41
Jadi kegiatan ekstrakurikuler keagamaan merupakan pembelajaran yang diarahkan pad sisi nilai-nilai spiritual Islam dalam
mengemabangkan moral dan akhlak siswa. Berdasarkan wawancara dengan Pembina, kegiatan ekstrakurikuler keagamaan merupakan
kegiatan ekstrakurikuler yang lebih menekankan pada pendalaman tentang nilai-nilai ajaran Islam. wawancara dengan Ibu Syaifa tanggal
29 April 2015. Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan adalah berbagai kegiatan
yang diselenggarakan dalam rangka memberikan jalan bagi peserts didik untuk dapat mengamalkan ajaran agama yang diperolehnya
melalui kegiatan belajar di kelas, serta untuk mendorong pembentukan pribadi mereka sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama Islam.
55
2. Hubungan antara Intra dan Ekstrakurikuler Keagamaan
Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian dari keseluruhan pengembangan institusi sekolah. Berbeda dari pengaturan
kegiatan intrakurikuler yang secara jelas disiapkan dalam perangkat kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler lebih mengandalkan inisiatif
sekolah atau madrasah. Kegiatan estrakurikuler yang keberadaanya sering dibedakan dari kegiatan intrakurikuler dipandang banyak pihak
sebagai usaha pendidikan yang melibatkan proses penyadaran nilai, bahkan sampai pada internalisasi nilai.
55
Ibid., hal. 9
42
Dengan demikian hubungan anatara intra dan ekstrakurikuler sangat berkaitan sekali, mengingat bahwa gambaran proses belajar pada
peserta didik melibatkan semua cara, kondisi, dan semua peristiwa pendidikan, karenanya hanya dengan mengandalkan penyadaran nilai
melalui kegiatan intrakurikuler, pendidikan nilai tidak menjamin berlangsungnya secara optimal. Bahkan kalau kita hitung berapa lama
waktu tatap muka yang digunakan secara efektif untuk mengembangkan pengalaman otentik yang bernilai, jumlah waktu efektif dapat
dipastikan kurang dari jumlah waktu efektif diluar kelas. Kesadaran nilai dan internalisasi nilai adalah dua proses pendidikan nilai yang
terkait, langsung dengan pengalaman-pengalaman pribadi seseorang. Karena itu, siswa atau peserta didik membutuhkan keterlibatan
langsung dalam cara kondisi dan peristiwa pendidikan diluar jam tatap muka dikelas atau yang sering di kelas atau yang sering disebut sebagai
kegiatan ekstrakurikuler. Menurut Abdul Majid, S.Ag dalam bukunya:
Kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam dapat mendukung kegiatan intrakurikuler, misalnya melalui kegiatan
pesantren kilat, infaq Ramadhan, peringatan hari-hari besar Islam, bakti sosial, shalat jum at, tahun baru Islam, lomba baca tulis Al-
Qur an BTA, dan lain-lain.
56
Program aktivitas sekolah seperti yang dijelaskan diatas merupakan kegiatan kurikuler yaitu untuk menjamin adaptasi murid
56
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasisi Kompetensi
Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, Hal. 90
43
sekolah yang dapat menunjang proses belajar mengajar dan perkembangan siswa secara efektif.
Acuan utama yang harus diperjuangkan oleh guru agama, baik melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler maupun
keterpaduan pembinaan, yang meliputi: keterpaduan kelembagaan; keterpaduan materi; keterpaduan wilayah pengembangan Pendidikan
Agama Islam antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor; keterpaduan proses pendidikan; dan keterpaduan ketenagaan. Karena
itu, mustahil Pendidikan Agama Islam di sekolah akan berhasil kalau tidak dibarengi dengan sikap proaktif dari guru agama, serta adanya
keterpaduan pembinaan tersebut apalagi dengan mengingat jumlah jam pelajaran agama
3. Fungsi kegiatan Intra dan Ekstrakurikuler Keagamaan