Perhitungan Tebal Pelat Lantai Pembebanan Pelat Perhitungan Tulangan Pelat Lantai

4.4. Perancangan Pelat

4.4.1. Perhitungan Tebal Pelat Lantai

Gambar 4.3. Denah Pelat Lantai Direncanakan : f’c = 25 MPa fy = 240 MPa Menentukan tebal pelat lantai 8000 x 2500 mm 2 = 5 = 2,28 2 sehingga dianggap sebagai pelat satu arah. Bentang pelat L = 3500 Untuk satu ujung menerus, maka         700 4 , 24 1 min fy L h         700 240 4 , 3500 24 1 min h = 108 mm Digunakan tebal pelat lantai = 125 mm

4.4.2. Pembebanan Pelat

Beban Mati Berat sendiri pelat lantai dan pelat atap = 0.125 . 24 = 3 kNm 2 Berat pasir 30 mm = 0.03 .16 = 0.48 kNm 2 Berat spesi = 0.05 . 22 = 1,1 kNm 2 Berat plafond dan penggantung = 0.18 kNm 2 Berat mekanikal dan elektrikal = 0.15 kNm 2 Q DL = 4.91 kNm 2 Beban Hidup Q LL = 2.5 kNm 2 Beban terfaktor = 1.2 Q DL + 1.6 Q LL = 1.2 . 4.91 + 1.6 . 2.5 = 9,892 kNm 2 4.4..3. Perhitungan Momen Pelat Lantai Berdasarkan pasal 8.3.3 SNI 2847-2013, koefisien momen pelat satu arah menerus tiga batang atau lebih saebagai berikut : Gambar 4.4 Koefisien Momen Pelat Satu Arah menerus tiga batang atau lebih Digunakan momen terbesar Mu yang ada di titik B dan C yaitu : kNm WuL 12 , 12 5 , 3 . 892 , 9 . 10 1 10 1 2 2  

4.4.4. Perhitungan Tulangan Pelat Lantai

Digunakan : Tulangan pokok P10 = 78,5 mm 2 Tulangan susut P8 = 50,3 mm 2 Selimut Beton = 25 mm Tinggi efektif d = tebal pelat - selimut beton + 0,5 diameter 10 mm = 125 – 25 + 0,5 . 10 = 95 mm 124 114 110 111 116 110 111 124 114 A B C D Tulangan Pokok Mu = 12,12 kNm Rn = 2 . . 9 , d b Mu Rn = MP a 49 , 1 95 . 1000 . 9 , 10 . 12 , 12 2 6         c f Rn fy c f perlu . 85 , . 2 1 1 . 85 ,         25 . 85 , 49 , 1 . 2 1 1 240 25 . 85 , = 0,00644 As perlu = 0,00644 . 1000 . 95 = 611,8 mm 2 min  =0.0021 berdasarkan hasil extrapolasi dengan fy = 420 MPa As min = 0,0021 . 1000 . 95 = 199,5 mm 2 As perlu As min, maka digunakan As perlu Spasi = 1000 . luas tulangan P10 As perlu = 1000. 78,5 611,8 = 128,3 mm Digunakan tulangan P10 – 125 As = 1000. Luas tulangan P10 spasi = 1000. 78,5 125 = 628 mm 2 611,8 mm 2 ok Tulangan Susut dan Suhu Kebutuhan tulangan susut diambil sebesar kebutuhan tulangan minimum As min = 0,0021 . 1000. 125 = 262,5 mm Digunakan tulangan P8 dengan luas tulangan = 50, 3 mm 2 Spasi = 1000. 50,3 262,5 = 191,487 mm Digunakan tulangan P8 – 150 As = 1000. Luas tulangan P8 spasi = 1000. 50,3 150 = 335,33 mm 2 262,5 mm 2 ok

4.5. Perancangan Tangga