NAMA AGUNG BUDI PRABOWO NIM 12 334731 PA

NAMA : AGUNG BUDI PRABOWO
NIM : 12/334731/PA/14963
TUGAS TEKTONIK INDONESIA
SOAL :
Jelaskan apa yang dimaksud dengan garis Wallace dan garis Webber? Berikan penjelasan
mengenai hubungan antara kedua garis tadi dengan letak geografis dan kondisi tektonik
regional Indonesia saat ini.
JAWABAN :
Garis Wallace merupakan garis khayal biogeografi yang membatasi flora dan fauna
Asiatis dengan flora dan fauna Australis. Garis Wallace membentang dari dari Selat Lombok
berlanjut ke Selat Makassar, kemudian berbelok ke arah timur di selatan Filipina. Batas
Biogeografi tersebut dipaparkan oleh Alfred Russel Wallace pada tahun 1863, sehingga
batas biogeografi tersebut disebut batas atau garis Wallace. Pemamparan dari Alfred Russel
Wallace tersebut didasarkan pada perbedaan flora fauna yang ada di sebelah Barat garis
Wallace dengan flora fauna yang ada di sebelah Timur garis Wallace. Flora dan fauna yang
terletak di sebelah Barat garis Wallace yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan,
Bali memiliki kemiripan dengan tipe flora dan fauna yg ada di daratan Asia. Sedangkan, flora
fauna yang berada di sebelah Timur garis Wallace memiliki kemiripan dengan flora fauna
yang berada di daratan Australia.
Garis Webber merupakan garis khayal biogeografi yang membatasi flora fauna
Australis dengan flora fauna Peralihan. Batas biogeografi tersebut dipaparkan oleh Webber

pada tahun 1902. Garis tersebut merupakan koreksi dari garis Wallace tentang batas paling
Timur penyebaran flora dan fauna Asiatis. Garis tersebut membentang sepanjang busur
Banda sampai ke Barat Pulau Halmahera. Menurut Webber batas tersebut lebih ideal
karena jumlah hewan bercorak Asia dan Australia berjumlah sama. Namun di tahun 1910,
Wallace menentukan keunggulan hewan bercorak Asia di Sulawesi harus dicerminkan
menggeser garis batas awal ke sebelah timur Sulawesi. Akan tetapi, Wallace juga
menegaskan bahwa sesungguhnya garis Weber tidak tunggal, akan bisa berbeda-beda
untuk setiap jenis hewan. Jadi sebenarnya garis Weber bersifat koreksi atas garis Wallace
bukan sebagai pembatas bagian barat dari penyebaran hewan bercorak Australia.
Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa Indonesia terbagi 3 zona biogeografi
yang dipisahkan oleh garis Wallace yang membatasi zona Asiatis dengan Peralihan, dan
garis Webber yang membatasi zona Peralihan dan zona Australis. Pembagian 3 zona
tersebut terbukti nyata dengan perbedaan tipe flora fauna dari zona-zona tersebut. Zona
Asiatis memiliki tipe flora fauna yang sama dengan flora fauna di daratan Asia, zona
Australis memiliki tipe flora fauna yang sama dengan tipe flora fauna di daratan Australia
dimana ciri yang paling khas dari fauna di kawasan ini adalah mamalia yang berkantong. Di
antaranya telah punah, yaitu beberapa jenis walabi dan bandikut. Fauna lain seperti kaskus,
cenderawasih, kasuari, nokdiak, nata fem (Landak Papua), sedangkan flora fauna yang ada
di zona Peralihan (Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan kepulauan Nusa Tenggara)
memilik ciri yang khas yang berbeda dengan tipe Australis dan tipe Asiatis. Pada zona

peralihan ini terdapat keanekaragaman jenis fauna endemik yang sangat tinggi.
Endemisitas yang tinggi antara lain terdapat pada kelompok ikan air tawar dengan 52 jenis
endemik (77%) dan kelompok mamalia sebanyak 53 jenis dari 114 jenis. Terdapat juga 23
jenis ular endemik dari 64 jenis alam. Hewan lain yang khas yaitu babi rusa.

NAMA : AGUNG BUDI PRABOWO
NIM : 12/334731/PA/14963

Dilihat dari sudut pandang tektonika, perbedaan penyebaran flora fauna yang terbagi ke
dalam 3 zona tersebut disebabkan oleh pergerakan tektonik lempeng. Pada zona Asiatis
yang terdiri dari Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan dulunya tergabung dalam benua
Eurasia kemudian karena pergerakan tektonik lempeng selama berjuta-juta tahun kemudian
Eurasia terpecah-pecah maka terbentuk Pulau Kalimantan, Jawa, dan Sumatera. Hal
tersebut yang menyebabkan tipe fauna di zona Asiatis memiliki kemiripan dengan daratan
Asia. Sedangkan di zona Peralihan terjadi peristiwa tektonik yang kompleks, Sulawesi
bagian Selatan dulunya merupakan bagian dari busur Sunda, sedangkan Sulawesi bagian
Utara dulunya merupakan bagian dari gugusan kepulauan Nusa Tenggara. Dikarenakan
proses tektonik yang kompleks tersebut menyebabkan Zona Peralihan memiliki flora fauna
yang sangat khas. Sedangkan zona Australis yang terdiri dari Papua dan kepulauan Maluku
dulunya merupakan bagian dari Benua Australia sehingga flora fauna yang ada di Papua

memiliki kemiripan dengan tipe flora fauna yang ada di Australia.

Referensi :
http://qiianying.wordpress.com/good/sejarah-garis-weber-dan-garis-wallace/