Analisis korelasi Uji Signifikansi

Alam Bahtiar, 2015 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tidaknya dan homogen atau heterogennya suatu distribusi data. Dalam penelitian ini. uji normalitas data merupakan hal yang penting karena penelitian ini menggunakan statistik parametrik. Penelitian ini menggunakan SPSS 18.0 untuk menguji normalitas distribusi data, tujuan penggunaan SPSS 18.0 adalah untuk mengurangi human error. Perhitungan manual dilakukan sebagai cross-check terhadap perhitungan SPSS 18.0. h. Menentukan hasil uji normalilas Dalam penelitian ini. kriteria yang digunakan untuk menentukan hasil uji normalitas adalah: 1 Jika nilai uji x 2 x 2 tabe i, maka distribusi data dinyatakan tidak normal, atau 2 Jika nilai uji x 2 x 2 tabel , maka distribusi data dinyatakan normal i. Uji Linearitas Uji linieritas merupakan salah satu uji persyaratan analisis yang harus dilakukan dalam penelitian yang menggunakan statistik parametrik sebagai alat analisisnya McMillan dan Schumacher. 2001. Uji ini ditujukan untuk mencari persamaan garis regresi Variabel independen X1 dan X2 terhadap Variabel dependen Y. Dalam konteks penelitian ini, uji linieritas dilakukan dengan menggunakan SPSS 18.0. Uji linieritas dapat dilihat dari nilai signifikasi dari deviation of Unierity untuk X1 terhadap Y serta X2 terhadap Y. Apabila nilai signiflkansi 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungannya bersifat Linier.

J. Analisis Data Untuk Pengujian Hipotesis Penelitian

1. Analisis korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk menemukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih Sugiyono, 2010,hlm.255. Rumus yang digunakan dalam korelasi pearson product moment yaitu: Alam Bahtiar, 2015 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan: n = Jumlah responden ∑ XY = Jumlah perkalian X dan Y ∑ X = Jumlah skor tiap butir ∑ Y = Jumlah skor total ∑ X 2 = Jumlah skor X dikuadratkan ∑ Y 2 = Jumlah skor Y dikuadratkan Dari rumus di atas dapat dijelaskan bahwa r xy merupakan koefisien korelasi dari Variabel X dan Variabel Y dapat dilihat dengan membandingkan r hitung dengan r tabel pada tingkat kepercayaan 95. Bila r hitung r tabel dan bernilai positif. maka terdapat pengarah yang positif. Untuk lebih memudahkan dalam menafsirkan harga koefisien korelasi, menurut Akdon 2008, hlm. 188 sebagai berikut: Tabel 3.14. Ukuran Koefisien Korelasi Nilai Koefisien Kriteria 0,800 – 1,000 Sangat Kuat 0,600 – 0,799 Kuat 0,400 – 0,599 Sedang 0,200 – 0,399 Rendah 0,000 – 0,199 Sangat Rendah

2. Uji Signifikansi

Setelah diperoleh data korelasi, langkah selanjutnya adalah mencari signifikansi. Menghitung keberartian koefisien korelasi tingkat signifikansi dengan menggunakan rumus sebagaimana yang dikemukakan Akdon 2008, hlm. 144, yaitu : Alam Bahtiar, 2015 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan : t = nilai t yang dicari r = koefisien korelasi n = banyaknya data Selanjutnya nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel dengan dk = n – 2 pada taraf atau tingkat kepercayaan yang dipilih, dalam hal ini adalah tingkat kepercayaan 95. Apabila t hitung t tabel , maka dapat disimpulkan hipotesis diterima atau dengan kata lain hipotesis nol ditolak. Kemudian menafsirkan besarnya koefisien korelasi berdasarkan kriteria adalah sebagai berikut: Kurang dari 0,020 ; Hubungan dianggap tidak ada Antara 0,20 – 0,40 : Hubungan ada tetapi rendah Antara 0,41 – 0,70 : Hubungan cukup Antara 0,71 – 0,90 : Hubungan tinggi Antara 0,91 – 1,00 : Hubungan sangat tinggi

3. Uji Koefisien Determinasi