34, lignin 15, dan pektin 9,6, mineral yaitu K 3,18, Ca 0,32 dan P 0,15 Hutomo dkk, 2012.
2.2 Serat alam
Serat alam digunakan jauh sebelum penemuan sintetis pada abad kedua puluh. Serat alami biasanya terdiri dari selulosa atau protein, seperti yang ditunjukkan
pada Tabel 6.11. Serat bulu hewan milik kelas protein dikenal sebagai keratin, yang berfungsi sebagai lapisan pelindung terluar pada vertebrata yang lebih tinggi. Sutra
adalah serat protein sebagian kristal. Porsi kristal makromolekul ini diatur dalam antiparalel lembar lipit, sebuah bentuk-rantai lamellae dilipat. Morfologi dari serat
alami seringkali cukup kompleks. Selulosa yang membentuk trachieds ini adalah polisakarida. Kristal bagian dari selulosa yang membentuk trachieds sangat
berorientasi, mengikuti berbagai pola. berkelok-kelok sudut selulosa membentuk dasar untuk komposit alami kekuatan besar dan ketahanan. Sebuah morfologi yang
sama ada di kapas selulosa Sperling, 2006.
2.3. Selulosa Asetat
Selulosa asetat merupakan ester asam organik dari selulosa yang telah lama dikenal di dunia. Produksi selulosa asetat adalah yang terbesardari semua
turunan selulosa. Selulosa asetat pertama kali dikenalkan oleh Schutzanberger pada tahun 1865. Pada 1879, Franchimont melaporkan penggunaan asam sulfat
sebagai katalis untuk asetilasi, dimana katalis ini masih sangat biasa digunakan untuk produksi selulosa asetat secara komersial.
Proses pembuatan selulosa asetat selanjutnya disempurnakan oleh Miles 1903 dan Von Bayer 1906, selanjutnya dibawah pengawasan Camille dan
Henri Dreyfus untuk pertama kalinya direalisasikan proses selulosa asetat dalam skala besar di Inggris. Selulosa asetat banyak digunakan untuk berbagai macam
hal, yaitu sebagai bahan untuk pembuatan benang tenunan dalam industri tekstil, sebagai filter pada sigaret, bahan untuk lembaran-lembaran plastik, film dan juga
cat. Oleh karena itu selulosa asetat merupakan bahan industry yang cukup penting peranannya.
Selulosa asetat merupakan serat yang sangat mudah dihasilkan dengan biaya yang rendah dan kualitas produk yang baik. Selulosa asetat digunakan dalamberbagai
Universitas Sumatera Utara
industri seperti pembuatan tekstil, plastik, fiber, dan filter rokok. Adapun sifat
selulosa asetat yang membedakan dengan serat sintetis lainnya adalah :
•
Termoplastik
•
Selektif absorpsi dan dapat membuang beberapa bahan organik dengan kadar rendah
•
Mudah digabungkan dengan plasticizers, panas, dan tekanan
•
Selulosa asetat larut pada kebanyakan pelarut terutama aseton dan pelarut organik dan dapat dimodifikasi agar dapat dilarutkan dengan pelarut
alternatif, termasuk air
•
Hidrofilik, membuat selulosa asetat gampang basah, dengan pengantar cairan yang baik dan absorpsi yang bagus
•
Area permukaan luas
•
Terbuat dari sumber yang dapat diperbaharui :kulit buah kakao
•
resistan untuk mold dan mildew
•
Mudah hancur dengan larutan alkali kuat dan agen oksidasi kuat
•
Dapat dibersihkan atau dikeringkan dengan mudah
Selulosa itu sendiri merupakan bahan dasar yang penting bagi industri, seperti : pabrik kertas, pabrik sutera tiruan, dll.
Molekul selulosa seluruhnya berbentuk linear dan memiliki kecenderungan kuat untuk membentuk ikatan hydrogen intra dan inter molekul.
Ketersediaan selulosa dalam jumlah besar akan membentuk serat yang kuat, tidak larut dalam air, tidak larut dalam pelarut organic dan berwarna putih.
2.4. Kegunaan Selulosa Asetat