Analisis kualitas mahasiswa dalam pencapaian pendidikannya dengan menggunakan metode partial least squares studi kasus: mahasiswa jurusan matematika FMIPA UNJ

ANALISIS KUALITAS MAHASISWA
DALAM PENCAPAIAN PENDIDIKANNYA
DENGAN MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARES
Studi Kasus: Mahasiswa Jurusan Maternatika FMlPA Universitas Negeri Jakarta

OLEH:
PlNTA DENIYANTI SAMPOERNO

PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002

ABSTRAK
PINTA DENIYANTI SAMPOERNO. Analisis Kualitas Mahasiswa dalam
Pencapaian Pendidikannya dengan Menggunakan Metode Partial Least Squares
(PLS) dibawah bimbingan BUD1 SUSETYO dan GERARDUS POLLA.
Metode PLS adalah salah satu metode yang dapat menjawab rnasalah dalam
regesi pada situasi dimana semakin banyak peubah yang diamati maka asumsi yang
mendasari perhitungan menjadi semakin sulit terpenuhi, sehingga tidak dapat
menjawab hubungan antar peubah bebas dan peubah respon dengan hanya
menggunakan Metode Kuadrat Terkecil. PLS adalah metode lunak atau so$ model

yang didalam perhitungannya tidak memerlukan asumsi yang ketat, baik mengenai
sebaran dari peubah pengamatan maupun dari ukuran contoh yang tidak hams besar.
PLS dikembangkan oleh Wold (1982) sebagai suatu metode umum untuk pendugaan
model laten yang diukur secara tidak langsung oleh peubah penjelaslmanifes.
Penelitian ini bertuiuan untuk menaanalisis kualitas mahasiswa dalam
pencapaian pendidikannya &ngan menerapk& metode PLS. Data yang digunakan
diperoleh dari pengisian lcuesioner oleh 71 orang mahasiswa iurusan maternatika
F
~ UNJ
A
199811999, I99912000 dan-2000f2001 seiama bulan Februari
2002. Metode PLS menghasilkan hubungan eksternal atau model pengukuran yang
menyatakan hubungan antara peubah laten dengan sekelompok peubah manifesnya
dan hubungan internal atau model struktural yang menyatakan hubungan antar
peubah-peubah laten. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi jurusan
matematika FMIPA UNJ khususnya dalam bagian pembahasan dalam penelitian
pendidikan eksploratif yang selama ini masih menggunakan analisis deskriptif,
sekarang sudah dapat menggunakan hasil pembahasan yang lebih terukur.
Semua hubungan peubah laten terhadap kelompok peubah manifesnya dalam
model pengukuran nyata pada tingkat kepercayaan yang berbeda-beda. Sedangkan

pada model struktural yang menghubungkan peubah-peubah laten didapat hasil
sebagai berikut: (1). lmgkungan belajar mahasiswa di nunah/kost dan sikapnya
terhadap almamater nyata di tingkat 1% terhadap motivasi, (2). sikap mahasiswa
terhadap dosen nyata pada taraf 5% terhadap kualitas mahasiswa dan (3). lingkungan
belajar mahasiswa terhadap kualitas mahasiswa signifikan pada taraf 10%.
Kata kunci:
Mahasiswa Berkualitas adalah mahasiswa yang tidak hanya pintar secara akadermk,
tetapi juga hams mampu bersosialisasi dengan lingkungannya, berbadan sehat dan
memiliki ketrampilan di luar bidang akademiknya.
Tuiuan Pendidikan vana Ingin Dica~aiadalah mempersiapkan generasi barn agar
dapat menjalani kehidupan dan memecahkan masalah yang akan dihadapi pada
zamannya dan menjadikan genemsi baru yang berkualitas thgg~agar mampu
mengejar dan mengembangkan iptek sebagai katalisator dari kemajuan ekonomi
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat serta dapat bertindak secara bijaksana
dengan mempertimbangkan l'mgkungannya.

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan behawa tesis yang berjudul:
"Analisis Kualitas Mahasiswa Dalam Pencapaian Pendidikannya

Dengan Menggunakan Metode Partial Least Squares"
Studi Kasus: Mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta
adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pemah dipublikasikan. Semua
sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat
diperiksa kebenarannya.

