35
2.1.5 Kerangka berfikir
Kemampuan seorang petenis menguasai teknik dengan baik tergantung dari latihan yang diberikan, dan salah satunya adalah metode latihannya.
Pukulan forehand drive, dipastikan menggunakan kekuatan otot, dimana kekuatan otot lengan sangat dominan. Kekuatan ini adalah kekuatan untuk
memukul bola, dimana semakin kuat pemukulannya bola semakin cepat berlari dan jarak lintasannya semakin jauh. Dalam permainan tenis kekuatan yang
dibutuhkan adalah untuk memukul bola dari posisi base line sampai melewati net, bahkan dibutuhkan pula jarak pemukulan dari base line sampai ke base line
lapangan lawan. Kekuatan otot tidak hanya diperlukan dalam memukul bola tetapi juga
dalam membawa beban ialah raket, yang tidak bisa dianggap ringan. Latihan kekuatan otot untuk bisa memukul bola dengan lintasan sepanjang lapangan
adalah latihan yang tidak mudah. Sesuai dengan prinsip dasar latihan, latihan kekuatan untuk dapat memukul bola dengan dengan membawa beban raket serta
jarak tembak sejauh itu tidak bisa dilakukan sekaligus tetapi harus dilakukan tahap demi tahap, ialah dari latihan yang ringan dan semakin lama semakin
berat. Hal ini sesuai dengan prinsip beban bertambah, dimana latihan yang dilakukan dianjurkan untuk latihan ringan dahulu dan semakin lama beban
semakin bertambah. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada September 2010,
kenyataan di Klub Tenis Yunior Blora masih belum menerapkan prinsip-prinsip diatas. Latihan langsung menuju ke arah pukulan forehand drive sebenarnya
36
yaitu langsung dengan raket dan bola tanpa didahului dengan ball sense application. Hal tersebut menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya pukulan
forehand drive yang kurang memenuhi sasaran pada Pemain pemula Klub Tenis Yunior Blora Tahun 2010.
Dengan memperhatikan beberapa pengertian di muka maka dapat disimpulkan bahwa latihan forehand drive dengan metode Ball Sense
Application akan mendapatkan hasil pukulan forehand drive yang lebih baik dari pada metode konvensional.
2.2 Hipotesis