Sistem Pendukung Keputusan Perencanaan Karir Dan Pemilihan Karyawan Berprestasi Pada CV SAS Bandung

ABSTRACT

DECISION SUPPORT SYSTEM
CAREER PLANNING AND SELECTION OF ACHIEVEMENT
EMPLOYEES IN CV. SAS BANDUNG
By

FERDIAN BENNY UDYANA
10106243

CV. SAS (Syukur Abadi Sentosa) is a company engaged in general
trading with the number of employees relative quite a lot so it will be difficult and
time consuming in the process of succession planning and turnover of each
employee position, because each and every personnel Human Resource
Department (HRD) has not certainly familiar with the existing close to each
employee.
In career planning as well as determining which employees often have
difficulty performing due to the candidate who fit the profile by matching
employees and job profiles for career planning is less well defined.
This research will be appointed a case of how to place the employee in the
vacant position in accordance with their competence in CV SAS Bandung using

the method of profile matching. This system has served to make the analysis of
employees according to the calculation matches the criteria for filling vacant
positions. Employee achievements and its potential to be seen whether
competence has been in accordance with job duties he had.
Based on test results, a system built to help determine priorities better and
to improve the effectiveness and efficiency in the selection of employees according
to a certain position.

Keywords : decision support system, DSS, profile matching, career planning.

ii

ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PERENCANAAN KARIR DAN PEMILIHAN KARYAWAN
BERPRESTASI PADA CV. SAS BANDUNG

Oleh


FERDIAN BENNY UDYANA
10106243

CV. SAS (Syukur Abadi Sentosa) adalah perusahaan yang bergerak
dibidang general trading dengan jumlah karyawan yang relatif cukup banyak
sehingga akan menyulitkan dan menghabiskan waktu dalam proses perencanaan
jenjang karir dari tiap karyawan dan pergantian jabatan, karena tiap-tiap personil
Human Resource Department (HRD) belum tentu mengenal dengan dekat tiap
karyawan yang ada.
Dalam perencanaan karir maupun menentukan karyawan yang berprestasi
sering mengalami kesulitan dikarenakan pengajuan calon kandidat yang sesuai
dengan cara pencocokan profil karyawan maupun profil jabatan untuk
perencanaan karir kurang terdefinisi dengan baik.
Pada penelitian ini akan diangkat suatu kasus yaitu bagaimana
menempatkan karyawan pada posisi yang kosong sesuai dengan kompetensinya
pada CV SAS Bandung dengan menggunakan metode profile matching. Sistem
ini bertugas untuk melakukan analisis karyawan-karyawan yang menurut
perhitungan cocok dengan kriteria untuk pengisian jabatan yang kosong.
Pencapaian prestasi karyawan dan potensinya dapat terlihat apakah
kompetensinya tersebut telah sesuai dengan tugas pekerjaan yang dimilikinya.

Berdasarkan hasil pengujian, sistem yang dibangun dapat membantu
menentukan prioritas yang lebih baik serta dapat meningkatkan efektivitas dan
efisiensi dalam pemilihan karyawan yang sesuai dengan suatu jabatan tertentu.
Kata kunci : sistem pendukung keputusan, SPK, profile matching, perencanaan
karir.

i

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
CV. SAS (Syukur Abadi Sentosa) adalah perusahaan yang bergerak

dibidang general trading dengan jumlah karyawan yang relatif cukup banyak
sehingga akan menyulitkan dan menghabiskan waktu dalam proses perencanaan
jenjang karir dari tiap karyawan dan pergantian jabatan, karena tiap-tiap personil
Human Resource Department (HRD) belum tentu mengenal dengan dekat tiap

karyawan yang ada. Hal ini akan menjadi kendala yang cukup signifikan dalam
rangka menyusun jenjang karir dari tiap karyawan dan juga pergantian jabatan,
karena hal-hal tersebut harus dilakukan berbasis kompetensi dari tiap-tiap jabatan
dan karyawan yang bersangkutan. Beberapa masalah yang terjadi dalam proses
penilaian kinerja karyawan menjadi cukup kompleks, terutama jika beberapa
karyawan yang memiliki kemampuan dan beberapa pertimbangan lain yang tidak
jauh berbeda.

Proses perencanaan karir dan pemilihan karyawan berprestasi pada CV
SAS sendiri penilaiannya masih dilakukan secara manual sehingga datanya tidak
terorganisir dengan baik, proses perencanaan karir dan pemilihan karyawan
berprestasi pun memakan waktu lebih lama.
Untuk memudahkan perencanaan karir dari tiap karyawan maka dibuat
sebuah sistem program yang bertujuan untuk memudahkan proses, penyusunan
1

2

dan pengenalan target (dalam hal ini karyawan) dalam perencanaan karir pada
sebuah perusahaan. Demi efisiensi dan efektifitas kerja maka pengambilan

keputusan yang tepat sangat diperlukan.
Sistem ini bertugas untuk melakukan analisis karyawan-karyawan yang
menurut perhitungan cocok dengan kriteria untuk pengisian jabatan yang kosong.
Sistem ini merupakan salah satu pemecahan masalah bagi aset Sumber Daya
Manusia dan terdapat pendeskripsian prestasi dan potensi sumber daya manusia
sesuai unit kerjanya. Pencapaian prestasi karyawan dan potensinya dapat terlihat
apakah kompetensinya tersebut telah sesuai dengan tugas pekerjaan yang
dimilikinya.
Sistem pendukung pengambilan keputusan perencanaan karir ini
diharapkan akan memberikan prioritas yang lebih baik serta dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dari proses pengambilan keputusan itu sendiri.
1.2

Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah

yaitu bagaimana membangun dan menerapkan Sistem Pendukung Keputusan
Perencanaan Karir dan Pemilihan Karyawan Berprestasi pada CV SAS Bandung.
1.3


Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dan tujuan dari

penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut.

3

1.3.1 Maksud
Maksud dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk membangun
SPK perencanaan karir dan pemilihan karyawan berprestasi

pada CV. SAS

Bandung.
1.3.2 Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti maka tujuan dari dibangunnya
SPK Perencanaan Karir dan Pemilihan Karyawan berprestasi ini adalah sebagai
berikut.
1.


Agar dapat mempermudah karyawan bagian SDM untuk proses
penilaian karyawan.

2.

Mengukur kompetensi antara karyawan dengan profil jabatan yang ada.

3.

