minggu tanpa makan tetapi hanya dapat
bertahan 2-3 hari tanpa air minum. Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan
vital bagi makhluk hidup diantaranya sebagai air minum atau keperluan rumah tangga lainnya.
Air yang digunakan harus bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun.
Sumber air minum yang memenuhi syarat sebagai air baku air minum jumlahnya makin lama
makin berkurang sebagai akibat ulah manusia sendiri baik sengaja maupun tidak disengaja.

Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari dalam tanah, air
permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber air tersebut, air tanah yang paling
banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa kelebihan di banding sumber-sumber
lainnya antara lain karena kualitas airnya yang lebih baik serta pengaruh akibat pencemaran yang
relatif kecil. Akan tetapi air yang dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan,

7

karena sering ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat tertentu yang dapat
menimbulkan penyakit yang justru membahayakan kelangsungan hidup manusia.

Berdasarkan masalah di atas, maka perlu diketahui kualitas air yang bisa digunakan untuk
kebutuhan manusia tanpa menyebabkan akibat buruk dari penggunaan air tersebut. Kebutuhan
air bagi manusia harus terpenuhi baik secara kualitas maupun kuantitasnya agar manusia mampu
hidup dan menjalankan segala kegiatan dalam kehidupannya.

Ditinjau dari segi kualitas (mutu) air secara langsung atau tidak langsung pencemaran akan
berpengaruh terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan penetapan kualitas air
minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan oleh manusia sebagai air minum
berpedoman pada standar kualitas air terutama dalam penilaian terhadap produk air minum yang
dihasilkannya, maupun dalam merencanakan (Santoso, 2010)

2.2. Sumber Air Bersih

Kita ketahui bahwa sumber air merupakan komponen penting untuk penyediaan air bersih karena
tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air bersih tidak akan berfungsi. Terdapat
beberapa sumber air yang sering kita manfaatkan sebagai sumber air bersih.

1.

Air Hujan

Cara menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya jangan saat air hujan baru mulai turun,
karena masih mengandung banyak kotoran. Air hujan juga mempunyai sifat agresif terutama
terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-baik reservoir sehingga hal ini akan mempercepat

8

terjadinya korosi atau karatan. Air hujan juga mempunyai sifat luna sehingga akan boros
terhadap pemakaian sabun

2.

Air Permukaan

Air permukaan adalah air yang terdapat di perbukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini
akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang kayu, daun,
kotoran industri dan lainnya.
Untuk meminumnya harus melewati proses pembersihan yang sempurna.

3.

Air Tanah

Air tanah adalah air yang berada di bawah tanah di dalam zone jenuh dimana tekanan
hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer.

4.

Mata Air

Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dengan hampir
tidak dipengaruhi oleh musim, sedangkan kualitasnya sama dengan airtanah.
5. Air Laut

Air laut merupakan sumberdaya air minum yang tidak terbatas khususnya Indonesia memiliki air
laut sebesar 70 persen dari luas wilayahnya. Dengan besarnya kuantitas yang ada maka air laut
dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih. Akan tetapi, untuk memanfaatkan air laut
membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga pemanfaatan air laut bukan menjadi pilihan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

9

6. Es/Salju Kutub

Es/salju terbentuk dari air yang membeku sehingga es/salju dapat dikatakan sebagai sumber air
yang terdapat di bumi. Es/salju yang membeku di kutub dan glasier berpotensi untuk dijadikan
sumber air tawar karena dua per tiga air tawar dunia berada dalam bentuk es. Beberapa skema
telah diajukan untuk menjadikan gunung es di kutub sebagai sumber air, namun hingga saat ini
hal itu hanya sekedar rencana. Aliran glasier saat ini dikatakan sebagai salah satu perairan
permukaan.
Dari beberapa sumber air bersih di atas airtanah adalah sumber air yang paling sering
dimanfaatkan karena jumlahnya yang lebih besar dibanding dengan sumber air bersih lainnya.

