Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Memilih Makanan Tradisional (Kasus di Sarinah Food Court, Pujasera Blok M, dan Rumah Makan Plaza I Blok M Jakarta)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN
DALAM MEMILIH MAKANAN TRADISIONAL
(Kasus di Sarinah Food Court, Pujasera Blok M, dan
Rumah Makan Plaza I Blok M Jakarta)
oleh :
NURUL MUSL
A. 291123
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBER DAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RINGKASAN
NURUL MUSLIHAH. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsumen
Dalam Memilih Makanan Tradisional. Kasus di Sarinah Food Court, pujasera Blok
M, dan Rumah Makan Plaza I Blok M Jakarta. (Di bawah bimbingan SUHARDJO
dan DADANG SUKANDAR).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam memilih makanan tradisional di Jakarta. Secara
khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kosumen rumah makan
tradisional, mengetahui pola konsumsi makanan tradisional konsumen, mengetahui
pengaruh pendapatan, tingkat pendidikan, pengetahuan gizi, harga, kemudahan di
dapat, preferensi, variasi, gizi, cepat saji, suasana terhadap pmilihan tempat dan
jenis makanan tradisional.
Penelitian ini dilaksanakan di Sarinah Food Court, Pujasera Blok M, dan
Rumah Makan Plaza I Blok M Jakarta, dari bulan November 1996 sarnpai Januari
1997. Pemilihan tempat dilakukan secara purposive dengan pertirnbangan lokasi
yang dekat dengan pusat perbelanjaan atau gedung-gedung perkantoran dan
keragaman jenis makanan tradisional yang dijual. Contoh dalam penelitian ini
adalah konsumen yang mengunjungi "food court" atau rumah makan pada periode
dan hari yang ditentukan serta bersedia untuk diwawancarai. Periode yang
dimaksud meliputi tanggal 1-lO(awal bulan), 11-20@ertengahan bulan) dan 213l(akhir bulan). Sementara hari yang dimaksud meliputi Minggu, Sabtu, dan hari
kerja (Senin-Jum'at). Waktu penelitian ini yang meliputi periode tanggal d a b
sebulan dan hari ditentukan secara purposive dengan pertimbangan periode tanggal
konsumen menerima upahlgaji dan hari kerja serta libur konsumen. Pengambilan
contoh dilakukan dengan "mall interseve" berdasarkan kesediaan untuk
diwawancami.
Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer yang meliputi data identitas
(jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, suku), pendapatan, pengetahuan gizi
konsumen, pola konsumsi makanan tradisional, alasan konsumen mengkonsums
makanan tradisional dan keadaan umum lokasi.
Data profil pengunjung dapat digambarkan dengan jenis kelarnin, umur,
pekerjaan, pendidikan, suku dan pendapatan yang disajikan dalam bentuk tabel.
Pola konsumsi makanan tradisonal dilihat dari frekuensi jenis dan tempat makanan
tradisional yang dikonsumsi. Pengetahuan gizi dikelompokkan menjadi tiga kriteria
atas dasar nilai jawaban responden yaitu pengetahuan gizi tinggi (>70), sedang (6070), rendah ( < a ) . Korelasi antar peubah yaitu pendapatan, pengetahuan gizi,
pendidikan terhadap frekuensi makanan tradisional digunakan uji korelasi Spearman.
Profil konsumen rumah makan tradisional pada penelitian ini terdiri dari
57,4% pria dan 42,6% wanita dengan umur berkisar 18 sampai 61 tahun. Sebaran
umum responden terbesar ada pa& kelompok umur produktif yaitu 15 tahun sampai
54 tahun (98,1%) dan hanya 1,9% pada masa usia lansia (pensiunan). Responden
umumnya berpendidikan tinggi yaitu mahasiswa, akademilD3 dan sarjana sebanyak
72,2%. Responden yang memiliki pekerjaan berupa pedaganglwiraswasta, pegawai
negenIABR1, dan pegawai swastafkaryawan sebesar 75,9%. Sedangkan responden
yang tidak bekerja sebanyak 24,1% meliputi ibu RT, mahasiswa, pensiunan, dan
pengangguran. Suku responden cukup beragam, namun umumnya responden berasal
dari suku Jawa sebesar 44,4%. Pendapatan perkapita perbulan responden berkisar
antara Rp100.000,OO sampai Rp2.000.000,OO dengan rata-rata Rp465.956,00.
