Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Secara Tradisional Dalam Pengobatan Hewan Ternak Oleh Masyarakat Using Di Kabupaten Banyuwangi;

(1)

ETNOBOTANI (PEMANFAATAN TUMBUHAN SECARA TRADISIONAL)

DALAM PENGOBATAN HEWAN TERNAK OLEH MASYARAKAT USING

DI KABUPATEN BANYUWANGI

SKRIPSI

Oleh

Sauca Renar Kaunang

NIM 090210103036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER


(2)

i

ETNOBOTANI (PEMANFAATAN TUMBUHAN SECARA TRADISIONAL)

DALAM PENGOBATAN HEWAN TERNAK OLEH MASYARAKAT USING

DI KABUPATEN BANYUWANGI

SKRIPSI

diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat

untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Pendidikan Biologi (S1)

dan mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Sauca Renar Kaunang

NIM 090210103036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER


(3)

ii

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang,

saya persembahkan skripsi ini kepada:

1.

Ayahanda Drs. Puji Riantho dan Ibunda Misgiyarti yang tiada lelah mendukung

setiap usaha saya, mendidik dan membesarkan dengan cinta dan kasih sayang,

memberi motivasi, menasehati, mendoakan dan mengorbankan apapun dan tidak

pernah mengharap balasan terkecuali mengharap senyum dan kesuksesan

anak-anaknya sehingga dapat berguna bagi keluarga, masyarakat dan agama;

2.

Bapak dan ibu guru dari SD, SMPN, SMAN, sampai PTN yang telah

memberikan bekal ilmu yang bermanfaat dan bimbingan dengan sepenuh hati;

3.

Saudara tercinta Galih Azza Alugara

4.

Keluarga besar di Banyuwangi yang saya cintai yang telah banyak memberikan

dukungan baik berupa moral dan materil serta doa supaya saya menjadi orang

yang sukses dan dapat membahagiakan orang tua;

5.

Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember yang

tercinta dan selalu saya banggakan.


(4)

(

r

!

) y

n

u

s

n

y

n

n

m

t s

k

s

(

r

!

t

n

) y

n

r

!

k

n

n

y

(

" !

Q.S. Al-Baqarah: 286)

1)

Kamu tidak bisa mengubah orang lain. Kamu harus menjadi perubahan yang kamu

harapkan dari orang lain.


(5)

iv

#$%&'()(( &

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Sauca Renar Kaunang

NIM

: 090210103036

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul Etnobotani

(Pemanfaatan Tumbuhan Secara Tradisional) Dalam Pengobatan Hewan Ternak Oleh

Masyarakat Using Di Kabupaten Banyuwangi adalah benar-benar hasil karya

sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya, belum pernah diajukan

pada institusi manapun, dan bukan karya jiplakan. Saya bertanggungjawab atas

keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung

tinggi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan

paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika ternyata

dikemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, Mei 2015

Yang menyatakan,

Sauca Renar Kaunang

NIM 090210103036


(6)

v

*+,-

.*-/ 0 1 23 20 41 56/ 74 1 84 40 4 10 973 9 : 4 1;/ <4 =40 =4 >5;5 214 ? >4? 4 76/1@23 4 0 4 1: /A410 / =14 B2? / :74;C4 =4 B4 09 ; 5 1 @

>5B4 3 9640 / 13 4 1C9A4 1@5

DE FG

H IJKILFMIN

K

I JM IM O P

IM

QRQST QTQUQ U

6

P

FVWX VW XMO

YZ[ FM\FVW XVW XMO]^IVI

:

YN_`X[PJNa [bXIGcH_\

,

d_\


(7)

kl mn l o pqpr s

l o stu t o r sv

(

kl wrs xr ro rso p wu p yr snl zrmro mr {vnv tsr |

)

{r| rwkl s }tu r o rsyl ~r so l m sr t| lywr n €r mr r op nvs}

{vr u p kro lsu rs € p~rs }v

n mvknv

j ‚ƒ„…‚†‡„ †‚ˆ‰Š ‰† ‡… ‚‹jŒ„ ‡‚‚… Žj ‚†ˆ‰ˆ‰ †„ Žj‚ Š‚ Ž‚Œ„

y

‚‚Œ „ †Œ „… ˆ‰†

y

‰Š‰‚j…‚ † ‹ ‰†j j…‚†j ‘ ‡‚ ˆ’Œ „j ‰†j j…‚ †“j ‘Š‘ ‡j

(

’”

)

‚

n m

‰†•‚ ‹‚j ‡‰Š‚ ’‚ƒ‚†‚ ‰†j j…‚ †

– Š‰Ž

—‚ ˆ‚˜‚ Ž‚j  ™ ‚ š’‚„•‚› ‰†‚ œ‚„ †‚ † ‡ —˜ šžŸž ”ž”ž ¡ž¡

6

¢„„ ‚† š ‰†jj…‚ †˜£ ‘ ‡

r

r

‚

m

’

t

„ j š ‰†jj…‚ †“

io

l

‘ ‡

i

£ †‡

k

‚

t

‚

n

¤‚ Ž„ † š žžŸ

¥‚ ‰‚ Ž£ ‚ Š š“‚ †¦„ ™‚ † ‡j

¤‰ˆ ‹‚Œ

,

¤‚†‡‡‚ Š

Lahir : Banyuwangi, 29 Oktober 1991

Disetujui Oleh

Dosen Pembimbing I,

Dosen Pembimbing II,

Dr. Iis Nur Asyiah, S.P, M.P

Sulifah Aprilya H, S.Pd, M.Pd

NIP. 19730614 200801 2 008

NIP. 19790415200312 2 003


(8)

©ª « ¬ª ­ ®¯ ® «

° ±²¨³´¨ µ¶²·¸¹¸º » ¼½¾¿À ¿½Á¾¨

(

¶ÃÁ ¾ÄÁÁ ½Á ¾ Ÿ ÃÀ¸ ÆÁ ¾ ° ¶ÇÁ ²Á ŲÁ¹¨´¨¿ ¾Áº

)

È Áº Áà ¶¾É¿ÀÁ ½ Á¾Ê ¶ËÁ¾Å ¶² ¾Á ± ̺ ¶ÆÍ Á´ÎÁ ²Á ±Á ½Ï´¨¾ÉȨ ÐÁÀ¸ ³Á ½¶¾ µÁ ¾Î¸ËÁ ¾É¨

telah

diuji dan disahkan pada:

hari

:

tanggal

:

tempat

: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember

Tim Penguji:

Ketua,

Sekretaris,

Dr. Iis Nur Asyiah, SP, MP.

Sulifah Apriliya H, S.Pd, M.Pd.

NIP 19730614 200801 2 008

NIP 19790415200312 2 003

Anggota I,

Anggota II,

Dra Pujiastuti. M. Si

Kamalia Fikri, S.Pd, M.Pd

NIP 19610222198702 2 001

NIP 198402232010122004

Mengesahkan

Dekan FKIP UniversitasJember,

Prof. Dr. Sunardi, M.Pd.

NIP. 19540501 198303 1 005


(9)

viii

ÑÒ ÓÔÕÖ×ÖÓ

Ø

tnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Secara Tradisional Dalam Pengobatan

Hewan Ternak Oleh Masyarakat Using Di Kabupaten Banyuwangi

Ù Ú

auca

Renar

Û

aunang

Ü ÝÞÝßà ÝàÝáÝáâ Ù

ã

rogram

Ú

tudi

ã

endidikan

ä

iologi

Ù

å

urusan

ã

endidikan

æ çãèÜé

akultas

Û

eguruan dan

ç

lmu

ã

endidikan

ê

niversitas

å

ember

ë

ì

alam menjalankan perekonomian negara

Ü

banyak aspek yang berperan

dalam meningkatkan komoditas negara

ë è

spek-aspek tersebut antara lain dalam

bidang perkebunan

Ü

pertanian

Ü

perikanan

Ü

perdagangan

Ü

dan yang tidak kalah

pentingnya adalah di bidang peternakan

ë ä

anyak hewan yang dapat diternakan

Ü

karena hewan ternak mempunyai manfaat yang cukup banyak untuk kehidupan

manusia seperti bisa digunakan untuk bahan makanan

Ü

diperah susunya

Ü

dan kulitnya

bisa digunakan untuk kerajinan seperti tas

Ü

sabuk

Ü

dompet

Ü

sepatu

Ü

jaket

Ü

dll

ëí

amun

Ü

produksi dari ternak akan menjadi tidak berguna dan membahayakan kesehatan

apabila hewan terkena penyakit

ê

ntuk mengatasi penyakit yang menyerang ternak

Ü

peternak biasanya

menggunakan obat-obatan yang dicampurkan ke dalam pakan ternak dan juga bisa

langsung disuntikkan pada hewan ternak

ëã

ada pemakaian obat-obatan kimia dalam

bidang peternakan faktor keamanan juga harus dipertimbangkan diantaranya adalah

keamanan produk peternakan dari residu obat-obatan yang digunakan

Ü

karena bisa

menimbulkan efek samping pada hewan ternak maupun hasil dari ternak itu sendiri

ë

è

danya efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan obat kimia membuat

peternak saat ini banyak yang beralih kembali menggunakan obat alami sesuai

konsep hidup

back to nature

yang digemari saat ini dengan memanfaatkan

tumbuhan yang ada di sekitarnya

ë Ú

elain juga karena penggunaan tumbuhan

sebagai obat alami merupakan kebiasaan masyarakat

ç

ndonesia sejak dulu karena

obat alami tidak mempunyai efek samping yang berbahaya terhadap produksi dari

hewan ternak

ë ã

engetahuan akan racikan tumbuhan obat didukung dengan

tersedianya berbagai macam tumbuhan pekarangan yang bisa dijadikan obat

ternak oleh masyarakat

ë


(10)

ix

î

enelitian ini dilakukan di desa

ï

emiren dan

ð

lehsari

ñ

kecamatan

ò

lagah

serta di desa

ó

oyolangu dan

î

enataban di kecamatan

ò

iri dengan jumlah

responden yaitu

ôõ

orang responden

ö ÷

etode yang digunakan adalah metode

penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif

ö øù

knik sampling yang

digunakan yaitu

Purposive Sampling

dan

Snowball Sampling

dengan teknik

pengumpulan data melalui wawancara

semi-stuctured

menggunakan tipe

pertanyaan

open-ended

ö ú

nalisis data dengan analisis

Use Value

dan

Informant

Concencus Factor.

û

ata dengan nilai

Use Value

dan

Informant Concencus Factor

tertinggi dilakukan studi literatur dengan pendekatan fitokimia

ö

ü

asil dari penelitian yang didapat dari responden masyarakat

ý

sing di

kabupaten

ó

anyuwangi terinventarisasi

ôþ

spesies tumbuhan dari

ÿ

famili yang

digunakan untuk bahan pengobatan ternak secara tradisional

öû

ari hasil penelitian

didapatkan lima jenis pengobatan ternak yang dianggap penting oleh masyarakat

ý

sing di

ï

abupaten

ó

anyuwangi yang ditunjukkan dengan nilai

yang tinggi

yaitu enam jenis pengobatan ternak

ö

enis

î

engobatan tersebut berturut-turut yaitu

pengobatan untuk ternak kesleo

ñ

keracunan

ñ

penyakit akibat virus

ñ

gangguan

metabolisme

ñ

reproduksi

ñ

dan serangan parasit

ö

edangkan perawatan yang

dianggap tidak begitu penting untuk dilakukan uji lebih mendalam yang

ditunjukkan dengan nilai

yang tergolong rendah karena memiliki nilai

ý

dibawah

ñ

sedangkan tumbuhan yang memiliki nilai

ý

diatas

ñ

dapat

dilakukan penelitian lebih mendalam mengenai bioaktivitas tumbuhan yang

digunakan untuk pengobatan ternak tersebut

ö

ó

erdasarkan hasil nilai

Use Value

dan

Informant Concencus Factor

tertinggi diperoleh kunyit

ñ

aren

ñ

temulawak

ñ

pisang

ñ

kelapa

ñ

lempuyang

ñ

jeruk

nipis

ñ

sembukan

ñ

wuni

ñ

kencur

ñ

pace

ñ

jagung

ñ

brotowali

ñ

bawang putih dan jambu

biji yang berpotensi untuk dilakukan uji lebih lanjut sebagai bahan obat tradisional

untuk ternak

ö


(11)

y

t

t

t

!

y

"#

y

! $! $

t

! !

y

$

y

! % &'!(%(' ! !)

t

! %! * (! + !(%!

t

,

w

! ! - .

y

t

/ !+ 0%$

t

!

B

!

y

1 !

. Skripsi ini disusun untuk memenuhi

salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) di Program Studi

Pendidikan Biologi, Jurusan pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Jember.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada.

1.

Prof. Dr. Sunardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jember;

2.

Dr. Dwi Wahyuni, M.Kes., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA;

3.

Drs. Suratno, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi FKIP

Universitas Jember;

4.

Dr. Iis Nur Asyiah, S.P., M.P., selaku Dosen Pembimbing I dan Sulifah Aprilya

Hariani, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan

waktu, pikiran dan perhatian dalam penulisan skripsi ini;

5.

Semua dosen FKIP Pendidikan Biologi, atas semua ilmu yang diberikan selama

menjadi mahasiswa Pendidikan Biologi;

6.