Mengurangi kejenuhan dan human error, sehingga akan meningkatkan
etos kerja dalam menganalisis karyawan yang menurut perhitungan
cocok untuk menempati suatu jabatan tertentu.

4.

Mempercepat dalam proses penilaian karyawan maupun penyelesaian
masalah karena sistem yang terintegrasi.

1.4


Batasan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir ini mencakup

beberapa hal yang dibatasi dalam ruang lingkup sebagai berikut.

4

1. Data yang diolah pada sistem yang dibangun adalah data karyawan,
data jabatan, data kategori, data sub kategori, nilai karyawan dan nilai
jabatan.
2. Sistem hanya menghasilkan usulan untuk pengambilan keputusan
berupa ranking dan matching terhadap jabatan yang dibandingkan.
3. Proses yang terlibat dalam sistem meliputi proses input data karyawan,
data jabatan, data kategori, data sub kategori, nilai karyawan, nilai
jabatan, dan proses pelaporan hasil keputusan yang dihasilkan.
4. SPK ini hanya sampai pada karyawan tersebut layak atau tidak untuk
promosi jabatan maupun menjadi karyawan berprestasi, tetapi tidak
membahas lebih lanjut sampai tahap pelaksanaan dan strategi
perusahaan.
5. Keluaran yang dihasilkan dari sistem pendukung keputusan ini berupa

laporan hasil keputusan dan informasi penilaian karyawan serta dapat di
simpan dalam bentuk pdf.
6. Perangkat lunak ini dibangun berbasis client-server.
7. Pemodelan data yang digunakan adalah pemodelan terstruktur dimana
tools yang digunakan adalah flowmap, data flow diagram (DFD), entity
relationship diagram (ERD).
8. Metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah metode
profile matching.
9. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP (Hypertext
PreProcessor).

5

10. Database yang digunakan adalah MySQL.
1.5

Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah

metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat

deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
populasi daerah tertentu. Dalam pelaksanaannya terdiri dari dua tahap yaitu:
1. Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
a. Studi Literatur
Studi literatur yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan dan mempelajari referensi-referensi yang mendukung
secara teori dan menggunakan data-data yang berhubungan dengan
penelitian ini.
b. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah pengumpulan data dengan mengadakan
penelitian dan peninjauan secara langsung ke CV SAS Bandung. Studi
lapangan dilakukan dengan dua cara yaitu:
b.1. Wawancara
Wawancara yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan
cara tanya jawab secara langsung dengan pihak intern (terkait)
dalam proses penanganan sistem.

6


b.2. Observasi
Observasi yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara
mengamati secara langsung ke tempat penelitian tugas akhir.
2. Tahap Pengembangan Perangkat Lunak
Tahap pengembangan sistem menggunakan metode incremental
yang sudah dikembangkan dari Waterfall Model (Gambar 1.1), karena
metode incremental terdiri dari tahap-tahap yang memberikan kemudahan
yaitu mampu mengakomodasi perubahan secara fleksibel dan produk yang
dihasilkan pada increment pertama bukanlah prototype, tapi produk yang
bisa berfungsi dengan spesifikasi dasar.
Tahapan-tahapan yang terdapat dalam model waterfall adalah
sebagai berikut.
a. Perencanaan sistem
Perencanaan sistem merupakan kegiatan pengumpulan data
sebagai pendukung pembangunan sistem serta menentukan ke arah mana
perangkat lunak ini akan dibangun.
b. Analisis
Analisis merupakan tahap mengumpulkan

kebutuhan

secara

lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus
dipenuhi oleh perangkat lunak yang akan dibangun. Tahap ini harus
dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

7

c. Perancangan
Perancangan merupakan tahap merancang antarmuka dari hasil
analisis kebutuhan yang telah selesai dikumpulkan secara lengkap.
d. Pemrograman
Pemrograman merupakan tahap menerjemahkan hasil perancangan
sistem kedalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman
yang sudah ditentukan.
e. Pengujian
Pengujian merupakan tahap penyatuan unit-unit program kemudian
diuji secara keseluruhan.
f. Pemeliharaan sistem
Pemeliharaan sistem merupakan tahap mengoperasikan perangkat
lunak dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian
atau perubahan karena adaptasi dengan situasi yang sebenarnya.
g. Umpan balik
Umpan balik merupakan respon dari pengguna sistem yang bisa
digunakan untuk mengetahui sejauh mana perangkat lunak yang dibangun
diterima oleh penggunanya.

8

Gambar 1.1 Skema Waterfall
1.6

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan,
batasan masalah, metodologi penelitian, sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tinjauan umum perusahaan dan
landasan teori. Tinjauan umum perusahaan berisi tentang sejarah singkat
perusahaan, visi, misi, dan struktur organisasi sedangkan landasan teori berisi
teori-teori pendukung dalam membangun perangkat lunak ini.

9

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun perangkat lunak ini
dan juga perancangan antarmuka untuk perangkat lunak yang akan dibangun
sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi tentang tahapan-tahapan yang dilakukan untuk menerapkan
sistem yang telah dirancang serta melakukan pengujian apakah perangkat lunak
yang dibuat berjalan sesuai yang diinginkan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan tentang keseluruhan dari pembangunan
perangkat lunak ini dan saran tentang perangkat lunak ini untuk masa yang akan
datang.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1

Tinjauan Perusahaan
Tinjuanan perusahaan adalah untuk mengetahui keadaan di perusahaan

diantaranya adalah mengenai profil, visi misi, dan struktur organisasi perusahaan.
1.1.1 Profil Perusahaan
CV SAS (Syukur Abadi Sentosa) adalah perusahaan yang bergerak
dibidang jasa layanan programming,

hardware, networking dan maintenance

lainnya dan berdiri sejak tahun 2006 di Bandung. CV SAS merupakan perusahaan
yang dapat membantu dalam hal IT bagi organisasi atau perusahaan yang bergerak
dibidang bisnis atau non bisnis. Bukan hanya pelayanan, tapi kualitas dan harga
menjadi hal terbaik untuk dijadikan partner bisnis bagi CV SAS.
Pelayanan yang dapat dilakukan oleh CV SAS diantaranya adalah :
1.1.1.1 IT Solution
IT solution yang diberikan adalah berupa outsourcing, IT outsourcing
adalah layanan terpadu yang ditujukan bagi perusahaan atau organisasi maupun
institusi

lainnya

dalam

memenuhi

kebutuhan

dan

pengelolaan

sistem

informasinya. Institusi partner mendapatkan dukungan penuh dari CV. SAS
terhadap seluruh kebutuhan pendayagunaan teknologi informasi mulai dari
perencanaan dan perancangan sistem informasi sampai dengan implementasi dan
10

11

maintenance. Cakupan dukungan meliputi hardware, software atau aplikasi,
jaringan internet, jaringan wireless, jaringan lokal, web design, webbase
programming dan web hosting. Seluruhnya ditangani oleh tim dari CV SAS dalam
satu paket layanan.

