PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG DIFTERI dan IMUNISASI DIFTERI PADA ANAK di POLIKLINIK ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ISKAK TULUNGAGUNG JAWA TIMUR

(1)

i

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN

ORANG TUA TENTANG DIFTERI dan IMUNISASI DIFTERI PADA

ANAK di POLIKLINIK ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

ISKAK TULUNGAGUNG JAWA TIMUR

Oleh :

LUYFANA INTAN RYZKYTA DEWI

(201110330311122)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015


(2)

ii

✁✂✄☎✆✝ ✞✝☎✄✟ ✄ ✁✞

✆✝ ✞✠✁✡☛ ✆✝ ✞☞☛☎☛ ✁✞✟✝✡ ✁✌✁✆✟✄✞✠ ✍✁✟✆✝ ✞✠✝ ✟✁ ☛✁✞

✎✡✁✞✠✟☛✁✟ ✝ ✞✟ ✁✞✠✌✄ ✏✟ ✝✡✄✑✒ ✓✄✔☛✞ ✄✂✁✂✄✌✄ ✏✟ ✝✡✄✆✁✌✁ ✁✞ ✁✍✑✕✆✎ ☎✄✍☎ ✄✞ ✄✍✁✞ ✁✍✡☛✔✁ ✂✁✍✄✟☛✔☛✔✌✁✝✡✁ ✌✖✗

✄ ✂✍✁✍✟☛☎☛✞✠✁✠ ☛✞✠✘ ✁✙ ✁✟✄✔☛✡

✍✁✡☞✁✟☛☎✄✂✁✍ ✄✡

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Fakultas Kedokteran

Oleh :

Luyfana Intan Ryzkyta Dewi

201110330311122

✏✁✍ ☛☎ ✟✁✂✍✝✌✎✍✟ ✝✡✁✞

☛✞ ✄✚✝✡✂✄✟✁✂✔☛ ✁✔✔✁✌✄☞✁ ✔ ✁☎✁✞✠


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian

untuk memenuhi persyaratan

Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal : 10 Februari 2015

Pembimbing I

dr. Melany Farahdilla, Sp.A, M.Kes

Pembimbing II

dr. Rubayat Indradi, MOH

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang


(4)

iv

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Luyfana Intan Ryzkita Dewi ini

telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji

Pada tanggal : 10 Februari 2015

Tim Penguji

dr. Melany Farahdilla, Sp.A, M.Kes

dr. Rubayat Indradi, MOH

dr. Muhammad Fadhol Romdhoni, M.Si

, Ketua

, Anggota


(5)

v

✤✥✦ ✥✧★ ✩✪ ✥✩✦✥✫

u

ji sy

u

k

u

r s

y

✭✮✭✭

n

j

tk

n

✯✰✮✭ ✱✭✲✳ ✴✭

n

Yang Maha Esa, karena atas rahmat

dan hidayah-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan Karya Tulis Akhir ini yang

berjudul

Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Orang Tua

Tentang Difteri dan Imunisasi Difteri Pada Anak di Poliklinik Anak Rumah

Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Tulungagung Jawa Timur

. Penulisan ini

dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana

Kedokteran jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas ini kemungkinan jauh dari

sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta

mendapatkan bantuan dan bimbingan dari Dosen Pembimbing dalam rangka

penyusunan.Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangatlah tidak mudah

menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada :

1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Muahammadiyah Malang.


(6)

vi

2. dr. Moch. Ma roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. dr. Rahayu, Sp.S selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang.

4. dr. Iwan SysIndrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

5. dr. Melany Farahdilla, Sp.A, M.Kes selaku Pembimbing I atas bimbingan,

pelajaran, dukungan, saran dan bantuan yang telah diberikan dalam

penyusunan karya tulis akhir ini.

6. dr. Rubayat Indradi, MOH selaku pembimbing II atas kesabaran dan

ketelitiannya dalam membimbing dan memberi saran dalam penyusunan karya

tulis akhir ini.

7. dr. Muhammad Fadhol Romdhoni, M.Si selaku penguji atas ketelitiannya

dalam memberi saran dan masukan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

8. Orang tuaku tercinta Bpk H. Waluyo dan Ibu Hj. Iva Masfufah yang selalu

memberikan semangat, dukungan moral maupun materil, kasih sayang yang

berlimpah, ilmu dunia akhirat serta doa-Nya selama ananda menuntut ilmu.

9. Mertuaku tercinta Bpk H. M. Sudar, S.Pd, M.Pd dan Ibu Hj. Ekaristi

Sungkawaningtyas Tuti, S.Pd, Mama dan papa terimakasih banyak atas doa

dan motivasi, kesabaran dan kasih sayang selama ini.

10. Adik ku tercinta M. Dwinanda Agung Nugroho terimakasih atas doa, dan

dukungannya.


(7)

vii

11. Suamiku tersayang Rizkhiven Sa bantyan Arifianto, A.Md yang selalu

mendukungku, memberikan semangat, mengajari banyak hal, memberi

dukungan moral maupun materil dan terimakasih atas doa, kesabaran dan

cinta kasih sayang kepadaku

12. Keluarga besarku, saudara-saudara ku terima kasih atas doa dan dukungannya.

13. Semua teman-teman kontrakan C9 terima kasih atas semua bantuannya,

semoga kita semua bisa sukses dan menjadi dokter yang berguna dan

bermanfaat bagi diri sendiri, kedua orangtua, keluarga, dan masyarakat.

14. Staf TU, Pak Yono, Bu Endang, Mas Didit,dan Mas Miftah terima kasih atas

bantuan dan kemudahan dalam urusan administrasi dan tugas akhir ini.

15. Teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Universitas Muhammadiyah

Malang angkatan 2011 yang menjadi teman seperjuangan selama menempuh

pendidikan ini.

16. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini juga

mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis sebutkan

satu-persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah wawasan

dan bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 10 Februari 2015


(8)

✵✶ ✶✶ ✷✸ ✹✺✻✷✼

✽✾✿❀❁ ❂

u

❃❄

y

n

❄ ❅

n

t

n

y

z

❇❄

y

t

❈ ❉ ❊❋ ●❈

Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat

Pengetahuan Orang Tua Tentang Difteri dan Imunisasi Difteri Pada

Anak di Poliklinik Anak RSUD Dr.Iskak Tulungagung Jawa Timur.