Bapak/Ibu kepala desa/kelurahan beserta stafnya dan masyarakat di desa

Kalipait, Kedungasri dan Kendalrejo atas segala bantuan dalam perijinan,

informasi dan pengetahuannya dalam pengumpulan data untuk penyelesaian

skripsi ini;


(12)

2

i

7.

Bapak Andi, Ibu Ani dan Mbah Jiman yang sudah menjadi orang tua selama

masa penelitian di desa Kemiren;

8.

Keluarga yang selalu memberi semangat, doa dan dukungan baik moral maupun

meteril;

9.

Saudara-saudara yang terbaik Mbak Mika, Ms Dimas, Mbak Revy, Sonia, Glory,

Galih, Bayu, Rara, Hafiz, Royan, Mala, dan Si Kecil Ganis

10. Keluarga Kontraan C15 dan Kosan di jember Citra, Erfani, Marto, Bangkit,

Rifky Jembling, Yopi, Fikar Badrun, Semik, Yoga, Suselo, Kentung, Andi, Dek

Nanda, Panji yang menjadi keluarga di jember

11. Teman-temanku yang selalu membantu dan menyemangati Winda, Shevi, Hady ,

Shinta, Livara, Uyut Tanti dan Nuryanitra Nuy

12. Teman-teman biologi 2009 lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

terima kasih telah memberi dukungan, motivasi dan kenangan terindah yang tak

akan pernah terlupakan;

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat.

Jember, ... 2015

Penulis


(13)

xii

3456 47898

:;<;=;> ?4@4A4BCD3D@

EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE F ?4@4A4BGH 79HAI 4?4B

EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE FF ?4@4A4BAJ6JEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE FF F ?4@4A4BGH 7BK 46 44BEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE FL ?4@4A4BGHAI 8AI 8B M4BEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE L ?4@4A4BGH 79H 6DCD4BEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE LF ?4@4A4BGHB MH94?4BEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE LFF 7 8B MN494BEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE LFF F G74N4 6 4EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE O 3456 47898EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE O FF 3456 476 4 I H@EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE OL 3456 47M4AI 47EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE OLF FF 3456 47@4AG874BEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE OO I 4 IPQGHB3 4? D@ D4BEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE R

PQP @ STSUIV

l

SW SX

g

EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE R PQY 7 Z

u

s

SX

m

AS[S\S] EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE ^ PQ_ ISTS[SXA S[S\S]EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE ^ PQ` 6

u

ju

SXG

e

n

e

liti

SX EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE a PQb ASX

f

SSTG

e

n

e

liti

SX EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE a I 4 I

2.

6 8B C4D4BGD96 4N4EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE c

2.

P H

tn

de

o

t

SX

i

EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE c

2.2

G

e

n

fde STSX

p

SgS ?

e

w

SX

6

e

r

n

SW EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE h iEiERjk;lmno> ;pq rsno>EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE t iEiEijk;lmno> ;pmo;sFuFr>;<EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE Rv iEiEwm x=k xy;>unk;z;F{;y;>| n=k x;l;>jk;lmno>;p


(14)

xiii

}~  €‚ ƒ„

s

…†

u

p

„

en

‡ ˆ

w



y

u

n

g

i

‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ Š‹ ‹ ‰Œ‰ŠŽ‘Ž’ “”•Ž ”–— Ž ”˜™

‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ Š‹ ‹ ‰Œ‰‹šŽ›–ŽœŽŽ’ž›™ ”˜

‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ ŠŸ ‡ ‡

3.

¡¢ £ ¤¥¢¦¢ §¢ ¨ © £ ©  §

‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ Šª

3.

« ¬

n

e

is

¦

e

n

e

liti

ˆ ‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ Šª

3.2

£

e

m

p

„­ˆ®ƒ

tu

¦

e

n

e

liti

ˆ ‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ Šª

Œ‰‹ ‰Š¯“°‘Ž’±“”“²™ ’™ Ž”‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ Šª Œ‰‹ ‰‹³Ž’ ±“”“²™ ’™Ž ”‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ Š´

3.3

¦

o

p

u

l

µ

i

­ˆ¶·

l

p

e

¦¸

n

e

liti

ˆ ‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ Š´

Œ‰Œ‰Š±¹‘²Ž›™‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ Š´ Œ‰Œ‰‹ºŽ°‘“²‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ Š´ Œ‰Œ‰Œ¯“”™±“”˜Ž°™²Ž”ºŽ°‘“²‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ Š´

3.

» ¥¸

fin

isi

¤

p

e

r

µ

io

n



l

‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ Š¼

3.5

£

k

e

n

ik

¦

p

ˆ

l

u

g

m

u

n

e

¥„ ‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ Š¼

3.

½ ©

e

n

n

str

u

m

¦¸

n

e

liti

ˆ ‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ Š¾

3.

¿ ÀˆÁˆÂˆ¦

e

n

e

liti

ˆ ‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ Š¾

3.8

¦

r

o

se

­

u

r

¦

e

n

e

liti

ˆ ‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ ŠÃ

Œ‰¾ ‰Šš“”“”’Ž”ºŽ°‘“²‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ ŠÃ Œ‰¾ ‰‹Ä”’ “œÅ™ “—Ĕƹœ°Ž ”‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ ‹Ç Œ‰¾ ‰Œ±“”˜°‘²Ž”È Ž’ Ž‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ ‹Ç

3.

É  ˆÊ

isis

ˁµ

il

¦

e

n

e

liti

ˆ ‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ ‹ Š

Œ‰ŠÇ ‰ŠÌ ”Ž²™›™›ÈŽ’Ž±“” “²™’ ™Ž ”

‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ ‹ Š

3.

«Í ¶

k

e

m

…

er

j

 ¦

e

n

eliti

ˆ ‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ ‹Œ ‡ ‡

»~

Ë ¶© ¨¥  §¦¢ ¡‡ Ë ¶ §

‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ ‹Ÿ »~« ˁµ

il

¦

e

n

e

liti

ˆ ‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ ‹Ÿ

Ÿ ‰Š‰ŠÎ“”™›‘“”˜¹Ž’ Ž”’“œ”Ž›“ÏŽœŽ’œŽÐ™›™ ¹”Ž²–Ž”˜Ð™²ŽŽ”¹²“Ñ °Ž›–ŽœŽŽ’ž›™ ”˜Ð™ Ž‘Ž’ “”•Ž ”–—Ž ” ˜™‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰‰ ‹ª


(15)

xiv

ÒÓÔÓÕÖ×ØÙ ×ÚÛÜÝ ÛÜÞ ÛÚÛÜß à ÜáâÛãäÛÜ åæà å×Ü ÛçÛÜè áÙ Û åÛàÞÛÚÛÜ éáÜåêÙ ÛëÛÜ

Öáâ Ü Ûç

ìáíÛâÛÖâ ÛÝàè àêÜÛãêãáÚß ÛèäÛ â Ûç ÛëîèàÜ å Ýà ï ÛÙ ×ðÛëáÜ

ÞÛÜ ä× ñ ÛÜ åàÓÓ ÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓ Õò

ÒÓÔÓóÞÛ åà ÛÜ ôÙ Û åà ÛÜ

(

õâåÛÜ

)

Ö×ØÙ ×Ú ÛÜäÛÜ å

æàØÛÜöÛÛëçÛÜ

è áÙ Û åÛà ÞÛÚ ÛÜéáÜ åêÙ ÛëÛÜÖáâ ÜÛçêãáÚß ÛèäÛâÛç Ûëîè à Ü åÝàïÛÙ ×ð Ûëá Ü ÞÛÜ ä×ñ ÛÜ åàÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓ ó Õ ÒÓÔÓÒ÷Ûâ ÛéáÜ åêãÛÚ ÛÜÝÛÜéá Üåå×Ü ÛÛÜÖ×ØÙ ×Ú Û ÜèáÙ Û åÛàÞÛÚ ÛÜ

éáÜåêÙ ÛëÛÜÖáâ Ü ÛçêãáÚß ÛèäÛâÛçÛëîè àÜåÝàïÛÙ ×ð ÛëáÜ

ÞÛÜä×ñÛÜåàÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓ ó Õ

ÒÓÔÓøì×ØÙáâéáâêãáÚ ÛÜÖ×ØÙ ×Ú ÛÜè áÙ Û åÛàÞ ÛÚÛ Üéá ÜåêÙÛëÛÜÖáâ Ü Ûç êãáÚßÛèäÛâÛçÛëîèàÜ åÝ àïÛÙ ×ð Ûëá ÜÞÛÜ ä×ñÛÜ åàÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓ óó ÒÓÔÓòÖ×ØÙ ×Ú ÛÜäÛ Ü åæàÛÜååÛðéÛãàÜåéá ÜëàÜ åÝÛ ÜÞáâðêëá Üèà×Üë×ç

æà ã Ûç ×ç ÛÜîùàÞàêÛçëà úàëÛèûáÙà Úß á ÜÝ ÛãÛØÝÛâàß ÛèäÛâÛçÛë îè àÜåÝàïÛÙ ×ðÛëáÜÞÛÜä× ñÛÜ åàÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓ óø

üýþ ÿ

em

ÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓ ó ÒÓÕÓÔÜÛãà è àèïá å×Ü ÛÛÜÖ×ØÙ ×Ú ÛÜèáÙ Û åÛàÞÛÚÛ ÜêÙ Ûëëáâ ÜÛç

ëâ ÛÝàè àêÜÛãÝá Ü åÛÜéá ÜÝáç ÛëÛÜàëêçà ØàÛÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓ ó

5.

ÿ ÿÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓ øò

5.

e

sim

p

u

l

ÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓ øò

5.2

ÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓ øò

ÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓ ø ÿ ÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓÓ òÕ


(16)

!" #

$%& '()*+ *,- (.)(-/(- 0 ((1 -2(3- 13 456(1 7'-(4%%% %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% &$ 8%& (63 . (+* )(01 (' 13963:(- 2(-; )*471 (:3 * (1(3 )*;3- (4(- , .7:

9(+2(' (4(1 < +*-;

)* 4 (63= (1 7- !(-23> (-;* +76 (;(* 6(:(- ,6(1 1'()* +*,- (.3- 13 41 7'- (4%% %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

$? 8%$ (63 . (+*@ 7- * += 7-2(4*1) (-A('(= 7'(> (1 (--2(%%%%%% %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% $& B%& C(17;,'* @7- *+ = 7-2(4*1 )(- = 7' (> (1 (- = () ( :7>(- 17'-(4 , . 7:

9( 2(' (4 (1<+ *-; )*

C(63= (17-!(-23 > (-;*%%%%%%% %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

$D B%$ E(9( 13963:(- 2(-; )*;3- (4 (- , .7: 9(+2('(4( 1 < + *-;

4(63= (17-!(-23 >(-;*+76 (;(*6 (:(-,6 (11 7'- (41 '()* +*,- (. %%%%%%% $F B%8 G7- * + 6 (:(- 9*- 7'(. )(- A('( 97'(93 ,6 (1 17'-(4 2(-; )*;3- (4

(-, . 7:9(+2(' (4 (1<+ *-;4 (63= (17-!(-23 > (-;* %%%%%%%%%%%% 8& B%B 3963:(- 2(-; )* (-;;(= = (.*-; = 7- 1*-; 3- 13 4 )*;3- (4(- + 76 (;(*

6 (:(- ,6 (1 1 7'- (4 1' () * +*,- (. , . 7: 9(+2('(4(1 < +*-; 4(63= (17-!(-23 >(-;*)*6 (>(:%%%%%% %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% 8D B%D G7- *+ = 7-;,6 (1 (- )(- = 7' ( >(1 (- 17'- (4 = ( . *-; = 7- 1 *-; , . 7:

9(+2(' (4(1<+ *-;4 (63=(17-!(-23 >(-;* %%%%%%%%%%%%% %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% 8H B%H G7- *+ 13963:(- 2(-; 67'=, 17- + * )*.(43 4(- 3@* 6 *, (41*I *1(+ . 76 *:

97- )(. (9)(' *9(+2(' (4 (1<+ *-;4 (63= (17-!(-23 >(-;* %%%%%%%%%%%%% 8F JKL KMKN


(17)

xvi

O P QR PST PUV PS

WXY XZ X[ \]^ _ `aXbXcdeXa `[fX[gd hX[ij]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]] ^k k]^ l X[mX[iX[_ `[`YjajX[d[a dn_ `[iXZcjYX[oXaX]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]] ^p qrs tn`Z Xb `uvX_ `[`Yja jX[]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]] \k w]^ ojxa ujcdxjv dZ YXyzXZjYYja dZcdyX[x`cXiXjcXyX[{cXa|X[e`uXhXaX[

a`u[Xn]]]]]]]]]]]]]]]]] ]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]] k} ~rs fXijX[a dZcdy X[gX [i|jid[Xn X[x`cXiXj{cXaa `u[XnauX|jxj{[XY]]]]]] k\ w] k tdZc`ue `u{Y`y X[adZcdy X[x`cXiXjcXy X[{cXaa`u[Xn]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]] kw