Layanan ini ditujukan bagi perusahaan atau organisasi skala kecil dan
menengah ataupun perusahaan besar yang tidak memiliki divisi teknologi
informasi sendiri dapat mempercayakan IT outsourcing-nya kepada CV SAS.
Setelah sistem dan infrastruktur IT-nya terbangun dan beroperasi dengan baik, CV
SAS memberikan support secara kontinu untuk menjamin operasionalisasi dan
keamanan sistem antara lain:

a. Backup data dan recover jika terjadi kerusakan
b. Memantau Sekuritas Sistem
c. Penanganan Anti-virus dan anti-spam
d. Manajemen Konektivitas Internet
e. Memantau Operasional Server
f. Manajemen E-mail system
g. Manajemen Router, Proxy dan Firewall
h. Manajemen dan Pelaporan Asset & Inventaris IT
i. Perawatan berkala terhadap seluruh sistem komputerisasi
j. Perencanaan Manajemen Sistem Informasi Strategis
k. Pelaporan secara berkesinambungan

12

1.1.1.2 Software Development
Pelayanan CV SAS dalam hal software development diantaranya adalah :
a.

Application
Software aplikasi adalah program yang dibuat dan disesuaikan bagi bisnis

dan perusahaan untuk mendukung terciptanya sistem informasi yang cepat, tepat
dan akurat. Pengolahan data perusahaan seperti administrasi, keuangan,
personalia, puchasing, inventori, quality control dan lain-lain dapat dilakukan
oleh komputer secara otomatis terintegrasi dan terpadu sehingga hemat waktu dan
mengurangi faktor kesalahan manusia. Diimplementasikan dalam sistem jaringan
komputer sehingga informasi yang dibutuhkan oleh setiap departemen dapat
tersaji saat itu juga ketika diperlukan tanpa harus meminta ke bagian atau
departemen lain. Dan pimpinan perusahaan dapat dengan mudah memonitor
perkembangan perusahaan dari komputer sendiri. Tidak hanya itu, integrasi sistem
berbasis web (internet) membuat pimpinan perusahaan bisa memonitor
perusahaan atau institusi kapan saja dan dari mana saja di seluruh dunia dengan
koneksi internet.
Layanan penerapan sistem informasi CV SAS akan mengidentifikasi
kebutuhan program aplikasi untuk perusahaan atau instansi meliputi:
1. Analisa kebutuhan sistem informasi
2. Desain dan integrasi sistem informasi
3. Evaluasi dan penyesuaian
4. Pelatihan penerapan program aplikasi
5. Implementasi sistem informasi

13

6. Maintenance software aplikasi

b. Website
Web Development adalah layanan terpadu pembuatan website (situs)
internet yang merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dalam perkembangan
dunia teknologi informasi. Informasi yang cepat, tepat dan akurat tentang
perusahaan dapat ditemukan dan diakses secara global oleh seluruh penduduk
dunia dari benua manapun.

c.

Multimedia
Layanan Multimedia Development adalah layanan CV SAS untuk

pembuatan CD presentasi multimedia seperti profil perusahaan, profil pemerintah,
profil sekolah, studi ilmiah, laporan riset, tesis, ceramah, kajian-kajian dan materi
pendidikan yang disajikan secara audio visual sehingga memudahkan pemahaman
bagi pemirsanya.
Gambaran mengenai produk atau profil perusahaan ditampilkan secara
menarik dan interaktif sehingga gambaran terhadap bonafiditas perusahaan atau
institusi tersebut dapat tergambar dengan nyata dimata customer, partner maupun
stakeholder. CV SAS membantu dalam pembuatan CD presentation dengan
teknologi terkini didukung kemampuan dalam bidang desain serta animasi.
Dikemas dalam format penyimpanan yang sesuai dengan kebutuhan berupa CD
kartu nama, CD biasa ataupun DVD.

14

d. M-Commerce
Layanan m-Commerce adalah layanan transaksi atau transformasi
informasi melalui mobile phone atau telepon seluler. Layanan ini bisa berupa
SMS (Short Messege Service) pengiriman pesan pendek.
1.1.1.3 Networking dan Servers
Networking & Administrasi Server adalah layanan yang berhubungan
dengan pembangunan jaringan komputer lokal (Local Area Network), jaringan
antar kantor hingga jaringan antar pulau (Wide Area Network). Media koneksi
dengan menggunakan wire line (kabel), wireless LAN (tanpa kabel) dan satelite
network. Instalasi hardware dan software sesuai kebutuhan perusahaan atau
institusi semisal untuk warung internet, laboratorium komputer (SD, SLTP,
SLTA) sampai perguruan tinggi atau perkantoran maupun bisnis dan instansi
pemerintahan.
1.1.2 Visi dan Misi
Visi dan misi pada perusahaan CV SAS (Syukur Abadi Sentosa) adalah
sebagai berikut :
1.1.2.1 Visi
Visi pada perusahaan CV SAS (Syukur Abadi Sentosa) adalah menjadi
penyedia jasa dalam bidang teknologi informasi khususnya pembuatan program
dan jaringan.

15

1.1.2.2 Misi
Misi pada perusahaan CV SAS (Syukur Abadi Sentosa) adalah :
a.

Menyediakan jasa programing, networking dan maintenance.

b.

Menjadikan produk layanan sebagai konsumsi masyarakat.

c.