Frekuensi makan responden umumnya 3 kali dalam sehari (74,1%).
Frekuensi responden dalam mengkonsumsi makanan tradisional di luar rumah
(MTLR) cukup beragam dari 1 12 kalilbulan sampai 12 kalilbulan. Responden
yang sering datang ke RMT adalah pedaganglwiraswasta (rata-rata 12 kalilbulan)
dan pegawai swastafkaryawan (rata-rata 11,l kalihulan). Sedangkan yang cukup
jarang adalah responden yang tidak bekerja (ibu RT, mahasiswa, pensiunan, dan
pengangguran ) dengan rata-rata 4 kalilbulan. Begitu pula responden yang sering
mengkonsumsi makanan modern adalah pedaganglwiraswasta (rata-rata 5,2
kalilbulan) dan pegawai swastafkaryawan (rata-rata 3,8 kalilbulan). Sedangkan
yang jarang adalah pegawai negeri1ABRI (rata-rata 1,l kalihulan) dan responden
yang tidak bekerja dengan rata-rata 1,3 kalilbulan.
Jenis makanan tradisional yang disukai responden antara lain makanan
Padang (35,2%), soto (33,3 %), sate (25,9%), makanan Sunda (24,1%)dan gadogad0 (22,2%). Rumah makan Tradisional yang sering dikunjungi responden adalah
rumah makan Padang (40,7%), Sarinah Food Court atau SFC (35,2%), Pujasera
Blok M (33,3%) dan RM Plaza I Blok M sebesar (33,3%).
Pendapatan responden berkorelasi positif dengan pengeluaran pangan,
semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi pula pengeluaran pangan. Akan
tetapi persentase pengeluaran pangan semakin kecil. Dari uji statistik menunjukkan
ada korelasi positif nyata antara jumlah pendapatan dan pengeluaran pangan dengan
frekuensi makanan tradisional dan modem (P 0,05). Seluruh responden mempunyai pengetahuan
gizi rendah sehingga tidak ada korelasi antara pengetahuan gizi dengan frekuensi
makanan tradisional dan modem.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi konsumen dalam mernilih jenis dan
tempat makanan tradisional dapat dilihat dari alasan pemilihan oleh responden.
Faktor-faktor dalam memilih jenis makanan tradisional antara lain :selera/kesukaan
(98,1%), variasi(l8,5%), gizi(5,6%), harga(3,7%) dan cepat saji(3,7%).
Sedangkan kemudahan di dapat dan suasana tidak menjadi faktor yang
mempengaruhi dalam pemilihan jenis makanan tradisional. Sementara itu faktorfaktor yang mempengaruhi konsumen dalam pemilihan tempat mengkonsumsi MT
antara lain : kemudahan didapat (75,9%), selera (59,3%), variasi (25,9%), suasana
(20,4%), harga(l8,5%) dan cepat saji (9,3%). Sedangkan gizi tidak menjadi faktor
dalam pemilihan tempat MT.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN
DALAM MEMILM MAKANAN TRADISIONAL
Sasus di Sarinah Food Court, Pujasera Blok M, dan
Rumah Makan Plaza I Blok M Jakarta)
Skripsi
sebagai syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
oleh :
NURUL MUSL
A. 291123
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBER DAYA KELUARGA
FAKUZTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1997
: Faktor-faktor Yang Menlpengaruhi Konsumen
Judul
Dalam Mernilih Makanan Tradisional
(
Kasus di Sarinah Food Court, Pujasera Blolc M ,
dan Rumah Makan I'laza I Blok M Jakarta)
Nan~aMallasiswa : Nurul Muslihah
: A. 291123
Nomor Polcok
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I1
--
Prof.Dr.1r. SLardio. M.PhiI
NIP. 130246680
Dr.lr. Dadang Sultandar, Ivf.Sc
NIP. 131645543
Jurusaii GMSK
Tanggal Lulus :
" P'"-'1997
Xj
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN
DALAM MEMILIH MAKANAN TRADISIONAL
(Kasus di Sarinah Food Court, Pujasera Blok M, dan
Rumah Makan Plaza I Blok M Jakarta)
oleh :
NURUL MUSL
A. 291123
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBER DAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RINGKASAN
NURUL MUSLIHAH. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsumen
Dalam Memilih Makanan Tradisional. Kasus di Sarinah Food Court, pujasera Blok
M, dan Rumah Makan Plaza I Blok M Jakarta. (Di bawah bimbingan SUHARDJO
dan DADANG SUKANDAR).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam memilih makanan tradisional di Jakarta. Secara
khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kosumen rumah makan
tradisional, mengetahui pola konsumsi makanan tradisional konsumen, mengetahui
pengaruh pendapatan, tingkat pendidikan, pengetahuan gizi, harga, kemudahan di
dapat, preferensi, variasi, gizi, cepat saji, suasana terhadap pmilihan tempat dan
jenis makanan tradisional.
