KONSEP PNEUMONIA
A. Definisi
Pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan bagian bawah. Pada penyakit infeksi saluran pernafasan
akut, sekitar 15-20 ditemukan pneumonia ini.Pneumonia didefinisikan sebagai penyakit infeksi dengan gejala batuk dan disertai
dengan sesak nafas WHO, 1989. Definisi lainnya adalah pneumonia merupakan suatu sindrom kelainan yang disebabkan agen infeksius
seperti virus, bakteri, mycoplasma fungi, dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi.
Pneumonia aspirasi merupakan peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan
alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.yangdisebabkan oleh aspirasi benda asing
baik yang berasal dalam tubuh maupun di luar tubuh penderita. Pemeriksaan histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi
berupa alveolitis dan pengumpulan eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka waktu yang bervariasi.
Terdapat 3 macam penyebab sindroma pneumonia aspirasi, yaitu aspirasi asam lambung yang menyebabkan pneumonia kimiawi, aspirasi bakteri dari oral
dan oropharingeal menyebabkan pneumonia bakterial, Aspirasi minyak, seperti mineral oil atau vegetable oil dapat menyebabkan exogenous lipoid pneumonia.
Apirasi benda asing merupakan kegawatdaruratan paru dan pada beberapa kasus merupakan faktor predisposisi pneumonia bacterial Long, 1996.
B. Etiologi
1. Bakteri a. Pneumokok, merupakan penyebab utama pneumonia. Pada
orang dewasa umumnya disebabkan oleh pneumokok serotipe 1 samapi dengan 8. Sedangkan pada anak-anak serotipe 14, 1,
6, dan 9. Inseiden meningkat pada usia lebih kecil 4 tahun dan menurun dengan meningkatnya umur.
b. Steptokokus, sering merupakan komplikasi dari penyakit virus lain, seperti morbili dan varisela atau komplikasi penyakit kuman
lainnya seperti pertusis, pneumonia oleh pnemokokus. c. Basil gram negatif seperti Hemiphilus influensa, Pneumokokus
aureginosa, Tubberculosa. d. Streptokokus, lebih banyak pada anak-anak dan bersifat
progresif, resisten terhadap pengobatan dan sering menimbulkan komplikasi seperti; abses paru, empiema, tension
pneumotoraks.
2. Virus Virus respiratory syncytial, virus influensa, virus adeno, virus
sistomegalik. 3. Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan
biasanya ditemukan pada kotoran burung, tanah serta kompos. 4. Protozoa
Menimbulkan terjadinya pneumocystis crania CPC. Biasanya menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi
Reavers, 2001.
C. Patofisiologi