Data dan Sumber Data Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

dokumen yang digunakan adalah hasil rekaman suara pada saat wawancara. Selain itu, dokumen yang digunakan terkait dokumen pendukung pelaksanaan program STBM. 3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan untuk membantu peneliti memperoleh data yang dibutuhkan Arikunto, 2010. Dalam penelitian ini, instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah panduan wawancara mendalam dengan dibantu oleh alat perekam suara dan alat tulis. Alat perekam suara yang digunakan adalah MP3MP4. Sedangkan instrumen untuk pengamatan langsung peneliti menggunakan kamera digital handphone agar lebih efektif dan efesien. 3.6.3 Teknik Penyajian Data Teknik penyajian data merupakan cara bagaimana untuk menyajikan data sebaik-baiknya agar mudah dipahami oleh pembaca. Penyajian data hasil peneitian harus dapat disajikan dalam tiga cara, yakni penyajian verbal, visual, dan matematis. Alimul, 2009 Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah digunakan agar dapat dipahami, dianalisis sesuai tujuan yang diinginkan, dan kemudian ditarik kesimpulan sehingga menggambarkan hasil penelitian. Teknik penyajian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk cerita detail sesuai bahasa dan pandangan informan. Hasil wawancara yang diperoleh peneliti dikumpulkan dan diupayakan untuk didiskripsikan berdasarkan ungkapan, bahasa tidak formal, dalam susunan kalimat sehari –hari, dan pilihan kata atau konsep asli responden, cukup rinci serta tanpa ada interpretasi dan evaluasi dari peneliti. Kemudian berdasarkan cerita dengan bahasa dan ungkapan asli informan atau responden tersebut mulai di kemukakan temuan penelitian yang nanti akan dijelaskan dengan perspektif atau teori – teori yang telah dipilih Hamidi, 2010. 3.6.4 Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono 2010, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh informan atau sumber data lain terkumpul dengan mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasol wawancara dan observasi serta bahan lainnya sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan. Menurut Moloeng 2010, teknik keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi. Teknik triangulasi merupakan teknik yang mengharuskan peneliti untuk membandingkan dan mengecek derajat kepercayaan suatu informasi yang diterima dengan data-data yang diterima dari berbagai sumber. Hal tersebut dapat dicapai dengan jalan membandingkan data pengamatan dengan hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum, dengan apa yang dikatakan secara pribadi, membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa maupun orang berpendidikan menengahtinggi, orang berada dan orang pemerintahan, serta membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Menurut Sugiyono 2010, terdapat 3 proses penting dalam penelitian kualitatif, antara lain : a. Tahap deskripsi Peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan serta ditanyakan. Data yang diperoleh cukup banyak, bervariasi dan belum tersusun dengan jelas. b. Tahap reduksi Peneliti mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap deskripsi untuk memfokuskan pada masalah tertentu dengan cara memilih data yang menarik, penting berguna dan baru serta data yang tidak diperlukan dapat dibuang atau disingkirkan. c. Tahap seleksi Peneliti menguraikan fokus penelitian yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci dengan melakukan analisis yang lebih dalam terhadap informasi yang diperoleh menjadi suatu pengetahuan yang penting. Peneliti melakukan wawancara mendalam pada penelitian ini kepada informan terkait penerapan program STBM yang menggunakan lembar panduan wawancara. Hasil dari wawancara mendalam dengan berbagai informan akan dilakukan sintesa, sehingga didapatkan datainformasi yang dibutuhkan dalam penelitian dan dikombinasikan dengan hasil studi dokumentasi atau data sekunder yang ada untuk mendapatkan gambaran terkait dengan penerapan program STBM di Puskesmas Jelbuk Kabupaten Jember.

3.7 Kerangka Operasional

Gambar 3.1 Kerangka Operasional Studi Pendahuluan 1. Jumlah Petugas kesehatan lingkungan sebagai pelaksana program STBM 2. Jumlah Sasaran Program STBM di Puskesmas Jelbuk tahun 2013 dan tahun 2014 Perumusan Masalah dan Tujuan Banyaknya masyarakat yang memiliki kebiasaan buang air besar sembarangan dan perubahan perilaku BABS merupakan indikator keberhasilan program STBM Penentuan sasaran dan informan penelitian Informan Kunci : pengambil kebijakan di Dinas Kesehatan Kabupaten jember yaitu kepala seksi kesehatan lingkungan Informan Utama: Kepala Puskesmas dan satu orang koordinator program kesehatan lingkungan di Puskesmas Jelbuk Informan Tambahan : Dua masyarakat desa Jelbuk dan satu orang komite STBM di desa Jelbuk Penyusunan Instrumen Penelitian : panduan wawancara mendalam interview guide Wawancara mendalam dengan menggunakan panduan wawancara mendalam interview guide, dokumentasi hasil rekaman atau tulisan dari wawancara mendalam dan triangulasi dengan sumber data melalui wawancara Penyajian dan Analisis Data Pengolahan Data 51

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Profil Puskesmas Jelbuk Puskemas Jelbuk berada dalam wilayah kerja Kecamatan Jelbuk dengan jumlah penduduk 32.717 orang. Jumlah penduduk yang sebesar 32.717 jiwa, terdapat jumlah penduduk miskin sebesar 13.670 jiwa. Puskesmas Jelbuk tidak memiliki Puskesmas Pembantu, namun sudah terdapat 6 Polindes di masing-masing desa dan 37 Posyandu yang tersebar di seluruh desa. Puskesmas Jelbuk memiliki SDM atau tenaga kesehatan diantaranya 1 dokter umum, 1 dokter gigi, 5 perawat, 9 bidan. Puskesmas Jelbuk masih belum memiliki tenaga ahli dalam program kesehatan lingkungan atau dalam STBM disebut sebagai fasilitator Puskesmas Jelbuk, 2013. 4.1.2 Visi dan Misi Puskesmas Jelbuk a. Visi Tercapainya masyarakat Kecamatan Jelbuk yang sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat yang mandiri dan berkeadilan b. Misi 1 Menggerakkkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayak kecamatan Jelbuk 2 Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kecamatan Jelbuk 3 Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayan kesehatan 4 Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungan.