RKPD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016
III.1
BAB III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan
Keuangan Daerah
3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia di prediksikan Word Bank di tahun 2016 berada pada angka 5,5 - 6 persen secara global. Kondisi di Indonesia pasca
pergantian kepemimpinan membawa nuansa baru dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi secara makro. Keadaan ekonomi Indonesia di tahun 2016
akan menghadapi banyak tantangan seperti stabilitas ekonomi, percepatan pertumbuhan ekonomi, percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran.
Pembangunan yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019 ditujukan untuk
memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian yang berlandaskan
keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berkualitas serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat. Berdasarkan hal tersebut maka
pembangunan Indonesia dalam periode 2015-2019 diarahkan untuk mencapai “Perekonomian yang Kuat, Inklusif, dan
berkelanjutan”. Dengan metode
pendekatan pembangunan wilayah, yakni dengan memperhatikan keunggulan dan atau kekhasan tiap-tiap daerah akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi
pada masing- masing daerah.
3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2014 dan Perkiraan Kondisi Ekonomi Tahun 2015
Untuk Kabupaten Musi Rawas pada Tahun 2016 optimis pertumbuhan ekonomi akan dipacu oleh semua sektor ekonomi pembentuk struktur ekonomi
daerah. Strategi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Musi Rawas yang diimplementasikan ke dalam program dan kegiatan SKPD Tahun Anggaran 2016,
diperkirakan dapat mampu menggerakkan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Musi Rawas 5,63 . Meski demikian sektor ekonomi primer baik pertanian
maupun pertambangan diperkirakan masih mendominasi struktur ekonomi Kabupaten Musi Rawas, namun sektor primer ini diupayakan tidak hanya
bertumpu pada sektor pertanian, akan tetapi sektor pertambangan lebih dapat
RKPD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016
III.2
dimaksimalkan untuk
meningkatkan pertumbuhan
ekonomi daerah
dan masyarakat. Pengembangan kawasan agropolitan sebagai salah satu Misi
pembangunan Kabupaten Musi Rawas adalah salah satu upaya menggerakkan perekonomian daerah dalam rangka memacu percepatan laju pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Musi Rawas. Tahun 2016 adalah tahun awal pelaksanaan RPJMD Tahun 2015 -2020
Kabupaten Musi Rawas. Hasil yang telah dicapai pada RPJMD tahun lalu selama kurun waktu lima tahun terakhir, terutama dalam memacu laju pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Musi Rawas adalah ukuran keberhasilan daerah dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat.
Gambar Grafik . 3.1. PDRB Kabupaten Musi Rawas Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2013-2016 Rp. Jut
Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas 2014 Data Diolah Asumsi Capaian
Proyeksi Capaian Pertumbuhan 5,63
2,000,000 4,000,000
6,000,000 8,000,000
10,000,000 12,000,000
14,000,000 16,000,000
2013 2014
2015 2016
Perkembangan PDRB Tahun 2013-2016
PDRB DENGAN MIGAS PDRB TANPA MIGAS
RKPD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016
III.3 Tabel. 3.1.
PDRB Kabupaten Musi Rawas Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2013-2016 Rp. Juta
Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas Tahun 2014 Data Diolah Proyeksi Capaian Pertumbuhan
5,63 Struktur Ekonomi suatu daerah menjadi indikator penentu apakah daerah
tersebut didominasi oleh sektor primer, sekunder ataupun tersier. Sektor primer adalah sektor yang masih banyak mengandalkan peran sumberdaya alam dalam
proses produksi, yaitu : sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian. Sektor sekunder adalah sektor yang sudah tidak terlalu mengandalkan
peran sumber daya alam lagi, tapi lebih banyak mengandalkan kemajuan teknologi dan peran sumber daya manusia, yaitu sektor industri pengolahan, listrik, dan air,
serta kontruksi. Sedangkan sektor tersier adalah adalah sektor yang bisa dikatakan
Sektor 2013
2014 2015
2016
1. Pertanian 1,431,702
1,962,150 2,116,179
2.235.319 2. Pertambangan dan
Penggalian 865,240
1,536,034 1,628,811
1.720.513 3. Industri Pengolahan
298,991 1,390,393
1,467,977 1.550.624
4. Listrik. Gas dan Air Bersih
2,792 345,231
364,564 385.088
5. Bangunan 140,689
4,105 4,410
4.658 6. Perdagangan. Hotel
dan Restoran 132,470
212,007 231,830
244.882 7. Pengangkutan dan
Komunikasi 20,172
187,368 197,729
208.861 8. Keuangan. Persewaan
dan Jasa Perusahaan 53,844
26,088 28,736
30.353 9. Jasa-jasa
209,218 73,935
78,571 83.294
PDRB DENGAN MIGAS 3,155,118 4,650,107
4,977,181 5.257.396 PDRB TANPA MIGAS
2,352,886 3,259,713 3,509,204 3.706.772
RKPD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016
III.4
sudah tidak mengandalkan sumber daya alam lagi, yaitu sektor perdagangan, pangangkutan dan telekomunikasi, bank dan lembaga keuangan lain, dan sektor
jasa-jasa. Struktur ekonomi di Kabupaten Musi Rawas masih bertumpu pada sektor
pertanian yang menjadi leading sektor di PDRB namun pertumbuhan di sektor pertanian khususnya produksi karet akhir-akhir ini sedikit melambat akibat harga
karet dunia yang turun sehingga para petani mengurangi produksinya, untuk tahun 2016 diperkirakan sektor pertanian akan tumbuh sebesar 7 - 8 . Sektor
Pertambangan di harapkan sektor yang dapat di maksimalkan untuk menopang PDRB di tahun 2016 apabila sektor pertanian yang diharapkan melambat, sektor
pertambangan yang merupakan sektor ke-2 yang dapat memberikan kontribusi besar harus mampu tumbuh dalam kondisi perekonomian global akhir-akhir ini
sektor pertambangan diproyeksikan akan tumbuh sebesar 6 -7 . Sektor yang masih akan tumbuh secara pesat yaitu komunikasi dan angkutan yang
diproyeksikan masih tumbuh pada level 10.
