KANDUNGAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER PADA TANAMAN RUMPUT KRAMBILAN (Biophytum sensitivum (L) DC)

(1)

KANDUNGAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER PADA

TANAMAN RUMPUT KRAMBILAN (

Biophytum sensitivum

(L) DC)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

OLEH: N U R A I N I

(06330004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2010


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Profil Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder pada

Tanaman Rumput Krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC)

Nama : Nuraini

NIM : 06330004

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Telah disetujui pada tanggal : 22 Oktober 2010

Mengetahui,

Pembimbing I,

(Drs. Lud Waluyo, M.Kes)

Pembimbing II,


(3)

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Nuraini

Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Selor, 24 Agustus 1989

NIM : 06330004

Fakultas/Jurusan : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Profil Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder pada Tanaman Rumput Krambilan (Biophytum sensitivum

(L) DC)adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapatkan sanksi akademik.

Malang, 22 Oktober 2010

Yang menyatakan

(Nuraini)

Mengetahui

Pembimbing I,

(Drs. Lud Waluyo, M.Kes)

Pembimbing II,


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

dan Diterima untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Mengesahkan:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Dekan,

(Drs. H. Fauzan, M.Pd)

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Drs. Lud Waluyo, M.Kes 1……….

2. Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes 2……….

3. Dra. Rr. Eko Susetyarini, M. Kes 3……….


(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

M o t t o

“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku kuserahkan hanya kepada Allah, Tuhan semesta alam.”

P e r s e m b a h a n

Atas Berkat dan Rahmat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kupersembahkan skripsi ini sebagai wujud terimakasih dan baktiku kepada:

Ayahanda dan Ibundaku tersayang, Mohamad Sidik AK dan Evi Ariani. Terimakasih atas segala cinta dan kasih sayang yang telah diberikan kepada Ananda, dan dengan penuh kesabaran mendidik dan membimbing Ananda. H. Mochtar AK dan Aya’ Maria, H. Jamaluddin(alm) dan Hj. Maimunah AK, Moh. Setia Budi AK dan Julak Salmah, orangtua yang selalu mendo’akan Ananda agar menjadi lebih baik lagi.

Adikku satu-satunya, Febriansyah MS. Semoga tetap semangat menuntut ilmu. Kakak-kakakku, Rusdiansyah, Nurdiana, Sabransyah, Royansyah, kak Ati, kak Umar, kak Udin, kak Atik, kak Ani, kak Edi, kak Hasan, kak Lastri, kak Roni, kak Nuy, Rudi dan Rama. Kalian adalah semangat dan inspirasi saya.

Keponakan-keponakanku tersayang, Aida fantia, Sf.Sarah ashari, Karya darma, Alus, Tiwi, Gilang, Boby, Ade, Andi, Celi, Sayid Maulana, M.Ridwan, A’al, Putri, Icha, Sayid Ramadhan, Rizky Qusaifin. Semoga Allah senantiasa membimbing kalian menjadi yang terbaik bagi Bangsa dan Agama.

Special thanks to the one I love, Ichwan Rinaldy Saputra. How happy you have made my life, what joy you’ve brought my way, your gift for making clouds roll by, and lighting up each day. You are the dearest one to me, the one that I love so.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa

melimpahkan Berkat, Rahmat, dan Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Profil Kandungan Metabolit Sekunder

pada Tanaman Rumput Krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC)”.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. H. Fauzan, M.Pd selaku Dekan Fakultas keguruan dan ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dra. Sri Wahyuni, M.Kes selaku ketua jurusan Pendidikan Biologi

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Drs. Lud Waluyo, M.kes dan Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes selaku dosen

pembimbing yang telah memberikan saran, bimbingan, arahan, dan motivasi

dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu dosen Biologi yang telah memberikan bekal ilmu selama saya

duduk di bangku kuliah.