Penelitian ini dilaksanakan di Sarinah Food Court, Pujasera Blok M, dan
Rumah Makan Plaza I Blok M Jakarta, dari bulan November 1996 sarnpai Januari
1997. Pemilihan tempat dilakukan secara purposive dengan pertirnbangan lokasi
yang dekat dengan pusat perbelanjaan atau gedung-gedung perkantoran dan
keragaman jenis makanan tradisional yang dijual. Contoh dalam penelitian ini
adalah konsumen yang mengunjungi "food court" atau rumah makan pada periode
dan hari yang ditentukan serta bersedia untuk diwawancarai. Periode yang
dimaksud meliputi tanggal 1-lO(awal bulan), 11-20@ertengahan bulan) dan 213l(akhir bulan). Sementara hari yang dimaksud meliputi Minggu, Sabtu, dan hari
kerja (Senin-Jum'at). Waktu penelitian ini yang meliputi periode tanggal d a b
sebulan dan hari ditentukan secara purposive dengan pertimbangan periode tanggal
konsumen menerima upahlgaji dan hari kerja serta libur konsumen. Pengambilan
contoh dilakukan dengan "mall interseve" berdasarkan kesediaan untuk
diwawancami.
Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer yang meliputi data identitas
(jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, suku), pendapatan, pengetahuan gizi
konsumen, pola konsumsi makanan tradisional, alasan konsumen mengkonsums
makanan tradisional dan keadaan umum lokasi.
Data profil pengunjung dapat digambarkan dengan jenis kelarnin, umur,
pekerjaan, pendidikan, suku dan pendapatan yang disajikan dalam bentuk tabel.
Pola konsumsi makanan tradisonal dilihat dari frekuensi jenis dan tempat makanan
tradisional yang dikonsumsi. Pengetahuan gizi dikelompokkan menjadi tiga kriteria
atas dasar nilai jawaban responden yaitu pengetahuan gizi tinggi (>70), sedang (6070), rendah ( < a ) . Korelasi antar peubah yaitu pendapatan, pengetahuan gizi,
pendidikan terhadap frekuensi makanan tradisional digunakan uji korelasi Spearman.
Profil konsumen rumah makan tradisional pada penelitian ini terdiri dari
57,4% pria dan 42,6% wanita dengan umur berkisar 18 sampai 61 tahun. Sebaran
umum responden terbesar ada pa& kelompok umur produktif yaitu 15 tahun sampai
54 tahun (98,1%) dan hanya 1,9% pada masa usia lansia (pensiunan). Responden
umumnya berpendidikan tinggi yaitu mahasiswa, akademilD3 dan sarjana sebanyak
72,2%. Responden yang memiliki pekerjaan berupa pedaganglwiraswasta, pegawai
negenIABR1, dan pegawai swastafkaryawan sebesar 75,9%. Sedangkan responden
yang tidak bekerja sebanyak 24,1% meliputi ibu RT, mahasiswa, pensiunan, dan
pengangguran. Suku responden cukup beragam, namun umumnya responden berasal
dari suku Jawa sebesar 44,4%. Pendapatan perkapita perbulan responden berkisar
antara Rp100.000,OO sampai Rp2.000.000,OO dengan rata-rata Rp465.956,00.