Membantu

pelayanan

jasa

teknologi

informasi

perusahaan

untuk

memperkenalkan produknya kepada masyarakat/konsumen.
1.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada CV SAS (Syukur Abadi Sentosa) dapat dilihat
pada tabel 2.1

Manager

Penjualan dan
Promosi

Keuangan

SDM

Teknik

Hardware

Software

Gambar 2.1 Struktur Organisasi CV SAS

Administrasi

16

1.2

Landasan Teori

1.2.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem informasi
interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data.
Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang
semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu
secara pasti bagaimana seharusnya keputusan dibuat.[1]
SPK biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau
untuk mengevaluasi suatu peluang. SPK yang seperti itu disebut aplikasi SPK,
digunakan dalam pengambilan keputusan. Aplikasi SPK menggunakan CBIS
(Computer Based Information System) yang fleksibel, interaktif, dan dapat
diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi atas masalah manajemen
spesifik yang tidak terstruktur. Aplikasi SPK menggunakan data, memberikan
antarmuka pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan pemikiran
pengambil keputusan. [1]
SPK lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan
pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang terstruktur. SPK tidak
dimaksudkan

untuk

mengotomatisasikan

pengambilan

keputusan,

tetapi

memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan untuk
melakukan berbagai analisis menggunakan model-model yang tersedia.

17

Tujuan dari SPK adalah : [1]
a.

Membantu

manajer

dalam

pengambilan

keputusan

atas

masalah

semiterstruktur.
b.

Memberikan

dukungan

atas

pertimbangan

manajer

dan

bukannya

dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
c.

Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada
perbaikan efisiensinya.

d.

Kecepatan komputasi.

e.

Peningkatan produktivitas.

f.

Dukungan kualitas.

g.

Berdaya saing.

h.

Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.

1.2.2 Metode Profile Matching
Profile matching merupakan suatu proses yang sangat penting dalam
manajemen SDM dimana terlebih dahulu ditentukan kompetensi (kemampuan)
yang diperlukan oleh suatu jabatan. Kompetensi/kemampuan tersebut haruslah
dapat dipenuhi oleh pemegang/calon pemegang jabatan. [6], [7]
Dalam proses profile matching merupakan proses membandingkan antara
kompetensi individu dengan kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui
perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan
maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar
untuk karyawan menempati posisi tersebut. Adapun sistem program yang disebut

18

adalah software

profile matching yang berfungsi sebagai alat bantu untuk

mempercepat proses matching antara profil jabatan (soft kompetensi jabatan)
dengan profil karyawan (soft kompetensi karyawan) sehingga dapat memperoleh
informasi lebih cepat, baik untuk mengetahui gap kompetensi antara jabatan
dengan pemegang jabatan maupun dalam pemilihan kandidat yang paling sesuai
untuk suatu jabatan (ranking kandidat). [6], [7]
1.2.2.1 Prosedur Metode Profile Matching
Langkah-langkah pada metode profil matching yaitu : [6], [7]
a.

Menentukan Variabel-variabel Pemetaan Gap Kompetensi
Langkah pertama dalam metode profile matching adalah menentukan

variabel-variabel yang nantinya digunakan sebagai point penilaian karyawan
terhadap jabatan.
b. Menghitung Hasil Pemetaan Gap Kompetensi
Gap adalah beda antara profil jabatan maupun standar untuk perencanaan
karir dengan profil karyawan yang ditunjukkan pada rumus berikut ini. [6], [7]
Gap = Profil Karyawan - Profil Jabatan
Sedangkan untuk pengumpulan gap-gap yang terjadi itu sendiri pada tiap
aspeknya mempunyai perhitungan yang berbeda-beda.
Tabel 2.1 Penilaian kategori
Range Penilaian
0 - 49

Kategori
Sangat Kurang

Nilai
1

19

50 - 59

Kurang

2

60 - 69

Cukup

3

70 - 84

Baik

4

85 - 100

Sangat Baik

5

Range penilaian dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada perusahaan,
kemudian langkah selanjutnya adalah memaparkan tiap aspeknya sehingga
didapatkan gap (selisih) sesuai dengan rumus gap.
Setelah didapatkan tiap gap masing-masing karyawan, maka tiap profil
karyawan diberi bobot nilai sesuai dengan patokan nilai pada tabel bobot nilai gap
seperti yang dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Bobot nilai gap

No

Selisih

Bobot

(Gap)

Nilai

1

0

6

2

1

5,5

3

-1

5

4

2

4,5

5

-2

4

6

3

3,5

7

-3

3

8

4

2,5

9

-4

2

Keterangan
Tidak ada Gap (kompetensi sesuai yang dibutuhkan)
Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat/level
Kompetensi individu kurang 1 tingkat/level
Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat/level
Kompetensi individu kurang 2 tingkat/level
Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat/level
Kompetensi individu kurang 3 tingkat/level
Kompetensi individu kelebihan 4 tingkat/level
Kompetensi individu kurang 4 tingkat/level

20

10

5

1,5

11

-5

1

Kompetensi individu kelebihan 5 tingkat/level
Kompetensi individu kurang 5 tingkat/level

Sehingga tiap karyawan akan memiliki bobot dari nilai gap sesuai dengan
tabel 2.2 bobot nilai gap tersebut.
c.

Menghitung dan Mengelompokan Core Factor dan Secondary Factor
Setelah menentukan bobot nilai gap untuk semua aspek, kemudian tiap

aspek dikelompokkan lagi menjadi dua kelompok yaitu Core Factor dan
Secondary Factor.
c.1 Core Factor (faktor utama)
Core factor merupakan aspek (kompetensi) yang paling menonjol atau
paling dibutuhkan oleh suatu jabatan yang diperkirakan dapat menghasilkan
kinerja optimal.
Perhitungan core factor dapat ditunjukkan pada rumus berikut ini. [6], [7]

Keterangan :

��� =

��
ΣIC

NCF : Nilai rata-rata core factor
NC

: Jumlah total nilai core factor (aspek 1, aspek 2, aspek 3, dst.)

IC

: Jumlah item core factor

21

c.2 Secondary factor (faktor pendukung)
Secondary factor adalah item-item selain aspek yang ada pada core factor
(faktor pendukung).
Perhitungan secondary factor dapat ditunjukkan pada rumus berikut ini. [6], [7]

Keterangan :

��� =

��
ΣIS

NSF : Nilai rata-rata secondary factor
NS : Jumlah total nilai secondary factor (aspek 1, aspek 2, aspek 3, dst.)
IS

: Jumlah item secondary factor

d. Menghitung Nilai Total Tiap Aspek
Dari hasil perhitungan dari tiap aspek tersebut kemudian dihitung nilai
total berdasarkan presentase dari core factor dan secondary factor yang
diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap profil. Perhitungannya dapat
dilihat pada rumus berikut ini. [6], [7]
Nilai Total = 60 .%
. . NCF
. . . . + 40 % NSF
Keterangan :
NCF : Nilai rata-rata core factor
NSF : Nilai rata-rata secondary factor

22

e.

