Rancangan Penelitian Populasi dan Sampel

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif yang menggunakan jenis penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Hal tersebut berarti bahwa penelitian pada setiap responden hanya diobservasi satu kali saja dan pengukuran variabel responden dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut. Setelah itu peneliti tidak melakukan tindak lanjut Riyanto, 2011.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi Populasi penelitian adalah seluruh pasien dengan diagnosis artritis reumatoid yang melakukan pengobatan di Rumah Sakit Daerah. dr. Soebandi Kabupaten Jember. 3.2.2 Sampel Sampel untuk penelitian adalah seluruh pasien dengan diagnosis artritis reumatoid yang melakukan pengobatan di Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Kabupaten Jember yang ada pada waktu diadakan penelitian dan sesuai dengan pertimbangan tertentu, yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. 3.2.3 Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara non probability sampling dengan metode consecutive sampling. Consecutive sampling ini merupakan jenis non probability terbaik. Setiap pasien yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah pasien yang diperlukan terpenuhi Sitiatava, 2012. 26 3.2.4 Besar sampel Berdasarkan pendapat Roscoe, besar sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30-500 orang Sugiyono, 2013. Pada penelitian ini, besar sampel adalah sebanyak 32 orang responden. 3.2.5 Kriteria inklusi Kriteria inklusi penelitian ini adalah: a. Pasien dengan diagnosis artritis reumatoid di Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Kabupaten Jember. b. Pasien yang bersedia menjadi subjek penelitian. c. Pasien dalam keadaan komposmentis kesadaran penuh. 3.2.6 Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi penelitian ini adalah: a. Pasien artritis reumatoid dengan penyakit komorbid, seperti hipertensi, diabetes mellitus, chronic liver disease, chronic renal failure, dll. b. Pasien dengan gangguan sensibilitas. c. Pasien dengan gangguan kejiwaan berat, seperti skizofrenia, depresi, dll.

3.3 Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Intensitas Nyeri Dan Perilaku Nyeri Pada Pasien Rheumatoid Artritis Di Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan

10 89 113

HUBUNGAN ANTARA LAMANYA MENDERITA EPILEPSI TERHADAP TINGKAT DEPRESI PASIEN DI POLI NEUROLOGI RUMAH SAKIT DR SOEBANDI JEMBER

2 21 18

Hubungan Intensitas Nyeri dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Artritis Reumatoid di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember (The Relationship between Pain Intensity and Level of Anxiety in Rheumatoid Arthritis Patients at dr. Soebandi Hospital Jember)

2 45 5

HUBUNGAN KETERBATASAN AKTIVITAS FISIK PADA PASIEN ARTRITIS REUMATOID DENGAN TINGKAT KECEMASAN DI RUMAH SAKIT DAERAH DR. SOEBANDI KABUPATEN JEMBER

1 28 44

Hubungan Keterbatasan Aktivitas Fisik pada Pasien Artritis Reumatoid dengan Tingkat Kecemasan di Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Kabupaten Jember (Relationship between Physical Limitation in Rheumatoid Arthritis Patients and Level of Anxiety at dr. Soeban

0 19 5

HUBUNGAN OVERWEIGHT – OBESITAS DENGAN HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN POLI PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT DAERAH dr. SOEBANDI JEMBER

0 5 17

HUBUNGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRA OPERASI DI RUMAH SAKIT DAERAH dr. SOEBANDI JEMBER

25 163 130

HUBUNGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRA OPERASI DI RUMAH SAKIT DAERAH dr. SOEBANDI JEMBER

1 17 17

HUBUNGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRA OPERASI DI RUMAH SAKIT DAERAH dr. SOEBANDI JEMBER

2 16 7

Hubungan antara nyeri Reumatoid Artritis dengan kemandirian dalam aktivitas kehidupan sehari-hari pada lansia di Posbindu Karang Mekar wilayah kerja Puskesmas Pisangan Tangerang Selatan

9 65 127