❍❄■ ❏❄ ❑▲ ▼❀◆ ❖❇P ❀■ ❁ ◗❄ ❇▲▼❘❄ ◆ ❍ ✾❙ ❚ ❇❘ ✾■ ❄❯ ❁ ❱❯ ❀❲ ✾■ ◆ ❀❘❄ ◆ ❳▲P ❄❨❨ ❄❙ ❀❏❄P ❳❄ ▼❄❯ ❩❈ ❬ ✾❨ ❭ ❀❨ ❭ ❀❯ ❩

(1) Melany Farahdilla* (2)

Rubayat Indradi**

❪❫ ❴❫ ❵ ✸ ❛❜❫ ❝❫ ❞❡ ❢

Epidemi difteri tetap menjadi ancaman kesehatan di Negara

berkembang. Di Indonesia sendiri telah menetapkan KLB (Kejadian Luar

Biasa) karna jumlah penderita difteri terus menunjukan peningkatan dari tahun

ke tahun. Hal ini merupakan indicator bahwa program Imunisasi Nasional tidak

mencapai sasaran dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit

difteri dan imunisasi difteri.

✺❣❤❣❫❞❢

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan

terhadap tingkat pengetahuan orang tua tentang difteri dan imunisasi difteri

pada anak di poliklinik anak RSUD Dr. Iskak Tulungagung.

✐❛ ❴❥ ❦❛ ❧❛ ❞❛❜♠❴♠❫❞❢

Jenis penelitan ini adalah quasi

experimental one group

pretest posttest design

dengan pendekatan

prospektif. Teknik pengambilan

sampel adalah

purposive sampling

dan analisa data menggunakan uji

wilcoxon.

H

❫♥ ♠❜ ❢

Dari hasil uji

Wilcoxon

terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat

pengetahuan orang tua tentang difteri dan imunisasi difteri pada anak saat

sebelum

(pretest)

dan sesudah

(posttest)

di beri penyuluhan, terlihat dari nilai

signifikan (p-value=0.001)

yang lebih kecil dari 0.05

K

❛♥ ♠♦♣❣❜❫ ❞❢

Ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan orang

tua tentang difteri dan imunisasi difteri pada anak saat sebelum

(pretest)

dan

sesudah

(posttest)

di beri penyuluhan.

K

❫❴❫

K

❣ ❞q♠❢

Anak-anak, Difteri dan Imunisasi Difteri, Tingkat Pengetahuan

Orang Tua.

*) Dosen bagian di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

**) Dosen bagian di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang


(9)

i

r st ✉✈ ✇s ①✈

②③

wi, Lu

fana Intan

⑤④⑥

k

ta. 2015.

⑦⑧ ⑨⑩ ❶❷❸❹ ⑨❶❺⑨ ❻

Extention Level of Parent s

Knowledge about Diphtheria and Diphtheria Immunization to Their

Children at Children s Policlinic RSUD Dr. Iskak Tulungagung East

Java.

❼ ❽

esis, Medical

acult

,

niversit

of Muhammadi

ah

Malang. (1) Melan

④❾

arahdilla* (2)

uba

at Indradi**

t➀ ➁➂➃➄➅ ➆➇➈➉ ➊②➋

phtheria is one of threat for health in development countr

. In

Indonesia, goverment has determined this case as KLB (Kejadian Luar Biasa)

because the number of diphtheria cases showed significant incline from

ear to

ear. It is an indicator that National Immuni

ation program did not reach the

target and the lack of public knowledge about diphtheria and diphtheria

immuni

ation.

➌➆➄ ➍➅ ➉ ➎➉ ➊➏

urpose of this stud

was to find

❼ ❽③

Influence of

➐ ➑

tention

❼➒➓➔

rd

Level of

arent s Knowledge about

②➋

phtheria and

②➋

phtheria Immunitation to

❼ ❽ ③

ir

hildren at

hildren s

oliclinic

⑤ ➣ ❿② ②↔

. Iskak

❼ ↕➙

ungagung

➐➔

st

Java.

➛ ➎➜➝➅ ➈➉➊ ⑤

esearch methods in this stud

was quasi e

perimental one group

pretest posttest design with prospective approach.

urposive

ampling was

used as sampling technique and the data anal

sis using

ilco

on test.

✇➎➉➆➟➜➉➊ ➞

ilco

on test showed significant different between the level of

parent s knowledge about d iphtheria and diphtheria immuni

ation to the

children before (pre-test) and after (post-test) given the counceling in which

there was a significant value (p-value

0.001

)

less than 0.05

①➅➇➁➟ ➆➉➡➅➇➉➊ ➢

here was significant differences between the level of parental

knowledge about diphtheria and diphtheria immuni

ation toward children before

(pre-test) and after (post-(pre-test) has learned.

➥➎➦➧➅ ➄ ➈➉➊→

hildren,

②➋

phteria, and

②➋

phteria Immuni

ation, Level of

arental

Knowledge.

*)

Lecturer

at Medical

➨ ➩

cult

➫➭

niversit

of Muhammadi

ah Malang.

**) Lecturer

at Medical

➨ ➩

cult

➫➭

niversit

of Muhammadi

ah Malang


(10)

➯ ➲➳➵➸ ➳➺➻➼ ➻ ➽ ➳➾ ➳➚ ➳➪➶➹ ➲➹➾ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➴ ➽ ➳➼ ➻➾➷➬➪➬➾➻➸ ➻ ➳➪ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➴➴ ➾➬➚➮➳➺➷➬➪➱➬➼ ➳➽➳➪ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘ ➘ ➴➴➴ ➾➬➚➮➳➺➷➬➪➱➹ ➶ ➻ ➳➪ ➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘ ➘➘➘➘ ➴✃ ❐➳ ➸➳➷➬➪➱➳➪ ➸ ➳➺ ➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ✃ ➳➮➼ ➸➺ ➳❐ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘ ✃➴➴➴ ➳➮➼ ➸➺ ➳❐ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘➘➘ ➘➘➘➘ ➘➘➘ ➴❒ ➲➳ ➵➸➳➺➻➼ ➻

...

❒ ➲➳ ➵➸➳➺➼➻➪➱ ❐➳➸ ➳➪

...

❒ ➴✃ ➲➳ ➵➸➳➺ ➸➳➮ ➬➾

...

❒✃ ➲➳ ➵➸➳➺➱➳➚➮➳➺

...

❒✃➴ ➲➳ ➵➸➳➺➾➳➚➷➻➺ ➳➪

...