Menghitung Hasil Akhir (Ranking)
Hasil akhir dari proses profile matching adalah ranking dari kandidat yang

dapat dijadikan karyawan yang dapat mengisi suatu jabatan tertentu. Penentuan
ranking mengacu pada hasil perhitungan tertentu, perhitungan tersebut dapat
ditunjukan pada rumus berikut ini. [6], [7]

Hasil Akhir = (x) % N1 + (x) % N2 + (x) % N3 + (x) % N4 +…

Keterangan :
N1

: Nilai Total Aspek 1

N2

: Nilai Total Aspek 2

N3

: Nilai Total Aspek 3

N4

: Nilai Total Aspek 4

(x)% : Nilai persen rumus hasil akhir (total 100%)
Setelah tiap karyawan mendapatkan hasil akhir, maka dapat ditentukan
peringkat atau ranking dari tiap karyawan berdasarkan pada semakin besar nilai
hasil akhir maka semakin besar pula kesempatan untuk perencanaan karir, dan
begitu pula sebaliknya.

23

1.2.3 Basis Data (Data Base)
Basis Data (database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip.
Basis data terdiri dari atas dua kata yaitu basis dan data, basis kurang lebih dapat
diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.
Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek
seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa,
konsep, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bertuk angka, huruf,
symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. [4]
”Basis Data dapat diartikan sebagai himpunan atau sekumpulan data bisa
berupa tabel atau file yang saling berhubungan dan disimpan dalam media
penyimpanan elektronis tanpa pengulangan (redudansi).”[4]
Jadi dapat disimpulkan bahwa basis data merupakan kumpulan data (arsip)
yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan
tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai
kebutuhan. Atau bisa diartikan sebagai kumpulan file/tabel/arsip yang saling
berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. [4]
1.2.3.1 Konsep Basis Data
Basis data (database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang
ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan kembali
data tersebut. Basis data menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai dalam
suatu lingkungan perusahaan atau instansi-instansi. Penerapan basis data dalam
sistem informasi disebut sistem basis data (database system).

24

1.2.3.2 Tujuan Basis Data
Basis data (database) pada prinsipnya mempunyai tujuan awal dan utama
dalam pengelolaan data dalam sebuah basis data agar memperoleh atau
menemukan kembali data yang dicari dengan mudah dan cepat. Disamping itu,
pemanfaatan basis data untuk pengelolaan data, juga memiliki tujuan lain seperti
berikut : [4]
1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
3. Keakuratan (Accuracy)
4. Ketersediaan (Availability)
5. Kelengkapan (Completeness)
6. Keamanan (Security)
7. Kebersamaan Pemakaian (Sharability)
1.2.3.3 Komponen Pendukung Basis Data
Basis data hanya sebuah objek yang pasif/mati dan tidak akan pernah
berguna jika tidak ada penggeraknya. Yang menjadi pengelola atau penggeraknya
secara langsung adalah program atau aplikasi (software). Gabungan keduanya
(basis data dan pengelolanya) menghasilkan sebuah sistem. Karena itu, secara
umum sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel)
yang saling berhubungan dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan
beberapa pemakai (program lain) untuk mengakses dan memanipulasi file-file

25

(tabel-tabel) tersebut. Sistem basis data memiliki beberapa komponen pendukung
diantaranya : [4]
1. Perangkat keras
2. Sistem Operasi (Operating Sistem)
3. Basis Data (Database)
4. Sistem Pengelola Basis Data (Database Management System/DBMS)
5. Pemakai (User)
6. Aplikasi (Perangkat Lunak) Lain
1.2.3.4

Database Managemen System (DBMS)
Diperlukan suatu sistem untuk diintegrasikan data file ke dalam suatu file

sehingga bisa melayani berbagai user yang berbeda. Perangkat keras dan lunak
serta

prosedur

yang

mengelola

memungkinkan

untuk

membentuk

database
dan

manajemen

meremajakan

sistem.

file-file,

DBMS
memilih,

mendatakan dan menyortir data, dan untuk menghasilkan laporan-laporan.
Fungsi yang penting dari DBMS adalah sebagai berikut :
1.

Menyediakan sistem akses cepat.

2.

Mengurangi kerangkapan data atau redundancy data.

3.

Memungkinkan adanya updating secara bersamaan.

4.

Menyediakan sistem yang memungkinkan dilakukannya pengembangan
database.

5.

Memberikan perlindungan dari pihak pemakai tidak berhak.

26

1.2.4 Diagram Alir Dokumen (Flowmap)
Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir merupakan
bagan alir yang menunujukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusantembusannya. Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi
arus antar area pertanggung jawaban di dalam sebuah organisasi. Secara rinci
bagan alir ini menunjukan dari mana dokumen tersebut berasal, distribusinya,
tujuan digunakannya dokumen tersebut dan lain-lain. Bagan alir ini bermanfaat
untuk menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem.
1.2.5 Alat-alat Pemodelan Sistem
Pemodelan sistem merupakan hal yang penting bagi kelangsungan sistem
itu sendiri. Pemodelan sistem adalah suatu upaya untuk menjaga efektifitas sistem
dalam memenuhi kebutuhan pengguna sistem. Pemodelan sistem dapat berarti
menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang sudah ada. Perancangan basis data
dibutuhkan agar diperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang diinginkan,
dan perancangan basis data dapat melalui tahapan berikut :

1.2.5.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram atau dikenal dengan diagram E-R secara
grafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini memiliki dua komponen
utama yaitu entity dan relasi. Untuk melambangkan fungsi diatas maka digunakan
simbol-simbol.

27

Adapun elemen-elemen Entity Relationship Diagram adalah sebagai
berikut :
1.

Entity
Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi
panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata
maupun abstrak dimana data tersimpan. Entitas diberi nama dengan kata
benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda,
lokasi kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).

2.

Relasi
Pada E-R diagram, relasi dapat digambarkan dalam sebuah bentuk
belah ketupat. Relasi adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas.
Pada umumnya penghubung (Relasi) diberi nama dengan kata kerja dasar,
sehingga

memudahkan

untuk

melakukan

pembacaan

relasinya.

Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat
dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang.
3.

Derajat Relasi
Derajat relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu
relasi.

4.

Atribut
Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas
maupun tiap relasi. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa
sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relasi, sehingga sering dikatakan
bahwa atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relasi.

28

5.

