Produksi Bibit Ternak Babi Unggul melalui Perbaikan Lingkungan Uterus Induk Selama Kebuntingan

PRODUKSI BIBIT TERNAK BABI UNGGUL MELALUI
PERBAIKAN LINGKUNGAN UTERUS INDUK
SELAMA KEBUNTINGAN

DEBBY JACQUELINE JOCHEBED RAYER

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

xiii

DAFTAR GAMBAR

xvi

DAFTAR LAMPIRAN


xvii

1. PENDAHULUAN
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Tingkat Kebaruan (Novelty)
2. TINJAUAN PUSTAKA
Pengaturan Fungsi Reproduksi
Pengaturan Hormonal pada Fase Kebuntingan
Kerangka Penelitian

1
4
4
5
5
5
6

8
13

3. PERBAIKAN FENOTIPE PERTUMBUHAN ANAK BABI LOKAL 17
MELALUI PENYUNTIKAN INDUK DENGAN PMSG DAN HCG
SEBELUM PENGAWINAN
Abstrak
17
Pendahuluan
18
Metode Penelitian
20
Analisis Data
20
Hasil dan Pembahasan
20
Simpulan
24
Saran
24

Daftar Pustaka
24
4. PERBAIKAN PERFORMANS PRODUKSI TERNAK BABI
MELALUI PENINGKATAN SEKRESI ENDOGEN HORMON
KEBUNTINGAN DENGAN CARA PENYUNTIKAN INDUK
DENGAN PMSG DAN HCG SEBELUM PENGAWINAN
Abstrak
Pendahuluan
Metode Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Simpulan
Daftar Pustaka
5. PRODUKSI BIBIT TERNAK BABI UNGGUL MELALUI
PENINGKATAN SEKRESI HORMON KEBUNTINGAN
DENGAN CARA PENYUNTIKAN INDUK DENGAN
PMSG DAN HCG SEBELUM PENGAWINAN
Abstrak
Pendahuluan

28

28
29
29
30
38
38
39

39
41

Metode Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Simpulan
Daftar Pustaka
PEMBAHASAN UMUM
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP


42
44
48
48
50
52
52
52

PRODUKSI BIBIT TERNAK BABI UNGGUL MELALUI
PERBAIKAN LINGKUNGAN UTERUS INDUK
SELAMA KEBUNTINGAN

DEBBY JACQUELINE JOCHEBED RAYER

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015


PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi berjudul Produksi Bibit Ternak
Babi Unggul Melalui Perbaikan Lingkungan Uterus Induk Selama Kebuntingan
adalah benar karya saya denganarahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2015

Debby J J Rayer

RINGKASAN
Debby Jacqueline Jochebed Rayer. Produksi Bibit Ternak Babi Unggul Melalui
Perbaikan Lingkungan Uterus Induk Selama Kebuntingan Dibimbing oleh
WASMEN MANALU, MULADNO dan HERA MAHESHWARI.
Suatu rangkaian tiga penelitian telah dilakukan untuk mempelajari pengaruh

perbaikanlingkungan
uterusselama
kebuntingan
melalui
penyuntikan
gonadotropin sebelum pengawinan pada perbaikan fenotipe pertumbuhan prenatal
dan postnatal anak babi dan kemudian mengevaluasi apakah perbaikan fenotipe
pertumbuhan tersebut dapat diwariskan kepada keturunanya. Dengan demikian,
teknologi ini diharapkan akan bisa digunakan untuk menghasilkan anak unggul,
baik sebagai bakalan maupun sebagai bibit unggul baik pada ternak babi ras
komersial maupun pada ternak babi lokal
Penelitian tahap pertama bertujuan mempelajari kualitas anak yang
dilahirkan oleh induk yang sekresi endogen hormon kebuntingannya diperbaiki
selama periode kebuntingan melalui penyuntikan pregnant mare serum
gonadotropin (PMSG) dan human chorionic gonadotropin (hCG) sebelum
pengawinan. Hewan percobaan yang digunakan adalah 10 ekor induk babi lokal
dengan bobot badan 30-40 kg. Sebelum pengawinan, siklus berahi induk babi
percobaan diserentakkan dengan menyuntik prostaglandin sebanyak 2 kali
masing-masing 0,5 mL dengan interval waktu 14 hari. Induk babi percobaan
kemudian dibagi ke dalam dua kelompok yang masing-masing terdiri atas 5 ekor.

Kelompok pertama disuntik PMSG dan hCG dengan dosis 200/100 IU pada saat
penyuntikan prostaglandin kedua, sementara kelompok kedua tidak disuntik
PMSG dan hCG sebagai kontrol. Setelah menunjukkan gejala estrus, induk babi
percobaan dicampur dengan pejantan untuk perkawinan secara alami. Induk babi
percobaan yang sudah bunting dipelihara sampai melahirkan dan penyapihan.
Parameter yang diukur ialah bobot badan anak dan ukuran tubuh pada saat lahir
dan penyapihan. Hasil pengamatan menunjukkan penyuntikan PMSG dan hCG
sebelum pengawinan memperbaiki pertumbuhan postnatal fetus dengan hasil
peningkatan bobot lahir sebesar 76,92% dan total bobot lahir anak hidup sebesar
2,65 kali. Anak yang dihasilkan oleh induk yang disuntik PMSG dan hCG
mempunyai daya tahan hidup yang lebih baik dengan mortalitas yang jauh lebih
rendah dengan pertumbuhan prasapih yang lebih baik sehingga secara drastis
meningkatkan total bobot sapih anak per ekor induk sebesar 1,07 kali
dibandingkan dengan kontrol. Disimpulkan bahwa fenotipe pertumbuhan anak
babi lokal dapat diperbaiki dengan cara perbaikan lingkungan uterus induk selama
kebuntingan.
Penelitian tahap kedua dilakukan untuk menghasilkan anak-anak babi
unggul dengan fenotipe pertumbuhan dan daya hidup yang lebih baik selama
pertumbuhan pascalahir dengan cara menyuntik induk babi dengan gonadotropin
PMSG dan hCG sebelum pengawinan. Penelitian terdiri atas dua tahapan. Pada

penelitian tahap pertama, 12 ekor induk babi dikelompokkan ke dalam 2
kelompok, 1) kelompok kontrol, yaitu induk yang disuntik dengan NaCl 0,9%
(NSO) dan 2) kelompok yang disuntik dengan PG600 sebelum pengawinan (SO).
Parameter yang diukur ialah fenotipe pertumbuhan dan daya hidup anak pada saat

lahir dan selama periode prasapih. Pada tahap kedua,24 anak babi lepas sapih dari
percobaan tahap pertama (umur 8 minggu) dipilih (6 jantan dan 6 betina dari
kelompok NSO dan 6 jantan dan 6 betina dari kelompok SO) untuk digunakan
dalam pengukuran kinerja pertumbuhan pascasapih. Babi percobaan dibesarkan
dan diamati sampai umur 28 minggu (7 bulan). Bobot badan diukur setiap bulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbaikan lingkungan uterus dengan cara
penyuntikan induk dengan gonadotropin sebelum pengawinan secara dramatis
memperbaiki bobot lahir dengan peningkatan rataan bobot lahir perekor sebesar
31,09% (1,56 kg vs 1,19 kg) dan koefisien keragaman SO 7,27% yang jauh lebih
rendah dibandingkan dengan NSO (21,26%). Perbaikan bobot lahir dan
keseragaman bobot lahir akhirnya memperbaiki kinerja pertumbuhan prasapih dan
kelangsungan hidup anak yang pada akhirnya secara dramatis meningkatkan
bobot sapih 21,14% lebih tinggi dibandingkan dengan babi nonsuperovulasi yang
lahir dengan tingkat keragaman bobot sapi (1,97% dan 7,40%) masing-masing
pada babi yang disuperovulasi dan nonsuperovulasi dan peningkatan total bobot

anak yang disapih per ekor induk sebesar 21% dibandingkan dengan babi NSO.
Setelah penyapihan, anak babi yang dilahirkan oleh induk yang disuntik
gonadotropin tumbuh lebih cepat dengan bobot badan yang lebih tinggi sekitar 10
kg dibandingkan dengan kontrol pada umur 7 bulan. Disimpulkan bahwa anak
babi unggul dapat dihasilkan melalui penyuntikan gonadotropin sebelum
pengawinan.
Penelitian ketiga dirancang untuk mempelajari pewarisan perbaikan
fenotipe pertumbuhan pada babi yang dilahirkan oleh induk yang disuntik dengan
PMSG dan hCG sebelum pengawinan. Dua belas induk babi telah dikelompokkan
ke dalam suatu penelitian rancangan acak lengkap dengan 3 kelompok dan
masing-masing kelompok terdiri atas 4 ekor induk babi sebagai ulangan.
Kelompok pertama terdiri atas induk babi tanpa penyuntikan PMSG dan hCG
sebelum pengawinan sebagai kelompok kontrol (NSO). Kelompok kedua terdiri
atas induk babi yang disuntik dengan PMSG dan hCG sebelum pengawinan untuk
memperbaiki sekresi endogen hormon kebuntingan yang akan memperbaiki
pertumbuhan prenatal anak babi dan kelompok ini disebut sebagai kelompok
superovulasi (SO). Kelompok ketiga terdiri atas anak babi betina yang dilahirkan
oleh kelompok induk SO yang setelah dewasa kelamin dikawinkan tanpa
penyuntikan PMSG dan hCG sebelum pengawinan dan disebut sebagai turunan
F1 superovulasi (F1SO). Jumlah induk babi yang digunakan dalam setiap

kelompok terdiri atas 2 induk dengan litter size 11 dan 2 ekor induk dengan litter
size 12 sehingga jumlah total anak babi yang diamati pada penelitian ini
berjumlah 138 ekor. Selama penelitian, induk babi percobaan dipelihara dalam
kandang individu dan diberi makan dengan pakan komersial dan air minum
tersedia secara ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuntikan
induk babi dengan PMSG dan hCG sebelum pengawinan memperbaiki fenotipe
pertumbuhan anak seperti bobot lahir anak babi SO dan F1SO meningkat masingmasing sebesar 33,89 dan 32,00 % (P