❒✃➴➴ ➮➳➮❮➷➬➪ ➲➳ ➽➹➾ ➹ ➳➪

❰ Ï❰ ÐÑÒÑÓÔÕÖ Ñ× ÑØÙ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ÏÏÏÏ ❰ ❰ ÏÚ ÛÜ ÝÜ Þ ÑØß ÑÞ ÑÖ Ñà ÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ á ❰ Ïâ ãÜ äÜ ÑØåÕ ØÕÖ æÒæÑØÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏ Ï á ❰ÏâÏ❰ ÏãÜäÜÑØç ÝÜÝ ÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ á ❰ÏÚÏ❰ ÏãÜäÜÑØèà Ü ÞÜÞÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ á ❰ Ï á ß ÑØéÑÑÒåÕ ØÕÖ æÒæÑØ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ á ❰ÏáÏ❰ ÏÔÑÙæåÕ ØÕÖ æÒæÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ á ❰ÏáÏ ÚÏÔÑÙæåÕ ÒÜÙÑÞèÕ ÞÕ à ÑÒÑØ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ê ❰ÏáÏ âÏÔÑÙæß ÑÞÑÓÑ×ÑÒ

y

ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏ ê ➮➳➮ë➸➻➪ ➶ ➳➹ ➳➪➷➹➼ ➸ ➳❐➳

ÚÏ❰ ìæéÒÕ Ó æÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ í Ú Ï❰ Ï❰ ÏìÕéæØæÞ æ ÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ÏÏÏÏ í Ú Ï❰ Ï ÚÏåÑÒîéæÞ æîÖî Ù æ ÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ï Ú Ï❰ Ï âÏãÑØðÑðÑØñÕä ÑÖ ÑÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏ ò Ú Ï❰ Ï áÏèÖ ÑÞæéæ×ÑÞ æÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ❰ ❰ ÚÏÚ óÝÜ Ø æÞÑÞ æìæéÒÕÓæ ÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ❰ê


(11)

ô õ

ö÷ ö÷ ø÷ ùú ûú üý÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ø þ ö÷ ö÷ö÷ ÿüý üü✁÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ø þ ö÷ ö÷✂÷ ✄ ☎ý✆✝ ✞û☎ý✆✝ ÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ø þ ö÷ ö÷✟÷ ✠ü✡üÿ☎☛ ☞☎ ✡✆✌üý ÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷ ø✍ ö÷✂ ✎☎ý ú✏ü✡ü ý ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ö✑ ö÷✟ ✎☎ý✒☎✓ü✔üý ÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ öø ö÷✟÷ ø÷ ✕✝✖✏ü✝ ✆ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ öø ö÷✟÷ö÷ ✕☛ú ý✆✝ü✝ ✆ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ öø ö÷✟÷✂÷ ✎☎ý✒ü✡✆üý✗ üý☛ ☎ý✓✖☞ü✁✆✌ü✡ ✆☎ ✡ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ö ö ö÷✟÷✟÷ ✎☎☛ ☞☎ ✡üý✁ü✝üý÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ö ö ö÷✘ ✎☎ý✓☎ ✁ü✔úüý÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ö ö ö÷✘÷ ø÷ ù✆ý✓✌ü✁üý✎☎ý✓ ☎ ✁ü✔ú üý ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ö✂ ö÷✘÷ö÷ ✙ü✌ ✁✖✡✞ ü✌ ✁✖✡

y

üý✓ÿ☎☛ ✚☎ý✓ü✡ú✔ ✆ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ö✟ ö÷✘÷✂÷ ✎☎ý✓ú✌ú✡üýù✆ý✓ ✌ü✁✎☎ý✓☎ ✁ü✔úüý ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ö✛ ö÷þ ✎☎ýú✏ú✔üý

y

÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ö✛ ö÷þ÷ ø÷✙ü✌ ✁✖✡✞ ü✌ ✁✖✡

y

üý✓✎☎ ✡✏ú✜✆✚☎ ✡✔ü✁✆✌üý ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷ ö✢ ö÷þ÷ö÷ ÿ☎ ✁✖✗☎÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ✂ ✑ ö÷þ÷✂÷ ✣✚üü

y

✎☎ý✆ý✓✌ü✁üý✤☎✝ ☎ ✔ü✁üý ÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ✂ö ö÷✛ ✎☎ý✓ü✡ú✔✎☎ýú✏

y

ú✔üýù☎✡✔ü✗ ü✚ù✆ý✓✌ü✁✎☎ý✓☎ ✁ü✔úüý ÷÷÷ ÷÷÷÷ ✂ ✟ ✥✦ ✥✧★✩ ✪✦✫✬★ ✦★ ✭✫✮✩ ✯✰ ✱✦ ✲✳✦✫✴✵ ✯ ✭✰ ✩ ✮✵ ✮✯✩✫✩✲✵ ✰✵ ✦ ✫

✂÷ø ✤☎ ✡üý✓ ✌ü✤ ✖ý✝ ☎ ✚÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷ ÷ ✂ ✛ ✂÷ ö ✶✆✚✖✁☎✝✆✝ ÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ✂✢ ✥✦ ✥✷✸✩ ✰✭✳✩✯✩ ✫✩✲✵ ✰ ✵✦ ✫

✟÷ø ✹üý✒üý✓üý✎☎ý☎ ✏✆✁✆üý÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ✂ ✍ ✟÷ ö ù☎☛✚ü✁✗üý✺ü✌ ✁ú✎☎ý☎ ✏✆✁✆üý ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ✂ ✍ ✟÷✂ ✎✖✚ú✏ü✝ ✆✗üý✻ü☛ ✚☎ ✏ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ✂ ✍ ✟÷✂÷ ø÷ ✎✖✚ú✏ü✝✆ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷ ÷÷÷÷÷ ✂ ✍ ✟÷✂÷ö÷ ✻ü☛ ✚☎ ✏÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ÷÷÷÷ ✂ ✍ ✟÷✂÷✂÷ ✼☎✝ü✡✻ü☛✚☎ ✏ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷ ✟ ✑ ✟÷✂÷✟÷ ù☎ ✌ý✆✌✎☎ý✓ü☛☞✆✏üý✻ü☛ ✚☎ ✏÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷÷÷ ÷÷ ÷÷÷÷÷ ✟ø


(12)

