Analisis Wacana .1 Wacana dan Teks

2.2 Analisis Wacana 2.2.1 Wacana dan Teks Wacana dalam bahasa inggris disebut discourse . Secara bahasa, wacana berasal dari bahasa Sansekerta “wacwakvak” yang artinya “berkata, berucap”. Kata tersebut kemudian mengalami perubahan bentuk menjadi wacana. Hampir sejalan dengan pendapat Douglas, menurut Poerwadarminta kata wacana berasal dari kata vac ana “bacaan” dalam bahasa Sansekerta. Kata vacana itu kemudian masuk ke dalam bahasa Jawa Kuna dan bahasa Jawa Baru wacana atau vacana atau “bicara”, kata ,ucapan”. Kata wacana dalam bahasa baru itu kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi wacana “ucapan, percakapan Douglas dalam Mulyana, 2005:3. Menurut kamus bahasa kontemporer, kata wacana itu mempunyai tiga arti. Pertama, percakapan; ucapan; tuturan. Kedua, keseluruhan cakapan yang merupakan satu kesatuan. Ketiga, satuan bahasa terbesar yang realisasinya merupakan bentuk karangan yang utuh. Ada pula yang memandang bahwa wacana sebagai satuan bahasa yang lengkap. Kridalaksana dalam Yoce 2009:69 membahas bahwa wacana adalah satuan bahasa terlengkap dalam hierarki gramatikal tertinggi dan merupakan satuan gramatikal yang tertinggi. Wacana dimengerti sebagai satuan lingual lingualistic unit yang berada diatas tataran kalimat Baryadi, 2002:2. Istilah wacana sering disamakan dengan istilah discourse diskursus. Kata discourse itu diturunkan dari kata discurrere. Bentuk discurrere itu merupakan gabungan dari dis dan currere, “lari, berjalan kencang” Wabster dalam Baryadi, 2002:1. Wacana dan teks adalah dua istilah yang hampir selalu digunakan bergantian dalam analisis wacana. Baik Kress, Brunner dan Graefen dalam Santoso, 2003:49- 50 menjelaskan bahwa istilah “teks” dan “wacana” cenderung digunakan tanpa pembedaan yang jelas. Diskusi-diskusi dalam displin sosiologis kerap menggunakan istilah wacana yang menekankan pada isi, fungsi, dan makna sosial dari penggunaan bahasa. Sementara itu, diskusi-diskusi linguistik cenderung memakai istilah teks yang menekankan pada wilayah materialistis, bentuk dan struktur bahasa. Teun van Dijk Santoso, 2003:50 menyebut wacana sebagai teks dalam konteks, sementara Guy Cook dalam Sobur, 2001:56 menganggap teks sebagai semua bentuk bahasa dan konteks adalah semua situasi dan hal di luar teks yang mempengaruhi pemakaian bahasa. Dari berbagai pendapat di atas, dapat ditarik satu benang merah bahwa teks adalah bahasa yang digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan kaidah-kaidah gramatikal dan linguistik. Dalam teks hanya terdapat makna denotatif sehingga pemaknaan bersifat tunggal. Sementara wacana adalah teks yang dirangkaikan dengan kepentingan-kepentingan non-linguistik semisal ideologi, politik, budaya, ekonomi dan sebagainya sehingga pemaknaan menjadi lebih kaya. Apa yang kemudian disebut sebagai unsur-unsur non-linguistik itulah yang dikenal sebagai konteks. Teks adalah bahasa yang digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan kaidah-kaidah gramatikal dan linguistik. Dalam teks hanya terdapat makna denotatif sehingga pemaknaan bersifat tunggal. Sementara wacana adalah teks yang dirangkaikan dengan kepentingan-kepentingan non-linguistik semisal ideologi, politik, budaya, ekonomi dan sebagainya sehingga pemaknaan menjadi lebih kaya. Apa yang kemudian disebut sebagai unsur-unsur non-linguistik itulah yang dikenal sebagai konteks. Mengingat bahwa setiap tindakan komunikasi senantiasa mengandung kepentingan, apalagi komunikasi melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, dan televisi, maka layaklah jika dikatakan bahwa setiap tindakan komunikasi adalah suatu wacana.

2.3. Analisis Wacana Model Teun A. Van Djik

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: GREBEG GETHUK : Sebuah Kajian Budaya T1 152009029 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: GREBEG GETHUK : Sebuah Kajian Budaya T1 152009029 BAB II

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: GREBEG GETHUK : Sebuah Kajian Budaya T1 152009029 BAB IV

0 5 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: GREBEG GETHUK : Sebuah Kajian Budaya T1 152009029 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis Pembauran Budaya pada Acara Grebeg Sudiro dalam Pemberitaan Koran Lokal di Solo : Solopos dan Joglosemar

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis Pembauran Budaya pada Acara Grebeg Sudiro dalam Pemberitaan Koran Lokal di Solo : Solopos dan Joglosemar T1 362007087 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis Pembauran Budaya pada Acara Grebeg Sudiro dalam Pemberitaan Koran Lokal di Solo : Solopos dan Joglosemar T1 362007087 BAB IV

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis Pembauran Budaya pada Acara Grebeg Sudiro dalam Pemberitaan Koran Lokal di Solo : Solopos dan Joglosemar T1 362007087 BAB V

0 0 79

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis Pembauran Budaya pada Acara Grebeg Sudiro dalam Pemberitaan Koran Lokal di Solo : Solopos dan Joglosemar T1 362007087 BAB VI

0 0 15

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Bahasa Jawa di TV Lokal: Analisis Wacana Kritis Program Acara Kuthane Dhewe dan Campursarinan Kompas TV Jawa Tengah T1 BAB II

0 1 17