Prognosis Penyakit LES Kerangka Teori Kerangka Konsep Hipotesis penelitian Rancangan Penelitian Definisi Operasional

remisi, kekambuhan dan risiko infeksi. MMF dapat mempertahankan tingkat remisi nefritis lupus sebanding dengan siklofosfamid jangka panjang. MMF tidak berhubungan dengan penekanan sumsum tulang, atau amenorrhea. Dosis MMF adalah 500 – 1500 mg, 2 kali perhari.

2.9.2.6 Rituximab

8 Rituximab adalah monoklonal antibodi anti-CD20, yang dapat digunakan dalam pengobatan penyakit autoimun sistemik, termasuk LES. Dosis rituximab adalah 1 gram, 2 kali pemberian dengan jarak 2 minggu, dan dapat diulang setiap 6 bulan.

2.9.2.7 Imunoglobulin G IV IVIG

2 Pemberian imunoglobulin intravena juga berguna untuk mengatasi trombositopenia pada LES, dengan dosis 300-400 mgkg BBhari, diberikan selama 5 hari berturut-turut, diikuti dosis pemeliharaan setiap bulan untuk mencegah kekambuhan. Kontraindikasi mutlak pemberian imunoglobulin pada pada penderita defisien IgA yang kadang-kadang ditemukan pada penderita LES.

2.10 Prognosis Penyakit LES

9 Prognosis penyakit ini sangat tergantung pada organ mana yang terlibat. Apabila mengenai organ vital termasuk ginjal, maka mortalitasnya sangat tinggi. Mortalitas pada pasien dengan LES telah menurun selama 20 tahun terakhir. Sebelum 1955, tingkat kelangsungan hidup penderita pada 5 tahun pada SLE kurang dari 50. Saat ini, tingkat kelangsungan hidup penderita pada 10 tahun terakhir rata-rata melebihi 90 dan tingkat kelangsungan hidup penderita pada 15 tahun terakhir adalah sekitar 80. Tingkat kelangsungan hidup penderita pada 10 tahun terakhir di Asia dan Afrika secara signifikan lebih rendah, mulai dari 60-70. Penurunan angka kematian yang berhubungan dengan SLE dapat dikaitkan dengan diagnosis yang terdeteksi secara dini, perbaikan dalam pengobatan penyakit LES, dan kemajuan dalam perawatan medis umum. BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Teori

Gambar 1. Kerangka Teori Infeksi virus Obat-obatan lingkungan Genetik Hormonal Lingkungan pemicu radiasi sinar uv jantung Gangguan fungsi non ginjal paru Gangguan ginjal LES hemopoetik muskuloskeletal - Sindroma nefritik akut - Sindroma glomerulus progresif dan kronis - Sindroma nefrotik - Hipertensi - Penurunan fungsi ginjal kulit

3.2 Kerangka Konsep

Gambar 2. Kerangka Konsep

3.3 Hipotesis penelitian

Semakin berat derajat LES-nya, maka semakin meningkatkan gangguan fungsi ginjal. Gangguan Ginjal Gangguan fungsi ginjal - Proteinuria, - Edema - Albumin rendah - Hipertensi - Serum kreatinin tinggi LES - Ringan - Sedang - Berat BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Ruang lingkup penelitian dan waktu penelitian

4.1.2 ruang lingkup

Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup Ilmu Penyakit Dalam sub-bagian Rheumatologi dan Nefrologi.

4.1.2 Tempat dan waktu penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP dr. Kariadi, Semarang. Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah bulan Maret 2012 sampai dengan Juni 2012.

4.2 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. 4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi Target Populasi target pada penelitian ini adalah semua pasien LES lupus eritematosus sistemik sesuai ACR 1997

4.3.2 Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah penderita LES dengan gangguan ginjal dan tanpa gangguan ginjal yang menjalani rawat inap di bangsal Penyakit Dalam RS. Dr. Kariadi Semarang periode 3 maret 2012 – 31 mei 2012.

4.3.3 Sampel Penelitian

Sampel penelitian diambil dari populasi studi, yang memenuhi : - Kriteria Inklusi : 1. LES berdasarkan kriteria ACR 97 di RSUP dr. KARIADI. 2. Pasien yang mau turut serta dalam penelitian ini - Kriteria Eksklusi : 1. Pasien yang menolak mengikuti penelitian ini 2. Tidak memenuhi kriteria ACR 1997

4.3.4 Cara Pengambilan Sampel

Cara pengambilan sampel dengan consecutive sampling dimana semua data yang ada dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi.

4.3.5 Besar Sampel

Rumus besar sampel: n = Zα 2 PQ d 2 n : besar sampel Zα : tingkat kemaknaan P : proporsi Q: 1-P d : tingkat ketepatan absolut dengan Zα =1,96 P = 0,5 Q = 1-0,5 = 0,5, d = 0,15 maka n = 1,96 2 x 0,5 x 0,5 = 43 0,15 2 Jadi, jumlah sampel minimal yang diperlukan adalah 43 orang.

4.4 Variabel Penelitian

4.4.1 Variabel bebas adalah LES

4.4.1 Variabel terikat adalah gangguan ginjal dan tanpa gangguan ginjal

4.5 Definisi Operasional

Jenis Variabel Nama Variabel Definisi Operasional Skala Data Value Variabel bebas LES LES adalah penyakit autoimun kronik dengan etiologi yang belum jelas, memiliki sebaran gambaran klinis yang luas serta tampilan perjalanan klinis yang beragam. Metode MEX-SLEDAI. Dikelompokkan : - Tidak Aktif : skor 2. - Probably aktif : skor 2-5. - Aktif : skor 5. Ordinal 0=LES derajat ringan 1=LES derajat sedang 2= LES derajat berat Variabel terikat Gangguan ginjal Kelainan pada ginjal yang didapatacquired akibat LES Dengan gejala klinik dan pemeriksaan laboratorium Nomina l 1 = Tidak mengalami kelainan ginjal 2 = Mengalami kelainan ginjal Tabel 3. Definisi Operasional Variabel 4.7 Cara pengumpulan data. 4.7.1 Bahan