(18)

xvii

€‚ € ƒ„ € … †‡ ƒ€ˆ

‰Š ‹ Œ Ž ‘’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’ “” •Š –—˜™ŒŽš—ŽŒ›œŒ Œ›’’ ’’’’’’’’’’’’’’’’’’’ Š “ ž Š ŸŒ™ — š—›¡¡¢ ›ŒŒ›Ÿ¢ ˜™¢£ Œ›’’’’’’’’’’’’’’’’’ “¤ ¥Š ¦ Œ˜™ ŒŽš—›—   Œ› ’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’ŠŠ “§ ¨Š ¥ Œ©ŒŽª›©«Ž˜Œ›’’’ ’’’’’’’’’’’’’’’’’’’ ŠŠ ¤¬ ­Š ¥ Œ©ŒŽ ® Œ˜ŒŸ¢ ˜™¢£ Œ›’’’’’’’’’’’’’’’’’’’ Š ¤“ ¦Š ¥ —‘Ž ¯‘Ÿ¢ ˜™¢£ Œ›’ ’’’’’’’’’’’’’’’’’’’ ŠŠ ¤° ±Š ²—› ‘š—›¡«™ Œ Œ›Ÿ—Ž› Œ’’’’’’’’’’’’’’’’’’’ °§ ªŠ š—Ž£ ¢›¡Œ›³ ´µ Œ›ªž­’’’’’’’’’’’’’’’’’’’ °° ²Š ® Œ³ ´’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’ Š ¶·” ¸Š ® Œªž­’’’’’’ ’’’’’’’’’’’’’’’’’’’ Š ¶· –Š ¹¢ ŽŒš—›—    Œ›’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’ ŠŠ ¶·“ ‹ Š š—Œ–« Œ‘š—›—    Œ›’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’

®Š –—˜™ŒŽ¸«›‘¢ Œ‘’’ ’’’’’’’’’’’’’’’’’’’ Š


(19)

À Á ÀÂÃÄÅ ÆÇ ÁÈÉ Ê ÉÁ Æ

ÂÃ ÂÊ ËÌËÍÀ Î

l

ËÏËÐ Ñ

ÒÓÔÕÖ×ÖÔØÖÔ ÙÚÖÛÚ ÜÓÝÓØÞÔÞßàÖÔ ÔÓáÖÝÖ

,

âÖÔãÖØ ÖÙÜÓØ ãÖÔá âÓÝÜÓÝÖÔ äÖ×Öß ßÓÔàÔáØÖÛØÖÔ ØÞßÞäàÛÖÙ ÔÓáÖÝÖ

. A

ÙÜÓØ

-

ÖÙÜÓØ Û ÓÝÙÓâÚÛ ÖÔÛÖÝÖ ×ÖàÔ äÖ×Öß âàäÖÔá ÜÓÝØÓâÚÔÖÔ

,

ÜÓÝÛÖÔàÖÔ

,

ÜÓÝàØÖÔÖÔ

,

ÜÓÝäÖáÖÔáÖÔ

,

äÖÔãÖÔáÛàäÖØØÖ×ÖåÜÓÔÛàÔáÔãÖÖäÖ×Öå äà âàäÖÔá ÜÓÛÓÝÔÖØÖÔ

. B

ÖÔãÖØ åÓæÖÔ ãÖÔá äÖÜÖÛ äàÛÓÝÔÖØÖÔ

,

ØÖÝÓÔÖ åÓæÖÔ ÛÓÝÔÖØ ßÓßÜÚÔãÖà ßÖÔçÖÖÛ ãÖÔá èÚØÚÜ âÖÔãÖØ ÚÔÛÚØ ØÓåàäÚÜÖÔ ßÖÔÚÙàÖ ÙÓÜÓÝÛà âàÙÖ äàáÚÔÖØÖÔ ÚÔÛÚØ âÖåÖÔ ßÖØÖÔÖÔ

,

äàÜÓÝÖå ÙÚÙÚÔãÖ

,

äÖÔ ØÚ×àÛÔãÖ âàÙÖ äàáÚÔÖØÖÔ ÚÔÛÚØ ØÓÝÖÕàÔÖÔÙÓÜÓÝÛàÛÖÙ

,

ÙÖâÚØ

,

äÞßÜÓÛ

,

ÙÓÜÖÛÚ

,

ÕÖØÓÛ

,

ä××

.

éÖßÚÔ

,

ÜÝÞäÚØÙàäÖÝàÛÓÝÔÖØÖØÖÔ ßÓÔÕÖäà ÛàäÖØ âÓÝáÚÔÖ äÖÔ ßÓßâÖåÖãÖØÖÔ

ØÓÙÓåÖÛÖÔ ÖÜÖâà×Ö åÓæÖÔ ÛÓÝØÓÔÖ ÜÓÔãÖØàÛ

(

êÓÛÛÓÜÖÔà

,

¿ëìí

).

îÓÔãÖØàÛÖäÖ×ÖåØÓÔäÖ×ÖÚÛÖßÖäÖÝà ÜÖÝÖÜÓÛÓÝÔÖØäÖ×ÖßßÓÔàÔáØÖÛØÖÔØ ÚÖ×àÛÖÙ åÓæÖÔÛÓÝÔÖØãÖÔáâÖàØäÖÔÖßÖÔ

,

âÓâÓÝÖÜÖÜÓÔãÖ ØàÛäÖÜÖÛäàÛàßâÚ×ØÖÔäÖÝà×àÔáØÚÔáÖÔ ÙÓØàÛÖÝßÖÚÜÚÔÛÓÝÛÚ×ÖÝÞ×ÓåÛ ÓÝÔÖØ×ÖàÔ

,

ßàÙÖ×ÔãÖèÖèàÔáÖÔ

,

áÖÛÖ×

,

äàÖÝÓ

,

ØÚÝÖÔáÔãÖÔÖçÙÚ ßÖØÖÔ

,

âÖåØÖÔ ÙÖßÜÖà ßÓÔãÓâÖâØÖÔ ØÓßÖÛàÖÔ

.

ïÖ× ÛÓÝÙÓâÚÛ ÖØÖÔ âÓÝäÖßÜÖØ ÔÓáÖÛàç ÜÖäÖ ÜÓÛ ÓÝÔÖØ ØÖÝÓÔÖ ÖØÖÔ ßÓÔãÓâÖâØÖÔ ßÓÔÚÝÚÔÔãÖ ØÚÖ×àÛÖÙ åÓæÖÔ ÛÓÝÔÖØ äÖÔ âÓÝØÚÝÖÔáÔãÖåÖÙà×ÜÝÞäÚØÙàãÖÔáäàåÖÙà×ØÖÔÞ×ÓååÓæÖÔÛÓÝÔÖØ

(

îÝàÖäà

,

¿ëëð

) .

ÒÓÔáÖÛÖÙà ÜÓÔãÖØàÛ ãÖÔá ßÓÔãÓÝÖÔá ÛÓÝÔÖØ

,

ÜÓÛ ÓÝÔÖØ âàÖÙÖÔãÖ ßÓÔááÚÔÖØÖÔ ÞâÖÛ

-

ÞâÖÛÖÔ ãÖÔá äàèÖßÜÚÝØÖÔ ØÓ äÖ×Öß ÜÖØÖÔ ÛÓÝÔÖØ äÖÔ ÕÚáÖ âàÙÖ ×ÖÔáÙÚÔá äàÙÚÔÛàØØÖÔÜÖäÖ

åÓæÖÔ

ÛÓÝÔÖØ

.

îÓÔááÚÔÖÖÔ

ÞâÖÛ

-

ÞâÖÛÖÔäÖ×ÖßÚÙÖåÖÜÓÛÓÝÔÖØÖÔåÖßÜàÝ ÛàäÖØäÖÜÖÛäàåàÔäÖÝØÖÔ

,

ØÖÝÓÔÖÛÓÝÔÖØäàåÖÝÖÜØÖÔÙÓ×Ö×ÚâÓÝÜÝÞäÚØÙàÙÓèÖÝÖÞÜÛàßÖ×ãÖÔá âÓÝÖÝÛà ØÓÙÓåÖÛÖÔ ÛÓÝÔÖØ åÖÝÚÙ ÙÓ×Ö× Ú ÛÓÝÕÖáÖ

.

ñÔÛ ÚØ

ßÓßÓÔÚåàÛÚÔÛÚÛÖÔ ÜÝÞäÚØÙàÛÓÝÔÖØ ãÖÔáÛàÔááà

,

ßÖØÖ ØÓÛÓÝÙÓäàÖÖÔÞâÖÛ åÓæÖÔ ÙÖÔáÖÛ äàÜÓÝ× ÚØÖÔ

(B

ÖåÝà

,

¿ëëí

). C

ÞÔÛÞåÔãÖ ÚÔÛÚØ ßÓÔáÞâÖÛà èÖèàÔáÖÔ ßÓÔááÚÔÖØÖÔ òóôõóö÷ø

,

ØÓßâÚÔá ßÓÔááÚÔÖØÖÔ ÖÔÛÖÔáàÔ

,

ÖÔÛÝÖØÙ äÓÔáÖÔ ßÓÔãÚÔÛàØØÖÔ ÜàÔàèà×àÔ

,

äÖÔ áÖÛÖ× ßÓÔááÚÔÖØÖÔ ùúûü÷ý

(

êÚÛÖßÖ

,

ðþþëÿ¿ í

).


(20)

,

(

h promoter

),

.

-

-

,

(B

!

).

"

-

,

. A

-

. B

,

,

,

,

,

,

(

#

C

,

!!

).

A

back to nature

.

$

.

.

-

(

,

%%!

).

B

,

&

-

,


(21)

*+,-+ ./ 01 1 ,1213 /1 213 /1 45 +.617 1 81+ 6 9 .90 2 0 :0 : .:1 81 1 + 1 219 4.7; ./ 17 ,0 ,5+01

,

<1 ,0

91/ 03 ;1+ 81 : 9 1/817 1:14 1415 /5: 5 ,0 *+,-+ ./ 01 81+6 91/ 03 9 .+665+1:1 + 459 ;531+ /.;1610 ;131+ ,1/ 17 =.+ 6-;1 4 1+ 4 .7 +1: ,01 +4171 +81 91/81 71: 1 4

>5+,1

9 .+665+1: 1 + ,1 5+ :14 5: 5+45: 9 .+0 +6:14:1+ =7-,5:/ 0 10 7 /5/5 =1 ,1 /1 =0 = .713 ,1 + =1,1 5+ 661/ 5+45: 9 .+0 + 6: 1 4:1 + ?17 +1 : 5+0+ 6 4.257

(

@ 0 201 +6

,

ABBC

)

,1+9 1/817 1:14>521? ./0D41719.+ 665+1: 1 +,1 5+/ 19 ;0 2 -4-5+4 5:9 .+E. 613 =.9 ;.+4 5:1+ 1F21 4-:/ 0 + ,1+ G1 41 2 =1 ,1 0 40:

(

>.40-:-H CIIJ

).

@.+.20401 + 210+ 81 + 6 ,0 21: 5:1 + -2.3 K1 +,181+0

(

ABB L

)

= .+ 665+11 + 4.9 5 21?1:H : 5+0 7

,

,1 + 4.9 5 : 5+E0 =1 ,1/ 1 =0M1 ,5715+4 5:9 .+19;13/4190+1/ 1 1 4:171 =1+N

>1 213 / 14 5 91/81 71: 1 4 ,0 *+,-+ ./ 01 81+ 6 91/ 0 3 9.+ 665+1:1+ 459 ;531 + 5+45: -;14 =.+81:0 4 3.?1 + 4.7 +1: 1 ,1213 91/81 71: 14 D/ 0 + 6 ,0

B

1+ 85? 1+ 60

.

M 1/81 71: 1 4D/ 0 +6,0:1 ; 5=1 4 .+

B

1+85 ?1+60 ,0: . +1 2/.;1610/ 1213/1 4 5,01+4171.4 +0: 81+ 61,1 ,0 *+,-+ ./ 0 1 81+69 1/ 03 9.9 0 20:0 :.:1 81 1+=.+ 6.413 51 + 471 ,0/ 0 -+1 2 ,1 219 ;0 ,1 +6 -;1 4 471 ,0/ 0 -+1 2

(

12190

),

=.+ 6.41351 + 4. +41 +6 :2 1/0F0 :1/ 0 =.+81 : 0 4 ,1 + / 0F1 4 459;531+ -;14

,

E171 =. +6-;1 4 1+H E171 =.7 1 ?1 41+ 4 5;53 H /=./ 0./

-

/=./ 0 ./ 4 59;531 + -;14

,

;13:1 +<19 55+45:3 .?1 +4.7+1: N

B

.7 ,1/ 17: 1 + 3 1/02 5<0 =.+,13 5251 + 81+ 6 /5,13 ,021: 5:1 +H

B

7 -4-?120

(

Tinospora crispa

),

>19;0 2-4 -

(

Andrographis paniculata)

,

O5+0 7

(

Curcuma

binominal),

,1 + P.9521?1:

(

Curcuma xanthorrhiza)

9 .7 5=1:1 + ;.;.71 =1 E-+4-3

459;531 + =.:171+ 61 + 81+ 6 /.70 + 6 ,065+1:1+ -2 .3 91/81 71: 1 4 D/0+6 5+45: =.+6-;1 41 + 4 .7 +1: N

A

:1 + 4.41 =0 /.:17 1 + 6 0 +0 91/81 71: 14 /5,13 40,1: 9 .+665+1:1 ++81

,

/.210+ 045 : .;.71 ,1 1+ 4 59 ; 53

-

459;531 + 4.7/ .;54

<561

/5,13 9 .+<1 ,0

21 +6: 1 1 41 5 / 1 + 614 /5204 ,04.9 5:1 + :17. +1 9 1/81 71: 1 4 9 5210 .+ 661 + 5+45: 9 .9 1+F11 4: 1+,1 +9 .+1+19+ 81

(

Q0F1R0

,

ABBB

).