Kardinalitas
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat
berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Dari sejumlah kemungkinan
banyaknya hubungan antar entitas, kardinalitas relasi menunjuk pada
hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain
dan begitu juga sebaliknya. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu :
a.

One to One
Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada

entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada
entitas yang kedua dan sebaliknya.
b.

One to Many atau Many to One
Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu.

Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat, untuk satu kejadian
pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan
kejadian pada entitas yang kedua . Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang
kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada
entitas yang pertama.
c.

Many to Many
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada

sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada
entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari
sisi yang kedua.

29

1.2.5.2 Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks menggambarkan aplikasi dalam satu lingkaran dan
hubungan dengan entitas luar. Dimana lingkaran tersebut menggambarkan
keseluruhan proses dalam aplikasi. Dalam penggambaran ini, sistem dianggap
sebagai sebuah objek yang tidak dijelaskan secara rinci, karena yang ditekankan
adalah interaksi sistem dengan lingkungan yang mengaksesnya. [5]

1.2.5.3 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram adalah diagram sistem yang menggambarkan cara
kerja aplikasi secara logic. Mulai dari tingkat paling tinggi sampai dengan tingkat
paling rendah. Pada perancangan ini terdiri dari perancangan awal (preliminary
design) dan perancangan rinci (detailed design) sesuai dengan tahap-tahap
rekayasa perangkat lunak. Adapun penjelasan dari perancangan awal adalah
perancangan sistem yang menggambarkan tentang hubungan antara sistem dengan
lingkungan luar sistem. [5]
Hubungan ini dapat digambarkan dengan menggunakan diagram konteks.
Sedangkan perancangan rinci adalah perancangan sistem yang menggambarkan
tentang proses yang terjadi pada sistem serta arus data yang mengalir antar proses.
DFD merupakan alat yang digunakan pada metode pengembangan sistem yang
terstruktur, DFD ini menggambarkan arus data di dalam sistem yang terstruktur
dan jelas serta merupakan dokumentasi sistem yang baik.

30

1.2.5.4 Kamus Data (Data Dictionary)
Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dapat mendefinisikan data yang
mengalir pada sistem dengan lengkap. Kamus data dapat digunakan pada tahap
analisa dan perancangan sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data
digunakan

untuk

merancang

masukan,

merancang

laporan-laporan

dan

database.[5]
Kamus data berfungsi untuk membantu pelaku sistem untuk mengartikan
aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan
dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai
dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.
Kamus data merupakan sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang
berhubungan dengan sistem.
Kamus data hampir selalu diimplementasikan sebagai bagian dari sebuah
“piranti desain dan analisis terstruktur”. Sebagian besar kamus data berisi format
sebagai berikut :
1. Name
Nama sebenarnya dari data atau item kontrol, penyimpanan data atau entitas
eksternal.
2. Aliasi
Nama lain yang digunakan untuk entri pertama.

31

3. Where Used / How Used
Suatu daftar dari proses yang menggunakan data atau item control dan
bagaimana dia digunakan.
4. Content Description
Suatu notasi untuk merepresentasikan isi.
5. Supplementary Inormation
Informasi lain mengenai tipe data, harga preset dll.
Dengan adanya kamus data, didapat definisi-definisi dari bentuk-bentuk
yang tidak dimengerti dalam DFD yaitu aliran data, file, proses dan elemenelemen data. Arus data pada DFD bersifat global, hanya ditujukan nama arus
datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari arus data, secara lebih
lengkap dapat dilihat di kamus data.
1.2.6 Software Pendukung
Dalam membangun sistem pendukung keputusan diperlukan software
pendukung yang menunjang dalam proses pembuatannya.
1.2.6.1 PHP
PHP merupakan script untuk pemrograman script web server side, script
yang membuat dokumen HTML secara on the fly, dokumen HTML yang
dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan
mengunakan editor teks atau editor HTML. Dengan menggunakan PHP maka
maintenance suatu situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat
dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan script

32

PHP. PHP/FI merupakan nama awal dari PHP. PHP-Personal Home Page, FI
adalah Form Interface, dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoff. PHP pada
awalnya merupakan program CGI yang dikhususkan untuk menerima input
melaluai form yang ditampilkan dalam browser web. PHP secara dasar dapat
mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI, seperti
mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamik, dan
menerima cookies. Kemampuan (feature) PHP yang paling diandalkan dan
signifikan adalah dukungan kebanyak database. Membuat halaman web yang
menggunakan data dari database dengan sangat mudah dapat dilakukan.
1.2.6.2 MySQL
MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database
Management System-DBMS) yang sangat popular dikalangan pemrogram web,
terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan script PHP dan Perl.
Software database ini kini telah tersedia juga pada platform sistem operasi
windows. MySQL merupakan database yang paling popular digunakan untuk
membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan
pengolahan datanya. Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena kemudahannya
untuk digunakan, cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan
database perusahaan-perusahaan skala menengah kecil. MySQL merupakan
database yang digunakan oleh situs-situs terkemuka di internet untuk menyimpan
datanya. MySQL dan PHP dianggap sebagai pasangan software pembangun
aplikasi web yang ideal.

BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke
dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
dan

mengevaluasi

permasalahan-permasalahan,

kesempatan-kesempatan,

hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan,
sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui kelemahan atau kekurangan
sistem yang lama dan dapat dirancang atau diperbaiki menjadi sebuah sistem yang
lebih efektif dan efisien.
3.1.1 Analisis Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka dapat diketahui
masalah-masalah yang terdapat dalam pembangunan

Sistem Pendukung

Keputusan perencanaan karir dan pemilihan karyawan berprestasi adalah sebagai
berikut.
1. Penilaian kinerja karyawan dan promosi jabatan masih menggunakan cara
sederhana.
2. Kemungkinan kerusakan dan kehilangan arsip bisa terjadi.

33

34

3. Tidak adanya database dalam sistem manual sehingga pencarian berkas
dan pengolahan berkas memakan waktu.
3.1.2 Analisis Sistem Berjalan
Bagian ini menggambarkan sistem yang sedang berjalan di CV. SAS
Bandung. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan, prosedur
perencanaan karir dan pemilihan karyawan berprestasi yang sedang berjalan di
CV. SAS akan lebih jelas terlihat pada flow map sistem yang sedang berjalan.
3.1.2.1 Prosedur Penilaian Perencanaan Karir dan Karyawan Berprestasi
Prosedur ini berisi mengenai proses pengisian dan penyeleksian form
penilaian karyawan, adapun prosedurnya adalah sebagai berikut.
1. Bagian SDM memberikan form penilaian karyawan kosong kepada tiap-tiap
kepala bagian.
2. Form penilaian diisi oleh kepala bagian sesuai dengan kriteria karyawan pada
tiap bagian tersebut.
3. Form penilaian yang telah diisi kemudian diserahkan kembali ke bagian SDM
untuk dinilai.
4. Bagian SDM akan memeriksa spesifikasi karyawan, kemudian memberikan
penilaian terhadap spesifikasi tiap karyawan dan hasilnya diserahkan ke
manager untuk disetujui.
5. Manager memeriksa hasil pemeriksaan spesifikasi karyawan yang dilakukan
oleh bagian SDM.