Bogor, Mei 2002

ANALISIS KUALITAS MAHASISWA
DALAM PENCAPAIAN PENDIDIKANNYA
DENGAN MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEASTSQUARES
Studi Kasus: Mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

PINTA DENIYANTI SAMPOERNO

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Statistika


PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002

Judul Tesis

: Analisis Kualitas Mahasiswa Dalam Pencapaian Pendidikannya

Dengan Menggunakan Metode Partial Least Squares
Stud Kasus: Mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA UNJ
Nama
: Pinta Deniyanti Sampoemo
NRP
: 99178
Program studi : Statistika
Menyetujui,
1. Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Budi Susetyo, h . ~ .
Ketua


Prof. Dr. Gerardus Polla. M.App.Sc.

Mengetahui,

2. Ketua Program Studi Statistika

Tanggal Lulus: 3 Mei 2002

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 3 1 Juli 1964 sebagai anak kedua
dari tiga bersaudara dari pasangan Does Sampoemo dan Farida Nazir. Pendidikan
sarjana ditempuh pada Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP Jakarta, lulus pada tahun 1990. Mulai
awal tahun 1990, penulis menjadi asisten mata kuliah Aljabar Linear dan Geometri.
Penulis menjadi staf pengajar pada jurusan pendidikan matematika FPMPA
IKlP Jakarta (sekarang jurusan matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta) mulai
tahun 1992 sampai sekarang.
Pengalaman pekerjaan penulis, selain sebagai staf pengajar FMIPA UNJ,
penulis menjadi Tim Penyusun Sistem Simbol Braille Indonesia Bidang Bahasa

Indonesia, Kimia, Fisika dan Matematika sebagai ketua Tim Penulis Sistem Simbol
Braille Indonesia Bidang Matematika pada Proyek P e w t a n Pendidkan Bagi
Tunanetra Departemen Penhdikan dan Kebudayaan tahun 1999 dan berhasil
menyelesaikan buku panduan Sistem Braille Indonesia Bidang Matematika yang
dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional tahun 2000 untuk digunakan
secara nasional di s e l d sekolah luar biasa tunanetra. Pekerjaan ini juga dilanjutkan
dengan menjadi Tim Editing Naskah Buku Murid SDLB, SLTPLB dan SMLB
tunanetra bidang matematika dan sekaligus sebagai Tim Sosialisasi Sistem Simbol
Braille Indonesia untuk guru-guru sekolah luar biasa tunanetra di seluruh Indonesia,
yang masih terus dilakukan hingga saat ini.
Kegiatan lainnya adalah sebagai anggota Tim Realistic Mathematics
Education @vE) UNJ dan juga anggota Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sains
dan Matematika (P3SM) FMIPA UNJ.
Penelitian terakhir yang dilakukan penulis dengan bantuan dana D M IKIP
Jakarta tahun anggaran 199912000 berjudul Hubungan Antara K e y b n , Sikap Diri
dan Emosi Siswa SLTP di Jakarta Terhadap Matematika Dengan Hasil Belajar
Matematika.

PRAKATA
Puji syukur, Alhamdulillah, kehadirat Allah SWT karena atas ridhoNya, maka

karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian yang berjudul Analisis Kualitas
Mahasiswa Dalam Pencapaian Pendidikannya Dengan Menggunakan Metode Partial
Least Quares difaksanakan sejak bulan Desember 200 1 dan merupakan stud kasus d~
jurusan matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta.
Rasa terima kasih penulis sarnpaikan kepada Bapak Dr.Ir. Budi Susetyo, M.S.
dan Bapak ProEDr. Gerardus Polla, M.App.Sc. selaku dosen pembimbing, serta Ibu
Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNJ, Dra. Sri Sudaryati, M.Pd. yang mengizinkan
penulis melakukan penelitian di jurusan matematika FMIPA UNJ. Disamping itu
penulis juga memberikan rasa penghargaan kepada Ibu Ir. Fariani Hermin, M.T., Ibu
Dra. Sri Kadaqono, Ibu Dra. Wardani Rahayu, M S . , Ibu Dra. Ellis Salsabila, M.Si.,
Bapak Drs. Makrnuri, M.Si. dan Bapak Drs. Tri Murdianto, M S . selaku dosen
pembimbing akademik mahasiswa jurusan matematika, yang telah membantu dalam
pengumpulan data.
Ungkapan rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada suami tercinta,
Iham Idli, dan anak-anak Haffi, Rifano clan Rifadi atas pengertiannya selama penulis
bersekolah, kepada Bapak dan Ibu serta Mama dan Papa atas doanya dan juga kepada
kakak dan adik penulis yang selalu memben semangat.
Akhirnya, penulis berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Mei 2002


Pinta Deniyanti Sampoemo

DAFTAR IS1
Halaman
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN

Latar Belakang
IdentiNcasi Masalah
Pembatasan Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA
Faktor-faktor Penentu Kualitas Mahasiswa
Structural Equation Model (SEM)