O-+/.: 5.+/ 0 ,170 = .75;131 + =-21 30,5= 81+ 6 9 .+ 8. ;1;:1 + = .+ 6.41351+ 91/81 71: 1 44.+41 + 6-;144.7+1:1 21909.+<1,03021 +6,1 +1 ,1 +81,19 =1:+.6140 F,170 =.+665+11 + -;1 4 4.7+1: :0 901 9.+<1,0 21 417 ;.21 :1+6 = .+.20 40 9.21: 5:1 + =.+.20 40 1+ 4.+41 +6 -;1 4 3 .?1 + 4.7 +1: 1 2190 ,.+ 61+ <5,52 .4 +-;-41+0 =.91 +F11 41+ 4 59;531+


(22)

TUVWXW YXWZ[T [\]W^ Z W^ W_ `U ]a\bWY W] cUd W] YUX]We \ ^U c _ WTfWXWeWY gT []a Z[ e Wbg`WYU ]bW]fg d W]a[

hijkl

m

l mnopn mnqn r

B

UX Z WT WXeW] gXW[W] ^WY WX bU ^ We W]a Z[ WY WT ZW`W Y Z[Xg_gTeW] `UX_WT W^W cW]

TUbWaW[bU X[e gY

.

W

.

sU ][ T Yg_bgcW] \ bWY W`W T WtW fW] a Z[_W]uWW Ye W] TU bWaW[ bWc W] \ b WY ZW] `UXWd WY W]YUX ] WeZ[_ WTfWXWeWYv T [] awWbg`WYU ]

B

W]fgdW]a[ x

by

B

WaW[_ W] W VWX W `U_ W ]uWWYW] Yg_ bgc

-

Yg_ bgcW] TUbWaW[ bWcW] \ b WY ZW] `UXWd WY W]YUX ] We\ ^Uc_WT fWX WeWYv T []aZ[wWbg `WYU]zW]fgd W]a[ x

V

. B

Wa[W] Y g_ bgcW] fW ]a Z[ag]WeW] g]Y ge bWcW] \ bWY YUX ]We ZW] `UX Wd WYW] \^U c _ WTfWXWeWYv T [ ]aZ[w Wb g`WYU ]

B

W]fgdW]a[ x

Zy sU ][ T `U ] fWe [ Y YUX]We W` W T WtW fW]a Z W`WY Z[\ bWY[ _U ]aag]WeW] Yg_ bgcW ] \ ^U c _ WTfWXWeWYv T [ ]aZ[w Wb g`WYU ]z W]fgd W] a[x

hi{|n }n mnopn mnq n r

v ]Y ge _U_`UX_ gZWc `U_ bWcWT W] ZW] _U ]ag XW]a[ eU XW]VgW] ZW^ W_ _U ]WuT [Xe W] _WT W^ Wc fW]a YU Xe W]Zg]a Z[ ZW^ W_ `U]U ^[ Y[ W] [ ][

,

_ We W Z[ bUX [ bWYWTW] _ WT W^WcTU bWa W[bUX [e gY

.

W

.

~U ]U^ [Y [W] Z[ ^We ge W] Z[ bU bUX W`W ZUTW fW[Yg ZU T W wU_ [X U ] ZW]  ^UcT WX[ Z[ eU VW_ WYW]€^WaWc TUXYWeU^gX WcW] ~U]WYWbW] ZW]

B

\f\ ^W]ag Z[wU VW_WYW ] €[X[

,

e Wbg`WYU ]

B

W]fgd W]a[

.

by ‚U T `\]ZU ]

fW]a Z[ dWd W ]VWX W[ _ UX g`WeW]`U ]ZgZgeWT ^[ _WTfWXWe WY vT[ ]afW]a _U ]aU YWcg[ ZW] _U ]aa g]We W] Yg_ bgcW] TU bWa W[ bWcW] \ bWY YX WZ[T [\ ]W ^ g]Y ge cU dW]YUX] We

.

V

. B

WcW] \ b WY ZW] `UX WdW Y W] g]Yge cU dW] YUX ]We fW]a Z[ ag]WeW] WZW^Wc bWcW] `U ]a\ b WYW] ZW] `UXWdWY W ] ZWX [ ^gWX Y gbgc _Wg`g] ZWX[ ZW^W_ Ygbgc

(

Z[_[]g_

,

Z[_We W]ZW]Z[\ ^UTe W]

)

fW ]abUXWTW^ZWX [Y g_ bgc

-

Y g_ bgcW]y


(23)

„…

B

†‡ †ˆ ‰Š†‹ „†ˆ ŒŽ ††‹†ˆ  ˆ‹‘ ‡  †ˆ ‹ Ž ˆ†‘ ’† ˆ“ „”‹ • ”‹” †„†•†‡ Š†‡ † ˆ ’†ˆ“ –ˆ““ ˆ †‘ †ˆ

Š †‡†ˆ

„†—†Ž ‹–Š‡

-

‹ –Š‡ †ˆ

’†ˆ“ †„ † „”

–†—’†Ž †‘†‹ ˜—”ˆ“ „” ‘ †Š Œ†‹ ˆ

B

†ˆ’  †ˆ“”

.

™š›œ  ž Ÿ ¡¢

n

¢

l

£ ¤£ Ÿ 

B

Ž „ †—†Ž‘†ˆ Ž–—†ˆ –†—†•†‡¥ –†‘ † ‹ ¦ †ˆ Œˆ•”‹”†ˆ ” ˆ” †„†• †‡ —Š †“ †”

Š Ž”‘‹

.

†

.

§ˆ„†Œ†‹ ‘ †ˆ „ †‹† ‹ ˆ‹ † ˆ“ ‹ –Š‡ †ˆ ‰Š†‹ ’†ˆ “ „”“ ˆ†‘†ˆ —Š †“ †” Š †‡†ˆ Š †‘ ‰Š †‹„†ˆŒŽ††‹ †ˆ‹Žˆ†‘‰• ‡–†—’†Ž †‘†‹˜ —”ˆ“„”‘ †Š Œ†‹ˆ¨ †ˆ’ †ˆ“ ”

.

Š… ˜ˆ‹ ‘ –ˆ“ ‹ †‡ ” ©†Ž † Œ–†ˆª† †‹ †ˆ ‹ –Š‡

-

‹–Š‡ †ˆ —Š †“†” Š†‡ †ˆ ‰Š †‹ „†ˆ

ŒŽ† †‹†ˆ‡  †ˆ‹ Žˆ †‘‰•‡–†—’†Ž†‘†‹˜ —”ˆ“„”‘ †Š Œ†‹ ˆ

B

†ˆ’  †ˆ“”

.

©

.

˜ˆ‹ ‘–ˆ“‹†‡ ”Œ ˆ“‰•†‡ †ˆ ‹–Š‡ †ˆ—Š †“†” ‰Š †‹ „†ˆŒ Ž†  †‹†ˆ ‹ Žˆ†‘‰• ‡ –†—’†Ž†‘†‹˜ —” ˆ“„”‘ †Š  Œ†‹ ˆ¨†ˆ’  †ˆ“”

.

„… §ˆ“ ‹ †‡ ” ¦ˆ”—

-

¦ˆ”— Œˆ ’†‘ ”‹ Œ†„ † ‡  †ˆ ‹Ž ˆ†‘ ’† ˆ“ „ †Œ†‹ „” ‰Š†‹” „†ˆ „”Ž ††‹ –ˆ““ ˆ †‘ †ˆ ‹ –Š‡ †ˆ ‰Š†‹ ‰• ‡ –†—’†Ž †‘†‹ ˜ —”ˆ“ „”‘†Š Œ†‹ ˆ

B

†ˆ’  †ˆ“”

.

™š«¬Ÿ  ­ ŸŸ¤¡¢

n

¢

l

£ ¤£ Ÿ 

B

Š Ž†Œ † –†ˆª† †‹ ’† ˆ“ „†Œ†‹ „”†–Š ”• „†Ž ” ‡ †—”• Œˆ• ”‹”†ˆ” ˆ” †„†• †‡ —Š†“ †”

Š Ž”‘‹

.

†

. B

†“” Œˆ•”‹ ”

,

––ŒŽ•  †— „†ˆ ––ŒŽ „†•†– † †—†ˆ ‹ˆ‹†ˆ“ Œ–†ˆª††‹†ˆ ‹–Š‡ †ˆ—Š †“†”

Š †‡†ˆ‰Š †‹„†ˆŒŽ††‹ †ˆ‹Ž ˆ†‘

.

Š…

§–Š Ž ” ” ˆª‰Ž–†—”

„†ˆ Œˆ“ ‹†‡ †ˆ ‹ ˆ‹ †ˆ“

—Œ—” —

-

—Œ—”— ‹ –Š‡ †ˆ ’†ˆ“ Š Ž‘‡ †—” †‹ —Š †“†”

‰Š †‹ ‹ Žˆ†‘ ’†ˆ“ †„† „”

–†—’†Ž †‘†‹ ˜ —”ˆ“

„” ‘†Š Œ†‹ ˆ

B

†ˆ’  †ˆ“”

,

—‡ ” ˆ““† „†Œ†‹ –ˆ”ˆ“‘ †‹‘ †ˆ Œ –†‡†–†ˆ –†—’†Ž†‘ †‹ ‘ ‡——ˆ ’†

“ˆ Ž †—”– „††‘ †ˆ‘‡†—” †‹‹ ” †Œ—Œ—” —‹–Š‡†ˆ

.

©

. B

†“” –†—’†Ž †‘†‹ –– „” • †Ž ‘ †Š Œ†‹ ˆ

B

†ˆ’ †ˆ“”

,

—Š †“ †” —†•†‡ —†‹  ”ˆª‰Ž–†—”Š †Ž ‹ ˆ‹ †ˆ“‹ –Š‡ †ˆ

-

‹–Š‡ †ˆ ’† ˆ“„†Œ†‹ „” “ ˆ†‘†ˆ —Š†“ †” Š†‡ †ˆ ‰Š †‹ ˆ‹‘‹ Žˆ†‘…


(24)

¯°

B

± ²³ ´ µ¶µ·³ ¸³ · ±³ ¶¹ ºµ ¶»±¯³ ¼ ±½±¶ ¾¿»¿À±¶ Á µ· ± ¶»¿¸¶Â± ± ¶ ² ¼µ ¾ º³¶±¸ ¸ µ¶¸±¶² ü »µ À

´µ ¶µ· ³¸³±¶ ¸µ ¶¸±¶ ²

´ µ º±¶Ä±±¸±¶

¸¿º¼ ¿½±¶ Á µ¼ ± ²±³ ü ±¸

¯±¶

´ µ¾ ±Å±¸ ±¶ ¸µ¾ ¶±À

÷µ ½

º±Á±¾ ±À ±¸Æ Á³ ¶²¯³Ç ±¼ ¿´±¸µ ¶

B

±¶Â¿Å±¶ ²³

.

µ

.

ȱ· ±½

Á±¸¿¿´ ± ±

ÀöÁµ¾Ä±Á³

»µ ¶³ Á¸ ¿º¼ ¿½±¶±²±¾¯³ ·µ Á¸ ±¾³À±¶ ÷µ ½


(25)

Ê Ë ÊÌÍÎ Ï ÐÑË ÒËÐÓÒÔÎË ÕË

ÌÍÖ×

tno

Ø

ot

ÙÚ

i

ÛÜÝÞ ßÞ àÞ Üá ßâãâ áäßÞ à Üå ä æä Þ çÜäè à äßéä á è êäàë

I

à áÞ è äì Üáßâ ãâ áä ßÞ ãÜæ äà äè çäæÞ íä áä Üáßâî ïä ßé ãÜæ äæ áÞ æäàð âæä ßéð íÜèâñòâí ãêçäïäð ãä ßéàäð çä ß ãâ áä ßÞ

yang

berarti ilmu tanaman, sehingga definisi logis menjadi "ilmu interaksi masyarakat

dengan tanaman . Secara sederhana, etnobotani dapat didefinisikan sebagai suatu

bidang ilmu yang mempelajari hubungan antara masyarakat lokal dengan tumbuhan

yang terdapat di alam lingkungan sekitarnya (Walujo, 2008). Menurut Gerique

(2006) etnobotani adalah ilmu interdisipliner keterkaitan interaksi antara manusia

dengan tumbuh-tumbuhan.

Etnobotani merupakan cabang ilmu yang bersinggungan dengan ilmu

pengetahuan alam, ilmu sosial dan pengetahuan budaya suatu masyarakat atau suku

bangsa. Keterkaitan dua poros ilmu ini seakan bertolak belakang, namun merupakan

ilmu yang mempelajari hubungan langsung manusia dengan tumbuhan dalam

kegiatan pemanfaatannya secara tradisional, seperti halnya pemanfaatan tumbuhan

untuk jamu yang dapat menjaga/mempertahankan kesehatan. Etnobotani mempelajari

pemanfaatan tumbuhan secara tradisional oleh suku bangsa yang primitive, yang

mana gagasanya telah disampaikan pada pertemuan perkumpulan arkeologi tahun

1895 oleh Harsberger (Chandra dalam Suryadarma, 2008).

Etnobotani secara harfiah berarti ilmu yang mengkaji botani masyarakat lokal,

etnobotani merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan yang berlangsung

antara masyarakat tradisional dengan lingkungan nabati. Sekarang ini etnobotani

digambarkan sebagai hubungan timbale balik mansusia dan tumbuhan. Etnobotani

bertujuan membantu dalam menerangkan budaya dari suku-suku bangsa dalam

pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan makanan, pakaian, obat-obatan, bahan pewarna

dan lainya (Jain dan Mudgal, 1999).