35

6. Hasil yang tidak disetujui akan dikembalikan ke bagian SDM untuk dilakukan
pemeriksaan spesifikasi karyawan kembali.
7. Hasil yang disetujui akan diserahkan kembali ke bagian SDM untuk diproses
ke tahap selanjutnya yaitu pembuatan surat pemberitahuan untuk karyawan.
Flow map dari prosedur penilaian perencanaan karir dan karyawan
berprestasi dapat dilihat pada Gambar 3.1.

36

Kepala Bagian
Form Penilaian
Karyawan
Kosong

SDM

Manager

Form Penilaian
Karyawan
Kosong

Pengisian Form

Penilaian
Karyawan

Form Penilaian
Karyawan
yang terisi

Form Penilaian
Karyawan
yang terisi

Pemeriksaan
Spesifikasi
Karyawan

Tidak

Form Penilaian
Tidak Memenuhi
Spesifikasi

A3

Memenuhi
Spesifikasi?

Form Penilaian
yang Memenuhi
Spesifikasi

Ya

Persetujuan
Form Penilaian
yang Memenuhi
Spesifikasi

Form Penilaian
Tidak Memenuhi
Spesifikasi

Tidak

Form Penilaian
yang tidak
disetujui

A2

Form Penilaian
yang disetujui

Sesuai
spesifikasi yang
dibutuhkan ?

Ya

Form Penilaian
yang disetujui

A1

A1 : Arsip data form penilaian yang telah disetujui oleh manager
A2 : Arsip data form penilaian yang tidak disetujui oleh manager
A3 : Arsip data form penilaian yang tidak memenuhi spesifikasi

Gambar 3.1 Flow Map Penilaian Perencanaan Karir dan Karyawan
Berprestasi

37

3.1.2.2 Prosedur Proses Laporan Hasil Penilaian Perencanaan Karir dan
Karyawan Berprestasi
Prosedur ini berisi mengenai proses pelaporan kepada karyawan mengenai
hasil dari penilaian perencanaan karir dan pemilihan karyawan berprestasi yang
telah dilakukan. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut.
1.

Bagian SDM menerima form hasil penilaian yang telah disetujui oleh
manager.

2.

Kemudian bagian SDM memberikan surat pemberitahuan kepada kepala
bagian.

3.

Kepala bagian memberikan surat pemberitahuan kepada karyawan mengenai
hasil penilaian yang telah dilakukan oleh bagian SDM dan disetujui oleh
manager.
Flow map dari prosedur proses laporan hasil penilaian perencanaan karir

dan karyawan berprestasi dapat dilihat pada Gambar 3.2.

38

SDM

Kepala Bagian

Karyawan

A1

Buat surat
pemberitahuan

Surat
pemberitahuan

Surat
pemberitahuan

Surat
pemberitahuan

A4

A1 : Arsip data hasil pemeriksaan spesifikasi karyawan yang telah disetujui oleh manager
A4 : Arsip surat pemberitahuan mengenai hasil penilaian dan penyeleksian pemilihan karyawan
berprestasi dan perencanaan karir.

Gambar 3.2 Flow map Proses Laporan Hasil Penilaian Perencanaan Karir
dan Karyawan Berprestasi
3.1.3 Analisis Pengkodean
Pada bagian ini akan dibahas tentang pengkodean yang ada di CV SAS
Bandung.
Pengkodean NIK (Nomor Induk Karyawan)
Format kode sebagai berikut:
99 999
Nomor urut karyawan
Kode bagian
Contoh : 30016 merupakan karyawan yang berada pada bagian teknik.

39

3.1.4 Analisis Metode Profile Matching
Profile matching merupakan suatu proses yang sangat penting dalam
manajemen SDM dimana terlebih dahulu ditentukan kompetensi (kemampuan)
yang diperlukan oleh suatu jabatan. Kompetensi/kemampuan tersebut haruslah
dapat dipenuhi oleh pemegang/calon pemegang jabatan.
Dalam proses profile matching merupakan proses membandingkan antara
kompetensi individu kedalam kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui
perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan
maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar
untuk karyawan menempati posisi tersebut.
Metode profile matching pada CV Syukur Abadi Sentosa (SAS) digunakan
untuk perencanaan karir dan pemilihan karyawan berprestasi. Perencanaan karir
dilakukan untuk memilih karyawan yang berhak untuk menduduki suatu jabatan
yang kosong, sedangkan pemilihan karyawan berprestasi dilakukan untuk
menentukan karyawan yang layak untuk diberi reward atau bonus.
Dalam perhitungan yang akan dilakukan untuk proses perencanaan karir,
diambil contoh 7 orang karyawan yang akan dilakukan proses perhitungan yaitu
karyawan dengan NIK 30016, 30026, 30028, 30038, 30025, 30021, 30017.
3.1.4.1 Langkah Perhitungan Perencanaan Karir
Langkah-langkah perhitungan perencanaan karir adalah sebagai berikut.

40

1.

Menentukan Variabel-variabel Pemetaan Gap Kompetensi
Variabel-variabel dan cara perhitungan yang dipergunakan dalam

pemetaan ini terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut.
a.

Kapasitas Intelektual
Kapasitas Intelektual adalah aspek yang menggambarkan kecerdasan,
kepandaian ataupun kemampuan untuk memecahkan persoalan yang
dihadapi, mempunyai aspek sebagai berikut.
1. Capability
Capability merupakan kemampuan nalar, kecerdasan dan cara
berfikir sistematis.
2. Capacity
Capability
menyelesaikan

merupakan
masalah/konflik,

kemampuan
menghadapi

menangani
beban

masalah,

kerja

yang

tinggi/stress, membuat prioritas. Kemampuan seseorang menghadapi
banyak masalah mencerminkan kapasitasnya yang baik.
3. Konsentrasi
Konsentrasi merupakan kemantapan dalam memusatkan perhatian
dalam mencamkan suatu persoalan.
4. Antisipasi
Antisipasi merupakan kecakapan dalam memprediksi suatu
kejadian (akibat) dan mampu mengenali akan adanya gejala-gejala
perubahan.