5. Kedua orangtua saya yang telah memberikan dukungan moril maupun


(7)

6. Keluarga besar saya yang telah banyak memberikan motivasi kepada saya.

7. Sahabat-sahabat saya, Ade Untoro, M. Imam Akbar Al-Haromein, Siti

Maisaroh, Titi Hikmawati, dan Hakim Awalludin. Semoga persahabatan kita

tetap terus terjaga.

8. Teman-teman ASPURI, Ratih Yuliantini, Suhaibatul Islamiyah, Tri Wahyuni,

Kesya Nadya Sari, Gea Pradita, Gita Riyanti, Dian Miaty Astuty, Metty

Nurfadillah, dan Umi Trisnawati yang telah memberikan motivasi kepada

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

9. Teman-teman IPMKB yang senantiasa menciptakan keakraban dan rasa

kekeluargaan yang baik selama penulis menempuh pendidikan di Malang.

10.Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan

skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, dan

umumnya bagi pembaca. Amiin yaa Rabbal’alamiin. Wassalamu’alaikum WR. WB.

Malang, 31 Oktober 2010


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAKSI ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Batasan Penelitian …. ... 4

1.5 Definisi Istilah…. ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Tentang Seyawa Kimia Aktif ... 6


(9)

pada Tanaman ... 7

2.1.2 Manfaat Senyawa Metabolit Sekunder

pada Tanaman ... 40

2.2 Tinjauan Umum Tentang Tanaman Rumput Krambilan

(Biophytum sensitivum (L) DC)... 48 2.2.1 Klasifikasi Tanaman Rumput Krambilan

(Biophytum sensitivum (L) DC) ... 48 2.2.2 Deskripsi Tanaman Rumput Krambilan

(Biophytum sensitivum (L) DC) ... 49 2.2.3 Morfologi dan Anatomi Tanaman Rumput Krambilan

(Biophytum sensitivum (L) DC)... 50 2.2.4 Perbedaan Ciri Morfologi Tanaman Rumput Krambilan

(Biophytum sensitivum (L) DC) dan Rumput

Kebar (Biophytum petersianum Klotzsch)……… 51

2.2.5 Manfaat Tanaman Rumput Krambilan

(Biophytum sensitivum (L) DC).. ... 52 2.3 Tinjauan Terhadap Penelitian Tentang Rumput Krambilan

(Biophytum sensitivum (L) DC)... 53 2.4 Tinjauan Umum Tentang GC-MS………. ... 55

2.5 Metode GC-MS Untuk Mengidentifikasi Senyawa

Metabolit Sekunder pada Tanaman Rumput Krambilan

(Biophytum sensitivum (L) DC) ... 59

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... 61


(10)

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 61

3.3.1 Populasi Penelitian ... 61

3.3.2 Sampel Penelitian ... 62

3.4 Prosedur Penelitian... 62

3.5.1 Tahap Persiapan ... 62

3.5.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 63

3.5 Tekhnik Anlisa Data ... 66

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 67

4.2 Hasil Analisis Data ... 68

4.3 Pembahasan ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 84

5.2 Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kelompok Utama Metabolit Sekunder ... 7

Tabel 2.2 Senyawa Alkaloid dan Aktivitas Biologinya ... 47

Tabel 2.3 Perbedaan Spesies Biophytum petersianum Klotzsch dan

Biophytum sensitivum (L) DC ... 52 Tabel 4.1 Hasil Penelitian ... 67

Tabel 4.2 Contoh Senyawa Alkaloid yang Berperan Dalam


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Morfin ... 9

Gambar 2.2 Struktur dan Penomoran Beberapa Jenis Alkaloid ... 12

Gambar 2.3 Penomoran Steroid ... 15

Gambar 2.4 Sistem Cincin Steroid dan Bentuk Steroid Dengan Cincin Sikloheksana Kunci ... 16