Partial Least Squares (PLS)

1. Spesifikasi PLS
2. Penduga PLS
3. Evaluasi PLS

METODE PENELITIAN
Disain Penelitian dan Rasional Penelitian
Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Metode Analisis
1. Analisis Instrumen
2. Analisis Data

- Analisis Deskriptif

- Analisis PLS
HASV. DAN PEMBAHASAN

Analisis Responden
Analisis Model Pengukuran
Analisis Model Struktural
Masalah Untuk Penelitian Berikutnya

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

1. Peubah Laten dan Peubah Manifes
2. Hasil Model Pengukuran untuk Latar Belakang Keluarga

3. Hasil Model Pengukuran untuk Lingkungan Belajar

4.Hasil Model Pengukuran untuk Sikap terhadap Almarnater
5. HasiI Model Pengukuran untuk Sikap terhadap Dosen
6. Hasil Model Pengukuran untuk Motivasi


7. Hasil Model Pengukuran untuk Kualitas Mahasiswa

8.Uji Validasi Kekonvergenan Peubah Laten
9. Hasil Model Struktural
10. Korelasi Antar Peubah Laten

DAFTAR GAMBAR
Halaman

1. Disain dan Hipotesis Penelitian Peubah Laten dan Peubah Manifes

23

2. Koefisien Lintas Model Struktural dan Model Pengukuran

43

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Data Identifikasi Responden

52

2. Data Hasil Jawaban Kuesioner Penelitian

53

3. Data Hasil Olahan Untuk Perhitungan &lam Penelitian

56

4. Program PLSX

58

5. Output Program PLSX 1.8

60

6 . Kuesioner Penelitian

63

7 . Kuesioner Uji Coba

70

8. Nilai Reliabilitas Soal-soal Pa& Kuesioner Uji Coba

79

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pendidikan merupakan ha1 yang penting dan dibutuhkan oleh setiap manusia
karena pendidikan merupakan dasar pengembangan manusia dari segi kognitif,
afektif dan psikomotorik sehingga seorang manusia dapat bertindak secara bijaksana
dengan mempertimbangkan lingkungannya.
Bangsa Indonesia menyadari tentang pentmgnya pendidlkan dalam rangka
mewujudkan mnusia Indonesia seutuhnya, sehingga sebagai realisasinya tujuan
pendidikan bangsa Indonesia tertuang dalam Undang-undang No.2 tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Depdikbud RI, 1989) yang berbunyi:
"Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan ketrampilan, sehat jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan."
Berdasarkan kutipan di atas maka dapat djelaskan bahwa pendidlkan di
Indonesia mendudulu posisi yang sangat penting karena merupakan syarat bagi
pencapaian manusia Indonesia yang berkualitas.
Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan manusia Indonesia
yang seutuhnya melalui bidang pendidlkan temyata banyak sekali faktor-faktor yang
mempengamhi keberhasilannya, sehingga dalam bidang pendidikan selalu
memerlukan penelitian-penelitian pendidikan yang bermanfaat dan menghasilkan halha1 baru yang inovatif, antara lain ditemukannya teori-teori barn tentang pendidikan,

perbaikan dalam sistem pendidlkan, sampai dengan didapatnya paradigma bam dalam
penddikan.
Situasi yang sangat kompleks umumnya banyak dijurnpai dalam penelitian
pendidikan, misalnya terdapat perbedaan lingkungan belajar, gaya belajar,
lingkungan kampus, karakteristk dosen dan karakteristik mahasiswa

dan lain

sebagainya. Hal-ha1 di atas sangat mempengaruhi pencapaian pendidikan seorang
mahasiswa dan ha1 ini dijadikan fokus dalam penelitian ini. Sama halnya dengan
penelitian pendidiian, untuk melihat pencapaian pendidikan seseorang juga sangat
kompleks karena pencapaian pendidikan seorang mahasiswa banyak dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang sulit diukur seperti: latar belakang keluarga, lingkungan belajar,
gaya belajar, slkap mahasiswa terhadap karnpusnya, sikap mahasiswa terhadap dosen

dan motivasi mahasiswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal, dan lain
sebagainya.
Seiring dengan banyaknya manfaat yang didapat dalam setiap penelitian
pendidikan, para peneliti pendidikan selalu bempaya untuk dapat meminirnumkan
hal-ha1 yang menghambat penelitian pendidian dan mencari jalan keluamya.
Menurut Sellin (2000), para peneliti pendidikan seringkali bekeja dalam situasi
diiana terdapat banyak sekali data yang tidak diimbangi dengan pengetahuan teoritis
yang cukup. Begitu pula banyak dalam penelitian pendidikan selama ini, perhitungan
pengaxuh faktor-faktor p e n d d c g pendidikan terhadap hasil suatu pendidian
dilakukan secara saiu persaiu atau tidak secara bersamaan, sehingga memerlukan
waktu yang lama. Oleh karena itu pada penelitian ini ingin dilakukan perhitungan

-

terhadap keberhasilan pendidikan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor
pendukung pendidikan dengan cara yang simultan. Untuk itu diperlukan suatu model
statistik dan sekaligus alat analisis yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
dalam penelitian ini.

