Latihan senam nifas HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS IBU MASA NIFAS DENGAN KUALITAS HIDUP IBU MASA NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS GEMOLONG II SRAGEN

ubungan Antara Aktivitas bu… Rahayu dan Faizah Betty R 104 50 dapat turun dari tempat tidur setelah 2 jam melahirkan, sedangkan 12 responden 50 tidak dapat melakukan. 3 Beristirahat ditempat tidur. Data tentang responden yang memilih untuk sering beristirahat ditempat tidur ialah sebanyak 17 responden 71, sedangkan 7 responden 29 memilih untuk beraktivitas dan melakukan latihan-latihan sederhana paska melahirkan. 4 Enggan untuk beraktivitas karena merasa letih dan sakit Data tentang ibu yang enggan untuk beraktivitas karena merasa letih dan sakit sebanyak 17 responden 71, sedangkan 7 responden 29 lebih berani dan mau melakukan aktivitas karena dengan beraktivitas mereka merasa lebih segar. 5 BAB dan BAK dilakukan dikamar mandi Kegitan ambulasi dini lain yaitu BAB dan BAK sendiri di kamar mandi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 17 responden 71 dapat melakukan BAB dan BAK dikamar mandi secara mandiri, sedangkan 7 responden 29 tidak dapat melakukan secara mandiri. 6 Melakukan senam kegel Dari hasil penelitian diperoleh data responden yang melakukan senam kegel, sebanyak 13 responden 54 dapat melakukan senam kegel dan 11 responden 46 tidak dapat melakukan senam kegel. Senam kegel dilakukan 1-100 kali dalam sehari.

b. Istirahat

1 Kegiatan tidur siang. Dari hasil penelitian diperoleh data sebanyak 15 responden 63 dapat tidur siang sedangkan 9 responden 27 tidak dapat tidur siang. Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar ibu dapat melakukan tidur siang. Ibu paska melahirkan harus cukup istirahat, salah satunya adalah tidur siang Anggraini, 2010. Hasil wawancara dari responden yang tidak dapat tidur siang disebabkan oleh bayinya yang rewel. Penyebab lain adalah mitos kepercayaan tentang ibu masa nifas yang tidak boleh tidur siang sebelum 40 hari paska melahirkan. 2 Tidur kurang lebih 8 jam dalam sehari. Data hasil penelitian tentang istirahat tidur ibu yang mencapai 8 jam sehari sebanyak 10 responden 42, sedangkan 14 responden 58 tidak dapat tidur mencapai 8 jam dalam sehari. Hal tersebut sesuai dengan kebutuhan istirahat orang dewasa yaitu 6-8,5 jam setiap harinya Potter, 2005. 3 Sering terbangun di malam hari. Dari hasil penelitian sebanyak 22 responden 92 sering terbangun di malam hari, sedangkan 2 responden 8 tidak terbangun di malam hari. Data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden terbangun di malam hari. Menurut hasil wawancara salah satu penyebab responden terbangun dimalam hari adalah bayi responden menangis karena mengompol atau haus, dengan begitu responden diharuskan bangun untuk mengganti popok dan memberi ASI pada bayinya. 4 Melakukan kegiatan sehari-hari seperti menyapu, memasak, dan mencuci. Untuk kegiatan sehari-hari seperti menyapu, memasak, dan mencuci diperoleh data sebanyak 14 responden 58 dapat melakukan kegiatan tersebut, sedangkan 10 responden 42 tidak dapat melakukan kegitan sehari-hari. Data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti menyapu, memasak, dan mencuci, pada umumya tiga hari paska melahirkan ibu berangsur-angsur sudah diperbolehkan kembali melakukan aktivitas sehari-hari seperti menyapu, memasak, dan mencuci Saifuddin, 2002.

