Analisis kelayakan usaha keramba tancap di sungai atau anak sungai dangkal : studi kasus DAS Ciparigi dan DAS Ciheuleut, Kotamadya Bogor

ANALISIS KELAYAKAN USAHA KERAMBA TANCAP
DISUNGAIATAUANAKSUNGAIDANGKAL
(Studi Kasus: DAS Ciparigi dan DAS Ciheuleut, Kotamadya Bogor)

Oleh:
Ambar KUl'lliawan
A08497004

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001

I

I

" r:])an r:])ia-(afi, jl((afi YiJ'1J:g menunrfuk.sln (autan (untukJnu), agar kgmu
rfapat memakgn rfarl.;4r!anya rfaging yang segar (ikgn), rfan k.amu
mengefuark.an rfari (a4taiiiitu perfiiasan yang k.amu pak.ai; rfan kgmu
mefifiat 6afitera FセイH。ケGAャZーヲョL@

rfan supaya kgmu mencari
(R§untungall) イヲ。セ@
kgrunia!ifltya, rfan supaya kgmu 6ersyuk.ur. ))
LZセ@

(}l1l 'Nq{Il: 14)

,wi

";-;c"

,.ff
.

we·

|セgZ\@

.


rj;

;;j)i::
Z[セエヲhァN@

","

. ··w·'·'·
[NセZ@

...

-> ,',

/'

'l(upersem6afif(g.n f(g.rya ini untu('
5I1ama, !J3apal(, 'Ietefi,}/a d'an 'Uni ad'iR.J(pciCR.,u

ANALISIS KELAYAKAN USAHA KERAMBA TANCAP

DI SUNGAI ATAU ANAK SUNGAI DANGKAL
(Studi Kasus: DAS Ciparigi dan DAS Ciheuleut, Kotamadya Bogor)

Ambar Kurniawan
A08497004

Slu'ipsi
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Pada Jurusan I1mu-i1mu So sial Elmnomi Pertanian
Falmltas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTASPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001

RINGKASAN
AMBAR KURNIAWAN. Analisis Kelayakan Usaha Keramba Tancap Di Sungai Atau

Anak Sungai Dangkal : Studi Kasus DAS Ciparigi dan DAS Ciheuleut, Kotamadya Bogor.
(Di bawah bimbingan RITA NURMALINA SURYANA).

Kasus konsumsi protein masyarakat Indonesia, menunjukkan dua permasalahan pokok .
yaitu adanya kecenderungan konsumsi protein yang menurun (mendekati patokan
kecukupan konsumsi protein per kapita per hari) dan persentase konsumsi protein hewani
yang relatif masih rendah terhadap total konsumsi protein.
Solusi alternatif mengatasi hal tersebut di atas berupa pengembangan sektor perikanan,
baik darat maupun laut. Hal ini didasarkan atas keunggulan-keunggulan yang dimiliki ikan.
Selain itu pengembangan perikanan (yang mela 'ui budidaya) dapat ditujukan pada
pemanfaatan lahan-lahan potensial yang belum tergali secara penuh (seperti : danau/waduk,
sungai, rawa, dan perairan umum lainnya), guna mengatasi ketersediaan sumber daya yang
semakin terbatas. Mengacu pada hal tersebut, salah satu bentuk pengembangan perikanan
yang dimaksud adalah pemeliharaan ikan dengan keramba tancap di aliran sungai

atau

anak sungai dangka1. Pemeliharaan ikan dalam keramba tan cap untuk beberapa tempat
telah dikenal, namun dari pengusahanya relatif masih terbatas sebagai kegiatan usaha non
orientasi bisnis (berupa penyaluran hobi dan pemenuhan kebutuhan keluarga).

Pemeliharaan ikan dalam keramba tan cap di sungai atau anak sungai dangkal berarti
telah memanfaatkan suatu barang publik. Diketahui bahwa setiap metode memerlukan
sumberdaya yang berbeda baik jenis maupun besarannya. Di satu sisi, fenomena
pertambahan penduduk telah mendesak pemanfaatan sumberdaya secara efektif dan efisien.
Berkenaan dengan hal ini perlu kiranya memperhatikan penilaian pihak lain (terutama
masyarakat yang tinggal di sekitar DAS) terhadap usaha keramba yang dilakukan.
Berdasarkan dua hal tersebut yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu :
apakah kegiatan usaha tersebut menguntungkan atau tidak (sebagai. acuan U!1tuk
dikembangkan lebih lanjut menjadi suatu usaha yang berorientasi bisnis), dimana jawaban
atas pertanyaan tersebut didasarkan pada dua perspektif - pengusaha keramba dan
masyarakat.

