Metode dan Pendekatan Penelitian
A. Metode dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang diarahkan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara mendalam tentang Pelaksanaan Pendidikan Akhlak Jamaah Majelis Zikir “TAZKIRA” di
Rumah Tasawuf Baitul Mustaghfirin Al-Amir. Oleh karena itu pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif bersifat deskritptif. Menurut Sugiyono, penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti sebagai instrumen kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi. 121 Adapun alasan penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif adalah
karena dalam penelitian ini data yang dihasilkan berupa data deskriptif yang diperoleh dari data-data berupa tulisan, kata-kata dan dokumentasi yang berasal dari sumber atau informan yang diteliti dan dapat dipercaya.
Metode kualitatif digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan informan; ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. 122
Dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar. Selain itu, semua data yang dikumpulkan kemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi
121 Sugiyono, (2006), Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, hal. 14. 122 Lexy J. Moleong, (2009), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, cet. 26, hal. 10.
kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, videotape, dokumen
pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya. 123 Sedangkan pendekatan fenomenologi dipilih karena penelitian ini bertujuan
memahami subjek dalam dunia pengalamannya. Penelitian fenomenologi menggambarkan makna pengalaman subjek akan fenomena yang sedang diteliti.
Husserl, seorang pendasar aliran filsafat fenomenologi yang mengembangkan filsafatnya dengan bertolak dari filsafat ilmu, menekankan empat hal dalam suatu penelitian fenomenologis yaitu: 124
1. Peneliti mencari makna atau inti (essence/invariant structure) pada suatu fenomena, dengan kata lain apa yang dialami oleh subjek yaitu merupakan inti terdalam yang ada di balik semua pernyataan subjek.
2. Penelitian fenomenologis menekankan intensionalitas kesadaran (intentionality of consciouseness) dimana kesadaran akan sesuatu selalu bersifat intensional (mengarah pada sesuatu). Pengalaman memuat penampilan suatu fenomena secara lahiriah maupun kesadaran dalam individu yang mengalami fenomena tersebut berdasarkan ingatan, gambaran, dan makna.
3. Analisa data fenomenologis melalui beberapa langkah yaitu reduksi data, menganalisis kata-kata kunci serta tema-tema yang muncul dari pernyataan-pernyataan subjek dan mencari makna-makna yang mungkin muncul.
123 Ibid., hal. 11. 124 Amalia Rahmandani, (2007), Sebuah Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan
Fenomenologi, Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro, hal. 61-62.
4. Peneliti menyingkirkan semua prasangkanya tentang fenomena yang diteliti, disebut dengan istilah epoche (Yunani) bracketing (Inggris) yaitu meletakkan dalam kurung sehingga dapat memperoleh gambaran pengalaman subjek dan benar-benar memahaminya.
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan teknik mengumpulkan data-data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yaitu penelitian lapangan (field research). Jenis penelitian lapangan ini dimaksudkan agar mendapatkan fakta, data, dan informasi yang lebih akurat dan objektif mengenai “Pelaksanaan Pendidikan Akhlak Jamaah Majelis Zikir “TAZKIRA” di Rumah Tasawuf Baitul Mustaghfirin al- Amir”.