Structural Equation Model (SEM) adalah salah satu bidang kajian statistika
yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah di atas. SEM dapat menguji sebuah
rangkaian hubungan yang relatif sulit texulcur secara bersamaan. Hubungan yang
dirnaksud adalah hubungan yang dibentuk dari satu atau lebih peubah bebas dengan
satu atau lebih peubah tidak bebas. Peubah-peubah tersebut dapat berupa peubah
laten atau peubah yang tak terukur, seperti latar belakang keluarga, lingkungan
belajar dan sikap terhadap sekolah, yang terbentuk dari beberapa peubah penjelas
atau peubah manifes, yang t e m g &lam bentuk pertanyam-pertanyaan yang dapat
mencerminkan peubah laten.
SEM terdiri dari model struktural dan model pengukuran. Model struktural
merupakan model yang menjelaskan struktur hubungan sebab akibat antar peubah
laten, sedangkan model pengukuran adalah model dari hasil pengukuran yang
digunakan unhk mengkonfnnasi dimensidimensi peubah penjelas yang mendukung
peubah laten. Dalam penelitian pendidikan dengan pengetahuan teoritis minimum,
analisis dan investigasi path model dengan peubah laten sangat berguna dan fleksibel
untuk digunakan dalam penyusunan model statistik yang besar dan kompleks,
khususnya yang bersifat eksploratori (Sellin 2000).

Partial Least Squares (FLS) adalah salah satu pendekatan untuk menganalis~s

SEM. PLS adalah metode lunak atau soji model karena di dalam PLS pendugaannya
tidak memerlukan asumsi sebaran (distribution p e e ) dari peubah pengamatan dan
ukuran dari contoh tidak h a m besar, tetapi sedikitnya adalah sepuluh kali dari
jumlah peubah-peubah yang digunakan dalam penelitian (Chin, 2000). Kekhususan
lain dari PLS yang menjadkannya tepat digunakan pada penelitian pendidikan adalah
pada ujinya yang +ran

untuk mengukur kekuatan prediktif, sehingga dapat

memudahkan pengembangan suatu teori pendidikan yang baru.
Hal mendasar yang menjadi alasan utama penelitian ini adalah mash terlihat
adanya penyimpangan-penyimpangan dari mahasiswa Universitas Negeri Jakarta
sehingga perlu diteliti bagaimana sesungguhnya keadaan mahasiswa tersebut dengan
melihat kualitas mahasiswa yang dikhususnya pada jurusan matematika FMIPA. Oleh
karena itu dengan tersedianya alat ukur PLS tersebut maka peneliti ingin melakukan

suatu penelitian tentang kualitas mahasiswa dalam pen~paianpendidikannya yang
dianalisis dengan menggunakan metode PLS. Adapun alasan lain dilakukannya
penelitian ini adalah belum banyak dari penelitian-penelitian pendidikan yang dalarn
perhitungannya menggunakan metode PLS.
Identifhsi Masalah

Telah dijelaskan pada latar belakang bahwa penelitian pendidikan yang
bemanfaat mash sangat perlu dilakukan untuk mendapatkan hal-ha1 baru yang
mampu memberikan perbaikan pada sistem pendidikan di Perguruan Tinggi. Masih
banyak masalah dalam bidang pendidin yang perlu dicarikan solusinya

diantaranya: Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian pendidiin adalah
merupakan faktor-faktor yang saling bebas atau bahkan sebalhya, justru saling
mempengaruhi? Apakah dengan perhitungan menggunakan metode PLS, yang
men&tung faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan secara sirnultan lebih baik
dari perhitungan secara terpisah? Apakah penerapan metode PLS pada SEM dapat
digunakan untuk menganalisis kualitas mahasiswa &lam pencapaim pendidikannya
yang dipengaruhi oleh faktor-faktor pendukung keberhasilan pendidikan?
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian pendidikan atau faktorfaktor pendukung keberhasilan pendidikan antara lain adalah hgkungan keluarga,
lingkungan pergaulan dan lingkungan belajar rnahasiswa baik di rumahkost maupun
di kampus, sosialisasi mahasiswa balk dengan sesama mahasiswa maupun dengan
dosen atau staf administrasi di kampus, fasilitas belajar di Nmahflcost ataupun
kampus, gaya belajar mahasiswa, minat membaca mahasiswa, suka berkompetisi
secara positif dengan sesama mahasiswa, mempunyai dorongan belajar yang tinggi,
mempunyai motivasi untuk sukses dan mendapat nilai baik, berbadan sehat dan lain
sebagainya.
Pembatasan Masalah