✽ ✾ ✾

✿ ❀✿ ❁❂❃ ❂❄❅❆ ❃❇❈❅ ❇❄❉ ❂❊ ❋❆●❍❆■❆● ❇❅ ❇❂■ ❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ✿ ❏ ✿❀✿ ❀❏ ❀❁❂❃❂❄❅❆ ❃ ❇❈❅ ❇❄❑■❄●▲❈❇ ❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ✿ ❏ ✿❀✿ ❀▼❀❁❂❃❂❄❅❆❃❇❈❅ ❇❄◆❄ ❈ ❄●▲❈ ❇ ❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ✿ ❏ ✿ ❀❖ ❑P❆■❅ ❇◗❇❄❂❈ ❇❘❂❃❇❂❙❆●❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ✿▼ ✿❀❖❀❏ ❀❘❂❃❇❂❙❆●❚❆ ❃❇❄ ❂❅❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ✿▼ ✿❀❖❀▼❀❘❂❃❇❂❙❆●❯❆❙❂❈ ❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ✿▼ ✿❀❖❀❱ ❀❘❂❃❇❂❙❆●❍❆■❲ ❲❂■❲❲▲ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ✿▼ ✿❀❖❀✿ ❀❳❆◗❇■ ❇❈ ❇❨❋❆ ❃❂❈ ❇❩ ■ ❂●❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ✿ ❱ ✿ ❀❬ ❑■❈❅ ❃▲❊ ❆■❍❆■ ❆● ❇❅ ❇❂■ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ✿❖ ✿❀❬❀❏ ❀❭● ❂❅ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ✿❖ ✿❀❬❀▼❀❪❂❃ ❂❁❆ ❃❫❂ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀ ❀ ✿❬ ✿ ❀❴ ❭●▲❃❍❆■ ❆● ❇❅❇❂■ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀ ❀❀❀❀❀ ✿❴ ✿ ❀❵ ❛❫❇❘❂● ❇P❇❅ ❂❈P❂■❜❆●❇❂❙❇● ❇❅ ❂❈❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ✿❵ ✿❀❵❀❏ ❀❛❫❇❘❂● ❇P❇❅ ❂❈ ❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ✿❵ ✿❀❵❀▼❀❛❫❇❜❆● ❇❂❙❇● ❇❅ ❂❈❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ✿ ❝ ✿ ❀❝ ❭■ ❂● ❇❈ ❇❈❳ ❂❅❂ ❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ❀❀❀❀ ❖❞ ❡❢ ❡❣❤❢ ✐❥❦❧♠ ♥♠❦❥♦ ❥❢♥♣❢♥❢♥❢❦ ❥ ✐❥ ✐♣❢♦ ❢

❖❀❏ ❳ ❂❅ ❂❛❊▲❊❳❆❊ ❩ ❲❂◗❇❜❆ ❈ ❋❩ ■P❆■ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀ ❀❀❀❀❀ ❖❏ ❖❀▼ q❂❈ ❇●❍❆■❲▲ ❫❇❂■ ❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ❬❞ ❖❀▼❀❏ ❀❍❆■ ❲❆❅ ❂r▲❂■❳ ❇◗❅❆ ❃ ❇P❂■ ❑❊▲■❇❈❂❈ ❇❳ ❇◗❅❆ ❃❇st✉ ✈✇✈①✇ ② ❀❀❀❀❀ ❬❏ ❖❀▼❀▼❀❍❆■ ❲❆❅ ❂r▲❂■❳ ❇◗❅❆ ❃ ❇P❂■ ❑❊▲■❇❈❂❈ ❇❳ ❇◗❅❆ ❃❇st③① ✇✇✈① ✇ ② ❀❀❀❀ ❬▼ ❖❀❱ ❍❆■❲▲ ❫❇❂■q❇❋❩ ❅ ❈ ❇❈❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ❬✿

❖❀❱ ❀❏ ❀❍❆ ❃❙❂■P❇■❲❂■❚❇■❲❄ ❂❅❍❆■ ❲❆❅ ❂r▲❂■❚❆■❅❂■❲❳ ❇◗❅❆ ❃❇P❂■ ❑❊▲■❇❈❂❈ ❇❳ ❇◗❅❆❃❇❍ ❂P❂❭■ ❂❄❍ ❂P❂❉ ❂❂❅❉❆❙❆●▲❊ st✉ ✈✇✈① ✇ ②P❂■ ❉❆ ❈▲ P❂rst③ ① ✇✇✈①✇②P❇❯❆ ❃ ❇❍❆■▲●▲ r❂■

y

❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀❀ ❀❀❀ ❬✿ ❡❢ ❡④❧♠ ⑤ ❡❢❤❢ ✐❢♥

❍❆ ❃❙❂■P❇■❲❂■❍❆■❲❆❅ ❂r▲❂■❚❆■ ❅ ❂■ ❲❳ ❇◗❅❆ ❃❇ P❂■❑❊▲■❇❈❂❈ ❇❳ ❇◗❅❆ ❃ ❇ ❭■ ❅ ❂❃❂❉❆❙❆●▲❊ st ✉ ✈✇✈①✇②P❂■❉❆ ❈▲P❂rst ③① ✇✇✈① ✇ ②P❇❯❆ ❃❇


(13)

⑥ ⑦ ⑦⑦ ⑧⑨ ⑧

7

⑩❶ ❷❸ ❹❺❻❼ ⑨❽❾⑨❽❷⑨❿⑨❽

➀ ➁➂ ➃➄➅➆➇ ➈➉ ➊➋➌ ➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➀ ➍ ➀ ➁➎ ➏➋➐➋➌ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➁➁➁➁ ➀ ➍ ❾⑨➑➒⑨❿❺❻❷➒⑨⑩ ⑨

...

7

➓ ❼ ⑨ ❹❺❸ ❿⑨❽

...

79


(14)

➔ →➣

↔↕ ➙➛↕➜➝➞ ➟➠ ➡↕ ➛↕➟

➢ ➤➥ ➦ ➧➨ ➩➫➭ ➯➲ ➩➳➵➸➨➺ ➲➻ ➼➽

a

ion

➾➚➪ ➾➶➹➘➴➷ ➘➬➚➮ ➘➱➪ ➷ ➘✃➘

❐❒ ❮ ❰➻ ➼Ï

e

➨Ð

al

Ñ

hild

Ò

mm

Ó➻ ➼➽

a

ion

ÔÕÖ Ô➷×Ø➶➱➷Õ➶➱Ø➮ ✃ ➷✃ Ö➶Ø ➘➬➮ ✃

Ù ÚÛ Ü ➼

bon

ÓÝ

leic

ÞÝ ➼➫

ÛÖß Û➬Ø➷Ö➶Ø ➘➬ ➮✃ß➶➱➮ à ÕÕ Ö á ➧â ➯➨á ➧ ➼➻➳

➚❒Ô ã

iquid Crystal Display

ßÕßß

Statitical Package for SosialSciances

Û➾➪ Û➬ä å ➘➾➶à➘Ø➷ ➘➬➪ ➘æ➷

Ö➪❒

Tuberculosis

ÛßçÛÚ

Association of Southeast Asian Nations

ÕÔè ❮ Õ➶➬ æ ➘å➷Øæ ➘➬ äÔ ➘é➘ØÔ➷ê➶ä➘ëÔ➶➬ ä➘➬❮à➮ ➬➷✃➘✃ ➷


(15)