41

b.

Sikap Kerja
Sikap kerja adalah aspek yang menggambarkan kecenderungan
bertingkah laku dalam bekerja, memiliki aspek sebagai berikut.
1. Tanggung-jawab
Tanggung-jawab merupakan kemampuan dalam mengemban tugas
yang telah diperintahkan dengan baik.
2. Kerjasama
Kerjasama merupakan aspek yang menggambarkan kemampuan
bekerjasama dengan orang lain.
3. Kehadiran
Kehadiran merupakan aspek sikap kerja yang menunjukan tingkat
keaktifan karyawan.
4. Kepemimpinan
Kepemimpinan

merupakan

aspek

yang

menggambarkan

kemampuan dalam memimpin rekan kerja dalam mencapai hasil kerja
yang maksimal.
5. Kemampuan organisasi
Kemampuan organisasi merupakan aspek yang menggambarkan
kemampuan dalam berorganisasi.
6. Komunikasi
Komunikasi merupakan aspek yang menggambarkan kecakapan
dalam berkomunikasi dengan orang lain.

42

7. Kreatifitas
Kreatifitas merupakan kemampuan untuk menciptakan /memiliki
daya cipta sehingga lebih efisien dan efektif dalam menyelesaikan tugas.
8. Kepercayaan diri
Kepercayaan diri merupakan aspek yang menggambarkan sikap
positif

seorang

individu

yang

memampukan

dirinya

untuk

mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun
terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya.
9. Inisiatif
Inisiatif merupakan aspek yang menggambarkan kemampuan
dalam melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu dengan
tujuan

untuk

memperbaiki

atau

meningkatkan

hasil

pekerjaan,

menciptakan peluang baru atau untuk menghindari timbulnya masalah.
c.

Perilaku
Perilaku adalah aspek yang menggambarkan tingkah laku, watak
atau sikap, dengan aspek sebagai berikut.
1. Karakter
Karakter merupakan hal-hal yang menyangkut sikap, sopan-santun,
cara mengendalikan emosi.
2. Kejujuran
Kejujuran merupakan sikap dapat dipercaya.

43

d.

Skill
Skill

adalah aspek

yang

mengambarkan kemampuan dan

pengetahuan yang memampukan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan,
dengan aspek sebagai berikut.
1. Kualitas kerja
Kualitas kerja merupakan kemampuan menyelesaikan pekerjaan
dengan hasil yang baik.
2. Pengetahuan tentang pekerjaan
Pengetahuan

tentang

pekerjaan

merupakan

aspek

yang

menggambarkan pengetahuan karyawan mengenai pekerjaan yang
nantinya akan dikerjakan.
3. Pendidikan
Pendidikan merupakan aspek yang menggambarkan tingkat
pendidikan keryawan.
4. Pengalaman kerja
Pengalaman kerja merupakan aspek yang menunjukan pengalaman
kerja karyawan.

2.

Menghitung Hasil Pemetaan Gap Kompetensi
Gap adalah beda antara profil jabatan maupun standar untuk perencanaan

karir dengan profil karyawan yang ditunjukkan pada rumus berikut.
Gap = Profil Karyawan - Profil Jabatan

44

Sedangkan untuk pengumpulan gap-gap yang terjadi itu sendiri pada tiap
aspeknya mempunyai perhitungan yang berbeda-beda.
Tabel 3.1 Range Penilaian
Range Penilaian

Kategori

Nilai

0 - 49

Sangat Kurang

1

50 - 59

Kurang

2

60 - 69

Cukup

3

70 - 84

Baik

4

85 - 100

Sangat Baik

5

Kemudian langkah selanjutnya adalah memaparkan tiap aspeknya yang
meliputi :
a.

Kapasitas Intelektual
Pada aspek ini, dilakukan proses perhitungan gap antara profil karyawan

dan profil jabatan untuk masing-masing aspeknya dan perhitungan dapat dilihat
pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Tabel Kapasitas Intelektual untuk Pengelompokan Gap
No

NIK

1
30016
2
30026
3
30028
4
30038
5
30025
6
30021
7
30017
Profil Jabatan
1
30016
2
30026

01

02

03

04

70 = 4
70 = 4
75 = 4
68 = 3
65 = 3
65 = 3
75 = 4
70= 4
0
0

70 = 4
75 = 4
65 = 3
75 = 4
85 = 5
65 = 3
65 = 3
70= 4
0
0

75 = 4
85 = 5
65 = 3
65 = 3
65 = 3
70 = 4
75 = 4
70= 4
0
1

75 = 4
75 = 4
65 = 3
85 = 5
65 = 3
75 = 4
70 = 4
70 = 4
0
0

Gap

45

3
4
5
6
7

30028
30038
30025
30021
30017

0
-1
-1
-1
0

-1
0
1
-1
-1

-1
-1
-1
0
0

-1
1
-1
0
0

Keterangan
01 : Capability
02 : Capacity
03 : Konsentrasi
04 : Antisipasi

Dapat dilihat pada tabel 3.2 yaitu profil jabatan untuk setiap faktor
penilaian pada tabel tersebut adalah sebagai berikut : (1) = 4, (2) = 4, (3) =
4, dan (4) = 4.
Sebagai contoh diambil karyawan dengan NIK 30025 dimana profilnya
adalah (1) = 3, (2) = 5, (3) = 3, dan (4) = 3.
Dengan demikian hasil gap untuk setiap kriterianya adalah (1) = -1, (2) =
1, (3) = -1, dan (4) = -1.
b. Sikap Kerja
Cara perhitungan untuk field gap-nya pun sama dengan perhitungan pada
aspek sikap kerja, perhitungannya dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Tabel Sikap Kerja untuk Pengelompokan Gap
No

NIK

01

02

03

04

05

06

07

08

09

1
2
3
4

30016
30026
30028
30038

75 = 4
55 = 2
75 = 4
65 = 3

55 = 2
75 = 4
70 = 4
75 = 4

75 = 4
75 = 4
70 = 4
65 = 3

75 = 4
70 = 4
70 = 4
65 = 3

75 = 4
75 = 4
65 = 3
65