2.3. Kelangkaan Sumber air Bersih

Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak ada satu pun makhluk hidup yang berada
di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air. Di dalam sel hidup, baik pada manusia, tumbuhtumbuhan atapun hewan akan terkandung sejumlah air. Jika kandungan itu berkurang, misalnya
dehidrasi pada manusia yang diakibatkan muntaber, kalau tidak cepat ditanggulangi akan
mengakibatkan kematian. Kebutuhan terhadap air untuk keperluan sehari-hari di lingkungan
rumah tangga, ternyata berbeda untuk tiap tempat, tiap tingkatan kehidupan atau untuk tiap
bangsa dan negara. Semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat pula kebutuhan
terhadap air. Data yang ada di lingkungan Lembaga Kesehatan (WHO) menunjukkan bahwa
kebutuhan air untuk negara-negara yang sudah maju sangat tinggi jika dibandingkan dengan
negara yang sedang berkembang atau apalagi negara terbelakang. Dari 40 juta mil-kubik air
yang berada di planet bumi, baik berupa air yang berada di dalam atau permukaan, ternyata tidak

10

lebih dari 0,5% atau 0,2 juta mil-kubik yang secara langsung dapat dipergunakan untuk
kepentingan manusia. Sisanya sekitar 97% berbentuk air laut, serta 2,5% berbentuk salju dan es
abadi yang dalam keadaan mencair baru akan dapat digunakan secara langsung oleh manusia.
Dengan keadaan yang ada saat ini dimana semakin sulit menemukan tempat dan sumber air
bersih dan semakin tinggi pula nilai pencemaran maka akan semakin tinggi pula biaya untuk
pengolahan dan pemurnian air tersebut. Hal ini yang nantinya menyebabkan banyak masyarakat
yang kurang mampu tidak bisa menikmati air bersih yang ada karena tingginya tarif yang
dikenakan. Di sisi lain akan semakin banyak penggunaan air bersih secara illegal yang
menyebabkan sumber air bersih yang ada menjadi semakin kritis. Jika situasi ini tidak cepat
ditindaklanjuti maka kemungkinan beberapa tahun kedepan hanya orang-orang tertentu saja yang
bisa mendapatkan air dengan kualitas yang layak (BBK , 2011)

Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, pada tahun 1990 sebagian besar responden
menjawab bahwa ketersediaan air tanah yang berupa air sumur masih mencukupi. Namun, pada
tahun 2010 hingga saat ini, ketersediaan air tanah semakin berukurang. Menurut masyarakat,
air sumur mereka semakin cepat kering (Amalia, 2014).

2.4. Kebutuhan Air Bersih

Standar kelayakan kebutuhan air bersih adalah 49,5 liter/kapita/hari. Untuk kebutuhan tubuh
manusia air yang diperlukan adalah 2,5 liter perhari. Standar kebutuhan air pada manusia
biasanya mengikuti rumus 30 cc per kg berat badan per hari. Artinya, jika seseorang dengan
berat badan 60 kg, maka kebutuhan air tiap harinya sebanyak 1.800 cc atau 1,8 liter. Badan dunia
UNESCO sendiri pada tahun 2002 telah menetapkan hak dasar manusia atas air yaitu sebesar 60

11

liter orang/hari. Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum tahun 2006
membagi lagi standar kebutuhan air minum tersebut berdasarkan lokasi wilayah sebagai berikut:
a. Pedesaan dengan kebutuhan 60 liter/kapita/hari.
b. Kota Kecil dengan kebutuhan 90 liter/kapita/hari.
c. Kota Sedang dengan kebutuhan 110 liter/kapita/hari.
d. Kota Besar dengan kebutuhan 130 liter/kapita/hari.
e. Kota Metropolitan dengan kebutuhan 150 liter / per kapita / hari.
Berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman
Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum BAB I
ketentuan umum Pasal 1 ayat 8 menyatakan bahwa: “Standar Kebutuhan Pokok Air Minum
adalah kebutuhan air sebesar 10 meter kubik/kepala keluarga/bulan atau 60 liter/orang/hari, atau
sebesar satuan volume lainnya yang ditetapkan Iebih lanjut oleh Menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang sumber daya air”. Untuk kebutuhan air minum nasional data dari
Departemen Pekerjaan Umum menunjukkan, bahwa kebutuhan air minum nasional sebanyak
272.107 liter per detik, sedangkan kapasitas air minum eksistingnya sebanyak 105.000 liter
perdetik (Anonym, 2009 a).