ìí

îïðñ ïòñïóô õ

ö÷øùúûüýü

D

þÿ✁ þø✂ ÿ þ✄✁ù☎✂ ù✆ ÿ þ✝ÿ þ÷✞ù ÿ✟ ✠✆ ✡ù✆ üüüüü üüüü üüüü üüüüü üüüü üüüü üüüü üü üüüüü üüüü ü ûý ö÷øùúûü☛ü

D

þÿ✁ þø✂ ÿ þ✄✁ù☎✂ ù✆ ÿ þ☞ù✆þÿ✌ùú ÷✍þ✆ ✞ù ÿ✟✠✆✡ù✆üüü üüüü üüüü üüüü üüüüü üüüü üüüü û✎ ö÷øùúûü✎ü

D

þÿ✁ þø✂ ÿ þ✄✁ù☎✂ ù✆ ÿ þ☞ù✆þÿ✏ù☎ù✁✑÷÷✆✞ù ÿ✟✠✆✡ù✆ üüüü üüüü üüüü üüüü üüüüü üüüü û✒ ö÷øùúûü✒ü

D

þÿ✁ þø✂ ÿ þ✄✁ù☎✂ ù✆ ÿ þö þ✆✓☎÷ ✏ù✆✡þ✡þ☎÷✆ ✞ù ÿ✟ ✠✆ ✡ù✆ üüüüü üüüü üüüü üüüüü û û ö÷ øùúûü ûü

D

þÿ✁ þø✂ ÿ þ✄✁ù☎✂ ù✆ ÿ þ✔✂✍øù✁✕✆✖✠✁✍÷ÿþ✞ù ÿ✟ ✠✆ ✡ù✆üüüü üüüü üüüü üüüü üüüüü û✗ ö÷øùúûü✗

D

þÿ✁ þø✂ ÿ þ✄✁ù☎✂ ù✆ ÿ þ✔þ☎÷✟öù✁ ✘ ÷✡÷✟✏ù✆✓ù÷✘✂÷✆

D

þ✖ù✁ þ✡÷✆

✕✍✂✆þÿ÷ÿ þ

D

þ✖ù ✁ þ✙✚ ✛✜✢✜✣ ✢✤üüüü üüüü üüüü üüüü üüüüü üüüü üüüü üüü üüüü üüüü üüüü üüüü üüüüü üüüü üüüü û✥ ö÷øùúûü✦ü

D

þÿ✁ þø✂ ÿ þ✄✁ù☎✂ ù✆ ÿ þ✔þ☎÷✟öù✁ ✘ ÷✡÷✟✏ù✆✓ù÷✘✂÷✆

D

þ✖ù✁ þ✡÷✆

✕✍✂✆þÿ÷ÿ þ

D

þ✖ù ✁ þ✙✚✧✣✢✢✜✣ ✢✤üüü üüüü üüüü üüüü üüüüü üüüü üüüü üüüü üüü üüüü üüüü üüüü üüüüü üüüü üüüü û★ ö÷øùúûü✥ü

D

þÿ✁ þø✂ ÿ þ✄✁ù☎✂ ù✆ ÿ þö þ✆✓☎÷ ✏ù✆✓ù ÷✘✂ ÷✆✙✚ ✛✜✢✜✣ ✢✤üüüü üüüü üüüü üüüü üüüüü ✗ý ö÷øùúûü★ü

D

þÿ✁ þø✂ ÿ þ✄✁ù☎✂ ù✆ ÿ þö þ✆✓☎÷ ✏ù✆✓ù ÷✘✂ ÷✆✙✚✧✣ ✢✢✜✣ ✢✤üüü üüüü üüüü üüüü üüüüü ✗ ☛ ö÷øùúûüý✩ ö÷ø✂ú ÷ÿ þ✔þú ÷✆ ✓✪✆ ÷✁÷öþ✆✓☎ ÷ ✏ù✆✓ù ÷✘✂÷✆✔÷÷✔ù øùú✂✍

✙✚✛✜✢✜✣✢ ✤✡÷✆✔ù ÿ✂✡ ÷✘✙✚✧✣ ✢✢✜✣ ✢✤ ✡þøù✁ þ✏ù✆ ✫✂ú✂✘ ÷✆üüüü üüüü üüüü üüüü üüüüü üüüü ✗û ö÷øùúûüýý ✬÷ÿ þú✝✑þ✭þú✮✠✯✠✆üü üüüü üüüü üüüü üüüüü üüüü üüüü üüüü üüü üüüü üüüü üüüü üüüüü üüüü üüüü üüüü üüü üüüü ü ✗ ✗


(16)

✰✱ ✲

✳✴ ✵✶✴✷✸✴ ✹✺ ✴✷

✻✼✽✾ ✼✿❀ ❁❂ ❁ ❃❄ ❅❄ ✽❆❇ ✿❄ ❈ ✿✼❉ ❊ ❋●❍ ✽■ ✼❏ ✾✼❇❅❋✿❆ ✻✿ ✼✽ ❑❄ ❊ ❆❅❆❉ ▲ ❄ ✿▼◆ ❋✾✼❖ ❅❋✿❆❍✽P ❆❑ ❏ ❅❏❋✿❆✼❋

,

▼ ✼◆❈P❆❖ ✼❅✽❋◆❈❈❍ ◆✼❇✼◆

❅❋❇◆❆❇ ✾ ❆✿❍ ✽❋❅❆■ ❋◆

.

◗❑ ❋❊ ❆✽ ❋◆ P ❆✼✽✾❆■ P ✼✿ ❆✾ ❆✼❇ ✼◆ ✽ ❆✿❆◆ ❈ ❘✼❆❙❊ ❚✼❇ ❅❋✿❆

...

❯ ✻✼✽✾ ✼✿❀ ❁❀❁ ❘❋◆ ▼ ❋✿✼❑✼◆P ✼◆✼❇❅❆❱ ❆❅✼❊❅❄❇❊❆◆P ❆❉❅❋✿ ❆P ✼■ ✼✽❊❋■❋❍❇✼✿ ❆❄ ❅❆❇

...