Dari berbagai masalah yang timbul, maka dalam penelitian ini perlu dibatasi
masalah yang akan diteliti yaitu menganalisis kualitas mahasiswa dengan
menggunakan metode Partial Least Squares (PLS) pada Shuctural Equation Model
(SEM). Metode PLS akan menganalisis faktor-faktor, baik yang dihitung secara
langsung maupun tak langsung, yang mempengaruhi kualitas mahasiswa dalam

pencapaian pendidikamya. Kualitas mahasiswa yang dilihat adalah IPK (indeks
prestasi komulatif) yang dicapai mahasiswa pada semester ganjil tahun ajaran 20012002 ditambah dengan prestasi-prestasi lain yang mendukung, karena pencapaian
pendidikan tidak hanya pada bidang akademik tetapi menyeluruh ke bidang lainnya
yang bermanfaat dan mendukung bertambahnya kemampuan seorang mahasiswa,
antara lain kesenian dan kesehatan. Kesenian dilihat dari kemampuannya didalam
seni musk sedangkan kesehatan dilihat dari kegemaramya berolah raga.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian pendidikan yang akan diteliti
juga dibatasi yaitu latar belakang keluarga, lingkungan belajar mahasiswa baik yang
di nunah maupun yang tinggal di tempat kost, sikap mahasiswa terhadap lingkungan
kampusnya, sikap mahasiswa terhadap dosen dan motivasi.
Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah rnaka masalah yang akan
diteliti adalah menganalisis kualitas mahasiswa dalam pencapaian pendidikamya
dengan menggunakan metode Partial Least Squares (PLS) pada Structural Equation

Model (SEM) dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Yang d i k s u d dengan langsung atau tidak
langsung adalah pada perhitungan kontribusi dari setiap faktor-faktor yang
mendukung keberhasilan pendidikan, ada hasil perhitungan langsung yang artinya
berpengaruh langsung atau sebaliknya yaitu perhltungan tidak langsung yang berarti
pengaruhnya juga secara tidak langsung.

Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membenkan mformasi barn dalam
penelitian pendidikan dengan menerapkan pendekatan metode PLS pada SEM untuk
menganalisis kualitas mahasiswa &lam pencapaian penhdikamya yang dipengaruhi
oleh faktor-faktor pendukung keberhasilan pendidikan secara simultan, baik pengaruh
langsung maupun tidak langsung khususnya pada jurusan matemat&a FMLPA
Universitas Negeri Jakarta.

Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan &pat dimanfaatkan oleh perguruan tinggi
khususnya jutusan matematika FMLPA UNJ untuk dijadikan acuan bahwa kualitas
mahasiswa, dalam ha1 ini prestasi belajar, yang d i p e n g a d oleh faktor-faktor yang
tidak terukur, ternyafa kini sudah dapat diatasi, baik dari segi besamya kontribusi
yang mempengaruhinya bahkan juga dari segi perhitungamya yang dapat dilakukan
secara simultan oleh metode PLS.
Manfaat lain dari penelitian ini adalah termotivasinya dosendosen jurusan
matematika untuk menjadi lebih baik dalam berhubungan dengan mahasiswa bark
dalam sistem pengajaran, penilaian dan penugasan maupun dalam komunikasi,
kerjasama dan pembimbingan. Untuk jurusan matematika FMIPA UNJ khususnya,
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk memaksimalkan segala
sarana dan prasarana perkuliahan yang dapat membantu meningkatkan motivasi
belajar mahasiswa sehingga tercapainya tujuan pendidikan yang optimal dari
mahasiswa yang berkualitas.

Bagi mahasiswa diharapbn dapat dirnanfaatkan sebagai masukkan untuk
introspeksi dlri bahwa masih banyak hal-ha1 yang perlu diperbaiki untuk menjadi
mahasiswa yang berkualitas, antara lain gaya belajar, minat membaca, sosialisasi
dengan ternan atau dosen dan lain sebagainya. Sedangkan untuk orang tua
mahasiswa, dlharapkan dapat melengkapi kebutuhan belajar anaknya dengan
meningkatkan sarana dan prasarana belajarnya antara lain dengan adanya penerangan
yang cukup, adanya ruang belajar, tersedianya buku-buku referensi yang dlbutuhkan
dan hal-ha1 lain yang dapat memngkatkan keberhasilan dan prestasi belajamya.

