0 Pengantar Redaksi 2012 2

Pengantar Redaksi v
v

Pengantar Redaksi
Jurnal Suhuf Vol. 5, No. 1, 2012 ini menampilkan tujuh tulisan.
Tulisan pertama ditulis oleh Urwah dari Universitas Garut, berjudul
“Metodologi Pengajaran Qira’at Sab’ah”. Tulisan ini membandingkan metodologi pengajaran di Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus
dan Dar Al-Qur’an Cirebon, dua pesantren yang hingga kini masih
terus mengajarkan qiraat sab’ah. Keduanya memiliki perbedaan
dan persamaan dalam mengajarkan metode tersebut. Penelitian ini
mendeskripsikan metode dan sistematika pengajaran qiraat dengan
pendekatan sosiologis-historis dan analitis.
Tulisan kedua ditulis oleh M. Ulinnuha Khusnan, berjudul
“Hukuman Mati bagi Koruptor: Perspektif Ayat Al-Qur’an”. Hukuman mati bagi koruptor disinyalir dapat memberikan efek jera
dan rasa keadilan bagi masyarakat. Sebab koruptor tidak hanya
menghabiskan uang negara, namun secara pelan tapi pasti, sejatinya
mereka juga sedang “membunuh” rakyat yang tidak berdosa.
Secara konstitusional, UU No.31/1999 junto UU No. 20 Tahun
2001 tentang Tindakan Pidana Korupsi memang telah memasukkan
hukuman mati sebagai salah satu opsi bentuk hukuman bagi
koruptor. Namun secara praksis, sampai hari ini, belum satu

koruptor pun yang diputus hukuman mati di negeri ini. Karena itu,
secara spesifik tulisan ini membahas pandangan Al-Qur’an tentang
korupsi, isyarat ayat-ayat Al-Qur’an tentang hukuman mati bagi
koruptor, dan bagaimana pelaksanaannya di Indonesia.
Artikel berikutnya berjudul “Corak Akhbārī dalam Tafsir
Syi’ah; Kajian atas al-Burhān fī Tafsīr al-Qur’ān Karya Sayyid
Hasyim al-Bahrāni” yang ditulis oleh Ulya Fikriyati. Tulisan ini
hendak mengukuhkan bahwa corak akhbārī bukan hanya kecenderungan dalam pemikiran Syi’ah pada abad ke-11, namun telah
memainkan peran signifikan sebagai pemicu geliat intelektual
Syi’ah. Dalam perjalanannya, corak akhbārī terbagi dua, yaitu
corak akhbārī murni dan corak neo- akhbārī. Kajian ini juga
hendak mengoreksi kesimpulan bahwa Al-Burhān fī Tafsīr alQur’ān merupakan tafsir yang benar-benar mewakili corak
pemikiran akhbārī murni karena tidak semua riwayat dalam kitab
tersebut berasal dari Rasulullah ataupun Ahlul Bait, di samping al-

vi
vi ¢u¥uf, Vol. 5, No. 2, 2012
Bahrānī sendiri tidak secara ketat menerapkan prinsip-prinsip
pokok aliran akhbārī.
Tulisan berikutnya ditulis oleh Annabel Teh Gallop dari British