❲ ✻✼✽✾ ✼✿❀ ❁❳ ❁ ❨❆❉❅❋✿❆ ❏ ❆P ❍◆❈ ❇✼◆✼◆ P ❋◆ ❈✼◆ ✽❋✽✾✿✼◆ ❑❍ ❅❆❏ ❑ ✼P ✼ ❊❋❑ ❅❍ ✽ ◆✼❊❆

❑ ✼P✼❑❋✽❋✿ ❆❇❊✼✼◆✿❆◆❄ ❊❇❄ ❑ ❆

...

❂ ❂ ✻✼✽✾ ✼✿❀ ❁❩❁ ❬✲❭ ❪❫ ❴ ✲ ❪❵ ❛❜ ✲❝ ❭ ❞ ❴✲ ❛❡ ❢❫❛❡❞❛ ❣❫❣ ❤ ❴❞ ❛ ✐❥❪✲❦

-

❧❫ ❝❞❤ ❥ ❪❵❛❜ ✲❝

,

❢ ✲ ❛❢ ✲ ❛❡

❭ ❞ ❴✲ ❛❡

,

❣ ❫ ❝❥❞❜ ❧❫ ❥✱❥❝❞ ❢ ❞ ❛ ✐❞ ❝❝❞ ❪❥ ❣ ❣ ❵ ❝ ❝❫ ❢ ❫ ❛❡❞❛ ✐❫ ❣❫ ❴ ✲ ❧❜❞❞ ❛ ❝❞❴✲ ❛❡❵ ❜ ❧❵✐

...

♠♥ ♦❞❣❤ ❞ ❴♥ ♣q ♣ rs t t✉✈ ✇①② ③❜❥❞❪ ❥ ❪❞ ❛❢❞ ❢❞ ❴ ✲ ❢ ✲❭❪ ❫ ❴ ✲ ❞ ❧ ✲❤ ❞❪ ✐❫❣ ❤❫❜❞❴❞ ❛ ❧❫ ❝❫ ❛④❞ ❴ ❝✲❣ ❭ ❫

❝❫ ❦❫ ❴⑤

...

♠⑥ ♦❞❣❤ ❞ ❴♥ ♣⑦♣ ❬✲❭ ❪❫ ❴ ✲ ❝❞ ❴ ✲❛ ❡ ❢❫❛❡❞❛ ❣❫ ❣❤❴❞ ❛ ⑧❞ ❛ ❡ ❣❫❝❥ ❞❜ ✐❞❢ ❞ ❑ ❋✿❖ ✼✾✼◆❈✼◆

❅✿✼❇ ❋❄✾✿❄◆❇❆✼■

...

❂⑨ ✻✼✽✾ ✼✿❳❁❂ ⑩ ❋✿✼◆❈❇ ✼⑩❄ ◆❊❋❑

...

❳ ❲ ✻✼✽✾ ✼✿❩❁❲ ❶■❍ ✿❘❋◆ ❋■ ❆❅❆✼◆

...

❩❲


(17)

❷ ❸❹❹

❺ ❻❼❽ ❻❾❿ ❻➀ ➁➂❾ ❻➃

➄➅➆➇ ➈➉ ➅➊➋ ➌➍➎➏ ➈➐➊➎ ➉ ➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑ ➒➓ ➄➅➆➇ ➈➉ ➅➊➔ →➍➣➇ ➍➣↔↕↔↔➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑ ➙➛ ➄➅➆➇ ➈➉ ➅➊➜ ➝➅➣➅↕➎➊ ➎➞ ➈➣➈➅➊ ➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑ ➓➟ ➄➅➆➇ ➈➉ ➅➊➠↔➍➉ ➅➣➌➎➣➎ ➉➅➊➡➅➊➢➅➉➈➇ ➈➤➅➥➦➍➆ ➅➤↔➅➥➈➣ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑ ➋➜➧ ➄➅➆➇ ➈➉ ➅➊➛ ➝➐➥➍ ➆➎➊➣➅➏ ➈↕➎➊ ➎➞ ➈➣➈➅➊ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑ ➑➑ ➋➜ ➋ ➄➅➆➇ ➈➉ ➅➊➟↔➞ ➈➢➎↕↕➨↕➎➊➩➍➞ ➍➤➅➊ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑ ➋➜➜


(18)

1

➫ ➭➫

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), epidemi difteri tetap

menjadi ancaman kesehatan di negara berkembang (Jayamaha, 2011). Epidemi

ini terjadi pada segala tingkatan usia, tetapi lebih sering menyerang anak-anak

yang belum di imunisasi. Pada iklim sedang, difteri lebih sering terjadi pada

musim dingin. Pada tahun 2000, 30.000 kasus dan 3000 kematian yang

disebabkan oleh difteri dilaporkan dari seluruh dunia (WHO, 2011).

Di Indonesia jumlah kasus difteri pada tahun 2012 sebanyak 1.192 kasus,

dengan jumlah kasus meninggal sebanyak 76 kasus. Dari 18 provinsi yang

melaporkan adanya kasus difteri, kasus tertinggi terjadi di Jawa Timur sebanyak

954 kasus (80%), diikuti oleh Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan

masing-masing sebanyak 61 kasus (5,1%) dan 50 kasus (4,2%) (Kemenkes, 2012).

Di Jawa Timur sendiri pemerintah Provinsi Jawa Timur menetapkan

Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap serangan penyakit difteri, karena dari 38

kota atau kabupaten di Jawa Timur, hanya empat daerah yang bebas difteri, yakni

Kabupaten Pacitan,Trenggalek, Magetan, serta Ngawi. Penetapan KLB tersebut

dilakukan setelah sejumlah penderita meninggal dunia hingga mencapai 11 orang

dari total 335 kasus yang tersebar di Surabaya, Pasuruan, Sidoarjo, Bangkalan,

Banyuwangi, Sumenep, Mojokerto, Blitar, Gresik, Pamekasan, dan Banyuwangi

(Dinkes Tulungagung, 2011).


(19)

2

Menurut Kabid Pengendalian Penularan Penyakit Dinas Kesehatan

Kabupaten Tulungagung sejak ditetapkan oleh gubernur Jawa Timur KLB difteri

tahun 2009, jumlah penderita difteri di kabupaten Tulungagung terus

menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 tidak di temukan

kasus difteri, tahun 2010 ada 4 penderita, tahun 2011 ada 9 penderita, dan tahun

2012 ada 14 penderita. Sementara tahun 2013 terdata ada 6 penderita difteri dan

2 diantaranya meninggal dunia (Trisnawati, 2013).