TINJAUAN PUSTAKA

Faktor-faktor Penentu Kualitas Mahasiswa
Tujuan pendidikan pada dasamya adalah mempersiapkan generasi baru agar
dapat menjalani kehidupan dan dapat memecahkan masalah-masalah yang akan
dihadapi pada zamannya. Perguruan Tinggi merupakan salah satu tempat yang
be-

untuk menjadikan generasi baru yang berkualitas tinggi agar mampu

mengejar dan mengembangkan iptek yang dianggap sebagai katalisator dari
kemajuan ekonomi yang akan menmgkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan demikian,
perguruan tinggi memiliki tanggung jawab etis terhadap lulusamya, yaitu mahasiswa
yang telah selesai belajar & Perguruan Tinggi, dalam ha1 kualitas mahasiswa balk
secara internal seperti kemampuan kerja, kreativitas dan sikap maupun ekstemal yaitu
pengakuan masyarakat sebagai penyerap surnber daya rnanusia terhadap kredibilitas
Perguruan Tinggi tersebut.
Menurut Munandar (1987) kualitas mahasiswa banyak dipengaruhi oleh
berbagai faktor antara lain:
a. latar belakang keluarga; sejauh mana dukungan dan dorongan orang tua,
taraf sosial ekonomi orang tua,
b. lingkungan belajar di d,
sarana dan prasarana yang tersedia,
c. lingkungan kampus beserh dosemya; mampu bersosialisasi,

d. serta motivasi; minat untuk berprestasi, keuletan untuk mengatasi
kesulitanlrintangan yang mungkm timbul.

Munandar (1987) juga mengatakan sejauh mana seseorang dapat meucapai
prestasi yang ungsll banyak tergantung dari motivasi orang tersebut untuk
berprestasi, disamping potensi yang dimil~kinya.
Vroom (1964, dalam Wirda, 1995) menyatakan bahwa prestasi yang dapat
dicapai oleh seseorang ditentukan oleh potensi dan motivasi yang dimilik oleh orang
tersebut. Potensi adalah faktor kemampuan seseorang yang sudah dianggap tetap
sedangkan motivasi adalah faktor yang dapat dikembangkan untuk mengoptimallcan
prestasi seseorang. Oleh karenanya dengan memaksimalkan motivasi maka prestasi
yang dapat dicapai juga menjadi maksimal. Sedangkan betapapun tinggi atau
besamya potensi seseorang tetapi memiliki motivasi yang rendah maka prestasi yang
akan dicapai juga akan rendah. Secara sederhana pendapat Vroom dapat
diformulasikan sebagai berikut:
P = prestasi
M = motivasi
A = potensi
Pendapat lain dari Munandar adalah bahwa potensi setiap orang berbeda-beda,
baik dalam jenis maupun tingkat kepernilikannya. Tetapi menurut Vroom, potensi
adalah kemampuan seseorang yang sudah tetap. Hal ini sepertinya bertolak belakang,
akan tetapi jika dicema, maka dapat disimpullcan bahwa j~kaseorang telah diketahui
memiliki jenis potensi tertentu serta derajat yang dimilikinya maka selarnanya potensi
tersebut akan menjadi kemampuan yang tetap dari orang tersebut.

Ada beberapa teori tentang motivasi yang diungkapkan oleh Elgard (1971,

dalam Bakti 1988):
1. Freud atau disebut teori psikoanalisis yang menyatakan bahwa tingkah laku
manusia timbul karena adanya dorongan kebutuhan yaitu kepuasan dan
agresi untuk pertahanan. Dorongan tersebut berada di bawah kesadaran atau
dapat merupakan insting.

2. Hull Skinner dan Watson (pengikut Freud) atau disebut teori behavioristik
menyatakan bahwa tingkah laku manusia dilandasi oleh adanya hubungan
antara stimulus dan respon. Hubungan akan menjadi kuat jika diberi
penguatan dan hubungan menjadi lemah jika ada rintangan, sehingga ha1
yang paling mempengaruhi motivasi adalah lingkungan ekstemal.