(26)

Menurut Walujo (2000) sejak permulaan munculnya, batasan etnobotani

sebagai suatu disiplin ilmu masih belum pasti dan belum ada suatu batasan tegas yang

disepakati oleh semua peneliti. Oleh sebab itu kemudian diberikan batasan yang

meliputi penelitian dan evaluasi tingkat pengetahuan dan fase-fase kehidupan

masyarakat primitive beserta pengaruh lingkungan dunia tumbuh-tumbuhan terhadap

istiadat, kepercayaan, dan sejarah suku bangsa yang bersangkutan. Disiplin

etnobotani secara tidak langsung telah lama dikenal di kalangan ilmuwan dunia,tetapi

di Indonesia belum berkembang seperti ilmu-ilmu lainnya. Baru pada tahun-tahun

terakhir ini etnobotani mulai banyak digemari kalangan peneliti botani.

Menurut Suryadarma (2008), Etnobotani mempelajari pemanfaatan tumbuhan

secara tradisional oleh suku yang primitive, yang mana gagasannya telah disampaikan

pada pertemuan perkumpulan arkeolog tahun 1895 oleh Harsberger (Rifa i, 2000).

Etnobotani merupakan cabang ilmu yang interdispliner, yaitu mempelajari hubungan

manusia dengan tumbuhan dan lingkungannya (Walujo,

2000). Etnobotani

menekankan bagaimana mengungkapkan keterkaitan budaya masyarakat dengan

sumberdaya tumbuhan di lingkungannya secara langsung ataupun tidak langsung.

Penekanan pada hubungan mendalam budaya manusia dengan alam nabati sekitarnya.

Mengutamakan persepsi dan konsepsi budaya kelompok masyarakat dalam mengatur

system pengetahuan anggotanya menghadapi tetumbuhan dalam lingkup hidupnya.

óô óõö÷ øùú ûüû÷

p

û ýûþ

ew

û÷ÿ

ern

û

Pengobatan pada ternak adalah suatu cara yang dilakukan oleh peternak untuk

mendiagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit

atau gejala penyakit, luka atau kelainan badan atau rohaniah pada hewan ternak,

termasuk bertujuan untuk penyembuhan dan pengembangan kualitas hewan ternak

agar produksi dari hewan ternak menghasilkan hasil yang baik dan aman. Keamanan

hasil produksi hewan ternak bergantung pada jenis obat yang digunakan dalam proses

pengobatan, penyembuhan dan pemeliharaannya. Obat itu akan bersifat sebagai obat

apabila tepat digunakan dalam pengobatan suatu penyakit dengan dosis dan waktu


(27)

yang tepat. Beberapa alternative obat yang dapat dijadikan pilihan diantaranya adalah

obat ternak modern atau kimia dan obat ternak tradisional (Kartasapoetra, 1992).

2.2.1 Obat Ternak Modern

Pengobatan ternak modern adalah pengobatan yang dilakukan dengan

cara-cara modern/ilmiah atau telah diuji cobakan dengan sebuah penelitian dan

dipertanggung jawabkan. Namun, dari cara pembuatan obat ternak modern ini

memiliki sedikit keunggulan karena dibuat dengan mesin dan pada umumnya

dilakukan secara terukur dan melalui percobaan yang terkontrol. Dengan demikian,

sterilisasi atau faktor kebersihan obat modern jauh lebih terjaga (Supriono, 1997).

Obat ternak modern adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang

dimaksudkan

untuk

digunakan

dalam

menetapkan

diagnosis,

mencegah,

mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka

atau kelainan tubuh hewan, obat modern pada ternak selain untuk mengobati penyakit

juga bias digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas produksi dari ternak.

Karena pembuatan obat modern dengan menambahkan beberapa zat kimia sehingga

bukan mustahil akan ada efek samping setelah dikonsumsikan pada ternak.

Pengobatan ternak modern ini juga relatif membutuhkan biaya yang mahal karena

bahan baku obat-obatannya sangat mahal dan harganya sangat tergantung kepada

manfaatnya untuk kebutuhan ternak (Walujo, 2008).

Efek samping yang ditimbulkan dari pemakaian obat modern yang biasanya

mengandung zat kimia, akan mempunyai dampak berbahaya terhadap hewan ternak

itu sendiri, artinya penggunaan obat jenis tertentu mungkin dapat mencederai

hewannya, sebagai contoh penggunaan obat pada ternak sapi yang bertujuan untuk

menghilangkan perlemakan pada dagingnya, obat untuk membuat daging

l

menyebabkan efek gangguan jantung pada ternaknya. Ada juga efek samping bagi

manusia yang mengkonsumsi hasil produksi dari ternak, contohnya penggunaan

antibiotik

h

lo

r

n

i

o

l

yang residunya dapat bertahan lama berada di daging,


(28)

menyebabkan Anemia,

y

, dan gangguan pembentukan sumsum

tulang. Contoh lain penggunaan hormon

th

yl

il

st

ro

l

(DES) pada ternak yang

dapat memicu pertumbuhan kanker pada manusia (Supriono, 1997).

2.2.2 Obat Ternak Tradisional

Pengobatan ternak secara tradisional telah lama dikenal oleh masyarakat sejak

beribu tahun yang lalu. Pengetahuan ini dimulai dengan dicobanya berbagai

tumbuhan untuk obat-obatan dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan dan

meningkatkan kualitas ternak. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari

sumber bahan alam khususnya tumbuhan telah memperlihatkan peranannya dalam

upaya-upaya peningkatan kualitas kesehatan ternak (obat) (Swan dkk, 2002).

Obat ternak tradisional (jamu ternak) telah dimanfaatkan oleh petani dan

peternak di pedesaan dan ternyata penggunaannya semakin meningkat pula

akhir-akhir ini berdasarkan informasi lapangan, dengan menggunakan jamu tersebut bisa

meningkatkan produktivitas, penggunaan obat tradisional (jamu) untuk hewan ternak

pun meningkat pula hanya saja sosialisasi dan promosi obat atau jamu untuk hewan

kurang gencar dibanding dengan obat atau jamu untuk manusia (Prananingrum,

2007).

Kesadaran masyarakat yang semakin tinggi tentang keamanan bahan pangan

yang mereka konsumsi mendorong pemanfaatan tanaman tradisional dalam usaha

peternakan baik untuk obat maupun meningkatkan kualitas ternak, sehingga

berpandangan ramah lingkungan. Ramah lingkungan yang dimaksud adalah upaya

menciptakan bahan pangan dengan penjaminan keamanannya melalui upaya

memperkecil keberadaan bahan atau zat cemaran dalam pangan ( Kartika dan Said,

2003).

Obat tradisional atau jamu untuk ternak tidak kalah dibandingkan dengan obat

modern, karena penggunaan obat tradisional atau jamu secara umum dinilai lebih

aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional

memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern. Bahkan


(29)

situasi tertentu penggunaan obat tradisional atau jamu memenuhi beberapa

keunggulan diantaranya ialah praktis, mdah didapat, ekonomis, dan bahan ramuan

obat tradisiona atau jamu sangat mudah didapatkan di sekitar lingkungan, bahkan

dapat ditanam sendiri untuk persediaan keluarga, pengolahan ramuannya juga tidak

rumit, sehingga dapat dibuat di dapur sendiri tanpa memerlukan peralatan khusus dan

biaya yang besar (Katno dan Pramono, 2006).

Efek samping obat tradisional atau jamu ternak relatif kecil jika digunakan

secara tepat, yang meliputi kebenaran bahan, ketepatan dosis, ketepatan waktu

penggunaan, ketepatan cara penggunaan, ketepatan telaah informasi, dan tanpa

penyalahgunaan obat tradisional atau jamu tersebut (Sarwono, 2005).

2.2.3 Tumbuhan sebagai Bahan Pembuatan Obat Ternak Tradisional

Pemanfaatan obat

ternak

tradisional dianjurkan karena selain dapat

menghemat biaya, juga dapat mengurangi ketergantungan peternak terhadap

obat-obat ternak pabrik yang biasanya kurang bahkan tidak tersedia di pedesaan. Lagipula

ternak sakit dapat segera ditolong karena tumbuh-tumbuhan berkhasiat obat biasanya

banyak terdapat di pedesaan. Hal ini diketahui dari hasil penelitian sebelumnya,

diantaranya beberapa obat tradisional untuk ternak yang tercantum dalam Tabel 3.1


(30)

Tabel 2.1 Tanaman Tradisional dan Manfaatnya untuk Obat Ternak

& '( & )

m

) * )+ ),)+

N

)

m

)-

lmi

). /

h

)0

i

)1

d

)+2)+

f

))1

1.

Jahe

3

in

g

i

45

r

67 7

i

8

i

9:;5 < =

Koksidiosis, kekebalan tubuh

2.

Bawang putih

>;

liu

m

s

:?

ivu

m

< =

Alfatoksikosis

3.

Kunyit

@

u

r

8AB:C6B5

sti

8:

Val.

Menambah nafsu makan

4.

Lengkuas

< :9DA:D:;:9D:;< =

Menambah nafsu makan

5.

Kencur

E:5BF75

ri

:

D:;:9D:

L.

Menambah nafsu makan

6.

Temu lawak

@

u

r

8AB:

x

:9?

h

o

rrh

iz

:

Roxb.

Menambah nafsu makan

7.

Lempuyang

3

in

g

i

45

r z

5

r

AB45

t

L.

Menambah nafsu makan

8.

Sambiloto

>9CG

o

p

r

:FHI

s

F:9I 8

u

l

:?:

Menekan aflatoksin

9.

Mengkudu

J

o

ri

9C:8

irti

7

o

li

:

L

=

Efisiensi pakan

10.

Pepaya

@:G

i

8:F:F:K:

L.

Daya tahan tubuh

LAB45

r

M3:I9ACCI9NOPPO

Q(R2)0

y

)S)T)1/)U

up

)1

en

V)+

yuw

)+

gi

2.3.1 Kabupaten Banyuwangi

Salah satu wilayah yang memiliki penduduk masyarakat Using adalah

kabupaten Banyuwangi. Masyarakat Using adalah penduduk asli di kabupaten

Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung paling timur pulau Jawa dan

berbatasan langsung dengan Kabupaten Situbondo di utara, selat Bali di Timur,

Samudra Hindia di selatan serta kabupaten Jember dan kabupaten Bondowoso di

sebelah barat. Pelabuhan Ketapang adalah pelabuhan yang menghubungkan pulau

Jawa di Banyuwangi dengan pelabuhan Gilimanuk di Bali (Anonim, 2012).


(31)

Gambar 2.1 Peta Kabupaten Banyuwangi

Sumber: www.google.com/peta_banyuwangi.gif

Dengan luas 5.800 km

2

, segala hal yang ada di kabupaten Banyuwangi sangat

menarik untuk dibahas, baik dari segi budaya, pariwisata alamnya atau bahkan

kulinernya. Secara geografis, Banyuwangi terletak di daerah wisata alam yang masih

hijau dan liar layaknya safari di Afrika, ditambah juga dengan lokasinya yang dekat

dengan Samudra Hindia. Dengan begitu, terdapat penyatuan lokasi yang bisa

dikunjungi yaitu pantai dan daerah pegunungan seperti Taman Nasional Baluran,

Kawah Ijen, Taman Wisata Rogojampi dan masih banyak lagi (Subaharianto, 1996).


(32)

2.3.2 Masyarakat Using

Masyarakat Using dikenali sebagai etnis yang paling awal mendiami

kabupaten Banyuwangi, dikatakan sebagai kelompok masyarakat yang tetap

konsisten melaksakan budaya dan bahasa Jawi Kuno sejak berdirinya Kerajaan

Blambangan, sehingga oleh beberapa kalangan dianggap sebagai penduduk asli

Banyuwangi. Walaupun sebagai penduduk asli Banyuwangi, secara kuantitatif etnik

Using minoritas di tengah kemajemukan etnis di kabupaten Banyuwangi. Menurut

catatan kependudukan tahun 2010, etnis Using hanya berjumlah 500 ribu jiwa.

Jumlah tersebut tersebar di beberapa kecamatan kabupaten Banyuwangi, di antaranya

adalah kecamatan Giri, Songgon, Glagah, Singojuruh, Cluring, Rogojampi, Kabat,

Sebagian Banyuwangi Kota, Srono, dan Sebagian Genteng (Rochsun, 2012:7).

Ayu Sutarto (dalam Rochsun, 2012:8) membagi karakteristik etnis Using pada

umumnya kedalam empat hal yaitu: 1) ahli dalam bercocok tanam, 2) memiliki tradisi

seni dan budaya yang handal, 3) sangat egaliter, 4) terbuka terhadap perubahan. Atas

dasar empat hal tersebut dan dikaitkannya dengan karakter masyarakat melalui

unsur-unsur produk budaya bahwa, seni budaya etnis Using dikatakan mempunyai relasi

dengan nilai religi dan pola mata pencaharian.

Kesenian tradisional khas Banyuwangi diantaranya Gandrung Banyuwangi,

Seblang, Janger, Rengganis, Hadrah, Kunthulan, Patrol, Mocopatan, Pacul Goang,

Jaranan Butho, Barong, Kebo-Keboan, Angklung Caruk dan Gedhogan (Suharti,

2012: 25).