Perilaku masyarakat yang mempengaruhi dalam penularan penyakit

difteri seperti meludah sembarang tempat karena percikan ludah dari batuk

seseorang yang menderita atau benda maupun makanan yang telah

terkontaminasi oleh bakteri

C

➯ ➲➳➵ ➸➺➻ ➼➽➸➲➾➚ ➪ ➶➾ ➹➘ ➽➸➲➾➻ ➸

dapat menularkan

penyakit tersebut (Arvin, 2012).

Upaya pencegahan harus dilakukan bersama-sama dengan tindakan

deteksi dini kasus, pengobatan kasus, rujukan ke rumah sakit, mencegah

penularan, dan memberantas karier. Di daerah KLB dilakukan

➯➚ ➽➺ ➲ ➸➻➴➲ ➸➷➹➯➵➷➸

➾ ➪➪➚➵ ➾➬➻➽➾➯➵

(ORI), yaitu pemberian imunisasi DPT/DT, sedangkan di daerah

non-KLB diperlukan kesiapsiagaan dengan memperhatikan kelengkapan status

imunisasi setiap anak yang berobat. Segera lengkapi apabila status imunisasi

belum lengkap dan masyarakat perlu mengenali gejala awal difteri (IDAI, 2013).

Pencapaian cakupan imunisasi dasar lengkap tahun 2008-2012 cenderung

meningkat setiap tahunnya dan mencapai 90%, namun pada akhir tahun 2012

capaian cakupan imunisasi dasar lengkap tersebut mengalami penurunan salah

satunya cakupan BIAS DPT maupun Td nasional belum mencapai target.


(20)

3

Cakupan imunisasi DPT 91,7% dan cakupan Td 93,4%. Padahal menurut capaian

UCI

(

➮➱✃❐❒❮ ❰ ÏÐ

C

Ñ✃Ð Ò Ó ÔÔÕ ➱✃ Ö Ï×✃ Ø ➱Ù

pada tahun 2014 target mencapai 100%

jumlah bayi yang ada di suatu desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi

dasar lerngkap termasuk difteri (Kemenkes, 2012).

Dalam upaya peningkatan cakupan imunisasi pengetahuan orangtua

sangat penting peranannya. Hal ini berarti bahwa pengetahuan orang tua tentang

imunisasi khususnya DPT sangat diperlukan. Fenomena lain yang tampak adalah

bahwa masih banyak orang tua yang tidak mengerti tentang difteri dan

pentingnya imunisasi dfteri, dari sebagian besar orang tua yang ikut serta dalam

imunisasi difteri nasional diketahui banyak pula orang tua yang sekedar

ikut-ikutan saja tanpa mengetahui manfaat atau kegunaan dari imunisasi (Depkes RI,

2006).

Mengetahui kejadian luar biasa yang terjadi di Jawa Timur khususnya di

Kota Tulungagung yang tiap tahunnya penderita difteri selalu meningkat dan

secara sporadis di daerah lain merupakan indikator bahwa program imunisasi

nasional tidak mencapai sasaran dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang

penyakit diffteri. Maka dari itu, peneliti ingin mengetahui gambaran tingkat

pengetahuan orang tua terhadap penyakit difteri dan imunisasi difteri pada anak.


(21)

4

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan orang

tua tentang difteri dan imunisasi difteri pada anak di poliklinik anak Rumah Sakit

Umum Dr. Iskak Tulungagung Jawa Timur ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan orang tua

tentang difteri dan imunisasi difteri pada anak di poliklinik anak Rumah Sakit

Umum Dr. Iskak Tulungagung Jawa Timur.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Untuk mengetahui gambaran pengetahuan orang tua tentang

difteri dan imunisasi difteri pada anak sebelum penyuluhan.

1.3.2.2 Untuk mengetahui gambaran pengetahuan orang tua tentang

difteri dan imunisasi difteri pada anak sesudah penyuluhan.

1.3.2.3 Mengetahui perbedaan pengetahuan orang tua tentang difteri dan

imunisasi difteri pada anak sebelum dan sesudah penyuluhan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

1.4.1.1 Sebagai bahan informasi mengenai pengaruh penyuluhan terhadap

tingkat pengetahuan orang tua tentang difteri dan imunisasi difteri terhadap

pada anak.

1.4.1.2 Sebagai sumbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan difteri

dan imunisasi difteri.


(22)

5

1.4.1.3 Sebagai data bagi penelitian selanjutnya tentang pengaruh

penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan orang tua tentang difteri dan

imunisasi difteri terhadap pada anak

1.4.2 Bagi Petugas Kesehatan

Diharapkan hasil penelitian ini menjadi tambahan informasi bagi petugas

kesehatan mengenai pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan orang

tua tentang difteri dan imunisasi difteri pada anak dan memberikan wawasan bagi

instansi penyelenggara program imunisasi.

1.4.3 Manfaat Masyarakat

Edukasi dan informasi pada masyarakat tentang penyakit difteri dan

imunisasi difteri di harapkan menjadi upaya untuk mencegah kejadian luar biasa

di Indonesia.


(1)

❷ ❸❹❹

❺ ❻❼❽ ❻❾❿ ❻➀ ➁➂❾ ❻➃

➄➅➆➇ ➈➉ ➅➊➋ ➌➍➎➏ ➈➐➊➎ ➉ ➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑ ➒➓

➄➅➆➇ ➈➉ ➅➊➔ →➍➣➇ ➍➣↔↕↔↔➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑ ➙➛

➄➅➆➇ ➈➉ ➅➊➜ ➝➅➣➅↕➎➊ ➎➞ ➈➣➈➅➊ ➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑ ➓➟

➄➅➆➇ ➈➉ ➅➊➠↔➍➉ ➅➣➌➎➣➎ ➉➅➊➡➅➊➢➅➉➈➇ ➈➤➅➥➦➍➆ ➅➤↔➅➥➈➣ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑ ➋➜➧

➄➅➆➇ ➈➉ ➅➊➛ ➝➐➥➍ ➆➎➊➣➅➏ ➈↕➎➊ ➎➞ ➈➣➈➅➊ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑➑ ➑➑➑ ➑➑ ➋➜ ➋


(2)

1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), epidemi difteri tetap menjadi ancaman kesehatan di negara berkembang (Jayamaha, 2011). Epidemi ini terjadi pada segala tingkatan usia, tetapi lebih sering menyerang anak-anak yang belum di imunisasi. Pada iklim sedang, difteri lebih sering terjadi pada musim dingin. Pada tahun 2000, 30.000 kasus dan 3000 kematian yang disebabkan oleh difteri dilaporkan dari seluruh dunia (WHO, 2011).