2.5. Airtanah Sebagai Sumber Air Bersih

Airtanah yang merupakan sumberdaya alam terbarukan ( renewal natural resources ) saat ini
telah memainkan peran penting di dalam penyediaan pasokan kebutuhan air bagi berbagai
keperluan. Saat ini masyarakat lebih banyak memanfaatkan sumber daya airtanah untuk
memenuhi kebutuhan air sehari-hari dibandingkan dengan sumber daya air lainnya. beberapa
peranan airtanah yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat adalah untuk air minum, irigasi,

12

kebutuhan rumah tangga (masak, mandi, mencuci, dll) serta masih banyak lagi (Hendrayana,
2002).
Bila dilihat dari jumlah airtanah yang ada, maka airtanah memberikan distribusi yang cukup
penting karena jumlah mencapai 30,061% dari seluruh air tawar yang ada termasuk air tawar dari
es di kutub. Sedangkan jumlah air tawar dangkal, danau, rawa atau payau, sungai dan air biologi
hanya 0,349%. Bila dibandingkan dengan jumlah air tawar tersebut terhadap airtanah maka
besarnya hanya 1,116% dari airtanah. Berdasarkan perhitungan di atas maka pemanfaatan
airtanah sebagai sumber air bersih sangat penting dilihat dari segi kuantitasnya (Suhardi, 2011).

Menurut Hermanto (2012) airtanah dibagi dalam beberapa jenis :
1. Airtanah Dangkal
merupakan airtanah dangkal, contohnya air sumur yang terletak di antara air permukaan dan
lapisan kedap air (impermeable).

Gambar 1. Airtanah Dangkal (sumber : http://geosmanda.blogspot.com)

2. Airtanah Dalam
merupakan airtanah dalam, terletak di antara lapisan akuifer dengan lapisan batuan kedap air
(akuifer terkekang).

13

Gambar 2. Airtanah Dalam (sumber : http://dewiekr.blogspot.com)
3. Airtanah Meteorit
merupakan airtanah yang berasal dari proses hujan dari awan yang mengalami kondensasi
bercampur debu meteorit.
4. Airtanah Baru
merupakan airtanah yang terbentuk dari dalam bumi karena intrusi magma. Airtanah juvenil
ditemukan dalam bentuk air panas (geyser).

Airtanah dapat dibagi menjadi airtanah dangkal dan airtanah dalam. Untuk dapat memanfaatkan
airtanah caranya adalah dengan mengebor atau menggali. Macam sumur untuk mendapatkan
airtanah adalah:
1. Sumur Gali, adalah sarana mendapatkan air tanah dengan cara menggali dan menaikkan
airnya dengan ditimba.
2. Sumur Pompa Tangan adalah sarana mendapatkan air tanah dengan cara mengebor dan
menaikkan airnya dengan pompa dengan tenaga tangan.
3. Sumur Pompa Listrik adalah sarana mendapatkan air tanah dengan cara mengebor dan
menaikkan airnya dengan dipompa dengan tenaga listrik.
Dari ketiga cara tersebut cara yang paling efisian adalah dengan menggunakan sumur pompa
listrik atau yang lebih sering kita dengar dengan nama sumur bor (Maulanusantara, 2010)