Penelitian bertujuan untuk mengkaji keragaan usaha ikan tawar dalam keramba tancap
di lokasi penelitian; menganalisis kelayakan usaha; melakukan analisis sensitivitas; dan
analisis eksternalitas dari adanya usaha keramba (suatu kajian sederhana). Jawaban dari
tujuan tersebut diharapkan dapat berguna sebagai bahan pertimbangan dalam menilai secara
objektif prospek pengembangan usaha keramba tancap di aliran sungai atau anak sungai.
Dari hasil turun lapang yang telah dilakukan, didapat perincian mengenai jumlah
responden menurut kelompok pola usaha adalah sebagai berikut : 25 responden termasuk
pada kelompok pola usaha I-Skala kecil (dengan jumlah kepemilikan 1-2 keramba), 4

responden termasuk pada kelompok pola usaha I-Skala besar (dengan jumlah kepemilikan

3-5 keramba) dan 1 responden termasuk pada kelompok pola usaha II (dengan jumlah
kepemilikan >5 keramba). Hal tersebut menunjukkan bahwa pengusahaan keramba tancap
sekarang ini relatif masih sebagai usaha sampingan non orientasi bisnis.
Secara umum kondisi lingkungan tempat budidaya dapat dikatakan mendukung.
Namun demikian terdapat beberapa hal yang patut diwaspadai, diantaranya yaitu adanya
kecenderungan penurunan kualitas air sungai. Penurunan kualitas air sungai memiliki
pengaruh cukup besar terhadap produksi ikan yang dihasilkan dari sisi kuantitas maupun
kuaIitas. Penurunan kualitas air tersebut tidak lain sebagai konsekuensi logis dari tingkat
pencemaran air yang semakin meningkat.
Dilihat dari teknik pembuatan keramba yang dikembangkan oleh ketiga kelompok pola
usaha relatif tidak jauh berbeda, meliputi : bentuk keramba, cara peletakan keramba, bahan
dan umur serta ukuran keramba. Namun perbedaan yang cukup nyata tampak dari teknik
budidaya yang dikembangkan oleh ketiganya. Hal tersebut berkorelasi dengan tingkat
pengetahuan budidaya yang relatif didasarkan pada pengalaman dan kurang didasarkan
pada teknik secara ilmiah. Kesimpulan mengenai teknik budidaya menunjukkan bahwa
teknik budidaya yang dikembangkan oleh kelompok PU I - SB dapat dikatakan lebih baik
daripada teknik budidaya yang dikembangkan oleh kelompok PU I - SK dan relatif setara
dengan kelompok PU II.

Pemasaran ikan hasil keramba juga relatif seragam untuk ketiga kelompok pola usaha,
yaitu dijual di temp at (konsumen yang mendatangi tempat keramba) dan harga yang
diberikan relatif mengikuti harga pasar yang berlaku. Adapun konsumen ikan hasil keramba

\

ini, antara lain : rumah tangga, pedagang ikan, catering hingga pengusaha kolam
pemancingan. Mengenai prospek pemasaran itu sendiri relatif cukup baik mengingat
komoditas yang c1iusahakan adalah komoditas yal g memilki pangsa pasar jelas (seperti
ikan Mas) dan memiliki keunggulan tambahan berupa ikan segar.
Berdasarkan hasil uji kelayakan maka kegiatan usaha yang paling layak untuk
diusahakan adalah kegiatan usaha yang dikembangkan oleh kelompok Pola Usaha II. Pola
usaha ini selain dinyatakan layak dari semua kriteria investasi, juga memberikan hasil yang
paling baik dibandingkan dua kelompok lainnya. Hasil yang diraih untuk tiap kriteria
investasi yang digunakan berturut-turut sebagai berikut : NPV = Rp 5.316.931,- ; Net B/C =
77,13 ; IRR

=

4505 % dan Payback period


=

1 tahun. Peringkat selanjutnya setelah Pola

Usaha II ditempati oleh Pola Usaha I-Skala besar. Dari empat kriteria yang digunakan, pola
usaha ini dinyatakan layak pula untuk seluruh kriteria. Berikut hasil yang diperoleh untuk
tiap kriteria investasi : NPV

=

Rp3.172.852,- ; Net B/C

=

5,97 ; IRR

=

225,78 % dan


Payback period = 1 tahun 8 bulan. Sedangkan untuk Pola Usaha I-Skala kecil, hasil uji
kelayakan menunjukkan bahwa pola usaha ini tidak layak untuk semua kriteria. Berikut
hasil yang diperoleh untuk tiap kriteria investasi : NPV
IRR

= -

=

-Rp 44.232,- ; Net B/C

=

0,8 ;