Di Indonesia jumlah kasus difteri pada tahun 2012 sebanyak 1.192 kasus, dengan jumlah kasus meninggal sebanyak 76 kasus. Dari 18 provinsi yang melaporkan adanya kasus difteri, kasus tertinggi terjadi di Jawa Timur sebanyak 954 kasus (80%), diikuti oleh Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan masing-masing sebanyak 61 kasus (5,1%) dan 50 kasus (4,2%) (Kemenkes, 2012).

Di Jawa Timur sendiri pemerintah Provinsi Jawa Timur menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap serangan penyakit difteri, karena dari 38 kota atau kabupaten di Jawa Timur, hanya empat daerah yang bebas difteri, yakni Kabupaten Pacitan,Trenggalek, Magetan, serta Ngawi. Penetapan KLB tersebut dilakukan setelah sejumlah penderita meninggal dunia hingga mencapai 11 orang dari total 335 kasus yang tersebar di Surabaya, Pasuruan, Sidoarjo, Bangkalan, Banyuwangi, Sumenep, Mojokerto, Blitar, Gresik, Pamekasan, dan Banyuwangi (Dinkes Tulungagung, 2011).


(3)

2

Menurut Kabid Pengendalian Penularan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung sejak ditetapkan oleh gubernur Jawa Timur KLB difteri tahun 2009, jumlah penderita difteri di kabupaten Tulungagung terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 tidak di temukan kasus difteri, tahun 2010 ada 4 penderita, tahun 2011 ada 9 penderita, dan tahun 2012 ada 14 penderita. Sementara tahun 2013 terdata ada 6 penderita difteri dan 2 diantaranya meninggal dunia (Trisnawati, 2013).

Perilaku masyarakat yang mempengaruhi dalam penularan penyakit difteri seperti meludah sembarang tempat karena percikan ludah dari batuk seseorang yang menderita atau benda maupun makanan yang telah terkontaminasi oleh bakteri C➯ ➲➳➵ ➸➺➻ ➼➽➸➲➾➚ ➪ ➶➾ ➹➘ ➽➸➲➾➻ ➸ dapat menularkan

penyakit tersebut (Arvin, 2012).

Upaya pencegahan harus dilakukan bersama-sama dengan tindakan deteksi dini kasus, pengobatan kasus, rujukan ke rumah sakit, mencegah penularan, dan memberantas karier. Di daerah KLB dilakukan➯➚ ➽➺ ➲ ➸➻➴➲ ➸➷➹➯➵➷➸

➾ ➪➪➚➵ ➾➬➻➽➾➯➵ (ORI), yaitu pemberian imunisasi DPT/DT, sedangkan di daerah

non-KLB diperlukan kesiapsiagaan dengan memperhatikan kelengkapan status imunisasi setiap anak yang berobat. Segera lengkapi apabila status imunisasi belum lengkap dan masyarakat perlu mengenali gejala awal difteri (IDAI, 2013).

Pencapaian cakupan imunisasi dasar lengkap tahun 2008-2012 cenderung meningkat setiap tahunnya dan mencapai 90%, namun pada akhir tahun 2012 capaian cakupan imunisasi dasar lengkap tersebut mengalami penurunan salah satunya cakupan BIAS DPT maupun Td nasional belum mencapai target.


(4)

Cakupan imunisasi DPT 91,7% dan cakupan Td 93,4%. Padahal menurut capaian UCI (➮➱✃❐❒❮ ❰ ÏÐ CÑ✃Ð Ò Ó ÔÔÕ ➱✃ Ö Ï×✃ Ø ➱Ù pada tahun 2014 target mencapai 100%

jumlah bayi yang ada di suatu desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lerngkap termasuk difteri (Kemenkes, 2012).

Dalam upaya peningkatan cakupan imunisasi pengetahuan orangtua sangat penting peranannya. Hal ini berarti bahwa pengetahuan orang tua tentang imunisasi khususnya DPT sangat diperlukan. Fenomena lain yang tampak adalah bahwa masih banyak orang tua yang tidak mengerti tentang difteri dan pentingnya imunisasi dfteri, dari sebagian besar orang tua yang ikut serta dalam imunisasi difteri nasional diketahui banyak pula orang tua yang sekedar ikut-ikutan saja tanpa mengetahui manfaat atau kegunaan dari imunisasi (Depkes RI, 2006).

Mengetahui kejadian luar biasa yang terjadi di Jawa Timur khususnya di Kota Tulungagung yang tiap tahunnya penderita difteri selalu meningkat dan secara sporadis di daerah lain merupakan indikator bahwa program imunisasi nasional tidak mencapai sasaran dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit diffteri. Maka dari itu, peneliti ingin mengetahui gambaran tingkat pengetahuan orang tua terhadap penyakit difteri dan imunisasi difteri pada anak.


(5)

4

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan orang tua tentang difteri dan imunisasi difteri pada anak di poliklinik anak Rumah Sakit Umum Dr. Iskak Tulungagung Jawa Timur ?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan orang tua tentang difteri dan imunisasi difteri pada anak di poliklinik anak Rumah Sakit Umum Dr. Iskak Tulungagung Jawa Timur.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Untuk mengetahui gambaran pengetahuan orang tua tentang difteri dan imunisasi difteri pada anak sebelum penyuluhan.

1.3.2.2 Untuk mengetahui gambaran pengetahuan orang tua tentang difteri dan imunisasi difteri pada anak sesudah penyuluhan.

1.3.2.3 Mengetahui perbedaan pengetahuan orang tua tentang difteri dan imunisasi difteri pada anak sebelum dan sesudah penyuluhan.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti

1.4.1.1 Sebagai bahan informasi mengenai pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan orang tua tentang difteri dan imunisasi difteri terhadap pada anak.

1.4.1.2 Sebagai sumbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan difteri dan imunisasi difteri.


(6)

1.4.1.3 Sebagai data bagi penelitian selanjutnya tentang pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan orang tua tentang difteri dan imunisasi difteri terhadap pada anak

1.4.2 Bagi Petugas Kesehatan

Diharapkan hasil penelitian ini menjadi tambahan informasi bagi petugas kesehatan mengenai pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan orang tua tentang difteri dan imunisasi difteri pada anak dan memberikan wawasan bagi instansi penyelenggara program imunisasi.

1.4.3 Manfaat Masyarakat

Edukasi dan informasi pada masyarakat tentang penyakit difteri dan imunisasi difteri di harapkan menjadi upaya untuk mencegah kejadian luar biasa di Indonesia.