14

2.6. Sumur Bor

Suplai air pada dasarnya sangat melimpah karena sebagian besar bumi ini memiliki wilayah
perairan yang lebih luas daripada daratan. Lautan, teluk, sungai, danau, dan bahkan sungai
bawah tanah yang kita tidak bisa lihat secara kasat mata adalah pembagian-pembagian wilayah
perairan di bumi ini. Besarnya wilayah perairan di bumi seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai
sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup yang tinggal di bumi termasuk manusia. Namun
sayangnya, untuk memanfaatkan sumber air tersebut diperlukan peralatan yang modern. Sumber
air yang baik yang bisa didapatkan oleh manusia adalah sumber air dalam di mana kita harus
menggunakan teknologi canggih dan modern untuk mencapai sumber air yang dalam tersebut.
Alat bor adalah salah satu jenis alat berat yang biasa digunakan untuk menggali sumber air pada
sumur bor yang mempunyai kedalaman yang cukup besar. Pada umumnya alat bor digunakan
untuk menggali sumber minyak bumi yang kemudian akan diolah menjadi berbagai macam
produk olahan minyak bumi seperti solar, pertamax, aftur, dan masih banyak produk lainnya.
Namun ternyata alat bor juga bisa digunakan untuk menggali lokasi yang diidentifikasi sebagai
sumber air. Dengan menggunakan sumur bor maka cara untuk memperoleh air bersih menjadi
semakin mudah jika dibandingkan dengan menggunakan sumur gali maupun sumber air yang
lain.

2.7. Teknik Survei

Dalam kamus disebutkan pengertian survei, yaitu tindakan mengukur atau memperkirakan.
Namun dalam penelitian survei lebih berarti sebagai suatu cara melakukan pengamatan di mana
indikator mengenai variabel adalah jawaban-jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan kepada

15

responden baik secara lisan maupun tertulis. Survei biasanya dilakukan satu kali. Peneliti tidak
berusaha untuk mengatur atau menguasai situasi. Jadi perubahan dalam variabel adalah hasil dari
peristiwa yang terjadi dengan sendirinya. Penelitian survei termasuk ke dalam jenis penelitian
deskriptif, meskipun dalam survei sudah banyak dikembangkan menjadi penelitian-penelitian
yang sudah mulai melakukan ‘inferensial’, melakukan prediksi tertentu. Contoh soal: Sensus
penduduk biasanya dilakukan setiap sepuluh tahun dan menjelang pemilihan umum. Di antara
sensus yang dilakukan, biasanya dilakukan SUPAS (survei penduduk antar sensus). Karena
hanya survei, maka berlaku teknik sampling. Tidak semua penduduk dijadikan responden. Dalam
hal ini hasil survei diharapkan sanggup meramalkan situasi dan kondisi kependudukan pada
umumnya. Prosedur ini memang cukup rumit dan terkadang membingungkan peneliti, karena
banyaknya arus atau alur kerja yang perlu dijalani. Mulai dari tahap merumuskan masalah hingga
menyangkut penentuan wilayah penelitian, pengumpulan data dan analisis data, serta interpretasi
data. Disamping itu masalah perijinan juga tidak bisa dianggap sepele, karena tanpa ijin dari
instansi terkait, biasanya kegiatan penelitian mendapat banyak hambatan (Media Penelitian
Indonesia, 2008)

Salah satu instrumen pengumpul data dalam penelitian adalah kuesioner, atau disebut juga daftar
pertanyaan (terstruktur). Kuesioner ini biasanya berkaitan erat dengan masalah penelitian, atau
juga hipotesis penelitian yang dirumuskan. Disebut juga dengan istilah pedoman wawancara
(interview schedule), namun kita akan menggunakan istilah generiknya yaitu kuesioner. Sebelum
membuat kuesioner, ada baiknya peneliti mengantisipasi kemungkinan adanya kesalahan yang
sering terjadi berkaitan dengan pelaksanaan pengumpulan data dari responden. Beberapa

