Bagi penderita yang sensitif terhadap Chloramphenicol

a. Bagi penderita yang sensitif terhadap Chloramphenicol
b. Perforasi membran timpani

1.
2.
3.
4.
5.

Efek samping
Timbul bercak kemerahan (makula populer), iritasi lokal, rasa gatal.
Cara kerja
Persiapan pasien
Tinjauan Program pengobatan dari dokter meliputi prinsip 5B (benar pasien, benar obat,
benar dosis, benar cara/rute, benar waktu)
Periksa identitas klien atau tanyakan nama
Jelaskan tindakan yang akan dilakukan, beri klien kesempatan bertanya
Atur posisi klien senyaman mungkin
Jaga privasi klien
Persiapan alat
Alat dan Bahan:

1. Obat dalam tempatnya.
2. Penetas.
3. Spekulum telinga.
4. Pinset anatomi dalam tempatnya.
5. Korentang dalam tempatnya.
6. Plester, sarung tangan.
7. Kain kasa, lidi kapas dan kapas.
8. Kertas tisu.
9. Balutan.

Prosedur tindakan
1. Tinjau kembali program obat dari dokter, meliputi nama klien, nama obat, konsentrasi
obat, wkatu pemberian obat. Rasional menjamin peberian obat yang aman dan tepat.
2. Cuci tangan. Rasional mengurangi penularan.
3. Kenakan sarung tangan Rasional mengurangi pajanan pada mikroorganisme.
4. Kaji kondisi struktur telinga luar dan salurannya. Rasional: Memberikan dasar untuk
menentukan apakah timbul respon lokal terhadap pengobatan. Apakah kondisi pasien
membaik atau apakah telinga perlu dibersihkan dulu sebelum memberikan obat.
5. Jelaskan prosedur kepada pasien. Rasional: mengurangi rasa cemas.
6. Atur alat-alat ditempat tidur. Rasional: memastikan prosedur berjalan lancar .

7. Bersihkan trelinga bagian luar dengan menggunakan air hangat atau kain lembab dengan
hati-hati, kemudian dikeringkan. Rasional: mencegah masuknya kotoran dan
mikroorganisme ketelinga bagian dlaam. Air hangat melunakan kotoran dan memberikan
rasa nyaman.
8. Minta klien mengambil posisi miring dengan telinga yang akan diobati berada diatas.
Rasional: memudahkan obat memasukan ke dalam telinga.
9. Luruskan saluran telinga dengan menarik daun telinga kebawah dan kebelakang (pada
anak-anak) atau ke atas (pada dewasa). Rasional: meluruskan saluran telinga memberi
jalan masuk langsung kedalam stuktur telinga luar yang lebih dalam. Jika serumen atau
drainase menyumbat bagian paling luar saluran .
Contoh cara memberikan obat melalui hidung
Contoh pemberian obat melalui hidung

Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a. Teteskan obat ini ke cuping hidung secara hati-hati, sehingga tidak mengalir keluar
atau tertelan.
b. Usahakan agar ujung penetes tidak menyentuh cuping hidung untuk menghindarkan
penularan.
c. Jangan melebihi dosis yang dianjurkan.
d. Penggunaan obat pada pagi dan menjelang tidur malam, dan tidak boleh digunakan

lebih dari 2 kali dalam 24 jam.
e. Hati-hati pada penderita Hipertensi karena obat inoi menyebabkan vaskontriksi
pembuluh darah.
C. Pemberian Obat Melaui Telinga
Pengertian
Cara memberikan obat pada telinga dengan tetes telinga atau salep. Pbat tetes
telinga ini pada umumnya diberikan pada gangguan infeksi telinga khususnya pada telinga tengah
(otitis media), obat yang diberikan biasanya berupa antibiotik.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.


1.
2.
3.
4.
5.

Tujuannya:
Sebagai pengobatan, sebagai anastesi lokal
Membasmi mikroorganisme
Melunaskan kotoran/serumen telinga
Serangga yang masuk ke lobang telinga menjadi mati
Indikasi
Pasien yang kurang aktif dalam pendengarannya
Pasien yang mengalami gangguan sepeti: kemasukan benda asing
Pasien yang serumenya keras
Pasien yang mengalami peradangan, mengurangi/menghilangkan rasa sakit
Pasien yang tidak mampu menelan sejumlah obat (per-oral)
Kontradiksi
Bagi penderita yang sensitif terhadap Chloramphenicol
Perforasi membean timpani

Efek samping
Timbul bercak kemerahan (makula populer), iritasi lokal, rasa gatal.
Cara keja
Persiapan pasien
Tinjauan program pengobatan diri dokter meliputi prinsip 5B (benar pasien, benar
obat, benar dosis, benar cara/rute, benar waktu)
Periksa identitas klien atau tanyakan nama
Jelaskan tindakan yang akan dilakukan, beri klien kesempatan bertanya
Atur posisi klien senyaman mungkin
Jaga privasi klien
Perisapan alat
Alat dan Bahan:
1. Obat dalam tempatnya
2. Penetes
3. Spekulum telinga

4.
5.
6.
7.

8.
9.

Pinset anatomi dlam tempatnya
Korentang dalama tempatnya
Plester, sarung tangan
Kain kasa, lidi kapas, dan kapas
Kertas tisu
Balutan

Prosedur tindakan
1. Tinjau kembali program obat dari dokter, meliputi nama klien, nama obat,
konsentrasi obat, waktu pemberian obat. Rasional: menjamin pemberian obat
yang aman dan tepat.
2. Cuci tangan. Rasional: mengurangi penularan
3. Kenakan sarung tangan rasional mengurang pajanan pada mikroorganisme
4. Kaji kondisi struktur telinga luar dan salurannya. Rasional: memberikan dasar
untul menetukan apakah timbul respon lokal terhadap pengobatn. Apakah
kondisi pasien membaik atau apakah telinga perlu dibersihkan dulu sbeleum
memberikan obat

5. Jelaskan prosedur kepada pasien. Rasional: mengurangi rasa cemas
6. Atur alat-alat di tempat tidur. Rasional: memastikan prosedur berjalan lancar
7. Bersihkan telinga bagian luar dengan menggunakan air hangat atau kain lembab
dengan hati-hati, kemudian dikeringkan. Rasional: mencegah masuknya kotoran
dan mikroorganisme ketelinga bagian dalam. Air hangat melunakan kotoran dan
memberikan rasa nyaman
8. Minta klien mengambil posisi miring dengan telinga yang akan diobati berada
diatas. Rasional: memudahkan obat memasukan ke dalam telinga
9. Luruskan saluran telinga dengan menarik daun telinga kebawah dan kebelakang
(pada anak-anak) atau ke atas dan keluar (pada dewasa). Rasional: meluruskan
saluran telinga memberi jalan masuk langsung ke dalam struktur telinga luar
yang lebih dalam. Jika serumen atau drainase menyumbat bagia paling luar
saluran telinga seka denga lembut menggunalan lidi kapas jagan mendorong
serumen kedalam karena menyumbat slauran.