Library, London, berjudul “The Art of the Qur’an in Java” (Seni
Mushaf Al-Qur’an di Jawa). Sementara ini, kajian terhadap naskahnaskah Al-Qur’an dari Asia Tenggara telah memperlihatkan adanya
sejumlah gaya seni khas. Patokan umum masing-masing gaya
adalah kuatnya identitas kedaerahan, dengan gaya khas iluminasi
naskah yang berhubungan dengan Aceh, negeri Terengganu, Kelantan dan Patani di Pantai Timur semenanjung Melayu, serta
masyarakat diaspora Sulawesi Selatan. Banyak naskah Al-Qur’an
beriluminasi juga diketahui dari Jawa, namun di sini kita menemukan banyaknya ragam gaya hiasan, sehingga tidak mungkin untuk
membicarakan adanya gaya tunggal iluminasi Al-Qur’an ‘Jawa’.
Artikel ini mencatat beberapa ciri khas yang berhubungan dengan
naskah-naskah Al-Qur’an Jawa beriluminasi, sebagai sebuah sumbangan terhadap pemahaman yang lebih baik terhadap seni mushaf
di Jawa.
Tulisan selanjutnya ditulis oleh Abdul Hakim, berjudul “AlQur’an Cetak di Indonesia: Tinjauan Kronologis Pertengahan Abad
ke-19 hingga Awal Abad ke-20”. Pertengahan abad ke-19 hingga
menjelang kemerdekaan (1945) merupakan masa peralihan produksi Al-Qur’an di Indonesia. Bermula dari mushaf Al-Qur’an tulis
tangan, disusul mushaf Al-Qur’an cetak batu, dan Al-Qur’an
terbitan luar negeri, kemudian mulai lahir Al-Qur’an produk dalam
negeri. Tulisan ini mencoba menguraikan perkembangan Al-Qur’an
pada masa kolonial, khususnya paruh akhir abad ke-19 hingga
paruh pertama abad ke-20. Kajian ini menguraikan sejarah penerbitan, pentashihan, serta aspek perwajahan dan tekstologi AlQur’an yang terbit pada masa itu. Penelitian ini juga menemukan
beberapa data baru tentang keberadaan mushaf Al-Qur’an cetakan

lama yang tidak disebutkan dalam beberapa tulisan yang pernah
ada.
Berikutnya adalah artikel berjudul “Sejarah Mushaf Al-Qur’an
Braille: Penelusuran Awal”, ditulis oleh E. Badri Yunardi, seorang
pelaku sejarah penyusunan Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia.
Lahirnya mushaf Al-Qur’an Standar Braille memerlukan proses
yang cukup panjang dan melibatkan berbagai pihak khususnya
ulama Al-Qur’an dan para ahli di bidang terkait. Tulisan ini
mengungkap dinamika yang muncul dan berkembang berkaitan

Pengantar Redaksi vii
vii

dengan pedoman yang dijadikan dasar dalam penyusunan mushaf
ini. Salah satu persoalan krusial yang mengemuka adalah tentang
penggunaan rasm yang dijadikan rujukan, apakah usmani atau
imla’i. Selain itu, tulisan ini juga memaparkan secara kronologis
lahirnya Al-Qur’an Standar Braille dari beberapa musyawarah kerja
yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI.
Artikel terakhir ditulis oleh Masmedia Pinem berjudul “Ekspresi Seni dalam Islam: Kajian atas Pemikiran Ismail Raji AlFaruqi”. Tulisan ini mencoba untuk menjelaskan tauhid dan

ekspresi seni dalam Islam yang ditawarkan oleh al-Faruqi. Kajian
ini memfokuskan kepada tauhid sebagai tujuan utama dari pandangan dunia Islam. Selanjutnya, estetika dan ekspresi seni adalah
bagian dari tauhid yang bertujuan untuk mengantarkan masyarakat
atau manusia supaya sadar terhadap ide-ide yang transenden.
Gagasan tauhid adalah ekspresi dari nilai-nilai yang indah (idea of
beauty) yang objektif, transenden, mistik, dan tidak dapat diungkapkan, serta ide dari keindahan (idea of beautifulness) yang
bersifat subjektif, ekspresif, dan berdasarkan pemahaman budaya.
Pemikiran al-Faruqi menunjukkan bahwa seni sastra, kaligrafi,
ornamen, seni musik, maupun seni ruangan tidak bisa dipisahkan
dari tauhid sebagai pandangan dunia dalam Islam.
Pada bagian akhir, rubrik yang secara tetap ditampilkan dalam
jurnal ini adalah Pustaka, yang berisi ulasan singkat terhadap bukubuku baru tentang kajian Al-Qur’an dan seni budaya Islam. Pada
edisi kali ini, buku-buku yang diulas adalah beberapa buku dalam
seri Tafsir Tematik dan Tafsir Ilmi yang diterbitkan oleh Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, sebagai upaya untuk memperkenalkan beberapa publikasi Lajnah. Diharapkan, uraian singkat
pada rubrik ini dapat menjadi rujukan bagi kajian lebih lanjut.
Selamat membaca!
Redaksi