PENGARUH FILSAFAT TERHADAP ILMU PSIKOLOGI NO

BAB II: PENGARUH FILSAFAT TERHADAP ILMU PSIKOLOGI NO

PEMIKIRANPANDANGAN PENGERTIAN 1 Mekanistik Doktrinpandangan bahwa proses-proses di alamdunia ditentukan secara mekanis dan dapat dijelaskan melalui hukum-hukum fisika dan kimia. 2 Detrerminisme Pemikiran bahwa setiap kejadiantindakan ditentukan atau disebabkan oleh peristiwa sebelumnya. Atau dengan kata lain: - Semua kejadian disebabkan oleh sesuatu. - Segala sesuatu di dunia bekerja dengan hukum sebab - akibat. 3 Reduksionisme Pemikiran bahwa fenomena-fenomena yang kompleks dapat dijelaskan melalui fenomena yang lebih sederhana. 4 Empirisme Metode untuk memperoleh ilmu pengetahuan melalui observasi dan eksperimentasi. 5 Positivisme Gagasan yang menyatakan bahwa hanya fenomena alam atau fakta-fakta yang dapat diamati secara obyektif yang diakui. Segala sesuatu yang spekulatif, disimpulkan dan metafisik adalah ilusi dan ditolak. 6 Materialisme Pemikiran yang menyatakan bahwa fakta-fakta tentang alam semesta dapat digambarkan secara fisik dan dapat dijelaskan dari unsur dan energi.  termasuk kesadaran dan pikiran manusia. 7 Mentalisme Gagasan atau pemikiran bahwa seluruh pengetahuan merupakan fungsi dari fenomena mental dan tergantung dari persepsi atau tergantung dari orang yang mempersepsi. NO TOKOH GAGASAN MENGENAI PIKIRAN PENGETAHUAN GAGASAN MENGENAI IDE GAGASAN MENGENAI ASOSIASI GAGASAN LAIN 1. Rene Descartes 1596 – 1650 Tubuh pikiran saling mempengaruhi dan berinteraksi, bukan hanya satu arah saja. Tubuh entitas fisik  mesin Pikiran non material  mampu mengoperasikan proses berpikir dan proses kognitif. Pikiran berinteraksi dengan tubuh melalui satu titik, yaitu di Otak.  Otak lokasi fungsi pikiran. Pikiran menghasilkan dua macam pengetahuanide: 1. Derived Idea : ide yang berasal dari stimulus eksternal 2. Innate Idea : ide yang dikembangkan dari pikiran kesadaran Reflex Action Theory Gagasan bahwa eksternal stimulus dapat menyebabkan respon yang otomatistidak disengaja.  mempengaruhi teori aliran behavioris Stimulus-Respon 2. John Locke 1632 – 1704 Menolak gagasan Rene Descartes mengenai Innate Idea. Manusia dilahirkan tanpa pengetahuan  tabula rasa. Pikiran memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, yaitu dari proses sensasi dan refleksi. • Proses Sensasi: bila pengetahuan yang diperoleh langsung berasal dari panca indera  impresi • Proses refleksi: merecall impresi-impresi sebelumnya dan mengkombinasikannya untuk mengembangkan abstraksi atau membuat gagasan-gagasan yang lebih tinggi lainnya. 1. Simple ideas: idepengetahuan yang berasal baik dari sensasi maupun refleksi dan diterima secara pasif oleh pikiran. 2. Complex ideas: ide-idegagasan baru yang dibuat secara aktif oleh pikiran dengan cara mengkombinasikan beberapa simple ideas. Asosiasi : Pengetahuan hasil dari menghubungkan atau mengasosiasikan simple ideas dengan complex ideas. Primary Qualities: Karakteristik-karakteristik seperti ukuran atau bentuk yang ada pada suatu obyekbenda, yang mana kita mempersepsilkannya atau tidak Secendory Qualities: Karakteristik-karakteristik seperti warna dan aromabau yang ada di persepsi kita terhadap obyek atau benda. 3. George Barkeley 1685 – 1753 Semua pengetahuan berasal dari pengalaman. Pengetahuan yang diperoleh tergantung dari pengalaman dan persepsi individu. Pengetahuan intinya adalah konstruksi atau komposisi dari ide-ide sederhana elemen mental yang diikat oleh asosiasi. Ide kompleks dibentuk dengan menambahkan ide-ide sederhana yang diterima melalui indera. 4. David Hartley 1705 – 1757 Memandang proses-proses mental sebagai termskonsep yang mekanistik. Repetisi: Semakin sering dua ide terjadi secara bersamaan, semakin dekat dua ide tersebut dihubungkan. 5. James Mill 1773 – 1836 Pemikirannya terhadap pikiran proses mental sangat mekanis  pikiran sebagai mesin. Pikiran bersifat pasif total dan hanya bereaksi ketika ada stimulus eksternal. Oleh karena itu pikiran tidak mempunyai fungsi-fungsi kreatif. Mengkajimeneliti pikiran dengan mereduksi pikiran dalam komponen-komponen yang elementer. Sensasi dan ide merupakan elemen-elemen mental. Proses asosiasi bersifat mekanis dan ide yang dihasilkan dari proses asosiasi merupakan akumulasi atau penjumlahan dari elemen-elemen mental. 6. John Stuart Mill 1773 – 1836 Mempunya pandangan yang berbeda dengan ayahnya James Mill, yaitu: pikiran mempunyai peranan aktif dalam asosiasi ide. Creative Synthesis: Ide kompleks dibentuk dari penjumlahan ide-ide sederhana dan ide kompleks yang baru terbentuk tersebut memiliki kualitas baru yang lebih tinggi dari pada ide-ide sederhana yang semula.

BAB III: PENGARUH ILMU FISIOLOGIILMU FAAL TERHADAP ILMU PSIKOLOGI Ilmu Fisiologi :