PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI Perda No.19 Tahun 2007

17

BAB VIII PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI

Bagian Kesatu Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pasal 42 1 Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi primer dan sekunder pada jaringan irigasi kurang dari 1000 ha menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah Daerah. 2 Pemerintah Daerah melaksanakan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah atau pemerintah provinsi yang telah dilimpahkan selama tidak merugikan Pemerintah Daerah dan masyarakat. 3 Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 diatur dengan nota kesepahaman. 4 Perkumpulan petani pemakai air dapat berperan serta dalam operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi primer dan sekunder termasuk pengawasan pelaksanaannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. 5 Bentuk-bentuk peran serta yang dapat dilakukan oleh perkumpulan petani pemakai air sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 ditetapkan dengan nota kesepahaman antara Pemerintah Daerah dengan perkumpulan petani pemakai air 6 Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi primer dan sekunder sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilaksanakan atas dasar rencana tahunan operasi dan pemeliharaan yang disepakati bersama secara tertulis antara Pemerintah Daerah, perkumpulan petani pemakai air, dan pengguna jaringan irigasi di setiap daerah irigasi. 7 Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi tersier menjadi hak dan tanggung jawab perkumpulan petani pemakai air. 8 Setiap daerah irigasi mempunyai pedoman operasi dan pemeliharaannya masing-masing 9 Dinas terkait menyiapkan pedoman operasi dan pemeliharaan irigasi di masing- masing daerah irigasi dengan melibatkan perkumpulan petani pemakai air dalam penyusunannya. 10 Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi milik badan usaha, badan sosial, atau perseorangan menjadi tanggung jawab pihak yang bersangkutan. Pasal 43 1 Dalam hal perkumpulan petani yang terletak di dalam sistem irigasi yang menjadi kewenangan dan tanggung jawab Pemerintah Daerah tidak mampu untuk melaksanakan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang menjadi hak, kewenangan dan tanggung jawabnya, perkumpulan petani pemakai air dapat mengajukan bantuan pada Pemerintah Daerah kabupaten secara tertulis. 18 2 Bantuan yang diberikan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 akan diberikan selama tidak membebani anggaran pendapatan dan belanja Pemerintah Daerah dan tetap mengacu pada azas kemandirian petani. Pasal 44 Pemerintah Daerah bersama-sama dengan perkumpulan petani pemakai air dan pihak-pihak lain yang memanfaatkan jaringan irigasi melakukan tindakan pengamanan jaringan irigasi. Pasal 45 Macam-macam tindakan pengamanan yang dilakukan ditetapkan oleh Bupati setelah mengadakan konsultasi publik dengan perkumpulan petani pemakai air Pasal 46 Untuk keperluan pengamanan jaringan irigasi, dilarang mengubah danatau membongkar bangunan irigasi serta bangunan lain yang ada, mendirikan bangunan lain di dalam, di atas, atau yang melintasi saluran irigasi, kecuali atas izin Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya Bagian Kedua Rehabilitasi Jaringan Irigasi Pasal 47 1 Rehabilitasi jaringan irigasi dilaksanakan berdasarkan urutan prioritas kebutuhan perbaikan irigasi yang ditetapkan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya setelah memperhatikan pertimbangan komisi irigasi kabupaten, dan sesuai dengan dengan norma, standar, pedoman, dan manual yang ditetapkan oleh Menteri. 2 Rehabilitasi jaringan irigasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus mendapat izin dan persetujuan desain dari Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. 3 Pengawasan rehabilitasi jaringan irigasi dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. Pasal 48 1 Pemerintah Daerah bertanggung jawab dalam rehabilitasi jaringan irigasi primer dan sekunder pada sistem jaringan irigasi dengan luas kurang dari 1000 ha. 2 Perkumpulan petani pemakai air dapat berperan serta dalam rehabilitasi jaringan irigasi primer dan sekunder yang menjadi kewenangan dan tanggung jawab Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya berdasarkan persetujuan dari Pemerintah Daerah. 3 Bentuk-bentuk peran serta yang dapat dilakukan oleh perkumpulan petani pemakai air sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 ditetapkan dengan nota 19 kesepahaman antara Pemerintah Daerah dengan perkumpulan petani pemakai air 4 Rehabilitasi jaringan irigasi tersier menjadi hak dan tanggung jawab perkumpulan petani pemakai air. 5 Dalam hal perkumpulan petani pemakai air tidak mampu melaksanakan rehabilitasi jaringan irigasi tersier yang menjadi hak dan tanggung jawabnya, Pemerintah Daerah dapat membantu rehabilitasi jaringan irigasi tersier berdasarkan permintaan tertulis dari perkumpulan petani pemakai air dengan memperhatikan prinsip kemandirian. 6 Bantuan yang diberikan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat 5 akan diberikan selama tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Daerah dan tetap mengacu pada azas kemandirian petani 7 Badan usaha, badan sosial, perseorangan, atau perkumpulan petani pemakai air bertanggung jawab dalam rehabilitasi jaringan irigasi yang dibangunnya. Pasal 49 1 Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya bersepakat dengan perkumpulan petani pemakai air untuk menetapkan waktu pengeringan dan bagian jaringan irigasi yang harus dikeringkan. 2 Waktu pengeringan yang diperlukan untuk kegiatan rehabilitasi yang direncanakan, rehabilitasi akibat keadaan darurat, atau peningkatan jaringan irigasi dapat dilakukan paling lama 6 enam bulan. 3 Pengeringan yang memerlukan waktu lebih lama dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 ditetapkan oleh Bupati .

BAB IX PENGELOLAAN ASET IRIGASI