Selain itu juga terdapat kesenian yang berhubungan dengan siklus kehidupan

(

WX

t

YZ[Z

/hamil hari ke tujuh,

\

o

l

YZ][Z^ _`aYZX^

g

l

b Z]c[d e[Z]c [d

/Perkawinan),

kemasyarakatan (

f` aY g`

k

[h[Z

/pemberian sesaji kepada roh halus,

_iYce

_iY][Z

/Mauludan,

j ` aYe

k

` aY[Z

/Penyambut Panen) hingga tari-tarian. Budayawan

Jawa Timur Ayu Sutarto mencatat ada 32 acara budaya yang dimiliki masyarakat

Using. Delapan belas diantaranya adalah kesenian (Nugroho dalam Ritonga, 2011).


(33)

15

k l kmnop q rsptp up v w qw l u

mnxyz

n

{

s

tz

n

z

l

{

t

{ |}

~ €‚

ƒ€„ … †€ € 

†‡ †„†ˆ ‡‚ ‰Š ƒ…‹

‰‚ ƒ„ ŒŠ†… ‹ †€Ž €ŽŽ€ †‰ †€ Ž†‘€Ž†€  …Œ‡ ƒ€ „  … †€ ‰ †„ … †…‹ ‡ †€  …Œ‡ ƒ€„… †€ ‰ †€ … … †… ‹

(

’†€ …ˆ† 

,

2009).

“ …Œ‡ ‰ †„… †… ‹ ‡ Ž€†‰ †€ € …‰ €‚ €  …€Œ ŽŠ†‹   ‡†Š ‚ ‘†ˆ

‰Œ€ … †‚ ‡ †€ ‘‡ †† †‰ †€ ƒ€ŽŽ€ ††€ …‘ˆ†€ ‚ ‘† Ž† ‘†ˆ†€ Œ‘†… …Š†‡ ‚Œ€ †„

,

‡ †„ †ˆ †„€ †‡ †„ †ˆ†‚†Š †‰ †…”‚ €Ž ‡  ‰ †‘ ƒ†…€• †€– †€Ž

(

— Œ ……Œ€ ˜

1996:93).

“…Œ‡‰ †€ … …†… ‹

‡  Ž€†‰ †€€ …‰ €Ž …†ˆ €„ †

i

™š

o

r

›œ™

t



o

n

s

ž

n

su

s

š œ

to

r

‡†€ € „†

u

s

ž

v

œŸ ž ‡ †Š…‘ˆ †€†€Ž‡  †€ ‹††…‰ †€‚‘† Ž† ‘†ˆ†€ Œ‘†……Š †‡ ‚Œ€ †„Œ„ˆ  †‚†Š †‰†… ”‚€Ž ‡  ‰ †‘ ƒ†…€ • †€ –†€ Ž ‚ Š …† ƒ€ … € Ž ‡ †„†  ƒ†† ‰Œ€‚Š¡ †‚€†

(

•¢£¤• †„‚ „¡‡ †„†¥„‘¦Š¦ ž

t

œŸ§˜¨©©ª«¬­®§

3.2

qz

m

p

|¯°|}±|²

tu

tz

n

z

l

{

t

{|}

³§¨ §­´ƒ†…ƒ€„  …†€

µ€„… †€ €  ‡ „†‰‰ †€ ‡  ‡‚† ¶ Š€ ‡ †€ ‡‚† ·„ ˆ ‚ †Š  ‡  ‰¸†† …†€ £„†Ž†ˆ ˜ ‚ Š… † ‰ „ Š †ˆ†€ •Œ

y

Œ„†€Ž ‡ †€ ‰„  Š †ˆ †€ ƒ€ †…†‘†€ ‡  ‰¸ ††…†€ £ Š ˜ ‰ †‘ƒ†…€ • †€

y

 – †€Ž˜ ~†– † ´ Š§ µ„ˆ†€ …ƒ†… ƒ€„… †€ ‘Š‡ †‚†Š‰ †€ ƒ€‡ †ƒ†… ‘‡†

y

†–†€ ~†–† ´Š ˜ µŠŒ ‹§ ¹Š § ¥

y

 ’ …†Š…Œ ˜ “ §¥ ˜ ‘†ˆ –† ‰¸ ††… †€ £„†Ž†ˆ †‚ˆ ‰€ …†„ €†€‚ † ”‚ €Ž€

y

† ‡†€ – †Š Ž†€†

y

 †‚ˆ   Ž†€Ž …Žˆ †‡ †… ‡ †€

‰‘†‚† †€

„ „ ˆŠ€

y

†

º¶Œ ƒ†‚˜

¨©­­® §

»†„…Š ‚ ‘ …‘Š‰ †€

€ ‹Œ Š †‚

‘†ˆ– † ‰¸† †…†€ …Š‡ ‰ †… ‡  ‚‰ … †Š€

y

† ¼Ž† †‚ˆ Ž†€Ž … Žˆ †‡ †… ‡†€

‰‘†‚††€ „„ ˆŠ€

y

† §


(34)

3.2.2

½ ¾¿À Á ÃÄ ÃÅÆÀ Æ ¾Ä

 ÃÄ ÃÅÆ ÀÆ ¾ÄÆÄÆ

ÇÆ Å¾¿È¾Ä ¾¿ ¾ÄɾǾÊÁžÄËÃÆ

-

ÌÁÄÆ

2014.

ÍÎ ÍÏ

o

p

u

l

ÐÑÒÓ ÐÔÕ ÐÖ

p

×

l

Ï×

n

×

l

Ò

t

ÒÐÔ

3.3.1

 ØÉÁÅ ¾ÈÆ

ÂØÉÁžÈÆ ÉÃÄ ÃÅÆÀÆ¾Ä ÆÄÆ ¾Ç¾Å¾Ù Ú¾È۾ܾ¿ ¾À ÝÈÆ ÄÞ ÇÆ ¿ ¾ÊÁɾÀ ÃÄ ß¾ÄÛÁà¾ÄÞÆ

,

̾à¾áÆÚÁÜ

.

3.3.2

â¾ÚÉÃÅ

â ¾Ú ÉÃÅ ÉÃÄ ÃÅÆÀ Æ ¾Ä Æ ÄÆ ¾Ç¾Å¾Ù Ú¾È۾ܾ¿¾À ÝÈÆÄÞ ÇÆ ÇÃȾ ãÃÚÆÜÃÄ Ç¾Ä ÇÃȾ äÅ ÃÙȾÜÆ ÇÆ ¿Ãå¾Ú¾À ¾Ä æÅ ¾Þ¾Ùç ÈÃÜÀ¾ ¿ ÃÅÁÜ¾Ù¾Ä ßØÛØ Å ¾ÄÞÁ Ç¾Ä ¿ÃÅÁÜ¾Ù¾Ä Â ÃÄ ¾À ¾Ê¾Ä ÇÆ ¿ Ãå¾Ú¾À ¾Ä æ ÆÜÆ Û¾ÄÞ ÚÃÄÞÞÁÄ ¾¿¾Ä ÀÁÚÊÁÙ¾Ä ÈÃÊ¾Þ¾Æ Ê¾Ù¾Ä ØʾÀ ÀÃÜÄ ¾¿ ÀܾÇÆÈÆØÄ ¾ÅÇÆ¿ ¾ÊÁɾÀ ÃÄß¾ÄÛÁà¾ÄÞÆ

,

̾à¾áÆÚÁÜ

.

3.3.3

á ÿÄÆ¿Â ÃÄÞ¾ÚÊÆžÄâ ¾ÚÉÃÅ

á ÿÄÆ¿ È¾Ú ÉÅÆÄÞ Û¾ÄÞ ÇÆÞÁÄ ¾¿¾Ä ǾŠ¾Ú ÉÃÄÃÅÆ ÀÆ ¾Ä Æ ÄÆ Û¾ÆÀÁ èéê

p

o

siv

ë ìíî ïð

i

ñò Ç¾Ä ìñóô õí ð

l

ìíî ïð

i

ñò

.

 ÃÄ ÃÄÀÁ¾Ä ȾÚÉÃÅ ¾à¾Å ÇÆ Å¾¿ Á¿¾Ä ÇÃÄÞ¾Ä ÚÃÄÞÞÁľ¿ ¾Ä èéê

p

o

siv

ë ìíîïð

i

ñò

.

â ÃÀƾà¾Ä

(2005)

ÚÃÄÞÁÄÞ¿ ¾É¿¾Ä ʾÙྠèéê

p

o

siv

ë ìíî ïð

i

ñò ÚÃÜÁɾ¿ ¾Ä ÉÃÄ ÃÄÀÁ¾Ä ȾÚÉÃÅ ÇÃÄÞ¾Ä ÚÃÚÉÃÜÀÆÚʾÄÞ¿¾Ä ¿ÜÆÀ ÃÜÆ ¾

-

¿ÜÆÀÃÜƾ ÀÃÜÀÃÄÀ Áç Ç¾Å¾Ú Ù¾Å Æ ÄÆ ØܾÄÞ Û¾ ÄÞ ÇƾÄÞÞ¾É ¾Ç¾Å ¾Ù ÉÃÄÇÁÇÁ¿ ¾ÈÅÆ Ú¾È۾ܾ¿¾À ÁÈÆ ÄÞ Û¾ÄÞ ÚÃÄÞÃÀ ¾ÙÁÆ Ç¾Ä Û¾ÄÞ ÚÃÄÞÞÁľ¿ ¾Ä ØʾÀ ÀܾÇÆÈÆØÄ ¾Å ÁÄÀÁ¿ ÙÃà¾Ä À ÃÜľ¿

.

â¾ÚÉÃÅ Û¾ÄÞ À ÃÜÉÆ ÅÆÙ ÇÆÈÃÊÁÀ ë

k

y i

ñöî íñ÷

o

r

Û¾ÄÞ ÚÃÜÁɾ¿¾Ä ¾ÄÞÞØÀ¾ ÜÃøÅÿÀÆø ÉÃÄÀÆ ÄÞ Ç¾ÜÆ ÈÁ¾À Á Ú¾È۾ܾ¿¾À Û¾ÄÞ ÚÃÄÞÃÀ¾ÙÁÆ Ê¾ÄÛ¾¿ پŠÀ ÃÄÀ ¾ÄÞ ÊÁǾ۾ ÇÆǾÃܾÙÀ ÃÜÈÃÊÁÀǾÄÊÃÜÈÃÇƾ

ÁÄÀÁ¿

ÊÃÜʾÞÆÉÃÄÞÃÀ¾ÙÁ¾Ä

.

áØ¿ØÙ Û¾ÄÞ ÇÆÉÆÅÆÙ ÚÞÅÁÆ ÚÃÀØÇÃ Æ ÄÆ ¾Ç¾Å¾Ù ¿ Ãɾž ÇÃȾ Ç¾Ä ØܾÄÞ Û¾ÄÞ ÚÃÄÞÃÀ ¾ÙÁÆ Ú¾ÁÉÁÄ ÚÃÄÞÞÁľ¿ ¾Ä ØʾÀ ÀܾÇÆÈÆ ØÄ ¾Å ÙÃà¾Ä À ÃÜľ¿ ÇÆ Ú¾È۾ܾ¿¾À ÁÈÆÄÞ

.

â ÃÀ Þ٠ØÊÈÃÜù¾ÈÆ ¾à¾Å

,

ÇÆ Å ¾¿Á¿ ¾Ä ÉÃÚÆ ÅÆÙ¾Ä ÆÄ øØÜÚ¾Ä ÈÞÄú ÁÀÄÛ¾ Û¾ÄÞ


(35)

ûü ýþÿ ÿþ û þ û

l

i

þü ÿü ÿ ü ýü þ ü þ ûþþ ÿþ ÿ ûþü

k

y i

o

r

t

(

ü ûþýþ

þ þü

, 2009).

þ þ ûÿ ÿ

(2008:3)

l

i

þÿþ ÿü ÿ þ ýü

ûü þþ

þý þþ ý

þ ýþ ûü ÿþ

ý

þ

,

ÿ ûüþ ÿþþ ý üÿ þûþþÿþü þüþ ûü ý

! "# $

n

$

s

$%

p

"

r

&'$

o

n

&

l

(þ üûþÿ )þûü þü þ þ ûþ

,

þ ÿþ ýüü ü ÿþ ü þ ÿ )ýþÿþ þü þ ý ýü üþþ þüüÿ

:

þ

.

* þ þ ûüü þ ý þ ûþ ýþ þ þþ þ þ +þ þ þ þ þ þþ ý ûþ ü þ þ ûü þ ÿþ ÿ ÿþ þÿü þ þ ÿýþü þ þ ûþ þ ÿý ÿ üû ,þ ýþ ýü üþ ü ü þ ûþ ýþ )þ þ ûüü þ ý þ ûü þ ÿþ ÿ ÿþ þÿü þþ ÿ ýþü þþ ûþþþÿ þþþ ÿþ -ü þ ûþýþ û û ÿ þýü .þ þü ûþ þÿþ û û ÿ

þ ü þûü þ þÿ+þ þþûüÿþ þ.þ þ üþ þ ÿþ ÿ /þþ

.

þþ þ ÿþ - ü þ ûü þ ÿ û ûþ ýþ ýü ü þ ü ü þûþ ýþ þþ þ ÿþ- ü þ ûü þüüýþ þ ûüûþ0 ü ûþ ûþ*ý þ üûü ÿ+þþ þ 1ýþ þ 2 þ ÿý þ þ . ýþ ûþ ÿý þ þ 3þ þþ ûü ÿ+þþ þ1üü

,

ÿþ þ.þ þ ü

,

/þþ4ü

.