Gambar 2.5 Struktur Kolestana dan Suatu Steroid Dengan Kerangka Kolestana ... 16

Gambar 2.6 Struktur Kimia Fenol ... 26

Gambar 2.7 Struktur Kimia Umum Flavonoid ... 28

Gambar 2.8 Tiga Jenis Struktur Flavonoid Dari Fenol ... 29

Gambar 2.9 Penggolongan Flavonoid Berdasarkan Penambahan Rantai Oksigen dan Perbedaan Distribusi dari Gugus Hidroksil ... 30


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Hasil Analisis GC-MS ... 88

Lampiran 2 Gambar Alat GC-MS ... 104

Lampiran 3 Dokumentasi Proses Persiapan Injeksi Sampel – Proses


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Abdollah, Rachmy F. 2009. Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Pada Tanaman Rumput Kebar (Biophytum petersianum Klotzsch). Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Achmad, S Arifin. 1986. Buku Materi Pokok Kimia Organik Bahan Alam. Penerbit Karunia. Jakarta

Anonimous. 2005. Isoflavon, Makanan Ajaib.

ht t p:/ / w w w.pdpersi.co.id/ ?show =det ailnew s& code=939& t bl=art ikel

Anonimous. 2007. ht t p:/ / w w w.scribd.com/ doc/ 26040228/ kimia-organik-Fit okimia-Terpenoid

Anonimous. 2009. ht t p:/ / t anamanobat .org/ 498/ krambilan/

Bangun, G. 2008.

ht t p:/ / lib.at majaya.ac.id/ default .aspx?t abID=61& src=a& id=38079 (Pengaruh Hormon Indol Butyric Acid (IBA), Naphthalene Acetic Acit (NAA) dan Indole Acetit Acit (IAA) Terhadap Pertumbuhan Stek Tanaman Jeruk)

Djaswir, darwis. 2006. Teknik Penelitian Kimia Organik Bahan Alam. FMIPA Universitas Andalas. Medan (Tidak diterbitkan)

Douglas, Frederic. 2007. An Online Journal GC-MS Analysis.

ht t p:/ / sit es.net scape.net / dougfrm.

Fessenden & Fessenden. 1989. Kimia Organik. Erlangga. Jakarta

Harborne J,B. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis


(15)

Hart, hall. 2003. Kimia Organik. Erlangga. Jakarta

Imbiri. 2000. Ekologi Biophytum petersianum. Manokwari. Irian Jaya

Latuconsina, Fera. Profil Kandungan Metabolit Sekunder Utama dan yang Diduga Berperan Dalam Kesuburan Wanita pada Tanaman Daun Hidup (Biophytum sensitivum (L) DC). UMM. Malang Lenny,sovia. 2006. Senyawa Terpenoida dan Steroida. ht t p:/ / w w w.usu.ac.id

Marvin, C. 2008. GC/MS The Practical User’s Guide Second Edition. ISBN 978-0-470-10163-6(cloth/cd). Tidak diterbitkan

Matta, M. 1992. Pengantar Kimia Organik Dan Hayati. ITB. Bandung

Muktiningsih 2001. Review Tanaman Obat yang Digunakan Oleh Pengobatan Tradisional Di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bali, dan Sulawesi Selatan. Media litbang Kesehatan Vol XI. Jakarta Putra, S evan. 2008. Bahan Alam Ujung Tombak Riset Kimia Indonesia.

ht t p:/ / w w w .chem-is-t ry.org

Ramadhan, Fitrah. 2009. Analisis Kadar Vitamin Asam Folat, C dan E pada Tanaman Rumput Kebar (Biophytum petersianum) dan

Rumput Krambilan (Biophytum sensituvum). UMM. Malang

Sari, K. 2000. ht t p:/ / digilib.it s.ac.id/ ITS-Undergraduat e-3100010038095/ 9197

Stanley, Pine. 1988. Kimia Organik 1. ITB. Bandung Stanley, Pine. 1988. Kimia Organik 2. ITB. Bandung Steenis. 1992. Flora. Pradnya Paramita. Jakarta