Frekuensi makan responden umumnya 3 kali dalam sehari (74,1%).
Frekuensi responden dalam mengkonsumsi makanan tradisional di luar rumah
(MTLR) cukup beragam dari 1 12 kalilbulan sampai 12 kalilbulan. Responden
yang sering datang ke RMT adalah pedaganglwiraswasta (rata-rata 12 kalilbulan)
dan pegawai swastafkaryawan (rata-rata 11,l kalihulan). Sedangkan yang cukup
jarang adalah responden yang tidak bekerja (ibu RT, mahasiswa, pensiunan, dan
pengangguran ) dengan rata-rata 4 kalilbulan. Begitu pula responden yang sering
mengkonsumsi makanan modern adalah pedaganglwiraswasta (rata-rata 5,2
kalilbulan) dan pegawai swastafkaryawan (rata-rata 3,8 kalilbulan). Sedangkan
yang jarang adalah pegawai negeri1ABRI (rata-rata 1,l kalihulan) dan responden
yang tidak bekerja dengan rata-rata 1,3 kalilbulan.
Jenis makanan tradisional yang disukai responden antara lain makanan
Padang (35,2%), soto (33,3 %), sate (25,9%), makanan Sunda (24,1%)dan gadogad0 (22,2%). Rumah makan Tradisional yang sering dikunjungi responden adalah
rumah makan Padang (40,7%), Sarinah Food Court atau SFC (35,2%), Pujasera
Blok M (33,3%) dan RM Plaza I Blok M sebesar (33,3%).
Pendapatan responden berkorelasi positif dengan pengeluaran pangan,
semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi pula pengeluaran pangan. Akan
tetapi persentase pengeluaran pangan semakin kecil. Dari uji statistik menunjukkan
ada korelasi positif nyata antara jumlah pendapatan dan pengeluaran pangan dengan
frekuensi makanan tradisional dan modem (P 0,05). Seluruh responden mempunyai pengetahuan
gizi rendah sehingga tidak ada korelasi antara pengetahuan gizi dengan frekuensi
makanan tradisional dan modem.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi konsumen dalam mernilih jenis dan
tempat makanan tradisional dapat dilihat dari alasan pemilihan oleh responden.
Faktor-faktor dalam memilih jenis makanan tradisional antara lain :selera/kesukaan
(98,1%), variasi(l8,5%), gizi(5,6%), harga(3,7%) dan cepat saji(3,7%).
Sedangkan kemudahan di dapat dan suasana tidak menjadi faktor yang
mempengaruhi dalam pemilihan jenis makanan tradisional. Sementara itu faktorfaktor yang mempengaruhi konsumen dalam pemilihan tempat mengkonsumsi MT
antara lain : kemudahan didapat (75,9%), selera (59,3%), variasi (25,9%), suasana
(20,4%), harga(l8,5%) dan cepat saji (9,3%). Sedangkan gizi tidak menjadi faktor
dalam pemilihan tempat MT.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN
DALAM MEMILM MAKANAN TRADISIONAL
Sasus di Sarinah Food Court, Pujasera Blok M, dan
Rumah Makan Plaza I Blok M Jakarta)
Skripsi
sebagai syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
oleh :
NURUL MUSL
A. 291123
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBER DAYA KELUARGA
FAKUZTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1997
: Faktor-faktor Yang Menlpengaruhi Konsumen
Judul
Dalam Mernilih Makanan Tradisional
(
Kasus di Sarinah Food Court, Pujasera Blolc M ,
dan Rumah Makan I'laza I Blok M Jakarta)
Nan~aMallasiswa : Nurul Muslihah
: A. 291123
Nomor Polcok
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I1
--
Prof.Dr.1r. SLardio. M.PhiI
NIP. 130246680
Dr.lr. Dadang Sultandar, Ivf.Sc
NIP. 131645543
Jurusaii GMSK
Tanggal Lulus :
" P'"-'1997
Xj
DALAM MEMILIH MAKANAN TRADISIONAL
(Kasus di Sarinah Food Court, Pujasera Blok M, dan
Rumah Makan Plaza I Blok M Jakarta)
oleh :
NURUL MUSL
A. 291123
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBER DAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RINGKASAN
NURUL MUSLIHAH. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsumen
Dalam Memilih Makanan Tradisional. Kasus di Sarinah Food Court, pujasera Blok
M, dan Rumah Makan Plaza I Blok M Jakarta. (Di bawah bimbingan SUHARDJO
dan DADANG SUKANDAR).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam memilih makanan tradisional di Jakarta. Secara
khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kosumen rumah makan
tradisional, mengetahui pola konsumsi makanan tradisional konsumen, mengetahui
pengaruh pendapatan, tingkat pendidikan, pengetahuan gizi, harga, kemudahan di
dapat, preferensi, variasi, gizi, cepat saji, suasana terhadap pmilihan tempat dan
jenis makanan tradisional.