3. KofEka, Bruner dan Ausubel atau disebut teori kognisi menyatakan bahwa
tingkah laku rnanusia timbul karma adanya kebutuhan dari diri sendiri oleh
karenanya ada kemauan dari dalam dirinya dan

dengan sadar akan

keinginannya itu maka akan berusaha giat untuk mencapai tujuan yang dapat
bermanfaat bagi dirinya.
Dari tiga teori di atas dapat dlsimpulkan bahwa motivasi merupakan kaitan
yang erat antara kebutuhan dan keinginan untuk melakukan perbuatan. Kebutuhan
tersebut mendorong individu untuk melakukan suatu perbuatan untuk mencapai apa
yang diinginkannya.
Kualitas seorang mahasiswa dapat dillhat dari prestasi yang dicapainya,
potensi yang dimilikinya, dan juga motivasi tinggi yang ada dalam dirinya. Motivasi

yang dimaksud adalah adanya keinginan yang besar untuk dapat meraih apa yang
dinginkannya. Ada dua macam motivasi yang dapat mempengaruhi seseorang yaitu
motivasi intrinksik dan motivasi ekstrinksik. Motivasi intrinksik adalah motivasi dari
dalam diri orang itu sendiri, biasanya terdorong oleh rasa ingin tahu atau untuk
mendapat kepuasan. Motivasi intrinksik seseorang tidak dapat dipengaruhi oleh
apapun, karena hanya orang tersebutlah yang dapat mengubah motivasi dalam dirinya
sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinksik adalah motivasi dari luar diri seseorang yaitu
berupa pengaruh-pengaruh dari luar yang mengakibatkan orang tersebut berbuat
sesuatu. Motivasi ekstrinksik, menurut Skinner clan Watson, adalah motivasi yang
paling mempengaruhi seseorang untuk melakukan suatu tindakan.
Latar belakang keluarga mempengaruhi motivasi belajar seorang rnahasiswa
untuk mencapai prestasinya. M e n w t Sukadji (1986) keluarga adalah salah satu
faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan seorang anak, baik jasmani,
kognisi, persepsi, bahasa, ketrampilan sosial maupun minat terhadap sekolah. Orang
tua adalah nara sumber pertama pada tahap awal kehidupan seonng anak. Adapun

pendapat Gunarsa (2000) dalam bidang pendidin, keluarga merupakan surnber
pendidikan utama, karena segala pengetahuan dan kecerdasan i n t e l e b l manusia
diperoleh pertama-tama dari orang tua dan anggota keluarganya sendiri.
Aspek lainnya untuk menunjang hasil belajar mahasiswa adalah lingkungan
belajar, baik di dalam maupun di luar kampus, sangat dipengaruhi oleh sarana dan
prasarana yang ada. Sarana dan prasarana yang lengkap membantu mahasiswa dalam
proses belajar sehingga membenkan pengaruh yang positif terhadap motivasinya.

Menurut Serniawan (1999), lmgkungan kampus atau perguruan tinggi
merupakan tempat tejadinya pendidikan dan latihan akademis yang berkaitan dengan
profesi tertentu. P e n d i d i i tersebut dapat terjadi jika adanya interaksi antara
rnahasiswa dan dosen yang ditunjang dengan adanya fasilitas belajar di kampus.
Sikap mahasiswa terhadap dosen

dan

lingkungan almamatemya sangat

mempengaruhi motivasinya dalam belajar. Seperti yang dikatakan oleh Skinner clan
Watson Wlgard, 1971, dalam Bakti, 1988) dalam teori behavioristik, bahwa tingkah
laku manusia sangat dipengarubi oleh lingkungan eksternal. Prestasi mahasiswa akan
rneningkat jika mahasiswa memiliki sikap yang positif terhadap dosen clan
Iingknngan alamamaternya. Sikap positif terjadi bila dosen tidak semena-mena
menilai mahasiswa, selalu bersedia dengan adil dan terbuka dalam memberikan
penjelasan tentang kekurangan-kekuranganmahasiswa. Sedangkan sikap yang positif
terhadap almamater terjadi bila adanya pelayanan yang disediakan untuk mahasiswa,
antara

lain

adanya

perpustakaan, pusat

kesehatan, beasiswa,

organisasi

kemahasiswaan dan bimbingan konseling.
Kualitas mahasiswa selain &pat dilihat dari IPK (indeks prestasi komulatif)
yang mengukur mahasiswa secara akadermk, ternyata kesehatan juga m e ~ p a k a nha1
yang m e m p e n g d kualitas seorang mahasiswa, ha1 ini dilhat dari suka tidaknya
mahasiswa berolah raga. Seorang mahasiswa yang mudah letih, h a n g darah atau
ada penyakit tidak dapat belajar dengan tekun, karena jasmani dan otak saling
mempengaruhi pada saat berpikir. Untuk itu menurut Bona (2001) agar tejamin
kesehatan jasmani serta otak diperlukan olah raga yang cukup.