16

permasalahan yang mungkin dan bahkan sering terjadi dan bagaimana cara memperbaikinya
adalah sebagai berikut:
1. Responden sering menganggap wawancara tidak masuk akal dan bahkan sering
menganggapnya sebagai dalih untuk tujuan-tujuan tertentu misalnya komersial. Alternatif
pemecahannya antara lain adalah menyampaikannya dalam pengantar bahwa penelitian yang
akan dilakukan benar-benar untuk tujuan nonkomersial. Tentu saja dengan kata-kata yang
baik dan sopan.
2. Responden merasa terganggu dengan adanya informasi yang dirasa menyerang dirinya atau
kepentingannya, misalnya takut dirilis di media massa. Pemecahannya adalah menghindari
pertanyaan yang sensitif, serta diyakinkan bahwa tidak akan ada nama responden di
dalamnya.
3. Responden menolak bekerja sama atas dasar pengalaman masa lalu. Upayakan untuk
meyakinkan responden bahwa ini beda, beri pengertian bahwa responden dalam hal ini turut
berjasa dalam membantu penelitian ini.
4. Responden yang tergolong dirinya kelompok minoritas sehingga merasa lelah karena sering
dijadikan kelinci percobaan (guinea pig). Ini jarang terjadi di negeri kita. Namun jika hal
seperti ini terjadi, peneliti bisa menggunakan instrumen lain atau bahkan mencari sumber data
yang lain.
5. Responden orang ‘penting’ dan sering merasa tahu akan apa yang akan ditelitinya. Cara
pemecahannya adalah dengan metode menyanjung orang penting tadi, misalnya dengan
mengatakan bahwa hanya dialah orang satu-satunya yang bisa memberikan informasi tentang
masalah ini.

17

6. Responden menjawab dengan pertimbangan normatif, berpikir baik atau jelek. Katakan
kepadanya bahwa penelitian ini semata-mata untuk pengembangan ilmu, dan bukan untuk
kepentingan lain. Selain itu nama responden juga tidak perlu dicantumkan.
7. Responden merasa takut akan ‘kebodohannya’ dalam menjawab pertanyaan ini. Katakan
kepadanya bahwa jawaban apapun dari responden itu penting, dan tidak ada yang salah dalam
menjawab.
8. Responden mengatakan tidak ada waktu untuk menjawabnya, atau merasa itu bukan bidang
minatnya. Pemecahannya adalah mengatakan bahwa dialah satu-satunya orang yang bisa
memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.
Untuk mengatasi permasalahan diatas maka kecerdikan dari pewawancara untuk mebuat suasana
wawancara menjadi lebih santai sangat diperlukan (Anonym, 2009 b).

Penentuan responden dilakukan dengan cara memilih objek (atau subjek) secara sampling.
Survei sampling adalah kegiatan survei yang menggunakan sampling. Di sini maksudnya adalah
tidak semua unit analisis dalam populasi diamati satu per satu, akan tetapi hanya sebagian saja,
yang diwakili oleh sampel. Proses pengambilan sampel dikenal dengan teknik sampling. Ukuran
sampel bisa beragam karena bergantung kepada berbagai faktor dan pertimbangan, baik teknik
maupun statistik. Objek (atau subjek) penelitian disebut unit analisis, bisa berupa orang secara
perorangan, kelompok, desa, kota, wilayah, jajaran katalog kartu, nomor klasifikasi, buku, dsb.
Jumlah keseluruhan unit analisis ini disebut populasi atau universe. Setiap satuan (entitas) dari
populasi yang merupakan sasaran sampling disebut sampling element (unsur sampling), baik
tunggal maupun kolektif. Sedangkan yang dimaksud dengan kerangka sampling adalah daftar
semua unit yang digambarkan dalam sampling secara lengkap.

18

Kalau populasinya adalah jumlah penduduk kota, maka kerangka samplingnya adalah seluruh
penduduk tersebut dari nomor satu hingga ke nomor terakhir. Misalnya 3 juta penduduk. Sangat
berat, jika tidak dilakukan sampling. (Media Penelitian Indonesia, 2008)
2.8. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan
pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan
masalah penelitian. Data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecah-pecahkan dalam
kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, dilakukan manipulasi serta diperas sedemikian rupa
sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk
menguji hipotesa atau pertanyaan penelitian (An nur, 2012)

19

III.

