0 Pengantar Redaksi 2012 1

Pengantar Redaksi v
v

Pengantar Redaksi
Jurnal Suhuf Vol. 5, No. 1, 2012 ini menampilkan tujuh tulisan.
Tulisan pertama “Mengenal Rasm Usmani: Sejarah, Kaidah, dan
Hukum Penulisan Al-Qur'an dengan Rasm Usmani”, ditulis oleh
Zainal Arifin, seorang pentashih pada Lajnah Pentashihan Mushaf
Al-Qur’an, Jakarta. Penulis ingin melihat kembali pembahasan
tentang sejarah, kaidah dan hukum penulisan Al-Qur’an dengan
rasm Usmani. Hal ini penting, mengingat pembahasan terkait
sejarah, rumusan beberapa kaidah, serta khilafiyah terkait hukum
penulisan Al-Qur’an dengan mengacu rasm Usmani seringkali
memicu problem baru yang justru bersumber dari pemahaman
terhadap rasm Usmani itu sendiri. Misalnya dalam konteks kesesuaian penulisan (muwafaqah bil-masahif al-‘usmaniyah), pada
hakikatnya, secara disiplin keilmuan rasm Usmani memiliki tiga
kategori, yakni sesuai secara utuh (muwafaqah tasrikhiyah), secara
perkiraan (muwafaqah taqdiriyah) dan sesuai secara memungkinkan (muwafaqah ihtimaliyah).
Tulisan kedua berjudul “Studi Komparasi Bacaan Riwayat
Qalun dan Riwayat Hafsh (S. Al-fatihah, S. Al-Baqarah, dan S. Ali
‘imran)” oleh Ahmad Fathoni dari Perguruan Tinggi Ilmu AlQur’an Jakarta. Melalui tulisan ini, penulis ingin membahas tentang

perbedaan signifikan antara bacaan riwayat Haf¡ dan Qālūn dalam
S. al-Fāti¥ah, al-Baqarah, dan ‘Ali Imrān, dan diuraikan dalam
format komparasi antara keduanya menurut °arīq asy-Syā¯ibiyyah.
Studi ini menemukan bacaan berbeda: mīm jama‘, idgām ¡agīr dan
hā’ kināyah (pada tempat tertentu), dua hamzah dalam satu kata,
dua hamzah dalam dua kata, lafaz ‫اﻟﺗﱠورَ ﯾﺔ‬
ْ , yā’ i«āfah, dan yā’
zā`idah. Temuan lafaz-lafaz yang termasuk kaidah khusus (farsy al¥urūf) adalah berjumlah 113 tempat- dengan rincian: satu tempat di
surah al-Fātihah, 64 tempat di surah al-Baqarah, dan 48 tempat di
surah Āli ‘Imrān.
Tulisan berikutnya adalah “Lokus Kecerdasan Spiritual dalam
Perspektif Al-Qur’an: Kajian Tematik atas Peran Sentra Qalbu”
oleh Iskandar, Dosen STAIN Samarinda, Kalimantan Timur. Salah
satu potensi manusia yang sangat berharga adalah kecerdasan.

vi
vi ¢u¥uf, Vol. 5, No. 1, 2012
Kecerdasan yang sering ditumpukan pada otak manusia ini telah
mampu membawa manusia pada kemajuan peradaban. Namun di
saat yang sama, berbagai kemajuan yang dicapai tersebut tidak

selamanya mampu dinikmati oleh masyarakat modern, bahkan
tidak sedikit yang mengalami alineasi. Kenyataan inilah mendorong
munculnya berbagai konsep kecerdasan yang tidak cukup ditumpukan pada kekuatan intelektual, namun juga didasarkan pada
kekuatan spiritual atau yang populer disebut dengan kecerdasan
spiritual. Dengan menggunakan pendekatan tafsir tematik, artikel
ini memaparkan bagaimana Al-Qur’an melihat konsep kecerdasan
yang dimiliki manusia.
Tulisan keempat berjudul “Karakteristik Naskah Terjemahan
Al-Qur’an Pegon Koleksi Perpustakaan Masjid Agung Surakarta”
oleh Islah Gusmian, seorang pengajar di IAIN Surakarta, Jawa
Tengah. Penulis menjelaskan tentang karakteristik naskah Terjemahan Al-Qur’an Pegon koleksi Perpustakaan Masjid Agung
Surakarta. Naskah ini ditulis sebagai bahan ajar di Madrasah
Manba’ul Ulum—pesantren yang pendiriannya didukung penuh
oleh pihak keraton, di bawah kekuasaan Sri Susuhunan Pakubuwono IX (1861-1893). Jenis bahasa yang digunakan adalah
bahasa Jawa ngoko dan model terjemahan tafsiriyyah-ma’nawiyyah. Secara historis, naskah ini menjadi salah satu bukti tentang
hubungan yang intens antara Islam dan keraton di Surakarta serta
peran keraton dalam proses pendidikan dan pengembangan Islam
pada akhir abad ke-19 M. Pada sisi lain, naskah ini ikut
memperkaya keilmuan pesantren yang selama ini lebih dikenal
dengan tradisi keilmuan fiqh dan tasawuf.

Tulisan kelima berjudul “Inskripsi pada Kompleks Makam
Raja-raja Mempawah, Kalimantan Barat”. Mempawah merupakan
salah satu kerajaan bercorak Islam di Kabupaten Pontianak. Sebagai penelitian rintisan, tulisan ini dibatasi pada pendataan (inventarisasi) dan deskripsi hasil temuan lapangan. Dalam tulisan ini
disajikan beberapa contoh inskripsi dan transliterasinya, yang
kemudian diklasifikasi berdasarkan isi dan jenis kaligrafinya.
Tulisan selanjutnya adalah “Inskripsi Ashabul Kahfi pada Mihrab Masjid Agung Surakarta” oleh Tawalinuddin Haris, dari
Universitas Indonesia, Jakarta. Tulisan ini ingin menjelaskan
tentang sebuah inskripsi yang ada Masjid Agung Surakarta. Masjid
ini salah satu masjid tua di Pulau Jawa yang berfungsi sebagai

Pengantar Redaksi vii
vii

masjid kerajaan. Di atas mihrab masjid ini terdapat relief tughra,
mahkota, dan sejumlah inskripsi tulisan Arab yang antara lain
memuat nama-nama tokoh yang mengingatkan pada nama-nama
penghuni gua dalam kisah ashabul kahfi.
Tulisan selanjutnya adalah tinjauan buku yang ditulis oleh
Imam Arif Purnawan dari Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an.
Ia meninjau buku produk Lajnah tentang keutamaan Al-Qur’an

dalam pandangan hadis.
Rubrik yang secara tetap ditampilkan dalam jurnal ini adalah
Pustaka, yang berisi ulasan singkat terhadap buku-buku baru
tentang kajian Al-Qur’an dan seni budaya Islam. Pada umumnya
buku-buku yang diulas dalam rubrik ini dapat menjadi rujukan bagi
kajian lebih lanjut.
Selamat membaca!
Redaksi