Definisi Logika Fuzzy Fungsi Keanggotaan

17 dan 1. Derajat keanggotaan sebuah variabel x dilambangkan dengan simbol µx. Rule-rule menggunakan nilai keanggotaan sebagai faktor bobot untuk menentukan pengaruhnya pada saat melakukan inferensi untuk menarik kesimpulan. Ada beberapa fungsi keanggotaan yang sering digunakan, diantaranya adalah [SUT - 11:214] : a. Grafik Keanggotaan Kurva Linear Pada grafik linear, sebuah variabel input dipetakan ke derajat keanggotaannya dengan digambarkan sebagai satu garis lurus. Ada dua grafik keanggotaan linear, yaitu grafik keanggotaaan kurva linear naik, dan grafik keanggotaan kurva linear turun. a b Gambar 2.3 Fungsi Keanggotan Kurva Linier a Naik dan b Turun Sumber : [Sutojo, T., Mulyanto, Edi. Dan Suhartono, Vincent. 2011] Fungsi Keanggotan Kurva Linier Naik : [ ] { ………………......………………………... 2- 1 Fungsi Keanggotaan Kurva Linier Turun : [ ] { …………..…………………………….…. 2-2 b. Grafik Keanggotaan Kurva Segitiga Grafik keanggotaan kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara dua garis linear seperti terlihat pada Gambar 2.4. 18 Gambar 2.4 Grafik keanggotaan kurva segitiga Sumber : [Sutojo, T., Mulyanto, Edi. Dan Suhartono, Vincent. 2011] Fungsi Keanggotaan Kurva Segitiga : [ ] { …………………………………...………. 2-3 c. Grafik Keanggotaan Kurva Trapesium Grafik keanggotaan kurva segitiga pada dasarnya seperti bentuk segitiga, hanya saja ada beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan 1 seperti terliat pada Gambar 2.5. Gambar 2.5 Grafik keanggotaan kurva trapesium Sumber : [Sutojo, T., Mulyanto, Edi. Dan Suhartono, Vincent. 2011] Fungsi Keanggotaan Kurva Trapesium : [ ] { ………………………................................…………. 2-4 19

2.5. Sistem Inferensi Fuzzy

Fuzzy Inference System FIS merupakan sistem yang mampu bekerja seperti penalaran manusia dan memberikan keputusan yang tepat. Input yang diberikan kepada inferensi fuzzy adalah berupa suatu bilangan dan output yang dihasilkan berupa bilangan tertentu juga. Aturan yang berbentuk IF-Then harus direpresentasikan dengan suatu himpunan dari fuzzy inference system dengan fungsi keanggotaan. Fungsi Keanggotaan merupakan yang melakukan pemetaan titik - titik input ke dalam nilai keanggotaannya, dalam pemetaan ini fungsi keanggotaan memiliki interval antara 0 sampai 1.

2.5.1. Metode Tsukamoto

Pada metode penarikan kesimpulan samar Tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-THEN harus direpresentasikan dengan suatu himpunan samar dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Sebagai hasilnya, output hasil penarikan kesimpulan inference dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas crisp berdasarkan α-predikat fire strength. Hasil akhir diperoleh dengan menggunakan rata-rata berbobot weight average [SUT – 11] . 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan membahas metode yang digunakan dalam penelitian yang terdiri dari studi pustaka, metode pengambilan data, metode perancangan, metode implementasi, metode pengujian dan analisis serta pengambilan kesimpulan dan saran. Berikut adalah diagram alir dari metodologi penelitian yang dilakukan : Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Sumber : [Perancangan] Mulai Penentuan Objek Studi Literatur Analisis Kasus Preprses Data Analisis dan Perancanan Implementasi Pengujian Finish Kesimpulan dan Saran