Penelitian ini dilaksanakan di Sarinah Food Court, Pujasera Blok M, dan
Rumah Makan Plaza I Blok M Jakarta, dari bulan November 1996 sarnpai Januari
1997. Pemilihan tempat dilakukan secara purposive dengan pertirnbangan lokasi
yang dekat dengan pusat perbelanjaan atau gedung-gedung perkantoran dan
keragaman jenis makanan tradisional yang dijual. Contoh dalam penelitian ini
adalah konsumen yang mengunjungi "food court" atau rumah makan pada periode
dan hari yang ditentukan serta bersedia untuk diwawancarai. Periode yang
dimaksud meliputi tanggal 1-lO(awal bulan), 11-20@ertengahan bulan) dan 213l(akhir bulan). Sementara hari yang dimaksud meliputi Minggu, Sabtu, dan hari
kerja (Senin-Jum'at). Waktu penelitian ini yang meliputi periode tanggal d a b
sebulan dan hari ditentukan secara purposive dengan pertimbangan periode tanggal
konsumen menerima upahlgaji dan hari kerja serta libur konsumen. Pengambilan
contoh dilakukan dengan "mall interseve" berdasarkan kesediaan untuk
diwawancami.
Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer yang meliputi data identitas
(jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, suku), pendapatan, pengetahuan gizi
konsumen, pola konsumsi makanan tradisional, alasan konsumen mengkonsums
makanan tradisional dan keadaan umum lokasi.
Data profil pengunjung dapat digambarkan dengan jenis kelarnin, umur,
pekerjaan, pendidikan, suku dan pendapatan yang disajikan dalam bentuk tabel.
Pola konsumsi makanan tradisonal dilihat dari frekuensi jenis dan tempat makanan
tradisional yang dikonsumsi. Pengetahuan gizi dikelompokkan menjadi tiga kriteria
atas dasar nilai jawaban responden yaitu pengetahuan gizi tinggi (>70), sedang (6070), rendah ( < a ) . Korelasi antar peubah yaitu pendapatan, pengetahuan gizi,
pendidikan terhadap frekuensi makanan tradisional digunakan uji korelasi Spearman.
Profil konsumen rumah makan tradisional pada penelitian ini terdiri dari
57,4% pria dan 42,6% wanita dengan umur berkisar 18 sampai 61 tahun. Sebaran
umum responden terbesar ada pa& kelompok umur produktif yaitu 15 tahun sampai
54 tahun (98,1%) dan hanya 1,9% pada masa usia lansia (pensiunan). Responden
umumnya berpendidikan tinggi yaitu mahasiswa, akademilD3 dan sarjana sebanyak
72,2%. Responden yang memiliki pekerjaan berupa pedaganglwiraswasta, pegawai
negenIABR1, dan pegawai swastafkaryawan sebesar 75,9%. Sedangkan responden
yang tidak bekerja sebanyak 24,1% meliputi ibu RT, mahasiswa, pensiunan, dan
pengangguran. Suku responden cukup beragam, namun umumnya responden berasal
dari suku Jawa sebesar 44,4%. Pendapatan perkapita perbulan responden berkisar
antara Rp100.000,OO sampai Rp2.000.000,OO dengan rata-rata Rp465.956,00.
Frekuensi makan responden umumnya 3 kali dalam sehari (74,1%).
Frekuensi responden dalam mengkonsumsi makanan tradisional di luar rumah
(MTLR) cukup beragam dari 1 12 kalilbulan sampai 12 kalilbulan. Responden
yang sering datang ke RMT adalah pedaganglwiraswasta (rata-rata 12 kalilbulan)
dan pegawai swastafkaryawan (rata-rata 11,l kalihulan). Sedangkan yang cukup
jarang adalah responden yang tidak bekerja (ibu RT, mahasiswa, pensiunan, dan
pengangguran ) dengan rata-rata 4 kalilbulan. Begitu pula responden yang sering
mengkonsumsi makanan modern adalah pedaganglwiraswasta (rata-rata 5,2
kalilbulan) dan pegawai swastafkaryawan (rata-rata 3,8 kalilbulan). Sedangkan
yang jarang adalah pegawai negeri1ABRI (rata-rata 1,l kalihulan) dan responden
yang tidak bekerja dengan rata-rata 1,3 kalilbulan.
Jenis makanan tradisional yang disukai responden antara lain makanan
Padang (35,2%), soto (33,3 %), sate (25,9%), makanan Sunda (24,1%)dan gadogad0 (22,2%). Rumah makan Tradisional yang sering dikunjungi responden adalah
rumah makan Padang (40,7%), Sarinah Food Court atau SFC (35,2%), Pujasera
Blok M (33,3%) dan RM Plaza I Blok M sebesar (33,3%).
Pendapatan responden berkorelasi positif dengan pengeluaran pangan,
semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi pula pengeluaran pangan. Akan
tetapi persentase pengeluaran pangan semakin kecil. Dari uji statistik menunjukkan
ada korelasi positif nyata antara jumlah pendapatan dan pengeluaran pangan dengan
frekuensi makanan tradisional dan modem (P 0,05). Seluruh responden mempunyai pengetahuan
gizi rendah sehingga tidak ada korelasi antara pengetahuan gizi dengan frekuensi
makanan tradisional dan modem.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi konsumen dalam mernilih jenis dan
tempat makanan tradisional dapat dilihat dari alasan pemilihan oleh responden.
Faktor-faktor dalam memilih jenis makanan tradisional antara lain :selera/kesukaan
(98,1%), variasi(l8,5%), gizi(5,6%), harga(3,7%) dan cepat saji(3,7%).
Sedangkan kemudahan di dapat dan suasana tidak menjadi faktor yang
mempengaruhi dalam pemilihan jenis makanan tradisional. Sementara itu faktorfaktor yang mempengaruhi konsumen dalam pemilihan tempat mengkonsumsi MT
antara lain : kemudahan didapat (75,9%), selera (59,3%), variasi (25,9%), suasana
(20,4%), harga(l8,5%) dan cepat saji (9,3%). Sedangkan gizi tidak menjadi faktor
dalam pemilihan tempat MT.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN
DALAM MEMILM MAKANAN TRADISIONAL
Sasus di Sarinah Food Court, Pujasera Blok M, dan
Rumah Makan Plaza I Blok M Jakarta)
Skripsi
sebagai syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
oleh :
NURUL MUSL
A. 291123
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBER DAYA KELUARGA
FAKUZTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1997
: Faktor-faktor Yang Menlpengaruhi Konsumen
Judul
Dalam Mernilih Makanan Tradisional
(
Kasus di Sarinah Food Court, Pujasera Blolc M ,
dan Rumah Makan I'laza I Blok M Jakarta)
Nan~aMallasiswa : Nurul Muslihah
: A. 291123
Nomor Polcok
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I1
--
Prof.Dr.1r. SLardio. M.PhiI
NIP. 130246680
Dr.lr. Dadang Sultandar, Ivf.Sc
NIP. 131645543
Jurusaii GMSK
Tanggal Lulus :
" P'"-'1997
Xj
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN
DALAM MEMILIH MAKANAN TRADISIONAL
(Kasus di Sarinah Food Court, Pujasera Blok M, dan
Rumah Makan Plaza I Blok M Jakarta)
oleh :
NURUL MUSL
A. 291123
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBER DAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RINGKASAN
NURUL MUSLIHAH. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsumen
Dalam Memilih Makanan Tradisional. Kasus di Sarinah Food Court, pujasera Blok
M, dan Rumah Makan Plaza I Blok M Jakarta. (Di bawah bimbingan SUHARDJO
dan DADANG SUKANDAR).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam memilih makanan tradisional di Jakarta. Secara
khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kosumen rumah makan
tradisional, mengetahui pola konsumsi makanan tradisional konsumen, mengetahui
pengaruh pendapatan, tingkat pendidikan, pengetahuan gizi, harga, kemudahan di
dapat, preferensi, variasi, gizi, cepat saji, suasana terhadap pmilihan tempat dan
jenis makanan tradisional.
Penelitian ini dilaksanakan di Sarinah Food Court, Pujasera Blok M, dan
Rumah Makan Plaza I Blok M Jakarta, dari bulan November 1996 sarnpai Januari
1997. Pemilihan tempat dilakukan secara purposive dengan pertirnbangan lokasi
yang dekat dengan pusat perbelanjaan atau gedung-gedung perkantoran dan
keragaman jenis makanan tradisional yang dijual. Contoh dalam penelitian ini
adalah konsumen yang mengunjungi "food court" atau rumah makan pada periode
dan hari yang ditentukan serta bersedia untuk diwawancarai. Periode yang
dimaksud meliputi tanggal 1-lO(awal bulan), 11-20@ertengahan bulan) dan 213l(akhir bulan). Sementara hari yang dimaksud meliputi Minggu, Sabtu, dan hari
kerja (Senin-Jum'at). Waktu penelitian ini yang meliputi periode tanggal d a b
sebulan dan hari ditentukan secara purposive dengan pertimbangan periode tanggal
konsumen menerima upahlgaji dan hari kerja serta libur konsumen. Pengambilan
contoh dilakukan dengan "mall interseve" berdasarkan kesediaan untuk
diwawancami.
Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer yang meliputi data identitas
(jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, suku), pendapatan, pengetahuan gizi
konsumen, pola konsumsi makanan tradisional, alasan konsumen mengkonsums
makanan tradisional dan keadaan umum lokasi.
Data profil pengunjung dapat digambarkan dengan jenis kelarnin, umur,
pekerjaan, pendidikan, suku dan pendapatan yang disajikan dalam bentuk tabel.
Pola konsumsi makanan tradisonal dilihat dari frekuensi jenis dan tempat makanan
tradisional yang dikonsumsi. Pengetahuan gizi dikelompokkan menjadi tiga kriteria
atas dasar nilai jawaban responden yaitu pengetahuan gizi tinggi (>70), sedang (6070), rendah ( < a ) . Korelasi antar peubah yaitu pendapatan, pengetahuan gizi,
pendidikan terhadap frekuensi makanan tradisional digunakan uji korelasi Spearman.
Profil konsumen rumah makan tradisional pada penelitian ini terdiri dari
57,4% pria dan 42,6% wanita dengan umur berkisar 18 sampai 61 tahun. Sebaran
umum responden terbesar ada pa& kelompok umur produktif yaitu 15 tahun sampai
54 tahun (98,1%) dan hanya 1,9% pada masa usia lansia (pensiunan). Responden
umumnya berpendidikan tinggi yaitu mahasiswa, akademilD3 dan sarjana sebanyak
72,2%. Responden yang memiliki pekerjaan berupa pedaganglwiraswasta, pegawai
negenIABR1, dan pegawai swastafkaryawan sebesar 75,9%. Sedangkan responden
yang tidak bekerja sebanyak 24,1% meliputi ibu RT, mahasiswa, pensiunan, dan
pengangguran. Suku responden cukup beragam, namun umumnya responden berasal
dari suku Jawa sebesar 44,4%. Pendapatan perkapita perbulan responden berkisar
antara Rp100.000,OO sampai Rp2.000.000,OO dengan rata-rata Rp465.956,00.
Frekuensi makan responden umumnya 3 kali dalam sehari (74,1%).
Frekuensi responden dalam mengkonsumsi makanan tradisional di luar rumah
(MTLR) cukup beragam dari 1 12 kalilbulan sampai 12 kalilbulan. Responden
yang sering datang ke RMT adalah pedaganglwiraswasta (rata-rata 12 kalilbulan)
dan pegawai swastafkaryawan (rata-rata 11,l kalihulan). Sedangkan yang cukup
jarang adalah responden yang tidak bekerja (ibu RT, mahasiswa, pensiunan, dan
pengangguran ) dengan rata-rata 4 kalilbulan. Begitu pula responden yang sering
mengkonsumsi makanan modern adalah pedaganglwiraswasta (rata-rata 5,2
kalilbulan) dan pegawai swastafkaryawan (rata-rata 3,8 kalilbulan). Sedangkan
yang jarang adalah pegawai negeri1ABRI (rata-rata 1,l kalihulan) dan responden
yang tidak bekerja dengan rata-rata 1,3 kalilbulan.
Jenis makanan tradisional yang disukai responden antara lain makanan
Padang (35,2%), soto (33,3 %), sate (25,9%), makanan Sunda (24,1%)dan gadogad0 (22,2%). Rumah makan Tradisional yang sering dikunjungi responden adalah
rumah makan Padang (40,7%), Sarinah Food Court atau SFC (35,2%), Pujasera
Blok M (33,3%) dan RM Plaza I Blok M sebesar (33,3%).
Pendapatan responden berkorelasi positif dengan pengeluaran pangan,
semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi pula pengeluaran pangan. Akan
tetapi persentase pengeluaran pangan semakin kecil. Dari uji statistik menunjukkan
ada korelasi positif nyata antara jumlah pendapatan dan pengeluaran pangan dengan
frekuensi makanan tradisional dan modem (P 0,05). Seluruh responden mempunyai pengetahuan
gizi rendah sehingga tidak ada korelasi antara pengetahuan gizi dengan frekuensi
makanan tradisional dan modem.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi konsumen dalam mernilih jenis dan
tempat makanan tradisional dapat dilihat dari alasan pemilihan oleh responden.
Faktor-faktor dalam memilih jenis makanan tradisional antara lain :selera/kesukaan
(98,1%), variasi(l8,5%), gizi(5,6%), harga(3,7%) dan cepat saji(3,7%).
Sedangkan kemudahan di dapat dan suasana tidak menjadi faktor yang
mempengaruhi dalam pemilihan jenis makanan tradisional. Sementara itu faktorfaktor yang mempengaruhi konsumen dalam pemilihan tempat mengkonsumsi MT
antara lain : kemudahan didapat (75,9%), selera (59,3%), variasi (25,9%), suasana
(20,4%), harga(l8,5%) dan cepat saji (9,3%). Sedangkan gizi tidak menjadi faktor
dalam pemilihan tempat MT.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN
DALAM MEMILM MAKANAN TRADISIONAL
Sasus di Sarinah Food Court, Pujasera Blok M, dan
Rumah Makan Plaza I Blok M Jakarta)
Skripsi
sebagai syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
oleh :
NURUL MUSL
A. 291123
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBER DAYA KELUARGA
FAKUZTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1997
: Faktor-faktor Yang Menlpengaruhi Konsumen
Judul
Dalam Mernilih Makanan Tradisional
(
Kasus di Sarinah Food Court, Pujasera Blolc M ,
dan Rumah Makan I'laza I Blok M Jakarta)
Nan~aMallasiswa : Nurul Muslihah
: A. 291123
Nomor Polcok
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I1
--
Prof.Dr.1r. SLardio. M.PhiI
NIP. 130246680
Dr.lr. Dadang Sultandar, Ivf.Sc
NIP. 131645543
Jurusaii GMSK
Tanggal Lulus :
" P'"-'1997
Xj