c. Latihan senam nifas

1 Melakukan senam nifas setelah melahirkan. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa 15 responden 63 melakukan senam nifas satu hari setelah melahirkan, sedangkan 9 responden 27 tidak melakukan senam ubungan Antara Aktivitas bu… Rahayu dan Faizah Betty R 105 nifas. Data diatas menunjukkan bahwa lebih dari 50 ibu melakukan senam nifas satu hari setelah melahirkan, senam nifas yang dilakukan ibu pada hari pertama melahirkan adalah dengan melakukan gerakan-gerakan sederhana misalnya menarik otot perut sambil menarik nafas Saifuddin, 2002. 2 Pada hari ke tiga dapat memiringkan punggung, menekuk lutut, dan merentangkan tangan. Dari hasil penelitian diperoleh data sebanyak 21 responden 88 dapat melakukan kegiatan berupa memiringkan punggung, menekuk lutut, dan merentangkan tangan setelah hari ke 3 paska melahirkan. Sedangkan 3 responden 12 tidak dapat melakukan. Data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden pada hari ketiga telah dapat melakukan latihan senam nifas yaitu memiringkan punggung, menekuk lutut, dan merentangkan tangan Yuliaswati, 2007. 3 Meningkatkan jumlah senam nifas setiap minggu. Data hasil penelitian tentang peningkatan jumlah senam nifas sebanyak 14 responden 58, sedangkan 10 responden 42 tidak menaikkan jumlah latihannya. Data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden menaikkan jumlah latihan setiap minggu Saifuddin, 2002. Menurut hasil wawancara, responden mengaku bahwa setiap minggu latihan responden semakin bertambah, alasan responden manaikkan jumlah latihan karena responden semakin hari merasa bertambah sehat dibandingkan pada minggu-minggu pertama malahirkan. 4 Meningkatkan senam nifas 5 kali lebih banyak. Data responden yang menaikkan jumlah senam nifas lima kali lebih banyak sebesar 10 responden 42, sedangkan 14 responden 58 menaikkan jumlah latihan kurang dari lima kali setiap minggunya. 5 Memanfaatkan waktu luang untuk melakukan gerakan-gerakan senam nifas. Dari hasil penelitian diperoleh data sebanyak 21 responden 88 dapat memanfaatkan waktu luang untuk melakukan gerakan-gerakan ringan seperti menrik otot perut sambil menarik nafas. Sedangkan 3 responden 12 tidak melakukan. 6 Menghentikan latihan senam pada minggu ke enam. Data responden yang menghentikan latihan pada minggu ke enam sebanyak 9 responden 37, sedangkan responden yang melanjutkan latihan senam nifas pada minggu ke enam sebanyak 15 responden 63. Pada minggu keenam ibu paska melahirkan diharuskan tetap melakukan latihan-latihan fisik bahkan harus lebih meningkat Saifuddin, 2002.

d. Olah raga

Dokumen yang terkait

Kontribusi Pelatihan Persiapan Masa Nifas, Dukungan Sosial, dan Efikasi Diri Ibu dalam Pencapaian Kualitas Hidup Ibu Nifas di Kabupaten Sragen

4 11 24

PENGARUH KELAS IBU HAMIL TERHADAP KEPUASAN MASA NIFAS DI KABUPATEN SRAGEN Pengaruh Kelas Ibu Hamil Terhadap Kepuasan Masa Nifas Di Kabupaten Sragen.

0 1 18

PENGARUH KELAS IBU HAMIL TERHADAP KEPUASAN MASA NIFAS DI KABUPATEN SRAGEN Pengaruh Kelas Ibu Hamil Terhadap Kepuasan Masa Nifas Di Kabupaten Sragen.

0 0 14

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS IBU MASA NIFAS DENGAN KUALITAS HIDUP IBU MASA NIFAS DI WILAYAH Hubungan Antara Aktivitas Ibu Masa Nifas Dengan Kualitas Hidup Ibu Masa Nifas Di Wilayah Puskesmas Gemolong II Sragen.

0 3 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Aktivitas Ibu Masa Nifas Dengan Kualitas Hidup Ibu Masa Nifas Di Wilayah Puskesmas Gemolong II Sragen.

0 5 6

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN PAYUDARA MASA NIFAS DENGAN KUALITAS HIDUP IBU MASA NIFAS DI Hubungan Antara Perawatan Payudara Masa Nifas Dengan Kualitas Hidup Ibu Masa Nifas Di Wilayah Puskesmas Ii Gemolong Sragen.

0 0 15

BAB 1PENDAHULUAN Hubungan Antara Perawatan Payudara Masa Nifas Dengan Kualitas Hidup Ibu Masa Nifas Di Wilayah Puskesmas Ii Gemolong Sragen.

0 3 7

Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup Ibu Nifas di Kecamatan Miri Kabupaten Sragen

0 0 5

Kontribusi Pelatihan Persiapan Masa Nifas, Dukungan Sosial, dan Efikasi Diri Ibu dalam Pencapaian Kualitas Hidup Ibu Nifas di Kabupaten Sragen FAIZAH BETY BAB I

0 0 10

Kontribusi Pelatihan Persiapan Masa Nifas, Dukungan Sosial, dan Efikasi Diri Ibu dalam Pencapaian Kualitas Hidup Ibu Nifas di Kabupaten Sragen FAIZAH BETY DAPUS

0 0 7