Desain Penelitian METODE PENELITIAN

Khairun Nisah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAPAL HURUF KANA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Merurut Sutedi 2011, hlm. 16 penelitian pendidikan merupakan upaya untuk memahami pemasalahan pendidikan serta hal – hal yang berhubungan dengan kependidikan, melalui pengumpulan berbagai bukti akurat, dilakukan secara sistematis berdasarkan metode ilmiah, sehingga diperoleh suatu jawaban untuk memecahkan masalah tersebut. Dalam penelitian pendidikan bahasa Jepang pada prinsipnya, yang dilakukan untuk memperbaiki dan memecahkan segala masalah yang berhubungan dengan pendidikan dan pengajaran bahasa Jepang, dimulai dari program pengajaran, proses pembelajaran, sampai pada hasil belajarnya. Dari paparan diatas, penulis mencoba melakukan penelitian dalam pendidikan yang bertujuan untuk menguji efektivitas suatu bahan ajar berupa lembar kerja siswa LKS sebagai pembelajaran yang nantinya bisa membantu siswa agar dapat belajar secara individu dalam mengingat huruf kana hiragana dan katakana Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang datanya berupa angka – angka yang diolah secara statistik Sutedi, 2011, hlm. 23, dan dengan menggunakan pendekatan metode penelitian eksperimen. Penelitian dengan pendekatan metode eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat Sugiyono, 2012, hlm 7. Dalam metode penelitian eksperimen terdapat beberapa desain model penelitian. Adapun desain model penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni true eksperimental. Yang dimana terdapat pengujian variabel bebas dan variabel terikat dilakukan terhadap sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam penelitian eksperimen ini kelas akan dibagi menjadi dua bagian yaitu kelas kontrol dan kelas ekperimen yang memiliki karakteristik yang sama. Maksudnya dalam hal ini kedua kelompok ini belum mempelajari huruf kana hiragana dan Khairun Nisah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAPAL HURUF KANA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu katakana. Namun yang membedakannya adalah perlakuan yang diterima dari salah satu kelas. Di mana, kelas eksperimen yang hanya mendapatkan perlakuan pengajaran dengan lembar kerja siswa LKS. Sedangkan pada kolompok kontrol tidak mendapatkan perlakuan. Hal ini disebabkan karena kelompok kontrol hanya sebagai pembanding untuk mengetahui keefektifan dari penggunaan lembar kerja siswa LKS dalam mengingat huruf kana pada kelas eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental design. True experimental design yaitu jenis – jenis eksperimen yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan. Adapun persyaratan tersebut yaitu adanya kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan. Dengan adanya kelompok lain yang disebut kelompok pembanding atau kelompok kontrol ini, akibat yang diperoleh dari perlakuan dapat diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan yang tidak mendapat perlakuan Arikunto, 2006, hlm. 86. Adapun tabel terkait desain penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Pretest-Posttest Control Group Design E O 1 X 1 O 2 K O 3 X 2 O 4 Keterangan : E : Kelas Eksperimen K : Kelas Kontrol X 1 : Perlakuan treatment dengan menggunakan media Lembar Kerja Siswa LKS X 2 : Perlakuan secara konvensional O 1 : Pretest kelas eksperimen O 2 : Posttest kelas eksperimen O 3 : Pretest kelas kontrol O 4 : Posttest kelas kontrol Khairun Nisah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAPAL HURUF KANA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dari tabel di atas, pada penelitian ini menggunakan dua kelompok atau dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya kelas eksperimen yaitu kelas yang diberi perlakuan treatment, sedangkan kelas kontrol digunakan hanya sebagai pembanding dengan kata lain kelas kontrol tidak mendapatkan perlakuan treatment. Pada True experimental design ini penulis menggunakan model control group pre-test post-test pre-test post-test group control. pre-test post-test group control pada penelitian ini dibagi atas dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Di mana pada tahap awal obeservasi kedua kelompok ini diberi tes awal pre-test yang sama. Dan kemudian, kelas ekperimen diberi perlakuan treatment khusus berupa penggunaan Lembar Kerja Siswa LKS, sedangkan pada kelas kontrol hanya diberi perlakuan seperti biasanya tanpa menggunakan Lembar Kerja Siswa LKS. Setelah itu, kedua kelas kembali di tes dengan tes yang sama sebagai tes akhir post-test. Sehingga pada akhirnya akan terlihat perbedaan pencapaian antara keduanya, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3.2 Partisipan