3 KabupatenKota Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737;
16. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 02PERM.KOMINFO3 2008 tentang Pedoman Pembangunan
dan Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi; 17. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan
Umum, Menteri Komunikasi dan Informatika dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 18 Tahun 2009, Nomor
07PRTM2009, Nomor 19PERM.KOMINFO032009 dan Nomor 3P2009 tentang Pedoman Pembangunan dan
Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi;
18. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2003 tentang Pedoman Pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 11 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Lembaran Daerah Tahun 2006 Nomor 11; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 2
Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009 Nomor 2.
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU dan
BUPATI OGAN KOMERING ULU MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN
DAERAH TENTANG
PENYELENGGARAAN MENARA TELEKOMUNIKASI.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten adalah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
4 3. Bupati adalah Bupati Ogan Komering Ulu.
4. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman danatau penerimaan dari
setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya.
5. Penyelenggaraan telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan pelayanan telekomunikasi sehingga memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi.
6. Menara telekomunikasi, yang selanjutnya disebut menara adalah bangun-bangun untuk kepentingan umum yang didirikan di atas tanah atau bangunan yang
merupakan satu kesatuan konstruksi dengan bangunan gedung yang dipergunakan untuk kepentingan umum yang struktur fisiknya dapat berupa rangka baja yang
diikat oleh berbagai simpul atau berupa bentuk tunggal tanpa simpul, dimana fungsi, desain dan konstruksinya disesuaikan sebagai sarana penunjang menempatkan
perangkat telekomunikasi.
7. Penyelenggara telekomunikasi adalah perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah, badan usaha milik negara, badan usaha swasta, instansi pemerintah, dan
instansi pertahanan keamanan negara. 8. Penyedia menara adalah perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah, badan
usaha milik negara atau badan usaha swasta yang memiliki dan mengelola menara telekomunikasi untuk digunakan bersama oleh penyelenggara telekomunikasi.
9. Pengelola menara adalah badan usaha yang mengelola danatau mengoperasikan menara yang dimiliki oleh pihak lain.
10. Penyedia jasa konstruksi adalah orang perseorangan atau badan yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa konstruksi.
11. Jaringan utama adalah bagian dari jaringan infrastruktur telekomunikasi yang menghubungkan berbagai elemen jaringan telekomunikasi yang dapat berfungsi
sebagai Central Trunk, Mobile Switching Center MSC dan Base Station Controller BSC Radio Network Controller RNC dan jaringan transmisi utama backbone
transmission.
12. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan yang selanjutnya disingkat KKOP adalah tanah danatau perairan disekitar bandar udara yang digunakan untuk
kegiatan operasi penerbangan. 13. Kamuflase adalah penyesuaian desain bentuk menara yang diselaraskan dengan
lingkungan di mana menara tersebut berada .
14. Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas danatau di dalam
tanah danatau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatan. 15. Izin Mendirikan Bangunan Menara, yang selanjutnya disebut IMB Menara adalah
izin mendirikan bangunan yang diberikan oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk di bidang pelayanan perizinan kepada pemilik menara telekomunikasi untuk
membangun baru atau mengubah menara telekomunikasi sesuai dengan persyaratan administrasi dan persyaratan teknis.
16. Selubung bangunan adalah bidang maya yang merupakan batas terluar secara tiga dimensi yang membatasi besaran maksimum bangunan menara yang diizinkan,
dimaksudkan agar bangunan menara berinteraksi dengan lingkungannya untuk mewujudkan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan harmonisasi.
5 17. Standar Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat SNI adalah standar yang
ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional dan berlaku secara nasional. 18. Menara telekomunikasi tunggal monopole adalah menara telekomunikasi yang
bangunannya berbentuk tunggal tanpa adanya simpul-simpul rangka yang mengikat satu sama lain.
19. Interferensi adalah gangguan terhadap suatu frekuensi oleh frekuensi lainnya.
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN