5
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Rendemen Minyak Pohon Wangi
Rendemen merupakan perbandingan antara minyak yang dihasilkan dengan bahan baku tumbuhan yang diolah. Pada percobaan ini rendemen daun pohon wangi yang disuling
dengan metode kohobasi dan kukus disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Rendemen minyak atsiri hasil penyulingan daun pohon wangi Melaleuca bracteata Table 1. Yield of essential oil resulting from the distillation of fragrant tree Melaleuca
bracteata Metode penyulingan
Distillation method Rendemen
Yield Rata-rata
Averages Sistem kukus Steam system
2,20 2,13
2,05 Sistem rebus Cohobation system
1,98 2,02
2,07
Pada Tabel 1 diindikasikan bahwa rendemen minyak yang diperoleh dengan cara kukus sedikit lebih tinggi dibanding dengan rendemen minyak yang diperoleh melalui
penyulingan dengan cara rebus. Rendemen minyak yang diperoleh dengan cara kukus 2,13, sedangkan rendemen minyak yang diperoleh dengan cara rebus 2,02. Namun demikian
besarnya kedua rendemen tersebut hampir sama sehingga sistem penyulingan tidak berpengaruh terhadap rendemen minyak
Pada penyulingan sistem rebus penyulingan langsung bahan contoh daun yang akan diambil minyaknya dimasak dengan air, dengan demikian penguapan air dan minyak
berlangsung bersamaan. Walaupun penyulingan langsung seolah-olah mudah penanganannya, tetapi ternyata menyebabkan kehilangan hasil akibat sebagian minyak larut dalam air, tetapi
tidak ikut menguap. Sementara pada penyulingan sistem kukus penyulingan tidak langsung letak bahan baku yang diambil minyaknya terpisah dengan air pemasak, sehingga penguapan
air dan minyak dari tumbuhan yang disuling tidak bersamaan. Cara penyulingan ini dapat meningkatkan hasil akibat penyulingan tidak langsung mempunyai suhu penyulingan yang
relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan penyulingan langsung Harris, 1987.
6
B. Sifat Fisiko Kimia Minyak Pohon Wangi Melaleuca Bracteata
Hasil pengujian sifat fisiko kimia minyak atsiri dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil analisa sifat fisiko kimia minyak atsiri dari pohon wangi
Table 2. Result of physico-chemical analysis on essential oil from fragrant trees
Sifat yang dianalisa Properties as analysis
Penyulingan sistem kukus Distillation steam
system Penyulingan sistem rebus
Distillation cohobation system
Bobot jenis Specific gravity, 2525
C Indeks bias
Refractive index Bilangan asam
Acid number Bilangan ester
Ester number 1,0271
1,5196 0,92
17,77 1,0361
1,5216 0,57
15,72
Keterangan Remarks : = data rata-rata dua kali ulangan Average value of two replications; = data rata-rata lima kali ulangan Average value of five replications
Besarnya bobot jenis suatu minyak merupakan hasil perbandingan berat suatu volume minyak pada suhu 25
C dengan berat air pada volume dan suhu yang sama Ketaren, 1985. Hasil penentuan bobot jenis minyak pohon wangi menunjukkan bahwa bobot jenis minyak
yang disuling dengan sistem kukus besarnya 1,0271; sedangkan yang disuling dengan sistem rebus besarnya 1,0361. Bobot jenis kedua minyak ini memiliki besar yang hampir sama
sehingga sistem penyulingan tidak berpengaruh pada berat jenis minyak atsiri pohin wangi Besarnya bobot jenis suatu minya bisa dipengaruhi oleh jenis dan jumlah komponen kimia di
dalam minyak Wiyono, dkk, 2000. Penentuan indeks bias minyak dapat menentukan tingkat kemurnian suatu minyak.
Nilai indeks bias minyak akan meningkat pada minyak yang mempunyai rantai karbon panjang dan terdapat sejumlah ikatan rangkap Ketaren, 1997. Hasil pengujian minyak pohon
wangi menunjukkan bahwa indeks bias minyak hasil penyulingan dengan sistem kukus besarnya 1,5196; sedangkan dengan sistem rebus besarnya 1,5216.
Penentuan bilangan asam dari minyak bertujuan untuk mengetahui kandungan asam organik pada minyak. Hasil analisa minyak pohon wangi meunjukkan bahwa bilangan asam
minyak yang disuling dengan sistem kukus besarnya 0,92; sedangkan dengan sistem rebus besarnya lebih rendah 0,57. Dari hasil analisis terihat bahwa bilangan asam kedua minyak
atsiri tersebut tidak jauh berbeda sehingga sistem penyulingan tidak berpengaruh terhadap nilai bilangan asam.
7 Bilangan ester suatu minyak atsiri dapat mengindikasikan intensitas bau dan aroma
minyak tersebut. Hasil analisa menunjukkan bahwa bilangan ester minyak atsiri dari sistem kukus besarnya 17,77; sedangkan dari sistem rebus adalah lebih rendah 15,72. Dari hasil
analisis bilangan ester ini menunjukan bahwa minyak atsiri pohon wangi dengan sistem kukus mempunyai aroma yang lebih baik daripada minyak atsiri pohon wangi yang disuling
dengan sistem rebus. Namun demikian besarnya nilai bilangan ester kedua minyak atsiri pohon wangi tidak jauh berbeda sehinggga sistem penyulingan tidak terlalu berpengaruh
terhadap besarnya nilai bilangan ester
C. Komponen Kimia Minyak Pohon Wangi