1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut.
a. Belum optimalnya
agroforestry
sebagai bisnis yang berpotensi untuk dikembangkan guna mendukung upaya peningkatan penghasilan masyarakat
sekitar hutan dan upaya rehabilitasi lahan b.
Sejauhmana peran kelembagaan terhadap pengembangan
agroforestry
dalam upaya peningkatan penghasilan masyarakat sekitar hutan dan rehabilitasi hutan di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan BKPH
Tanggung KPH Semarang? c.
Strategi apa yang harus ditempuh untuk memberdayakan kelembagaan di bidang
agroforestry
dalam upaya peningkatan penghasilan masyarakat sekitar hutan dan rehabilitasi hutan di BKPH Tanggung KPH Semarang?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengkaji strategi pengembangan kelembagaan di bidang
agroforestry
dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat dan pencapaian keberhasilan rehabilitasi kawasan hutan.
Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai adalah sebagai berikut. a.
Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kegiatan
agroforestry
di BKPH Tanggung KPH Semarang belum optimal.
b. Mengkaji tingkat pendapatan masyarakat dan upaya rehabilitasi lahan di
wilayah hutan BKPH Tanggung KPH Semarang. c.
Mengetahui sampai
sejauh mana
peran kelembagaan
terhadap pengembangan
agroforestry
sebagai bisnis dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat dan rehabilitasi lahan di wilayah BKPH Tanggung
KPH Semarang
d. Membuat rencana strategi pengembangan kelembagaan di bidang
agroforestry
sebagai bisnis dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat dan rehabilitasi lahan di BKPH Tanggung KPH Semarang.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut. a.
Diperolehnya informasi mengenai faktor-faktor yang menyebabkan kegiatan
agroforestry
di BKPH Tanggung KPH Semarang belum optimal. b.
Diperolehnya informasi terkait dengan pendapatan masyarakat sekitar hutan dan upaya rehabilitasi lahan di wilayah BKPH Tanggung KPH Semarang.
c. Bagi akademisi sebagai sebagai bahan referensi penelitian sejenis dan
menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan agribisnis, kehutanan dan kelembagaan.
d. Bagi perusahaan tempat penelitian, dapat memberikan masukan sebagai
sumber informasi untuk penyusunan kebijakan dan pengambilan keputusan dalam rangka pemberdayaan kelembagaan di bidang
agroforestry
yang dapat diterapkan untuk peningkatan kesejahteraan dan pelaksanaan
rehabilitasi hutan. e.
Bagi peneliti lain sebagai pustaka informasi serta referensi untuk pengembangan penelitian yang berkaitan dengan agribisnis, kehutanan dan
kelembagaan.
1.5. Hipotesis