3.5

5 "6

n

$ 67"

n

89

p

u

m

l

&:! &;&

3

ýþ ûþþ ûü ÿ ý ÿþ ýþ ý ü

þþ+þ þ

s

m

i

<

str

=>

tu

r

?

û þ þÿþ ü þ þ þ

o

p

n

< ??

(

ü 2

2010).

(ý @ @

t

A

(2006)

ÿü ÿ

Bþü

(

C

ti

>

i

D E D

rv

io

n

)

ûü þ ÿþ ÿ

þþ ü þü þ ûü ÿþ 3 ýþ ûþþ ûüýþ ÿ ÿþ þ ûþ D

u

r

s

tti

(

ÿ ûüü þ þýþ üþ

),

ûþþ ü

,

ûþ ÿü ÿ ýþ ûþþ ýü

þ þÿ þ ûþ Bþü þ þ

(

C

ti

>

i

D E

rv

D

io

n

) (

ü 2


(36)

FGHI GJK GLGK M JHN MJ FOFH PHN H

IHKH FGHI

IHQFGPGI

(

, 2007).

FOQR MSH

KOJ THJK GRHJ FMN

.

UMNR MVHJ WH J T

IOJXH FH F HJ JHN H YZSHY

,

.

[OJ GP FMNR MVHJWHJ TR O

MJ FMSPOYHJ \ MFJWHK G YHS M

.

]^_`

n

str

u

m

a

n

ba

n

a

l

c

t

cde

fYH FH FH M GJPFQMN

IOJO Y GFGHJWHG FMIOJO YG FG

-gHgHJXHQHKHJPHQHJHK

(

).

3.

7 Rancangan Penelitian

hHJ XHJ THJI OJO Y

iHN RHQ

3.1

FH I NOJ \HN GJ RHVgH IOJOYG FG NOJTMN I MYSHJ \O IHJ

(

hH XVN HgH F G

, 2007).

jHgHJ XHQH K GYHSPHJ N OK GH

S MGPGZJOQWHJTK G GPGZ YOV

IOJOY GF G

.

T

K GNHJkHHFSHJ PORH TH G RHVHJ ZRH F

FQHK GPGZJ

,

RHTGHJ WH J T K GTMJ HSHJ l XHQH IOJ TTMJ HHJ l KHJ

.

O Y MN K GSO FHVMGJHN HG YNGHVJWH KGHNR GY XZJ FZV MSHJGKOJ FGkGSHPG

.

3.6 Instrumen Penelitian

N OJ WH J T KGTMJHSHJ K HYHNIOJO YG FGHJGJ G POPMH G POJK GQGWHJ TK GRHJ FMKOJ THJ NOJTTMJ HSHJH YH F

-K ZS MNOJ FHPG

(

SHN OQHK GTGF H YKHJH YH FIOQOSHN

).

3.7 Rancangan Penelitian

YG FGHJWH JTK GFOQHISHJHK HYHVm

3.1

hHJXHJ THJI OJOY GF GHJMJ F MSIOJ THNR GYHJKH FH

OJ GP KH FH WH J T

(

, 2007).

HJHS HJ KOJ THJ

.

JH Y K GYHS MSHJ

,

SO T MJHHJJWH

.

VOQRHQGMNJWH

.

3.6 Instrumen Penelitian

GKOJTHJ kZSMP F

-

H YHFIOKZNHJ

(

).

3.7 Rancangan Penelitian


(37)

nop oqrs trsu

v wv xyz{r| }

v ~ wv xyz{r| }n or€r prs { rtr ‚ v ƒ wv xyz{r| }n or€r prs }q} „ y wv ostr€ …}{ rs†‡ˆ

p

o

siv

‰ „s wv ostr€ …}{ rsŠ‹Œ Ž

l

v ~r wv xyz{r| }n or€r prs { rtr ‚‘ o| rno€}qos v ~… wv xyz{r| }n or€r prs { rtr ‚‘ o| r’{o‚| rq} v ƒr wv xyz{r| }n or€r prs }q}‘ o| rv osr pr… rs v ƒ… wv xyz{r| }n or€r prs }q}‘ o| r“ xx{rs tz

y

„ y~r w„r€ yo{”os trsy os tr €…} {rs†‡ˆ

p

o

siv

‰ ‘o|rn o€ } qos „ y~… w„r€ yo{”os trsy os tr €…} {rs†‡ˆ

p

o

siv

‰ ‘o|r’ { o‚|r q} „ yƒr w„r€ yo{”os trsy os tr €…} {rs†‡ˆ

p

o

siv

‰ ‘o|rvosrpr…rs „ yƒ… w„r€ yo{”os trsy os tr €…} {rs†‡

rp

o

siv

‰ ‘o|r“ x

y

x{ rs tz „s v ~r

•

w„r€ yo{‘o| rno€ } qos– „s v ~r

y

w„r€ yo{‘o| rno€ } qos— „s v ~r

˜™

w„r€ yo{‘o| rno€ } qos|opoqz| s

y

r „s v ~…

•

w„r€ yo{‘o| r’{o‚| r q}– „s v ~…

y

w„r€ yo{‘o| r’{o‚| r q}— „s v ~…

˜ ™

w„r€ yo{‘o| r’{o‚| r q}|op oqz| s

y

r „s v ƒr

•

w„r€ yo{‘o| rv osrpr…r s– „s v ƒr

y

w„r€ yo{‘o| rv os rpr…r s— „s v ƒr

˜™

w„r€ yo{‘o| rv os rpr…r s|op oqz| sr

y

„s v ƒ…

•

w„r€ yo{‘o| r“ xx{rs tz

y

– „s v ƒ…

y

w„r€ yo{‘o| r“ xx{rs tz

y

— „s v ƒ…

˜ ™

w„r€ yo{‘o| r“ xx{rs tz

y

|op oqz| s

y

r ‘ w‘ rpr

š›œ

r

o

s

žŸ

u

r

ž

n

ž

l

 

t

 ¡¢

v qx| o”z q£oq¤r”} €z{r}”r q} yoq| }r yrsy os o{ } p} rs‚} sttrrs r{} | }|‚r| }{€o{ }yz p} pr ‚r y¥pr ‚ry|o…r tr}… oq}£z pu

¦§¨§~§ ©os os pz£rs|r€ yo{

„r€ yo{

y

rs t ”} y}{ } ‚ …oq”r| rq£rs po£s}£ yos tr€…} {rs |r€yo{ ª †‡ˆ

p

o

siv

‰ Š « ¬

i

‹­ ”rsŠ ‹Œ Ž

l

Š «¬

i

‹­ ®§


(38)

³´µ¶ ·¸·µ¹· º » ¼ ½¾¿

(2010:6-8),

¼ ºÀ´µÁ¼ ´Â ÷ ºÄ ¶¼ Äź· ¹· º ¶·Æ· ½ Ç´º´Æ ¼ À ¼· º ¾ ´µ¸¼È· À

s

É

m

i

Ê

str

ËÌ

tu

r

ÉÍ

¶ ´ºÄ·º ½ ´ºÄÄÅ º· ¹· º À¼Ç´Ç´µ À· ºÃ· ·º À ´µ¾Å ¹·

(

o

p

É

n

Ê ÉÎÍ ÉÍ

).

Ϻȿµ ½· º

¶¼ À· ºÃ· ·Ç· ¹· Ð ½ ´ºÄÄÅ º·¹ ·º ¿¾· À Àµ· ¶¼ ¸¼¿º·Æ

(

Ѽ´µ ¿º¼ É

t

ÒÓ

., 2002:217).

»´Æ· ºÔÅ ÀºÃ· ¼ ºÈ¿µ½·¸¼ ¸Ç´¸¼È¼ ¹

¶¼¶· Ç·À ¹·º ¶ ´ºÄ·º ½´ºÄÄÅ º·¹· º

·  · ºÕ·µ· ÷ºÄ À´µ ¸ÀµÅ¹Àŵ ÷¼ÀÅ ¼ ºÈ¿µ ½·º ¶¼ À·º ÷ À ´ºÀ· ºÄ Ç´µ ¸¼· Ç·º ÷ºÄ ¸ ´¶ · ºÄ ·À·Å À´Æ·Ð ¶¼ÄÅ º· ¹·º źÀÅ ¹ ½´½¾ Å· À ¾·Ð· º ¿¾·À Àµ ·¶¼ ¸¼ ¿º·Æ

(

Å ºÀÅ ¹ ½ ´ºÄ¿¾ · À¼ Ç´ º ÷ ¹¼ À Ç·¶· À´µ º·¹

).

Ö ·Æ¼ º¼¶¼Æ· ¹Å¹·º¶ ´ºÄ·º½´ºÄÄÅ º·¹ ·º½ ´¶¼ ·¹Å¼ ¸¼¿º´µ

.

׿¸¼¿º´µÀ ´µ ¸ ´¾Å À ·¹· º½ ´ºÔ·¶¼ ·ÕÅ· º ¶·µ¼Ç´µ À·º ÷ ·º ÷ºÄ· ¹·º ¶¼À· ºÃ·¹·º ¹´Ç·¶· ¼ ºÈ¿µ½·º ¶· º ¶ ¼ ¸ ´µÀ·¼ ¶ ´ºÄ· º ¶ ¿¹Å ½´ ºÀ·¸¼ ÷ºÄ ½ ´º¶Å ¹Å ºÄ ¹´·¾ ¸ ·Ð· º ¹Å¼ ¸¼ ¿º´µÀ´µ ¸´¾Å À

.

׿¸¼¿º´µÃ·ºÄ¶¼À· º ÷¹· º¾ ´µ ¼¸¼¹·ºÀ´ºÀ· ºÄ Ô´º¼ ¸ÀÅ ½¾ÅзºØ·¸·Æ ÀÅ ½¾Åз ºØ Õ·µ· Ç ´ºÄÄź··º

(

¶¼ ½·¹ ·ºÙ¶¼½¼ºÅ½

/

Õ¿½¾ ¿µ

,

Ç´ºÄÄÅ º· ·º ÆÅ ·µ

),

¾ · ļ· º ÀÅ ½¾Åз º ÷º Ä ¶¼ ÄÅ º·¹ ·º

(

· ¹· µ

,

¶·Å º

,

¾Åº Ä·

,

¾ Å·ÐØ ¾¼Ô¼ ¾Å·Ð

,

¶·º ¾· ļ·º Æ·¼ ºº ÷

)

¸ ´µ À· Õ·µ · ½´µ· ½Å ¾ ·Ð · º ¿¾· À Àµ·¶¼¸¼¿º·Æ

(

¹¿½Ç¿¸¼¸¼

,

¶¼Ä¿¸ ¿¹Ø ¶¼ Ç·µÅ À ¶¼µ ´¾Å¸

,

¶¼ ÀÅ ½¾Å ¹Ø¶¼ зºÕŵ ¹· º

,

¶· ºÆ·¼º

-

Æ·¼º

).

3.8.3.

Ñ ´ºÄÅ ½ ÇÅÆ· º¶· À ·

Ú· À·Ð· ¸¼Æ · · ºÕ·µ·¶¼¸ Å ¸Å º¸ ´Ç´µ À¼Û·¾ ´Æ

3.1,

Û·¾ ´Æ

3.2

¶·ºÛ·¾´Æ

3.3.

Ü Ý Þß à

3.1

Ü Ý Þá àÝâãäÝå æÝ çæáèÞá éÝ êëÝ êìäãíß æ Ý éáãÝæ Ýáäãìá êÝ íÝ êîà ß éèÝâ ëÝ ç Ý íÝ æïâãê ì äã

íÝ Þá ðÝ æ ß êñÝ êëá ò Ý êìãâß ÞÝ ìÝãÞÝ éÝêî ÞÝææç Ý äã âã î êÝàá êæá íæ ßç êÝ í

.

óî ô

ó ÝèÝæáèÞáéÝ ê

óÝèÝ õÝ èãàã

ñÝ ìãÝ ê Üá èÞá éÝ êëÝ êì

öãìá êÝ íÝ ê

÷ ß ìáêÝ Ý ê øùú ûü

ýþ ÿ ùÿû

si

si

ÿ

à èãÝ é


(39)

3.2

! " "

# $ % # ""

1

2

3

&

'( )*+ ,-.

s

.

s

/, 0.

l

12

n

2

l

.

t

., +

3.10.1.

345678789 5: 5; < 4<6 7: 7 54

34567878=5:5= 7 65>?> 54@< 6 56? 7< @A 5:: 5B 5A CD57:?E 5

.

F= < 4: 7G7>587H 5@ 5F6 @75B= 54I5@ 767

J? @K?B 54 D54L = 7><: 5B ? 7 5: 5? = 7 L? 45>54 M6<B @58D5 N5>5: O874L = 7 >5 K?A 5: < 4 P 54D? Q54 L7 8 < K5L57 K5B54 MK5: :N5= 787M456 = 7LM6 M4L>54 K< N=585N>54 R7 N7

-

R7 N7 @MNGM6ML7 4D5

(

B5K7: 5:

,

K< 4:?> =5? 4CA<N 5> 5N 54C 8:N?>:? N K5:54 L = 54 6574

-

6 57 4

)

= 54 =7 7=< 4: 7G7> 587 @< 4LL? 45> 54 K?>? A 54=? 54 7=< 4:7G7> 587 :? @K?B 54 SI 6 MN5 MG T5U 5 V M6W XC Y= 54Z

karangan Backer and Brink tahun 1963, 1965, dan 1968. Namun

bila terdapat keraguan tentang tumbuhan tersebut atau belum diketahui nama

ilmiahnya, maka diambil herbariumnya untuk diidentifikasi di Herbarium

Jemberiense Biologi Fakutas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Jember.

