Studi pendahuluan potensi daging buah picung (pangium edule reinw.) Sebagai insektisida botani

STUDI PENDAHULUAN POTENSI DAGING BUAH PICUNG (PANGIUM EDULE
REINW.) SEBAGAI INSEKTISIDA BOTANI
Irmanida Batubara1)
Bonjok Istiaji2)

Tujuan penelitian ini adalah menemukan golongan senyawa aktif dari daging buah
picung (Pangium edule) yang berfungsi sebagai insektisida botani.
Bagian dari 1tanaman picung yaitu daging buahnya yang selama ini dibuang memiliki
potensi yang rendah sebagai insektisida. Ekstrak daging buah picung, baik ekstrak
heksana, ekstrak kloroform, ekstrak methanol maupun ekstrak air tidak mematikan
terhadap ulat Spodoptera litura hingga konsentrasi 10%. Sedangkan berdasarkan
daya hambat makannya, ekstrak air memiliki daya hambat makan tertinggi terhadap
Spodoptera litura yaitu pada konsentrasi 1% sebesar 14.75%. Kandungan fitokimia
pada ekstrak air daging buah picung adalah alkaloid, flavonoid, dan glikosida
sianogen. Pada ekstrak air tidak terkandung adanya steroid dan saponin seperti pada
daging buah kering dan ekstrak kloroform serta methanol.
Ekstrak air daging buah picung setelah dipisahkan dalam kolom Sephadex LH-20
memiliki 32 fraksi. Tiap fraksi yang dihasilkan dengan eluen methanol 80% tersebut
memiliki kandungan fitokimia yang berbeda. Fraksi dengan rendemen tertinggi
adalah fraksi ketiga dengan kandungan alkaloid dan flavonoid yang paling tinggi,
sedangkan rendemen tertinggi kedua terdapat pada fraksi kedua dengan kandungan

alkaloid tinggi dan flavonoid rendah. Rendemen tertinggi ketiga terdapat pada fraksi
1 dengan kandungan alkaliod rendah dan flavonoid rendah. Fraksi yang lain tidak
terdeteksi adanya alkaloid dan flavonoid.
Senyawa aktif sebagai penghambat makan ulat Spodotera litura pada daging buah
picung diperkirakan dari golongan alkaloid atau flavonoid.

1)Ketua

Peneliti (Staf Pengajar Departemen Kimia, FMIPA-IPB); 2)Anggota Peneliti