Pengaruh Bahan Pemutih Hidrogen Peroksida (H₂0₂) Terhadap Mutu Kerupuk Teripang Pasir (Holothuria scabra)

C/Q14 f
2-000
0 22-I

PENGGUNAAN BAHAN REMUTIH Mz02DALAM
PENGOLAHAN KERUPUK DENGAN MENGGUNAMAN
TERIPANG PASIR SEBAGAI BAHAN PERCOBAAN

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada
Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan

PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS PEWIKANAN DAN lLMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANlAN BOGOR
2000

Diberkatikh orang gang mengandaUcan TUHAN,
yang menaruh harqpannya pada TUILAN 1 (Yeremia 17:7).

Kupersembahkan knrya kecil ini,
UnWk Papa, NIarna dun Adik-adikku Tersayazng


RINGKASAN

Ragina. C03496023. Pengaruh Bahan Pemutih tiidrogen Peroksida (H202)
Terhadap
Mutu
Kerupuk
Teripang
Pasir
(Holofhuria
scabra)
(Dibawah bimbingan Dadi R. Sukarsa dan Pipih Suptijah)

Kerupuk teripang merupakan salah satu hasil diversifikasi pengolahan
teripang yang mulai berkembang di Indonesia. Tempat yang menghasilkan
produk ini adalah Madura dan Surabaya. Cara pengolahannya masih bersifat
tradisonal sehingga mutu produk yang dihasilkan kurang menarik perhatian
konsumen, khususnya dari segi penampakan.
Salah satu alternatif untuk menarik perhatian konsumen pada
penampakan produk teripang adalah dengan mengolahnya menjadi bentuk

yang lebih rnenarik. Untuk memperbaiki penampakan pada produk kerupuk
teripang, diperlukan suatu usaha untuk memutihkannya. Bahan kimia yang
digunakan

pada

penelitian

in!

adalah

hidrogen

peroksida

(H202).

Hidrogen peroksida (ti202) sebagai bahan pemutih sudah digunakan dalam
pembuatan FPC (Fish Protein Concentrate).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan
konsentrasi bahan pemutih atau hidrogen peroksida (H202) yang digunakan
dalam proses pembuatan kerupuk teripang, sehingga produk yang dihasilkan
memiliki mutu penampakan yang lebih baik
Dalam penelitian ini konsentrasi H202 yang digunakan adalah
0,5 %, 1 %, 1,5 % dan 0% sebagai kontrol. Sedangkan lama perendaman
adalah 4,8 dan 12 jam
Karakteristik mutu kerupuk teripang dianalisis komposisi kimianya
(kadar air,

kadar abu,

kadar lemak dan protein), uji organoleptik

(penampakan, aroma, tekstur, rasa dan warna), derajat putih, uji residu
.

.

hidrogen peroksida (ti202) dan uji kerenyahan.


Dari hasil uji organoleptik diperoleh produk yang terbaik adalah A3B3
yaitu menggunak~nkonsentrasi hidrogen peroksida (H202) 1.5 % dan
lama perendaman 12 jam.
Dari hasil analisis proksimat diperoleh kadar air kerupuk teripang
(A3B3) sebesar 1.9156 %, kadar abu sebesar 4,8778%, kadar iemak scbesar
16.02925% dan kadar protein sebesar 70,78745 %. Derajat puiih yang
dihasilkan adalah 12,075 (AlBl), 13,927 (AjB2), 14,325 (A1B3), 20 (A2B1),
18,415 (A~Bz),19,39 (A2B3), 22,05 (A3B,), 22,275 (AsBz), 23,25 (A3B3) dan
9,275 (kontrol). Hasil uji kualitatif hidrogen peroksida (H202) menunjukkan
tidak ditemukan adanya residu hidrogen peroksida (H202) pada semua
perlakuan produk kerupuk teripang.
Perendaman bahan pemutih hidrogen peroksida (H202) memberikan
pengaruh yang nyata dalam mutu kerupuk teripang. Pengaruh ini cukup jelas
terlihat pada uji organoleptik, kadar protein, kadar air, kadar lemak,
kadar abu, derajat putih dan kerenyahan.

: Penggunaan Bahan Pemutih H 2 0 2 dalam Pengolahan

Judul


Kerupuk dengan

Menggunakan Teripang

Sebagai Bahan Percobaan
Nama Mahasiswa : Ragina
Nomor Pokok

: C03496023

Program Studi

: Teknologi Hasil Perikanan

Menyetujui,
I. Komisi Pembimbing

Ir. Dadi R.Sukarsa
Ketua


Dra. Pipih Suptiiah
Anggota

a.Falultas Perikanan dan Ilmn Kelautan IF'B

Ir. Ruddv Suwandi, M.S. M.Phil1.
I