xvii ”Kejahatan dalam arti kriminologi adalah perbuatan, pelanggaran norma yang patut
ditafsirkan oleh masyarakat sebagai hal yang merugikan, yang menjengkelkan, dan yang tidak boleh dibiarkan berkembang dalam masyarakat” Simandjuntak, Chidir Ali, 1980 :
91.
Adanya reposisi seorang wanita yang relatif lebih feminim dan kecenderungan kehalusan perasaan dan keadaan fisik yang lebih lemah dibandingkan kaum pria.
Keadaan tersebut sangat memprihatinkan, di mana seorang wanita yang seharusnya menjadi sosok seorang ibu yang mengayomi anak-anaknya dan menjadi sumber kasih
sayang dalam keluarga harus kehilangan akan hak dan kewajibannya sebagai seorang wanita dan harus kehilangan kemerdekaannya untuk menjalani proses pemidanaan di
Lembaga Pemasyarakatan Wanita.
Seorang wanita merupakan sosok individu yang rentan akan pengaruh yang berasal dari lingkungan, keadaan psikisnya mudah goyah oleh keadaan sosial yang ada
disekitarnya. Adanya gejala-gejala negatif yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan, dapat membawa dampak buruk bagi narapidana tersebut. Seorang narapidana wanita
tersebut rentan akan pengaruh perilaku narapidana dewasa lainnya.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis tertarik untuk menyusun penulisan hukum dengan judul “Jenis-Jenis Tindak Pidana yang dilakukan
oleh Wanita Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Semarang”.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah menjadi titik sentral dalam suatu penelitian, karena perumusan masalah yang tajam disertai dengan isu hukum legal assues, legal question
akan memberikan arah dalam menjawab pertanyaan atau isu hukum yang diketengahkan sehingga dapat memudahkan peneliti dalam pengumpulan data, menyusun, dan
menganalisisnya secara mendalam sesuai dengan sasaran yang dikehendaki.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Jenis-jenis tindak pidana apakah yang dilakukan oleh narapidana wanita di Lembaga
Pemasyarakatan Wanita Kelas II.A Semarang? 2.
Bagaimana proses pembinaan terhadap narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II.A Semarang?
C. Tujuan Penelitian
Suatu kegiatan penelitian pada dasarnya bertujuan untuk memecahkan masalah, mengkaji suatu teori, mengembangkan suatu teori, penelitian evaluasi dan lain-lain yang
intinya adalah bahwa hasil penelitian itu dapat memberikan manfaat bagi pengguna atau masyarakat sekitar. Berpijak dari hal tersebut diatas maka tujuan dari penelitian ini dapat
dikategorikan menjadi dua tujuan, yaitu :
xviii 1. Tujuan Obyektif
a. Untuk mengetahui jenis-jenis tindak pidana apakah yang dilakukan oleh
narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II.A Semarang. b.
Untuk mengetahui proses pembinaan terhadap narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II.A Semarang.
2. Tujuan Subjektif a.
Memperoleh data yang cukup dan relevan yang diperlukan dalam penulisan hukum sebagai syarat gelar sarjana dibidang ilmu hukum Fakultas Hukum,
Universitas Sebelas Maret Surakarta. b.
Meningkatkan kualitas penelitian dan pengetahuan penulis serta mengetahui kesesuaian antara teori yang didapat penulis dari perkuliahan dengan realita yang
ada di dalam masyarakat khususnya yang berkaitan dengan kejahatan yang dilakukan oleh seorang wanita.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian selain mempunyai tujuan yang jelas, juga diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoretis a.
Memberikan sumbangan pemikiran dalam perkembangan ilmu hukum, khususnya di bidang hukum pidana.
b. Untuk mendalami teori-teori yang telah diperoleh penulis selama kuliah di
Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Manfaat Praktis
a. Untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada semua pihak terkait jenis-jenis
tindak pidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II.A Semarang. b.
Memberikan masukan bagi penulis mengenai ruang lingkup yang dibahas dalam penelitian ini sekaligus untuk mengetahui kemampuan penulis dalam menerapkan
ilmu yang diperoleh.
E. Metode Penelitian