Musik menurut Kawakami (1981, &lam Ramayanti, 1992) adalal merupakan
suatu faktor penting karma memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan
karakter seseorang. Karakter itu terbentuk pada saat seseomng belajar musik, antara
lain menghargai keindahan, tidak mudah putus asa, tekun,

disiplin dan &pat

mengerti dan menghayati karya orang lain. Menurut DePorter dan Hemacki (1999),
musk clan estetika dalarn pengal-

belajar akan memLmikan umpan balik positif

pada diri kita dan kesemuanya itu akan menirnbulkan emosi yang positif. Emosi yang
positif mendorong ke arah kekuatan otak, yang mengarah kepada keberhasilan
kehormatan diri yang lebih tinggi.
Bidang olah raga dan kesenian merupakan kegiatan kemahasiswaan non
kurikuler di tingkat universitas yang dikoordinasi oleh Pembantu Rektor 111,
sedangkan di tingkat fakultas dikoordinasi oleh Pembantu Dekan 111. Hal ini
memperlihatkan bahwa dengan berolahraga dan berkesenian dapat meningkatkan
prestasi, baik bagi mahasiswa, fakultas maupun universitasnya.

Structural Equation Model ( S E M )

SEM adalah salah satu bidang kajian statistika yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah penelitian, dimana peubah bebas maupun peubah respon adalah
peubah yang tak terukur.

SEM dapat menguji secara simultan sebuah rangkaian hubungan yang relatif
sulit terukur. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan yang dibentuk dari satu atau
leblh peubah bebas dengan satu atau lebih peubah tidak bebas. Peubah-peubah
tersebut dapat berupa peubah laten, yaitu peubah yang tidak dapat diukur secara

langsung, yang terkntuk dari beberapa peubah penjelas/manifes, yaitu peubah yang
dapat diukur secara langsung (Chin, 1998).
SEM terdiri dari dua model yaitu model struktural dan model pengulcuran.
Model struktural manperlihatkan struktur kausalitas antar peubah laten, sedangkan
model pengukuran merupakan pengukuran yang digunakan untuk mendukung peubah
laten yang dkonfirmasikan oleh dimensidimensi peubah penjelas. Salah satu dari
teknik analisis SEM adalah Partial Least Squares.
Partial Least Squares (PLS)
Analisis regresi dengan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil (MKT) dapat
dilakukan jika asumsi yang mendasari perhitungannya terpenuhi, baik dalam regresi
sederhana (linear regression), regresi berganda (multiple regression) clan regresi

multivariate. Dalam regresi, semakin banyak peubah yang diamati, maka asumsi
yang mendasari perhitungan menjadi semakin sulit terpenuhi, sehingga tidak &pat
menjawab hubungan antar peubah bebas dan peubah respon dengan hanya
menggunakan MKT.
PLS adalah salah satu metode alternatif yang dapat menjawab masalah di atas
karena PLS adalah metode lunak atau soft model yang didalarn perhitungannya tidak
mernerlukan asumsi yang ketat, baik m e n g e ~ isebaran dari peubah pengamtan
maupun dari ukuran contoh,

yang tidak hams besar. Metode lain yang dapat

digunakan adalah LISREL yaitu metode yang dalam perbtungmya memerlukan
sebaran data berdistribusi normal dan ukuran contoh hams besar (n >loo) pacon,

1997).

Oleh Joreskog dan Wold (1982) PLS dikembangkan sebagai metode umum
untuk pendugaan model laten (peubah-peubah laten) yang diukur secara tidak
langsung oleh peubah penjelas.
1. Spesifikasi PLS

PLS terdiri atas hubungan eksternal (outer model atau model pengukuran)
dan hubungan internal (inner model atau model struktural). Hubungan tersebut

didefinisikan sebagai dua persamaan linier yaitu model pengukuran yang
menyatakan hubungan antam peubah laten dengan sekelompok peubah penjelas
dan model struktural yaitu hubungan antar peubah-peubah laten (Gefen, 2000).

Dengan tidak kehilangan generalitas, dapat diasumsikan baik peubah laten
maupun peubah penjelas diskalakan ke rata-rata no1 sehinga parameterparameter lokasi dapat dibuang dalam persamaan-persamaan berikut. Persamaan
model struktural yang menghubungkan peubah-peubah laten menurut Wold
(1982) adalah sebagai berikut:
qJ. = pJO.

+ C(pjiqi) + Cj ,

i