2.6 Transformator Distribusi
Transformator Daya adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan
rendah atau sebaliknya. Dalam operasi penyaluran tenaga listrik transformator
dapat dikatakan jantung dari transmisi dan distribusi. Dalam kondisi ini suatu transformator diharapkan dapat beroperasi secara maksimal kalau bias secara
terus menerus tanpa berhenti. Mengingat kerja keras dari suatu transformator seperti itu, maka cara pemeliharaan juga dituntut sebaik munkin.Oleh karena itu
tranformator harus dipelihara dengan menggunakan system dan peralatan yang benar,baik dan tepat.Untuk itu regu pemeliharaan harus mengetahui bagian-bagian
tranformator dan bagian-bagian mana yang perlu diawasi melebihi bagian lainnya. Trafo tiga fasa mempunyai dua tipe yaitu tipe tegangan sekunder ganda
dan tipe tegangan sekunder tunggal. Sedang trafo satu fasa juga mempunyai dua tipe yaitu tipe satu kumparan sekunder dan tipe dua kumparan sekunder saling
bergantung, yang di kenal dengan trafo tipe NEW JEC. Bak trafo dapat diisi dengan minyak trafo biasa atau askarel suatu bahan buatan dan kelas ini untuk
kapasitas daya lebih kecil dari 1000 kVA Suhadi Wrahatnolo, 2008.
Gambar 2.9 Trafo Standar “NEW JEC”
Suhadi Wrahatnolo, 2008
Transformator distribusi yang digunakan merupakan suatu komponen dalam penyaluran tenaga listrik dari gardu induk ke konsumen yang memiliki
fungsi untuk menurunkan tegangan menengah 20kV menjadi tegangan rendah 220V380V. Transformator distribusi dapat dipasang di dalam dan di luar ruangan
tergantung kepada keadaan lokasi beban Suhadi Wrahatnolo, 2008.
2.7 Metode Section Technique
Section Technique merupakan suatu metode terstruktur untuk menganalisa suatu sistem. Metode ini dalam mengevaluasi keandalan sistem distribusi
didasarkan pada bagaimana suatu kegagalan dari suatu peralatan mempengaruhi operasi sistem dalam satu zona. Efek atau konsekuensi dari gangguan individual
peralatan secara sistematis diidentifikasi dengan penganalasiaan apa yang terjadi jika gangguan terjadi. Kemudian masing-masing kegagalan peralatan dianalisa
dari semua titik beban load point. Pendekatan yang dilakukan dari bawah ke atas diamana yang dipertimbangkan satu mode kegagalan pada satu waktu
Wicaksono, 2012. Dalam metode Section Technique diasumsikan kegagalan peralatan tidak
saling berhubungan, peralatan masing-masing dapat dianalisa secara terpisah. Jika kegagalan perlatan saling dihubungkan, maka perhitungan keandalan sistem
menjadi lebih kompleks. Maka untuk menyederhanakan perhitungan tersebut dengan mengasumsikan bahwa setiap kegagalan tidak saling berhubungan.
Sehingga dapat diketahui nilai indeks keandalan system distribusi yang meliputi System Average Interruption Frequency Index SAIFI, System Average
Interruption Duration Index SAIDI serta Customer Average Interruption Duration Index CAIDI.
2.8 NetBeans IDE 7.2