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah :
1. Kuesioner
2. ATK
3. Profil dan Monografi Kelurahan Bumi Kedamaian
4. Data mengenai sumur bor bantuan

3.2. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei

2014 yang bertempat di Kampung

Sukamanjur Kelurahan Bumi Kedamaian Kecamatan Kedamaian Kota Bandar Lampung.

3.3. Metode Penelitian

3.3.1. Persiapan

Tahap persiapan meliputi kegiatan-kegiatan berikut :

20

1.

Menentukan daerah survey

Penentuan lokasi survey dilakukan disekitar daerah yang mendapatkan distribusi air bersih dari
fasilitas sumur bor bantuan dan daerah yang berdekatan yang belum mendapatkan distribusi air
sebagai pembandingnya.

2.

Membuat kuesioner

Kuesioner dibuat sebagai alat utama dalam proses pengumpulan data di lapangan. Pertanyaan
dalam kuesioner dibuat dengan sesederhana mungkin sehingga responden dapat dengan mudah
menangkap maksud dari pertanyaan yang ada pada kuesioner. Selain pembuatan kuesioner,
pengumpulan data-data tentang daerah survey juga dilakukan untuk mempermudah dalam
pelaksanaan survey lapangan. (kuesioner dapat dilihat di lampiran)

3.

Menentukan kriteria responden

Responden yang dipilih harus dapat memahami maksud dari pertanyaan yang diajukan agar
maksud dan tujuan dari pewawancara dapat diperoleh sesuai yang diinginkan. RT 13 dan RT 14
Kampung Sukamanjur mempunyai penduduk yang berjumlah 315 KK. Dari jumlah tersebut
dipilih sample sebanyak 30 KK serta 15 KK di RT 15 sebagai pembanding yang dianggap dapat
mewakili masyarakat Kampung Sukamanjur.

4.

Perencanaan jadwal

Pembuatan jadwal sangat penting agar jalannya proses survey dari awal hingga akhir sesuai
dengan rencana.

21

Tabel 1. Jadwal Kegiatan
April 2014

Mei 2014

Kegiatan
1

2

3

4

1

2

3

4

Pembuatan kuesioner
Pelaksanaan survey
Pengolahan data

3.3.2. Pelaksanaan Survey

Pelaksanaan survey lapang dilakukan dengan melakukan wawancara kepada responden disekitar
fasilitas sumur bor yaitu RT 13, RT 14 dan RT 15 yang telah ditetapkan sesuai kriteria yang telah
dibuat sebelumnya. Jumlah reponden yang dipilih yaitu sebanyak 45 responden dari sekitar 900
penduduk atau 5% dari jumlah penduduk di ketiga RT tersebut. Dalam proses wawancara
jawaban yang diberikan oleh responden dicatat ke dalam kuesioner yang telah dibuat. Waktu
dalam melakukan wawancara dibuat seefektif mungkin agar responden tidak merasa bosan
dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. Wawancara dilakukan pada siang hari di
rumah masing-masing responden.

3.3.3. Pengolahan data

Pada proses ini data yang diperoleh dari hasil survey akan diolah menggunakan metode tabulasi
dan hasil dari pengolahan data tersebut kemudian disajikan kedalam bentuk tabel dan diagram.
Sebelum diolah data-data yang didapat dari survey lapangan dipisahkan menurut sumber air yang
dimiliki dan berdasarkan penerimaan air dari sumur bor bantuan yang ada.