Susetyarini, Rr Eko. 2009. Modul ajar Fitofarmaka. UMM. Malang

Trevor, Robinson. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. ITB. Bandung


(16)

Tristiyanto,eri.2010. ht t p:/ / w w w.kimianet .lipi.go.id/ ut ama.cgi?art ikel& 1100397943& 2

Wardhani. 2008. ht t p:/ / digilib.it s.ac.id/ ITS-Undergraduat e-1401100033/ 3132

Windarto, heru. 2008. Bagaimana Tumbuhan Melindungi Diri Dari Serangan Hama. ht t p:/ / w w w .dit jenbun@dept an.go.id


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup khususnya tumbuhan, dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan hidupnya. Komponen-komponen dari faktor lingkungan tersebut meliputi suhu, kelembapan, air, unsur hara, dan lain sebagainya. Beberapa komponen tersebut mempunyai karakteristik yang berlainan pada tiap negara, bergantung pada iklim negara itu sendiri (Steenis, 1992). Negara Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis. Keadaan iklim tersebutlah yang mendukung beraneka ragam tumbuhan berkembang baik pada berbagai wilayah di Indonesia. Dari beragam tumbuhan tersebut, terdapat tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengobatan. Dari 40.000 jenis tumbuhan yang telah teridentifikasi di Indonesia, sekitar 1.300 jenis telah dimanfaatkan sebagai tanaman obat bagi masyarakat secara turun-temurun (Muktiningsih, 2001).

Tanaman obat dapat diolah menjadi sediaan-sediaan tertentu dan dapat dikonsumsi langsung dengan cara direbus, dan lain sebagainya. Sediaan berupa jamu, simplisia (herbal terstandar), maupun yang dikategorikan sebagai fitofarmaka telah banyak beresar dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia (Susetyarini, 2009). Tanaman obat banyak dimanfaatkan sebagai jalur alternatif bagi pengobatan. Produk obat-obatan sintetis dirasakan mempunyai banyak efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta adanya kecenderungan masyarakat untuk


(18)

2

memilih produk yang bersifat alamiah maka semakin banyak penelitian tentang kandungan-kandungan senyawa kimia penting dalam tumbuhan yang banyak digunakan dalam pengembangan obat baru (Abdollah, 2009).

Senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan merupakan hasil dari metabolisme tumbuhan itu sendiri. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa senyawa kimia ini memiliki efek fisiologi dan farmakologi yang bermanfaat bagi manusia. Senyawa kimia tersebut lebih dikenal dengan senyawa metabolit sekunder yang merupakan hasil dari penyimpangan (hasil sampingan) metabolit primer dari tumbuhan. Beberapa senyawa tersebut adalah golongan alkaloid, steroid, terpenoid, fenol, flavonoid, dan saponin (Stanley, 1988).

Berbagai jenis tumbuhan digunakan oleh masyarakat luas untuk memperoleh manfaat tertentu. Manfaat tersebut secara sadar maupun tidak diperoleh dari metabolit sekunder yang ada dalam tanaman tersebut (Abdollah, 2009). Salah satu tanaman yang sudah dikenal khasiatnya di Indonesia adalah rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC) yang telah di uji dan ditemukan

beberapa senyawa yang dipercaya dapat menyuburkan kandungan (Latuconsina, 2009). Selain itu, rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC) juga telah

terbukti secara empiris oleh masyarakat Jawa dan digunakan dalam pengobatan tradisional sevagai obat peluruh air seni (Ramadhan, 2009).