[\ ]^ ]_`ab

s

c

i

]a

i

defghi

b. Analisis

jk lm]^nl

Nilai

u

s

l

v

]^ nl

didasarkan pada jumlah responden yang menggunakan atau

mengetahui dan jumlah responden yang menyatakan sebuah tumbuhan tertentu.

Nilai

u

s

l

v

]^nl

dapat menunjukkan spesies yang dianggap paling penting,

sehingga mengasosiasikan akan adanya suatu upaya konservasi pada spesies

tersebut. Hal ini dikarenakan spesies tumbuhan dengan nilai use value tinggi

menunjukkan spesies tersebut akan paling banyak digunakan (Albuquerque, 2006).

Menurut Gazzaneo

l

t

]^

, (2005:9)

u

s

l

v

]^nl

dapat dihitung dengan rumus sebagai


(40)

op q

r st suvw xvwy z { qw|}v~

u

s



v

€‚ 

z qƒ~„}v…|w†‡u„ vwvw x

y

„swxst v…~ |vt v~„sw xx~wvˆvw‰ Šs‰|s‰t~„‹~… vw w qƒ~„}v…|w†‡u„ vwˆs‰s} ~u~… vw

Œ Ž wv}|‰|‰‘

o

r

’€“ ”• •

u

s

–€•

to

r

Ž}„ s|—v 

t

€ ˜ ™š››œ „ sw

y

vtvˆvw‹ v…žv ‘€Ÿ

rm

o

“

o

n

s

 •

u

s

–€•

to

r

—|x~wvˆ vw ~wt~ˆ „swx| —swt|†|ˆv‰| ˆvt s x‡u|

y

v w x Šv}|w x Šswt|wx Šv—v ‰~vt~ Šsw s}|t|vw —vw —|x~wvˆ vw ‰ s‹v xv| Švuv „ stsu Šv—v ‰ Šs‰|s‰tvwv „ vw ~wt~ˆ —|}vˆ‰ vwvˆvw Šsws} |t|vw

y

v w x }s‹|… „ sw—v}v„  s|wu|Œ… 

t

€ ˜ ™—v}v„ ¡ v wv}s‰ 

t

€ ˜¢ š ››£ „ sw

y

s‹~t ˆ vw ‹v…žv ‘

o

r

’€Ÿ “

o

n

s

n

u

s

–€•

to

r

—|x~wvˆ vw~wt~ˆ„ swswt~ˆvwt~„‹~…vw

y

vw x ‰vwxvt „swvu|ˆ —v}v„ „ swŒvu| ‰sw

y

vžv ‹|‡ vˆt|† ‘’€Ÿ

r

o

“

o

n

s

 •

u

s

–€•

to

r

vˆvw„ s„ Š~w

y

v|w| }v|

y

v wxusw—v…™„ sw—sˆvt|› ƒ|ˆvt vwv„ vw—|Š| }|… ‰ sŒvuvvŒ vˆ vtv~ t| —vˆ v—vw

y

v Šsut~ˆvu vw

|

w†‡ u „v‰| —vu| Š s wxx~wv tvwv„vw —vu| „v‰|wx „v‰|wx |w†‡u „vw —vw v ˆvw „ s„Š~wv|

y

w| }v|

y

vwx t|w xx| ™„sw—sˆvt|

¤ ƒ|ˆv t vwv„ vw —|x~w vˆvw ‡}s… ‹ vw

y

v ˆ |w†‡u „vw —v w tsu ƒv—| Šsut~ˆvuvw |w †‡u„ v‰| ™Ž}‹~¥~su¥~s¢š›› œ¦s w~u~tŽ}„ s|—v



t

€ ˜

™š ›› œ¢‘

o

r

’€Ÿ “

o

n

s



n

•

u

s

–€•

to

r

—vŠvt—|…|t~wx„sw xx~wvˆvwu~„~‰‰ s‹ vxv|‹ su|ˆ~ty

§¡¨ q

ˆstsu vw xvwy

§¡¨q© |}v|‘

o

r

’€Ÿ“ •

o

s

n

u

s

–€•

to

r

wvu qª~„}v…|w†‡u „vwvw x

y

„ swxst v…~ |—vwvtv~„ s wxx~wvˆ vw‰ Šs‰|s‰—v}v„ ‰vt~ƒ sw|‰Šsw

y

v ˆ|t


(41)

«¬ ­ ®¯° ±² ± ²³´µ¶®¯¯ ®·¯¸ ¯ ®¹¯ ® µ· ´º»¼½´®² ±¾ ±° ¯¿ ¶¿¯ ®À Á ±Â´Ã ±¸Â¯ ®Á¶½ ¾¯º±¸¯ ² ±°

įį®Å¯ º¯±®Æ¼ºÇ¯ ®È

«±¿´ ½¯ ¸¶±¿´µ¶®¯ ¯ ®

½ ¶Çà ¶¸¯®

²´Ã ¯µ¯ ± à ¯¸¯ ®¼Ã¯ ½ ½º¯«± ²± ¼®¯°

Ç´ ®¶º¶½ ǯ ²¹¯ º¯ ¿¯ ½

À²± ® µ

.

ɶÇà ¶¸¯®

¹¯® µ ½´º »±°±¸ ¶®½¶¿ «± °¯ ¿¶¿¯® »´ ®´° ± ½±¯ ® ° ´Ã ± ¸

Ç´ ®«¯°¯Ç

ôº «¯ ²¯º ¿¯® ®±°¯ ±

Ê ËÌÍÎÏ ÐÌ «¯ ®

ÑÒÓ

o

r

ÔÎÒÕÖ ×Ò ØÌÒ Ø

u

s

ÙÎ Ø

to

r

½´º½ ±® µµ± ²´Ã ¯µ¯ ± ︯ ® ¼Ã¯ ½ ½º ¯ «±² ±¼®¯° «±°¯ ¿¶¿¯® ²½ ¶«± ° ±½´º¯ ½¶º «´ ® µ¯ ® »´ ®«´ ¿¯½¯®Æ±½ ¼¿±Ç±¯«¯ ®¯ ½¯ ¶¿´Ç¼½¯¿² ¼®¼Ç±

.

ÚÛ ÜÝÞ ß à

m

áâà

ja

r

Penelitian

ã´Ç»´º ² ±¯ »¿¯®± ®² ½º¶Ç´ ®»´ ®´°±½ ±¯ ®

ã´®´ ®½¶¿¯ ®²¯Ç»´°

ã´Ç»´º ² ±¯ »¿¯®¿¶± ²± ¼®´ º

ã´®µ¶Ç»¶°¿¯ ®«¯ ½¯ ä´º ² ±¯ »¯®ä´ ®´°±½ ±¯ ®

宲 ½º ¶Ç´®ä´ ®´°±½ ±¯ ®

æ¯Ç»´°

宽´ ºç±´Ä®¯º¯ ² ¶Çô º

¾¯ ½¯

­ ®¯° ± ²± ²«¯ ½¯

ä´Çï ¸¯ ²¯ ®

³´ ²±Ç»¶°¯ ®


(1)

CD


(2)

(3)

EF


(4)

(5)

G H IJ KLMNO P QG R K PSTH O U QP QOKOPML STPS

TV WX Y WX YZ [S

\]^ ] _ ` ]ab ]c de]fg ]a e]e h

\ijkle hm]n]e _ opoqr or osostkq oo p

uafav]ekwfxhf ]^`nayz

_

wdeyz yzm]ej iwlkwd eyz yzm]e{ zx|xhz

uaya|`mfz} vz _ ~ nexx n]ez wd^ ]e€]]n]e a ^a‚]e ` db ]f ] f ]yzv zxe]|

ƒ]|]^ wde hx]n]e „d…]e df e ]m †|d‚ j]v‡]f]m]n

ˆ vzehƒ zg]a}]nde{]e‡a…]ehz

TV WX Y WXYZ [S

‰ Š‹Œ

SYOŽ ‹KY‘ ’PŒT’IŒT

wd^ z^ zehii _ `a|z€]‚l }fz|‡]„]fz]ez“`”w y“j”w y

g d hz]n]egxeva| n]vz

\x” „]fzk n]e hh]| j]ndfzgxeva| n]v z

]ey]]e h]e

wd^ z^zeh

r” g ]^z v“r pƒdvd^dfq ors uaya|

q” ua^ ]n“•l}fz|q or• {]r“qy]es

s” ua^ ]n“rrl }fz|q or• c d–z vz{]r“q“s

• ` d|]v]“qql }fz|q or• c d–z vz{]r“q“s

—” ` d|]v]“qpl }fz|q or• c d–z vz{]r“q“s

t” ua^ ]n“oqjdzq or• lbb` d^ze]fwfx}x v]|

˜” ua^ ]n“otj]fdnq or — {]•“—

™”

ua^ ]n“r sj]f dnq or — c d–z vz{]•“—

p” c ]a“r sj]f dnq or — c d–z vz{]•“—

r o” ` dezeq sj]fdnq or — c d–z vz{]•“—

rr” g ]^z vqtj]f dnq or — lbbˆš z]e`z y]e h

rq”

›]n]n]e_

r” œd^]fzez‚]favyz]…]y]eyzzv zvdnz]}^ d|]mam] emxeva| n]vz

q” œd^]fzez‚]favyz]…]vd…]mnavd^ze]f}fx}x v]|v mfz} v zy]eaš z]ev mfz} vz žŸž ¡ž ¢£¤   ¥ž  ¦ £¦£¤   ¤§£ ¨ ¤©

ª  £«ž ¢§£¡¤ §¬ žŸ­ž ¢

®¯°

U

±² ¯

S

°³´

U

µ

U

¯¶· ¯¶¸±¹

U

º ³¶·¸·¸°¯¶ »¼ ½¾ ½¿ÀÁ ÂÃÄ ½¼ ž½Æ ¿½ÆÇ ÈÉÊ Ë ÌÆÍÎÎ ÎĽ¾ ÏÌ ÐÑÊ Í ½¼ Ò Ó ¿ÓÄ Ó ¿½ ÔÕÓÐÖ × ØÑ Ê ¼ ÏÃ

/Fax (0331) 334 988 Jember 68121

žŸž ¡ž ¢£¤   ¥ž  ¦ £¦£¤   ¤§£ ¨ ¤©

ª  £«ž ¢§£¡¤ §¬ žŸ­ž ¢

®¯°

U

±² ¯

S

°³´

U

µ

U

¯¶· ¯¶¸±¹

U

º ³¶·¸·¸°¯¶

Alamat : JL. Kalimantan 37 Gedung III Kampus Tegalboto Kotak Pos 162 Telp./Fax (0331) 334 988 Jember 68121

Digital Repository Universitas Jember


(6)

Ù Ú ÛÜ ÝÞßàá â ãÙ ä Ý âåæÚ á ç ãâ ãáÝáâßÞ åæâå

æè éê ë éê ëì íåå

îïð ï ñ òïóôïõ ö÷ïøù ïó÷ ï÷ ú

î ûüýþ÷ úÿ ïï÷ ñ ý

óøóï÷ ý øúøïðòó ñ

ö÷ÿï÷üû þý ö ÷ÿï÷ ú

óóòÿø ñ ÷ï÷ ö ðï÷ ïïï÷ óð óï÷ ò öôïøï øï ÷ï

ïïð ö÷ úïï÷ ö ï÷ öø÷ ïÿ ö üïï ø ïÿï

÷úùïó ïö÷ï÷ óï÷ ú

ö ðð ÷úû ñ ø ûî óøþïò ü

æè éê ë éêëì íå å

S

ë !"Ý# $ë %!& !$ë!ìë'â(æ) 'Û(æ) ùö úïï÷ù÷óï

î ïøýï÷ úúï ü ïö øù÷óï

ï÷ïï÷ ú ï÷

öð ð ÷ú

ù ïð öö ð öø óó

óð ï*þ ø * ïï÷

óð ïþ ø * õ ö+ ï

* ò öïïþ ø * õ ö+ ï

, ò öïïþ ø * õ ö+ ï

óð ï üö * þôôò ö ð÷ ïø ø ï

- óð ïüïøö , ï* ,

. óð ïü ïøö , õ ö+ ï* ,

õ ïóüïøö , õ ö+ ï* ,

ò ö÷÷üïøö , þôô/ ï÷ò ï÷ ú

0 ïïï÷ñ

1ö ð ïø÷ ïøóï ïï÷ öïðöïÿóÿï÷ÿ÷óï

1ö ð ïø÷ ïøóï ïö ïÿóöð÷ ïøø ïÿø ï÷ó/ ï÷ÿø 2343563 789 5 :3 5; 8;8295 59<8 =59>

?5 8@3 7<869 <A 34B3 7

C DE

U

FG D

S

EHI

U

J

U

DK L DKMFN

U

O HKLMLMEDK PQ RS RT

: JL. Kalimantan 37 Gedung III Kampus Tegalboto Kotak Pos 162 Telp./Fax (0331) 334 988 Jember 68121