22

Diagram Alir

Mulai

Persiapan Bahan/Pembuatan
kuesioner

Penentuan Tempat Survei

Penentuan Sample

Survei Lapangan

Pengolahan data

Selesai
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

44

V.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan :
1. Tidak adanya sumber air yang cukup membuat masyarakat Kelurahan Bumi Kedamaian
masih sering mengalami krisis air bersih pada saat musim kemarau.
2. Sungai yang ada sudah tidak bisa dimanfaatkan sebagai sumber air alternatif dikarenakan air
sungai tersebut telah tercemar.
3. Fasilitas sumur bor yang dibangun sangat membantu warga yang berada di daerah sekitar
fasilitas sumur tersebut.
4. Waktu dan tenaga yang dikeluarkan oleh responden yang menggunakan fasilitas sumur bor
bantuan lebih kecil jika dibandingkan dengan responden yang tidak/belum menggunakan
fasilitas sumur bor tersebut
5. Fasilitas sumur bor yang ada belum mampu untuk menjangkau seluruh warga yang ada di
Kelurahan Bumi Kedamaian
5.2. Saran

1. Diperlukan perhatian dari warga dan aparat Kelurahan Bumi Kedamaian untuk memperbaiki
kondisi sungai yang ada agar dapat dimanfaatkan kembali sebagai sumber air alternatif pada
saat musim kemarau.

45

2. Perlu diadakan penambahan fasilitas sumur bor di Kelurahan Bumi Kedamaian karena
fasilitas sumur bor yang ada belum mampu menjangkau seluruh warga yang berada di
Kelurahan Bumi Kedamaian.

DAFTAR PUSTAKA
Amalia, B. 2014. Ketersediaan Air Bersih Dan Perubahan Iklim: Studi Krisis Air Di
Kedungkarang Kabupaten Demak. Jurnal. Teknik PWK; Vol. 3; No. 2; hal. 295-302
An nur, D. 2012. Teknik Pengolahan Data. http://www.blogspot.com/.
27-02-2014 pukul 15.31 wib

Diakses pada tanggal

Anonym. 2009 a. Standar Kebutuhan Air. Makalah Air Bersih. Jakarta
Anonym. 2009 b. Kuesioner Penelitian (Membuat Kuesioner).
http://kuesionerpenelitian.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 11-05-2014 pukul
01.29 wib.
Anonym. 2011. http://sayabermainkata.wordpress.com/2011/03/28/masalah-tantangan-danpeluang-pengelolaan-air-bersih-studi-kasus-kelangkaan-air-bersih-dan-penurunantanah-di-dki-jakarta/. Artikel online. Diakses pada tanggal 08-05-2014 pukul 12.31
wib.
BBK. 2011. Arsip Harian Masalah, Tantangan, dan Peluang Pengelolaan Air Bersih Daerah
Khusus Ibukota Jakarta. Artikel online.
http://sayabermainkata.wordpress.com/2011/03/28/. Diakses pada tanggal 07-05-2014
pukul 11.53 wib.
Hendrayana, H. 2002. Intrusi Air Asin Ke Dalam Akuifer Di Daratan. Geological Engineering
Dept., Faculty of Engineering. Jogjakarta.
Hermanto, B. 2012. Super Trik Geografi SMA. Pustaka Widyatama. Jogjakarta
http://dewiekr.blogspot.com/2009/11/potensi-air-tanah.html. Diakses pada tanggal 21-02-2014
pukul 13.45 wib
http://geosmanda.blogspot.com/2011_07_01_archive.html. Diakses pada tanggal 21-02-2014
pukul 13.45 wib
Maulanusantara.
2010.
Cara Mendapatkan Air Bersih.
Artikel online.
http://maulanusantara.wordpress.com/2010/04/24/cara-mendapatkan-air-bersih/.
Diakses pada tanggal 02-05-2014 pukul 08.51wib.

Media

Penelitian
Indonesia.
2008.
Metode
Penelitian
http://surveyonline.wordpress.com/2008/07/08/metode-penelitian-survey/ .
Online. Jakarta

Survey.
Survey

Saparuddin. 2010. Pemanfaatan Air Tanah Dangkal Sebagai Sumber Air Bersih Di Kampus
Bumi Bahari Palu. Jurnal SMARTek, Vol. 8, No. 2, Mei 2010: 143 - 152
Suhardi