% dan sampai dengan umur proyek berakhir, manfaat yang didapat belum dapat

menutupi biaya yang dikeluarkan. Perbedaan hasil uji kelayakan (NPV, Net B/C, IRR dan


payback period), sangat ditentukan teknik budidaya yang dikembangkan oleh tiap
kelompok pola usaha yang secara simultan akan mempengaruhi seberapa besar biaya yang
dikeluarkan untuk mendapatkan suatu besaran manfaat tertentu.
Analisis sensitivitas yang dilakukan, menunjukkan bahwa PU I - SK relatif sensitif
atas kenaikan harga input yang terjadi dan peningkatan tingkat suku bunga yang berlaku.
Sedangkan dua kelompok lainnya relatif tidak sensitif atas perubahan yang diujikan,
kecuali untuk PU II sensitif saat terjadi penurunan rasio kegagalan benih sebesar 50 persen
dan harga output turun sebesar 20 persen, sementara itu harga input naik sebesar 20 persen.
Penerimaan masyarakat atas keberadaan keramba tan cap di sungai atau anak sungai
dapat dikatakan cukup positif, dengan catatan meminimalisasi eksternalitas negatif yang
timbul. Sedangkan untuk penilaian kesesuaian antara kondisi aktual dengan syarat yang
diajukan didapat 63,33% merasa terganggu dan 36.67% merasa tidak terganggu.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji

syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa telah banyak peran,

dukungan dan bantuan hingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Dalam

kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
l. Mama, Bapak, Teteh Ina, Teteh Enut, Ato, Weni dan Uni adik kecilku yang selalu
memberikan kasih sayang, doa, dorongan dan bantuannya selama ini.
2. Ir.Hj. Rita Nurmalina Suryana, MS. sebagai dosen pembimbing yang senantiasa
memberikan masukan dan pengetahuannya kepada penulis.
3. Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec. yang telah bersedia sebagai dosen penguji utama dan
Dr. Ir. Pudji Muljono, MSi. sebagai dosen penguji komdik.
4. Ir. Yeti Lis Purnamadewi, M. Sc. yang telah menjadi dosen moderator pada seminar
penulis.
5. Pemerintah Kotamadya Bogor, Lurah Tegal Lega, Lurah Tegal Gundil dan Kades
Tanah Baru beserta staf yang telah mengizinkan penelitian dan bantuannya selama
penulisan skripsi ini.
6. Pengusaha keramba dan masyarakat sekitar DAS yang telah bersedia sebagai
responden dalam penelitian ini.
7. Pohung" techno man" Grandios, my best friend terima kasih atas bantuanmu.
8. Rustiana Ermayasari, terima kasih atas "perhatian" dan kesediaannya menjadi
pembahas dalam seminar penulis.
9. Nia, Susi dan Santi, terima kasih atas bantuannya dalam perSlapan seminar dan
sidang.
10. Ternan-ternan EPS'34 : Eko Si Juru Kemudi, Hendi, Bonny, Adi, Tion, Deny, Bona,
Ayi, Mei, Ade, Tika, Ika, Dede, BD, Lela, Eli, Nur, Isdiana, Desi, Indri, Oppie,
Dewi, Sinda, Meta, Fanny, Indah, Mirna, Eva, Lia, Risma, Marina, Merry, Oslia,
Rahmi, kalian semua telah memberikan warna dalam perjalanan hidup ini.
11. Dosen-dosen dan staf Jurusan SOSEK yang telah banyak membantu selama
perkuliahan penulis.

12. Teman-teman kost di Pond ok Pasundan 10 (Cahya, Doe!, Hakim, Andre, Acung dan
Azhar) atas kebersamaannya selama inL
13. Ibu Aceng "Ibu Kostku" sekeluarga, terima kasih atas kebaikan dan kost-annya.
14. Mas Asep yang telah mengizinkan penlllis menjadi pembahas skripsinya dan
bantllannya.
15. Teman-temanku dijllrusan SOSEK dan IPB dari semlla angkatan.
Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebllt satu per satu atas segala bantuan dan
dukungannya selama penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kemajuan
ilmu pengetahuan.

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANJAN BOGOR
Dengan ini kami menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :
Nama

: Amba.· Klll"lliawan

NRP

: A08497004

Judul

: ANALISIS KELAYAKAN USAHA KERAMBA TANCAP DI
SUNGAI ATAU ANAK SUNGAI DANGKAL
(Stlldi Kaslls : DAS Ciparigi dan DAS Cihelllellt, Kotamadya
Bogol')
Dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada

Program Studi Ekonomi Pertanian

dan Sumberdaya, Jurusan Ilmu-ilmu Sosial

Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

1r. Hj. Rita Nurmaiina, MS

NIP. 131 685 542
Mengetahui,
Ketua Jurusan
NBカセMュ@

yGャAェ|iセqウ。@

ᄋセGャpN@

Tanggai Luius : 18 Mei 2001

Ekonomi Pertanian

131284865

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA KARYA ILMIAH INI
BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH
DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.

BOGOR, 18 Mei 2001

AMBAR KURNIAWAN
A08497004