Tabel 3.2. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Musi Rawas
Tahun 2012 – 2016
No Lapangan Usaha
Laju Pertumbuhan Ekonomi
2012 2013
2014 2015
2016
1 Pertanian
7,46 7,68
2,95 3,45
3 -5 2
Pertambangan dan Penggalian
0,30 1,28
5,26 5,76
5 -7 3
Industri Pengolahan 6,71
6,76 7,07
7,57 7 -9
4 Listrik, Gas dan Air
Bersih 8,53
8,09 7,77
8,27 8 -9
5 Bangunan
11,92 12,12
7,94 8,44
8-10 6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
8,53 8,26
12,27 12,77
10 -13 7
Angkutan dan Komunikasi
13,08 12,76
12,62 13,12
12-14 8
Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan 8,98
8,76 6,91
7,41 7 -9
RKPD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016
III.5
No Lapangan Usaha
Laju Pertumbuhan Ekonomi
2012 2013
2014 2015
2016
9 Jasa-jasa
7,92 7,43
7,44 7,94
7 -8 PDRB DENGAN
MIGAS 5,54
5,89 5,01
5,51 5-7
PDRB TANPA MIGAS
7,84 7,77
5,02 5,52
5-7
Sumber : Data diolah BPS Tahun 2016 Angka Proyeksi
Asumsi Capaian Angka Sangat Sementara Setelah Pemekaran Muratara
Mengacu fluktuasi harga berbagai komoditas akhir-akhir ini, tingkat inflasi pada tahun 2015 diperkirakan akan mencapai 6- 7. Inflasi ini diakibatkan efek
dari kebijakan yang diarahkan untuk meningkatkan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi nasional dan menjaga kestabilan keuangan negara, Inflasi ini terjadi
karena Pengurangan dan pengalihan subsidi pada BBM ke sektor-sektor produktif seperti infrastruktur, nilai tukar rupiah yang terdepresiasi, stabilisasi harga
pangan, Kenaikan biaya transportasi.
Grafik 3.2 Perkembangan dan Proyeksi Inflasi Kabupaten Musi Rawas
Tahun 2012-2016
Sumber : Diolah dari data BPS, RPJP, dan RPJMN Angka Proyeksi
1 2
3 4
5 6
7 8
9
2013 2014
2015 2016
IN F
LA S
I
Grafik Perkembangan Inflasi Tahun 2013-2016
Inflasi Provinsi Inflasi Nasional
Inflasi Musirawas
RKPD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016
III.6
Penetapan berbagai asumsi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Musi Rawas ditujukan untuk memberikan suatu dorongan stimulus dan sekaligus peluang
bagi para pelaku usaha untuk melakukan investasi baru dan mengembangkan usaha.
Dengan bertambahnya
investasi dan
meningkatnya skala
usaha, pertumbuhan ekonomi diharapkan mendorong perluasan lapangan kerja,
peningkatan pendapatan masyarakat dan pengurangan kemiskinan. Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Musi
Rawas Tahun 2010-2015 berakhir pada tahun 2015, sedangkan RPJMD Kabupaten Musi
Rawas Tahun
2015-2020 belum
di tetapkan,
maka perencanaan
pembangunan tahun 2016 disusun dengan mendasarkan pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kabupaten Musi Rawas Tahun
2005-2025. Sesuai Tahapan RPJPD, Tahun 2016 merupakan tahun ditujukan untuk mencapai kemandirian masyarakat Musi Rawas dlam segala bidang sehinga
tingkat ketergantungan terhadap pihak eksternal dapat direduksi. Selain itu pencapaian kemandirian juga dimaksudkan untuk meningkatkan kontribusi Musi
Rawas terhadap pembangunan nasional. Kebijakan ekonomi Kabupaten Musi Rawas di Tahun 2016 juga akan di
sinergikan untuk memperkuat pelaksanaan berbagai kebijakan Pemerintah Pusat dan Provinsi Tahun 2016 yang berdasarkan nawacita dan trisakti sehingga
terwujudnya “Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong” antara lain :
Meningkatnya mutu sumber daya manusia Meningkatnya efisiensi dan efektifitas program dan kegiatan
penanggulangan kemiskinan Terbangunnya infrastruktur
Meningkatnya produksi dan produktivitas, nilai tambah dan pendapatan
dari kegiatan pertanian , perkebunan, perternakan, dan perikanan serta pariwisata.
Meningkatnya produktifitas, nilai tambah dan pendapatan industri pengolh hasil pertanian dan pertambangan.
Berkembangnya usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi terutama dari meningkatnya akses permodalan, manajemen usaha, tekhnologi produksi,
informasi dan pemasaran. Berkembangnya pusat-pusat inovasi dan bisnis inovatif dalam
menghasilkan keunggulan daerah.
RKPD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016
III.7
Meningkatnya kerjasama riset unggulan.
3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2016