Penelitian mengenai rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC)

telah dilakukan untuk mengetahui senyawa kimia yang dapat dimanfaatkan sebagai obat penyubur kandungan. Penelitian lain juga menyebutkan adanya


(19)

3

kandungan vitamin C, vitamin E, dan asam folat yang terkandung didalam rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC). Namun, profil kandungan senyawa

kimia rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC) secara lengkap, tidak

hanya pada tingkat Crude senyawa kimianya saja belum dilakukan. Oleh sebab

itu, hal ini memberikan inspirasi kepada peneliti untuk melakukan penelitian terhadap profil senyawa aktif pada rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L)

DC) dengan menggunakan metode GC-MS atau Gas Chromatograph-Mass

Spectofotometry, sehingga profil kandungan senyawa kimia yang ada pada

tanaman rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC) dapat teridentifikasi

secara lengkap.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah jenis-jenis senyawa kimia apa saja yang terkandung dalam tanaman rumput krambilan (Biophytum

sensitivum (L) DC)?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis senyawa kimia apa saja yang terkandung dalam tanaman rumput krambilan (Biophytum

sensitivum (L) DC) dengan menggunakan metode GC-MS (Gas


(20)

4

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis

Menyumbangkan pengetahuan tentang profil kandungan senyawa kimia dari tanaman obat khususnya tanaman rumput krambilan (Biophytum

sensitivum (L) DC)

1.4.2 Manfaat Teoritis

Menambah khasanah keilmuan dan diharapkan dapat menambah informasi dan sumbangan bagi kemajuan ilmu Biologi dan kesehatan mengenai tanaman obat rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC).

1.5 Batasan Penelitian

1. Rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC) yang digunakan dalam

penelitian ini adalah rumput krambilan hasil budidaya yang diambil di kota Malang, Jawa Timur dalam bentuk tanaman hidup.

2. Bagian rumput krambilan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bagian batang, akar, dan daun tanaman rumput krambilan (Biophytum

sensitivum (L) DC) tersebut.

3. Metode yang digunakan adalah metode GC-MS (Gas

Chromatography-Mass Spectometry).

4. Analisa profil kandungan senyawa kimia aktif pada tanaman rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC) dilakukan secara kualitatif.

5. Pelarut yang digunakan pada tahap ekstraksi adalah menggunakan pelarut etanol.


(21)

5

1.6 Definisi Istilah

1. Metabolit adalah segala bentuk hasil metabolisme

2. Metabolit sekunder adalah senyawa hasil metabolisme sekunder pada suatu organisme yang merupakan hasil sampingan dari proses metabolisme utama atau metabolsme primer.

3. Rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L)DC) adalah tanaman yang

termasuk kedalam family Oxalidaceae yang digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional sebagai penyubur kandungan dan peluruh air seni.


(1)

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup khususnya tumbuhan, dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan hidupnya. Komponen-komponen dari faktor lingkungan tersebut meliputi suhu, kelembapan, air, unsur hara, dan lain sebagainya. Beberapa komponen tersebut mempunyai karakteristik yang berlainan pada tiap negara, bergantung pada iklim negara itu sendiri (Steenis, 1992). Negara Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis. Keadaan iklim tersebutlah yang mendukung beraneka ragam tumbuhan berkembang baik pada berbagai wilayah di Indonesia. Dari beragam tumbuhan tersebut, terdapat tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengobatan. Dari 40.000 jenis tumbuhan yang telah teridentifikasi di Indonesia, sekitar 1.300 jenis telah dimanfaatkan sebagai tanaman obat bagi masyarakat secara turun-temurun (Muktiningsih, 2001).

Tanaman obat dapat diolah menjadi sediaan-sediaan tertentu dan dapat dikonsumsi langsung dengan cara direbus, dan lain sebagainya. Sediaan berupa jamu, simplisia (herbal terstandar), maupun yang dikategorikan sebagai fitofarmaka telah banyak beresar dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia (Susetyarini, 2009). Tanaman obat banyak dimanfaatkan sebagai jalur alternatif bagi pengobatan. Produk obat-obatan sintetis dirasakan mempunyai banyak efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta adanya kecenderungan masyarakat untuk


(3)

memilih produk yang bersifat alamiah maka semakin banyak penelitian tentang kandungan-kandungan senyawa kimia penting dalam tumbuhan yang banyak digunakan dalam pengembangan obat baru (Abdollah, 2009).

Senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan merupakan hasil dari metabolisme tumbuhan itu sendiri. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa senyawa kimia ini memiliki efek fisiologi dan farmakologi yang bermanfaat bagi manusia. Senyawa kimia tersebut lebih dikenal dengan senyawa metabolit sekunder yang merupakan hasil dari penyimpangan (hasil sampingan) metabolit primer dari tumbuhan. Beberapa senyawa tersebut adalah golongan alkaloid, steroid, terpenoid, fenol, flavonoid, dan saponin (Stanley, 1988).

Berbagai jenis tumbuhan digunakan oleh masyarakat luas untuk memperoleh manfaat tertentu. Manfaat tersebut secara sadar maupun tidak diperoleh dari metabolit sekunder yang ada dalam tanaman tersebut (Abdollah, 2009). Salah satu tanaman yang sudah dikenal khasiatnya di Indonesia adalah rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC) yang telah di uji dan ditemukan beberapa senyawa yang dipercaya dapat menyuburkan kandungan (Latuconsina, 2009). Selain itu, rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC) juga telah terbukti secara empiris oleh masyarakat Jawa dan digunakan dalam pengobatan tradisional sevagai obat peluruh air seni (Ramadhan, 2009).

Penelitian mengenai rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC) telah dilakukan untuk mengetahui senyawa kimia yang dapat dimanfaatkan sebagai obat penyubur kandungan. Penelitian lain juga menyebutkan adanya


(4)

kandungan vitamin C, vitamin E, dan asam folat yang terkandung didalam rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC). Namun, profil kandungan senyawa kimia rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC) secara lengkap, tidak hanya pada tingkat Crude senyawa kimianya saja belum dilakukan. Oleh sebab itu, hal ini memberikan inspirasi kepada peneliti untuk melakukan penelitian terhadap profil senyawa aktif pada rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC) dengan menggunakan metode GC-MS atau Gas Chromatograph-Mass Spectofotometry, sehingga profil kandungan senyawa kimia yang ada pada tanaman rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC) dapat teridentifikasi secara lengkap.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah jenis-jenis senyawa kimia apa saja yang terkandung dalam tanaman rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC)?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis senyawa kimia apa saja yang terkandung dalam tanaman rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC) dengan menggunakan metode GC-MS (Gas Crhtomatograph-Mass Spectofotometry)


(5)

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis

Menyumbangkan pengetahuan tentang profil kandungan senyawa kimia dari tanaman obat khususnya tanaman rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC)

1.4.2 Manfaat Teoritis

Menambah khasanah keilmuan dan diharapkan dapat menambah informasi dan sumbangan bagi kemajuan ilmu Biologi dan kesehatan mengenai tanaman obat rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC).

1.5 Batasan Penelitian

1. Rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC) yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumput krambilan hasil budidaya yang diambil di kota Malang, Jawa Timur dalam bentuk tanaman hidup.

2. Bagian rumput krambilan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bagian batang, akar, dan daun tanaman rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC) tersebut.

3. Metode yang digunakan adalah metode GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectometry).

4. Analisa profil kandungan senyawa kimia aktif pada tanaman rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L) DC) dilakukan secara kualitatif. 5. Pelarut yang digunakan pada tahap ekstraksi adalah menggunakan pelarut


(6)

1.6 Definisi Istilah

1. Metabolit adalah segala bentuk hasil metabolisme

2. Metabolit sekunder adalah senyawa hasil metabolisme sekunder pada suatu organisme yang merupakan hasil sampingan dari proses metabolisme utama atau metabolsme primer.

3. Rumput krambilan (Biophytum sensitivum (L)DC) adalah tanaman yang termasuk kedalam family Oxalidaceae yang digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional sebagai penyubur kandungan dan peluruh air seni.